Analisis Kunjungan Wisatawan Domestik Dan Mancanegara Di Kabupaten Karo Tahun 2011

(1)

ANALISIS KUNJUNGAN WISATAWAN DOMESTIK DAN

MANCANEGARA DI KABUPATEN KARO TAHUN 2011

TUGAS AKHIR

NOPA YANTI SEMBIRING

072407023

PROGRAM STUDI DIPLOMA-3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(2)

ANALISIS KUNJUNGAN WISATAWAN DOMESTIK DAN

MANCANEGARA DI KABUPATEN KARO TAHUN 2011

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya.

NOPA YANTI SEMBIRING

072407023

PROGRAM STUDI DIPLOMA-3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(3)

PERSETUJUAN

Judul : ANALISIS KUNJUNGAN WISATAWAN

DOMESTIK DAN MANCANEGARA DI KABUPATEN KARO TAHUN 2011

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : NOPA YANTI SEMBIRING

Nomor Induk Mahasiswa : 072407023

Program Studi : DIPLOMA-3 STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Mei 2010

Diketahui/ Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing Ketua,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc. Drs. Pasukat Sembiring, M.Si.


(4)

PERNYATAAN

ANALISIS KUNJUNGAN WISATAWAN DOMESTIK DAN MANCANEGARA DI KABUPATEN KARO TAHUN 2010

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2010

NOPA YANTI SEMBIRING 072407023


(5)

PENGHARGAAN

Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Tuhan Yesus Kristus Yang Maha Kasih, karena kasih karunia dan anugerah-Nya tugas akhir ini dapat diselesaikan pada waktu yang ditetapkan.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Drs. Pasukat Sembiring, M.Si. selaku dosen pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini yang telah banyak memberikan dukungan bimbingan dan panduan dalam penyempurnaan tugas akhir ini. Ucapan terima kasih saya juga saya tujukan kepada Bapak Prof. Dr. Edi Marlianto, selaku Dekan FMIPA USU. Bapak Drs. Saib Suwilo, M.sc. selaku Ketua Departemen Matematika FMIPA USU, Drs. Henri Rani Sitepu, M.Si selaku Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU. Seluruh Dosen dan Pegawai pada Departemen Matematika FMIPA USU. Dan terkhusus kepada kedua orang tua saya yang tercinta Mamak dan Bapak yang selalu memberi doa dan dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini. Kepada abang dan kakak saya serta keponakan-keponakan saya yang tersayang (Wanca, Kelvin, Shindy, Jos, dan Mada) yang selalu memberi dorongan, doa, dan semangat. Kepada Indra yang menjadi penyemangat saya. Kepada seluruh teman-teman saya yang selalu memberi dorongan semangat. Kepada kakak kelompok saya K’Chris dan teman KTB saya “Blessing” (Anita, Winda, Monica, Vivin, dan Yani) yang selalu memberi doa dan semangat. Juga semua pihak yang telah memberikan bantuan dorongan dalam tugas akhir ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kasih yang akan membalasnya.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel vii

Daftar Gambar viii

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 4 1.5 Metodologi Penelitian 5 1.6 Sistematika Penulisan 6

Bab 2 Tinjauan Teoritis 8

2.1 Pengertian Peramalan 8

2.2 Kegunaan Peramalan 9

2.3 Metode Peramalan 10

2.3.1 Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan 12 2.4 Analisis Deret Berkala 13 2.5 Penentuan Pola Data 14 2.6 Metode Pemulusan (Smoothing) 16 2.6.1 Metode Peramalan yang Digunakan 18


(7)

2.6.2 Metode Proyeksi Trend dengan Regresi 23

Bab 3 Gambaran Umum Kabupaten Karo 25

3.1 Sosial Budaya 25

3.2 Pemerintahan 27

3.3 Bentuk dan Susunan Pemerintahan Daerah 30

3.4 Penduduk 31

3.5 Iklim dan Geografis 32

3.5.1 Iklim 32

3.5.2 Geografis 32

Bab 4 Analisis dan Pengolahan Data 33

4.1 Analisis Data 33

Bab 5 Implementasi Sistem 64

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 64

5.2 Microsoft Excel 64

5.3 Implementasi Sistem Peramalan Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara 66

5.4 Pembuatan Grafik 72

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 74

6.1 Kesimpulan 74

6.2 Saran 75


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Total kunjungan wisatawan di Kabupaten Karo menurut jenis

wisatawan tahun 2006-2009 34 Tabel 4.2 Peramalan jumlah kunjungan wisatawan domestic 46 Tabel 4.3 Nilai kesalahan peramalan jumlah kunjungan wisatawan domestic 49 Tabel 4.4 Peramalan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 60 Tabel 4.5 Nilai kesalahan peramalan jumlah kunjungan wisatawan


