pesimis dan menduga hal-hal yang buruk, hal ini bisa menimbulkan sikap negatif chapman, 1993.
2.2.2 Tingkatan sikap
Sikap memiliki 4 tingkatan Notoadmodjo, 2003 yaitu : Menerima receiving, merespon responding, menghargai valuing dan bertanggung jawab
responsible.
Menerima receiving, diartikan bahwa orang subjek mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan objek adalah suatu indikasi dari sikap tingkat pertama.
Merespon responding, diartikan memberi jawaban apabila ditanya,
mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap tingkat dua.
Menghargai valuing, mengajak orang untuk mengerjakan atau
mendiskusikan suatu masalah yang ada adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Bertanggung jawab responsible, bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.
2.2.3. Faktor-faktor yang Mampengaruhi Pengetahuan
Menurut Azwar 2005, beberapa faktor yang mempengaruhi sikap antara lain:
1 Pengalaman Pribadi Pengalaman pribadi merupakan apa yang telah dan sedang dialami ikut
membentuk dan mempengaruhi penghayatannya terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk dapat
Universitas Sumatera Utara
mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek. Penghayatan tersebut akan membentuk sikap positif atau negatif dikemudian hari.
2 Pengaruh Oranglain Pengaruh orang lain yang dianggap penting merupakan komponen sosial
yang mempengaruhi sikap. 3 Media Massa
Media massa sebagai sarana komunikasi yang mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Walaupun pengaruh media
massa tidaklah sebesar pengaruh interaksi individu secara langsung, namun dalam pembentukan sikap, media massa juga berperan satu bentuk informasi sugestif.
4 Faktor Emosi Pengaruh faktor emosi, yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau
pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang, akan tetapi dapat
pula merupakan sikap yang lebih persisten dan bertahan lama Azwar, 2005. Pengukuran sikap dilakukan dengan secara langsung dan tidak langsung.
Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-
pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden Notoatmodjo, 2003.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Konsep Keluarga 2.3.1 Defenisi Keluarga