Penyebab Depresi Jenis Depresi

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek adanya faktor pencetusnya yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya. Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas dan tidak dapat dimengerti oleh orang lain. Menurut Hidayat 2006, depresi adalah salah satu bentuk gangguan jiwa pada alam perasaan afektif, mood yang ditandai dengan: a. Kemurungan, kesedihan, kelesuan, kehilangan gairah hidup, tidak semangat dan merasa tidak berdaya. b. Perasaan bersalah atau berdosa, tidak berguna dan putus asa. c. Nafsu makan dan berat badan menurun. d. Sulit konsentrasi dan daya ingat menurun. e. Gangguan tidur sulit tidur atau berlebihan disertai mimpi-mimpi yang tidak menyenangkan, misalnya mimpi orang yang telah meninggal. f. Agitasi atau retardasi motorik gelisah atau perlambatan getaran motorik. g. Hilang perasaan senang, semangat dan minat, meninggalkan hobi. h. Kreativitas dan produktivitas menurun. i. Gangguan seksual libido menurun. j. Pikiran-pikiran tentang kematian dan bunuh diri.

2.4.2 Penyebab Depresi

Berbagai teori telah digunakan untuk menjelaskan gangguan alam perasaan atau depresi. Teori ini menunjukkan faktor-faktor penyebab depresi yaitu: a. Faktor genetik dianggap mempengaruhi transmisi gangguan afektif melalui riwayat keluarga atau keturunan. Universitas Sumatera Utara b. Teori Agitasi menyerang ke dalam menunjukkan bahwa depresi terjadi karena perasaan marah yang ditujukan kepada diri sendiri. c. Teori kehilangan objek menuju kepada perpisahan traumatik individu dengan benda atau yang sangat berarti. d. Teori organisasi kepribadian menguraikan bagaimana konsep diri yang negatif dan harga diri rendah mempengaruhi sistem keyakinan dan penilaian seseorang terhadap stressor. e. Model kognitif menyatakan bahwa depresi merupakan masalah kognitif yang didominasi oleh evaluasi negatif seseorang terhadap diri seseorang, dunia seseorang terhadap diri seseorang, dunia seseorang dan masa depan seseorang. f. Model ketidakberdayaan yang dipelajari menunjukkan bahwa semata-mata trauma menyebabkan depresi tetapi keyakinan bahwa seseorang tidak mempunyai kendali terhadap hasil yang penting dalam kehidupannya. g. Model perilaku berkembang dari kerangka teori belajar sosial, yang mengamsumsi penyebab depresi terletak pada kurangnya keinginan positif dalam berinteraksi dengan lingkungan. h. Model biologi menguraikan perubahan kimia dalam tubuh yang terjadi selama masa depresi, termasuk defisiensi katekolamin, disfungsi endokrin, hipersekresi, kortisol dan variasi periodik dalam irama biologis.

2.4.3 Jenis Depresi

Depresi meerupakan respon emosi yang maladaptif berat dan dapat dikenal melalui intensitas, rembetan, terus-menerus, pengaruh pada fungsi sosial dan fisik individu. Istilah depresi dipakai untuk tanda dan gejala keadaan klinik yang Universitas Sumatera Utara sesungguhnya. Menurut DSM-IV gangguan alam perasaan dibagi atas dua kategori dikutip dari Wilson dan Kneisl, 1987 oleh Anna, 1991 yaitu: 1. Gangguan bipolar: a. Gangguan bipolar campuran, maniak dan depresi b. Siklotimia 2. Gangguan depresi: a. Major depresi satu episode dan berulang b. Distimia

2.4.4 Gejala-gejala Depresi