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pola data horizontal 14

Gambar 2.2 Pola data musiman 15

Gambar 2.3 Pola data siklis 15

Gambar 2.4 Pola data trend 16

Gambar 4.1 Total kunjungan wisatawan menurut jenis wisatawan 35 Gambar 4.2 Rata-rata bergerak setiap periode wisatawan domestic 47 Gambar 4.3 Nilai peramalan jumlah kunjungan wisatawan domestic 48 Gambar 4.4 Rata-rata bergerak setiap periode wisatawan mancanegara 61 Gambar 4.5 Nilai peramalan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 62


(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya di sektor pariwisata. Untuk lebih memantapkan pertumbuhan sektor pariwisata dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan, sehingga perlu diupayakan pengembangan produk-produk yang mempunyai keterkaitan dengan sektor pariwisata.

Pengembangan kepariwisataan berkaitan erat dengan pelestarian nilai-nilai kepribadian dan pengembangan budaya bangsa, dengan memanfaatkan seluruh potensi keindahan dan kekayaan alam Indonesia. Pemanfaatan disini bukan berarti merubah secara total, tetapi lebih berarti mengelola, memanfaatkan dan melestarikan setiap potensi yang ada, dimana potensi tersebut dirangkaikan menjadi satu daya tarik wisata.

Pembangunan bidang pariwisata diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, karena sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan di bidang ekonomi. Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor non-migas yang


(11)

diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Negara.

Keberadaan obyek wisata pada suatu daerah akan sangat menguntungkan, antara lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat dan memperluas kesempatan kerja mengingat semakin banyaknya pengangguran saat ini, meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat..

Kabupatan Karo, merupakan salah satu wilayah tujuan wisata di Indonesia, menawarkan berbagai macam obyek wisata baik obyek wisata alam, maupun wisata budayanya. Salah satu daerah tujuan wisata di Kabupaten Karo yang kaya akan obyek dan daya tarik wisata tersebut adalah Kota Berastagi. Pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan di Kota Berastagi memiliki arti yang sangat penting dan strategis, karena sektor ini merupakan sektor andalan yang nantinya diharapkan mampu mendukung perkembangan pembangunan daerah.

Dengan demikian penulis tertarik untuk meneliti jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karo baik wisatawan domestic maupun mancanegara. Sehingga penulis membuat judul penelitian ini “Analisis Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara di Kabupaten Karo Tahun 2011”. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi para pegawai pemerintahan di Kabupaten Karo.


(12)

1.2Rumusan Masalah

Pemerintah telah melakukan berbagai cara dalam usaha pengembangan pembangunan sektor pariwisata. Pembangunan sektor pariwisata ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, karena sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan di bidang ekonomi. Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor non-migas yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Negara.

Berdasarkan hal diatas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk persamaan peramalan yang dapat digunakan untuk

meramalkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara di Kabupaten Karo Tahun 2011.

2. Berapa hasil peramalan Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara di Kabupaten Karo Tahun 2011.

1.3Batasan Masalah

Permasalahan yang dirangkum dalam tugas akhir ini dibatasi pada perhitungan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara di Kabupaten Karo pada tahun 2011. Supaya pembahasan yang dilakukan lebih terarah maka perlu ditentukan beberapa pembatasan permasalahan, antara lain :


(13)

1. Hanya jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Karo pada tahun 2011yang akan diramalkan.

2. Data yang di butuhkan dalam peramalan ini adalah data triwulan yaitu data dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009.

1.4Tujuan dan Manfaat Penelitian

Pada kesempatan penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara pada tahun 2011” adalah dengan tujuan :

1. Mengetahui bagaimana bentuk persamaan peramalan yang dapat digunakan untuk meramalkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara di Kabupaten Karo Tahun 2011.

2. Mengetahui berapa hasil peramalan Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara di Kabupaten Karo Tahun 2011

Dengan tercapainya tujuan yang dimaksud diatas, diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan bahan pertimbangan yang berguna bagi pemerintahan khususnya dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten karo dalam rangka usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan daya tarik objek wisata, kebudayaan, dan adat istiadat masyarakat karo untuk kenyamanan dan kesan yang baik bagi setiap pengunjung.


(14)

1.5Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan adalah dengan Metode Penelitian Kepustakaan, Metode Pengumpulan Data, Metode Deskriptif dan Metode Analisa. Studi pengolahan data dengan menggunakan Analisa Deret Berkala (Time Series). Adapun tehapan yang dilaksanakan dalam penyelesaian masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut:

1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)

Dalam hal ini, pengumpulan data serta keterangan – keterangan dapat dilakukan dengan membaca serta mempelajari buku – buku atau literatur pelajaran yang didapat di perkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Pemerintahan Kabupaten Karo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka – angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut

3. Metode Pengolahan Data

Prosedur rata-rata bergerak linier secara umum dapat diterangkan melalui persamaan berikut :


(15)

Dimana :

= Rata-rata bergerak tunggal pada waktu t

t

N = Banyaknya nilai masa lalu

= Rata-rata bergerak ganda pada waktu t

at

b

= konstanta untuk m periode kemuka

t

m = jumlah periode kemuka yang diramalkan = komponen kecenderungan

Ft+m = nilai ramalan untuk 1+m waktu kedepan

1.6Sistematika Penulisan

Seluruh penulisan dari Tugas Akhir ini disusun dalam beberapa bab yang setiap bab tersebut berisikan sub bab – sub bab, disusun guna memudahkan pembaca untuk mengerti dan memahami isi penulisan ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini mengutarakan tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian dan Sistematika Penulisan.


(16)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang mencakup penyelesaian masalah sesuai dengan judul dan permasalahan yang diutarakan.

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KARO

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum kebudayaan, penduduk, pemerintahan, dan letak geografis Kabupaten Karo.

BAB 4 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini menerangkan penganalisisan data yang telah diamati dan dikumpulkan.

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menerangkan tantang kesimpulan data yang telah dianalisis beserta saran – saran.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menerangkan tentang kesimpulan data yang merupakan hasil kerja yang telah dianalisis serta saran – saran berupa masukan bagi Pemerintah maupun Swasta dalam pengambilan kebijakan.


(17)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Peramalan

Peramalan adalah kegiatan meramalkan atau memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang dengan waktu tenggang (lead time) yang relative lama, peramalan tidak dibutuhkan untuk waktu tenggang yang singkat. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat didasarkan atas bermacam – macam cara yaitu Metode Pemulusan Eksponensial atau Rata – rata Bergerak, Metod Box Jenkis, Metode Regresi. Semua itu dikenal dengan metode peramalan. Metode Peramalan adalah cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada masa lalu. Dengan kata lain peramalan ini digunakan dalam peramalan yang bersifat objektif.

Disamping itu metode peramalan memberikan urutan pengerjaan dan pemecahan atas pendekatan suatu masalah dalam peramalan, sehingga bila digunakan pendekatan yang sama dalam suatu permasalahan dalam suatu kegiatan peramalan, maka akan didapat dasar pemikiran dan pemecahan yang sama.


(18)

Baik tidaknya suatu peramalan disusun, di samping ditentukan oleh metode yang digunakan, juga ditentukan oleh baik tidaknya data yang digunakan. Selama data yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalan juga akan sukar dipercaya akan ketapatannya.

2.2 Kegunaan Peramalan

Sering terdapat senjang waktu (Time lag) antara kesadaran akan peristiwa. Adanya waktu tenggang (Lead Time) merupakan alasan utama pada perencanaan dan peramalan. Dalam situasi ini peramalan untuk menetapkan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau timbul, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan.

Dalam perencanaan di organisasi atau perusahaan, peramalan merupakan kebutuhan yang sangat penting, dimana baik buruknya peramalan dapat mempengaruhi seluruh bagian organisasi, karena tenggang waktu untuk pngambilan keputusan dapat berkisar beberapa tahun. Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien. Didalam bagian organisasi terdapat kegunaan peramalan, yaitu:

1. Berguna untuk penjadwalan sumber daya yang tersedia. Penggunaan sumber daya yang efisien memrlukan penjadwalan produksi, transportasi, kas, personalia dan sebagainya.

2. Berguna dalam penyediaan sumber daya tambahan Waktu Tenggang (Lead Time) untuk memperoleh bahan baku, menerima pekerja baru, atau membeli mesin dan peralatan dapat berkisar antara beberapa hari sampai


(19)

beberapa tahun. Peramalan diperlukan untuk menentukan kebutuhan sumber daya dimasa akan datang.

3. Untuk menentukan sumber daya yang diinginkan. Setiap organisasi harus menentukan sumber daya yang dimiliki dalam jangka penjang. Keputusan semacam ini bergantung kepada faktor – faktor lingkungan, manusia dan pengembangan sumber daya keuangan. Semua penentuan ini memerlukan ramalan yang baik dan manajer yang dapat menafsirkan pendugaan serta membuat keputusan yang baik.

Walaupun banyak bidang lain yang memerlukan peramalan, namun tiga kelompok diatas merupakan bentuk khas dari kegunaan peramalan jangka pendek, menengah dan panjang.

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa Mtode Peramalan sangat berguna, karena akan membantu dalam mengadakan analisis terhadap data dari masa lalu, sehingga dapat memberikan cara pmikiran, pengerjaan yang teratur dan terarah, prencanaan yang sistematis akan memberikan ketepatan hasil peramalan yang dibuat atau disusun.


(20)

2.3 Metode Peramalan

Berdasarkan sifatnya teknik pramalan dibagi dalam dua kategori utama, yaitu:

1. Metode peramalan kualitatif atau teknologis

Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan pada data kulitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan dari orang yang menyusunnya. Metode kualitatif atau teknologis dapat dibagi menjadi metode eksploratoris dan normative.

2. Metode peramalan kuantitatif

Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan kepada data kuantutatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan menghasilkan peramalan yang berbeda. Baik tidaknya mtode yang digunakan ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil peramalan dengan kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi berarti metode peramalan yang digunakan semakin baik.

Metode kuantitatif dapat dibagi dalam deret berkala (time series) dan metode kausal. Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat tiga kondisi, yaitu:

1. Adanya informasi tentang masa lalu


(21)

3. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut dimasa yang akan datang.

Kondisi yang terakhir ini dibuat sebagai asumsi yang berkesinambungan (Asumtion of Continuity), asumsi ini merupakan modal yang mendasari semua metode peramalan teknologis, terlepas dari bagaimana canggihnya metode tersebut.

2.3.1 Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan

Dalam pemilihan teknik dan metode peramalan, pertama–tama perlu diketahui ciri-ciri penting yang perlu diperhatikan bagi pengambil keputusan dan analisa keadaan dalam mempersiapkan peramalan.

Ada 6 (enam) faktor utama yang diidentifikasikan sebagai taknik dan metode peramalan, yaitu:

1. Horizon Waktu

Ada 2 (dua) aspek dari Horizon Waktu yang berhubungan dengan masing-masing metode peramalan. Pertama adalah cakupan waktu dimasa yang akan datang, kedua adalah jumlah periode untuk peramalan yang diinginkan.


(22)

2. Pola Data

Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam-macam dari pola yang didapati didalam data yang diramalkan akan berkelanjutan.

3. Jenis dari Model

Model – model merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan sebagai unsur yang penting untuk menentukan perubahan – prubahan dalam pola. Model – model perlu diperhatikan karena masing – masing model mempunyai kemampuan yang berbeda dalam analisa keadaan untuk pengambilan keputusan.

4. Biaya yang Dibutuhkan

Umumnya ada 4 (empat) unsur biaya yang tercakup di dalam penggunaan suatu prosedur peramalan, yaitu biaya – biaya pengembangan, penyimpangan (Storage) data, operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik – teknik dan metode lainnya.

5. Ketepatan Metode Peramalan

Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat perincian yang dibutuhkan dalam suatu peramalan.

6. Kemudahan dalam Penerapan

Metode – metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah merupakan suatu prinsip umum bagi pengambilan keputusan.


(23)

2.4 Analisa Deret Berkala

Data berkala (Times Series) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu. Analisis data berkala memungkinkan untuk mengetahui perkembangan suatu kejadian atau beberapa kejadian serta hubungannya dengan kejadian yang lain.

Metode Time Series merupakan metode paramalan kuantitatif yang didasarkan atas penggunaan analisis pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu. Tujuan Time Series ini mencakup penelitian pola data yang digunakan untuk meramalkan apakah data tersebut stasioner atau tidak dan ekstrapolasi ke masa yang akan datang. Stasioner itu sendiri berarti bahwa tidak terdapat pertumbuhan / penurunan pada data. Data secara kasar harus horizontal sepanjang waktu. Dengan kata lain fluktuasi data tetap konstan setiap waktu.

2.5 Penentuan Pola Data

Hal yang penting diperhatikan dalam metode deret berkala adalah menentukan jenis pola data historisnya. Sehingga pola data yang tepat dengan pola data historis tersebut dapat diuji, dimana pola data pada umumnya dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Pola Data Horizontal : pola ini trjadi bila nilai berfluktuasi disekitar nilai rata – rata yang konstan.


(24)

Gambar 2.1 Pola Data Horizontal

2. Pola Data Musiman (Seasonal) : Pola yang menunjukkan perubahan yang berulang – ulang secara periodik dalam deret waktu. Pola ini terjadi bila suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman, misalnya kwartal tahun tertentu, bulanan, atau hari – hari pada minggu tertentu.


(25)

Gambar 2.2 Pola Data Musiman

3. Data Siklis (Cyclical) : pola data yang menunjukkan grak naik turun dalam jangka panjang dari suatu kurva trend. Terjadi bila datanya dipengruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis.

Gambar 2.3 Pola Data Siklis

Waktu y


(26)

4. Pola Data Trend : Pola yang terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan jangka panjang dalam data.

2.6 Metode Pemulusan (Smoothing)

Metode Smoothing adalah metode peramalan dengan mengadakan penghalusan terhadap masa lalu, yaitu dengan mengambil rata – rata dari nilai beberapa tahun untuk menaksir nilai pada beberapa tahun kedepan. Secara umum metode smoothing akan diklasifikasikan menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Metode Rata – Rata

Metode rata – rata dibagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu: a. Nilai Tengah (mean)

b. Rata – rata bergerak tunggal (Single Moving Average) c. Rata – rata bergerak ganda (Double Moving Average) d. Kombinasi rata – rata bergerak lainnya.

Tujuan dari metode rata – rata adalah untuk memanfaatkan data masa lalu untuk mengembangkan suatu system peramalan pada periode mendatang.

y

Gambar 2.4 Pola Data Trend


(27)

2. Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial

Bentuk umum dari metode pemulusan (eksponensial) ini adalah:

α = parameter pemulusan

bila bentuk umum tersebut diperluas maka akan berubah menjadi :

Dari perluasan bentuk umum di atas dapatlah dikataan bahwa Metode Smoothing Eksponensial secara eksponensial terhadap nilai observasi yang lebih tua atau dengan kata lain observasi yang baru diberikan bobot relative yang lebih besar dengan nilai observasi yang lebih tua.

Metode ini terdiri atas:

a. Smoothing Eksponensial Tunggal a.1. Satu Parameter (One Parameter) a.2. Pendekatan aditif (ARRES)


(28)

digunakan untuk data yang bersifat stasioner dan tidak menunjukkan pola atau trend.

b. Smoothing Eksponensial Ganda

b.1. Metode Linier Satu Parameter dari Brown

b.2. Metode Dua Parameter dari Holt

c. Smoothing Eksponensial Triple

c.1. Metode Kuadratik Satu Parameter dari Brown

Digunakan untuk pola data kuadrati, kubik, atau ore yang lebih tinggi.

c.2. Metode Kecenderungan dan Musiman Tiga Parameter dari Winter

Dapat digunakan untuk data yang berbentuk trend dan musiman.

d. Smoothing Eksponensial Menurut Klasifikasi Pegels.

2.6.1 Metode Peramalan yang Digunakan

Pemilihan metode peramalan yang digunakan sangat menentukan keakuratan dan baik tidaknya hasil peramalan yang diperoleh. Untuk meramalkan jumlah kunjungan wisatawan domestic dan mancanegara di Kabupaten Karo, penulis menggunakan metode smoothing rata-rata bergerak ganda.


(29)

Metode pemulusan (Smoothing) merupakan metode peramalan yang mengadakan penghalusan atau penghalusan terhadap data lalu yaitu dengan mengambil rata-rata dari nilai beberapa tahun untuk menaksir nilai pada tahun yang akan datang.

Salah satu cara untuk mengubah pengaruh data masa lalu terhadap nilai tengah sebagai ramalan adalah dengan menentukan sejak awal berapa nilai observasi masa lalu yang akan dimasukkan untuk menghitung nilai tengah. Untuk menggambarkan prosedur ini digunakan istilah rata-rata bergerak (Moving Average), karena setiap muncul nilai observasi baru, nilai rata-rata yang baru dapat dihitung dengan membuang nilai observasi yang paling lama dan memasukkan nilai yang terbaru.

Hal yang dilakukan disini pada masing-masing langkah sebenarnya hanyalah menghitung kembali rata-rata dengan menambah nilai berikutnya dan menggugurkan pengamatan yang terjadi pada M periode sebelumnya. Maka rumus rata-rata bergerak dapat dituliskan dalam bentuk berikut ini:


(30)

Table 2.1 Rata-Rata Bergerak dalam Peramalan Deret Berkala

Waktu Rata-rata bergerak Ramalan

T

T+1

T+2

Karana seorang peramal harus memilih jumlah periode (T) dalam rata-rata bergerak, maka ada baiknya beberapa aspek dari pemilihan ini dikemukakan:

1. MA (i) : yaitu rata-rata bergerak dengan ordo i

2. Xt : nilai data terakhir yang diketahui yang digunakan sebagai ramalan untuk periode berikutnya.

Prosedur peramalan rata-rata bergerak linier meliputi 3 aspek, yaitu:

1. Penggunaan rata-rata bergerak tunggal pada waktu t (ditulis )

2. Penyesuaian yang merupakan perbedaan antara rata-rata bergerak tunggal dan ganda pada waktu t

3. Penyesuaian untuk kecenderungan dari periode t ke periode t+1 (atau ke periode t+m jika ingin meramalkan m periode kedepan)


(31)

Secara umum penyesuaian prosedur rata-rata bergerak linier dapat diterangkan melalui persamaan berikut ini:

Dimana :

= Rata-rata bergerak tunggal pada waktu t

N = Banyaknya nilai masa lalu

= Rata-rata bergerak ganda pada waktu t

at

b

= konstanta untuk m periode kemuka

t

m = jumlah periode kemuka yang diramalkan = komponen kecenderungan

Ft+m

Untuk menghitung nilai kesalahan (error) ramalan tersebut, dapat digunakan rumus dibawah ini:

= nilai ramalan untuk 1+m waktu kedepan

………(2-6) ………(2-7)


(32)

Bilamana derat data menunjukkan trend, maka MA tunggal akan menghasilkan sesuatu yang merupai kesalahan sistematis dan kesalahan sistematis ini dapat dikurangi dengan menggunakan perbedaan antara nilai rata-rata bergerak tunggal dengan rata-rata bergerak ganda.

Persamaan (2-1) mempunyai ketarangan bahwa saat periode waktu t mempounyai nilai masa lalu sebanyak N. Nilai MA (N) tunggal dituliskan dengan . Persamaan (2-2) menganggap bahwa semua rata-rata bergerak tunggal ( telah dihitung. Dengan persamaan (2-2) itu kita menghitung rata-rata bergerak N periode dari nilai-nilai tersebut. Rata-rata bergerak ganda dituliskan sebagai . Persamaan (2-3) mengacu pada penyesuaian MA tunggal dengan perbedaan dan persamaan (2-4) menentukan taksiran kecenderungan dari periode waktu yang satu ke periode berikutnya. Persamaan (2-5) menunjukkan bagaimana memperoleh ramalan untuk m periode ke muka adalah at dimana merupakan nilai rata-rata yang disesuaikan

untuk periode t tambah m kali komponen kecenderungan .

Perlu dipahami bahwa tidak ada suatu metode terbaik untuk suatu peramalan. Metode yang memberikan hasil ramalan secara tepat belum tentu tepat untuk meramalkan data yang lain. Dalam peramalan time series, metode peramalan terbaik adalah mtode yang memenuhi kriteria ketetapan ramalan.

Hasil peramalan yang akurat adalah peramalan yang bias meminimalkan kesalahan meramal.


(33)

Beberapa Kesalahan dan Ukuran Statistik Standar, antara lain : 1. ME (Mean Error) / Nilai Tengah Kesalahan :

2. MSE (Mean Square Error) / Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat :

3. MAE (Mean Absolute Error) / Nilai Tengah Kesalahan Absolut :

4. MAPE (Mean Absolute Percentage Error) / Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute

5. SDE (Standard Deviation Of Error) / Standar Kesalahan Deviasi :

Dengan :

Xt = Data actual pada periode t

t = Nilai ramalan pada periode t


(34)

Metode peramalan yang paling sesuai umumnya adalah metode yang memiliki kesalahan rata-rata (MSE) dan kesalahan presentase (MAPE) yang paling kecil. Agar setiap pendekatan peramalan dapat realistis dan secara praktis relevan, maka ada dua masalah utama yang harus dihindari dalam memilih sebuah metode, yaitu:

1. Pemilihan didasari oleh sampai sejauh mana sebuah metode sesuai dengan data yang tersedia untuk ramalan satu periode kemuka.

2. Pola data dan hubungannya selalu diasumsikan bersifat konstan.

Karakteristik yang diinginkan dalam sebuah pendekatan baru mungkin tampak sebagai suatu kontradiksi. Misalnya, setiap metode deret waktu harus didasari oleh data masa lalu, sedangkan dalam saat yang bersamaan kondisi data dimasa mendatang belum tentu sama dengan masa lalu. Oleh karena itu ekurasi peramalan tidak hanya diukur sampai sejauh mana metode yang digunakan sesuai dengan data historis, tetapi juga diukur sampai sejauh mana metode yang digunakan tersebut mampu untuk memprediksi kondisi 1,2,3,…,m periode kedepan (Makridakis dan Wheelwrigght).

Menurut Hibon dan Makridakis (1979) langkah awal dalam membuat ramalan masa mendatang adalah menetukan apakah akan digunakan metode peramalan formal atau prosedur informal. Fakta yang diperoleh dari literatur yang menjiwai menyatakan dengan tegas bahwa pada kondisi data yang senantiasa berulang, metode kuantitatif atau metode peramalan formal lebih baik dari pada prosedur informal.


(35)

2.6.2 Metode Proyeksi Trend dengan Regresi

Pada dasarnya analisis regresi diinterpretasikan sebagai suatu analisis yang berkaitan dengan studi ketergantungan (hubungan kausal) dari suatu variable tak bebas (dependent variables) dengan suatu variable penjelas (independent variables) dengan maksud untuk memperkirakan nilai rata-rata populasi atau nilai-nilai tertentu dari variable penjelas atau variable bebas.

Metode proyeksi tren dengan regresi, merupakan dasar garis tren untuk suatu persamaan matematis. Sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat diproyeksikan hal yang teliti untuk masa depan. Untuk peramalan jangka pendek maupun peramalan jangka panjang, ketepatan peramalan dengan metode peramalan ini adalah data tahunan, dan makin banyak data yang dipunyai maka makin lebih baik, serta minimum data yang harus ada adalah data lima tahunan.


(36)

BAB 3

GAMBARAN UMUM KABUPATEN KARO

3.1. Sosial Budaya

Penduduk asli yang mendiami wilayah Kabupaten Karo disebut Suku Bangsa Karo. Suku Bangsa Karo ini mempunyai adat istiadat yang sampai saat ini terpelihara dengan baik. Suku ini terdiri dari 5(lima) Merga, Tutur Siwaluh, dan Rakut Sitelu.

Merga Silima yaitu: 1. Karo-karo

2. Ginting 3. Sembiring 4. Tarigan

5. Perangin-angin

Dari kelima Merga tersebut, masih terdapat sub-sub Merga. Berdasarkan Merga ini maka tersusunlah pola kekerabatan atau dikenal dengan Rakut Sitelu, Tutur Siwaluh, dan pekade-kaden Sepuluh Dua Tambah Sada.


(37)

Rakut Sitelu yaitu : 1. Senina/ Sembuyak 2. Kalimbubu

3. Anak Beru

Tutur Siwaluh yaitu : 1. Sipemere

2. Siparibanen 3. Sipengalon 4. Anak Beru

5. Anak Beru Menteri 6. Anak Beru Singikuri 7. Kalimbubu

8. Puang Kalimbubu

Perkade-kaden Sepuluh Dua : 1. Nini

2. Bulang 3. Kempu 4. Bapa 5. Nande 6. Anak 7. Bengkila 8. Bibi 9. Permen 10. Mama 11. Mami 12. Bere-bere


(38)

Dalam perkembangannya, adat suku Bangsa Karo terbuka, dalam arti bahwa Suku Bangsa lainnya dapat diterima menjadi Suku Bangsa Karo dengan beberapa persyaratan adat.

3.2 Pemerintahan

System pemerintahan tertua yang dijumpai di wilayah Kabupaten Karo adalah Penghulu, yang menjalankan pemerintahan di Desa (Kuta) menurut adat. Terbentuknya suatu kuta harus memenuhi persyaratan adat antara lain : ada Merga pendiri (Merga Taneh/ Simantek Kuta), ada Senina Simantek Kuta(Kalimbubu Taneh). Pada masa penjajahan Belanda mulai tahun 1906, system pemerintahan di wilayah Kabupaten Karo pada dasarnya adalah :

1. Pemeritahan oleh Onderafdeling Karo Landen yang dipimpin oleh Controleur pimpinan pemerintahan selalu di tangan bangsa Belanda.

2. Landschaap, yaitu pemerintahan Bumi Putra. Pemerintahan (landschaap) ini dibentuk berdasarkan perjanjian pendek dengan pemerintahan Onderafdeling. Berdasarkan perjanjian pendek (Korte Verklaring) tahun 1907, maka di Tanah Karo terdapat 5 (lima) Landscaap yang dikepalai oleh SIBAYAK yang membawahi beberapa URUNG yang dikepalai oleh RAJA URUNG yaitu : a. Landscaap Lingga, membawahi 6 (enam) urung :

1) Sepuluh Dua Kuta di Kabanjahe 2) Telu Kuta di Lingga

3) Tigapancur di Tigapancur 4) Empat Teran di Naman 5) Lima Senina di Batu Karang 6) Tiganderket di Tiganderket 7) Namo Haji di Kutabuluh 8) Liang Melas di Samperaya


(39)

b. Landscaap Sarinembah, membawahi 4 (empat) urung : 1) Sepuluh Pitu Kuta di Sarinembah

2) Perbesi di Perbesi 3) Juhar di Juhar

4) Kuta Bangun di Kuta Bangun

c. Landscaap Suka, mmbawahi 4 (empat) urung: 1) Suka di Suka

2) Sukapiring/ Seberaya di Seberaya 3) Ajinembah di Ajinembah

4) Tongging di Tongging

d. Landscaap Barusjahe, membawahi 2 (dua) urung : 1) Sipitu Kuta di Barusjahe

2) Sinaman Kuta di Sukanalu

Pada masa penjajahan Jepang (Tentara Jepang masuk ke Tanah Karo bulan Maret 1942) susunan pemerintahan di Tanah Karo adalah serupa dengan masa penjajahan Belanda, dengan pengertian orang-orangnya yakni yang setia kepada penjajahan Jepang. Pada masa Kemerdekaan RI struktur Pemerintahan di Tanah Karo adalah sebagai berikut :

1. Pemerintahan Tanah Karo sebagai alat pemerintahan Pusat yang pada saat itu dikepalai oleh Sibayak Ngerajai Milala

2. Pemerintahan Swapraja yaitu Landscaap : a. Lingga dengan 6 urung

b. Barusjahe dengan 2 urung c. Suka dangan 4 urung d. Sarinembah dengan 4 urung e. Kutabuluh dengan 2 urung

Oleh Komite Nasional Indonesia, Tanah Karo dalam sidangnya tanggal 13 Maret 1946, kabupaten Karo diperluas dengan Daerah Deli Hulu dan Cingkes, dibagi


(40)

kedalam 3 (tiga) Kewedanan dengan masing-masing membawahi 5 (lima) kecamatan, yaitu :

1. Kewedaan Kabanjahe membawahi 5 kecamatan, yaitu : a. Kabanjahe

b. Tigapanah c. Barusjahe d. Simpang Empat e. Paying

2. Kewedaan Tigabinanga membawahi 5 kecamatan, yaitu : a. Tigabinanga

b. Juhar c. Munte d. Kutabuluh e. Mardinding

3. Kewedaan Deli Hulu membawahi 5 kecamatan, yaitu : a. Pancur Batu

b. Sibolangit c. Kutalimbaru d. Biru-biru e. Namo Rambe


(41)

3.3 Bentuk dan Susunan Pemerintahan daerah

Susunan Pemerintahan Daerah seperti yang diatur menurut UU No.22 Tahun 1999 bahwa daerah dibentuk DPRD sebagai Badan Legislatif Daerah dan Pemerintah Daerah sebagai Badan Eksekutif Daerah. Kepala daerah kabupaten disebut Bupati, dan dalam melaksanakan tugas dan kewenangan selaku kepala Daerah. Bupati dibantu oleh Wakil Bupati. Sejak terbentuknya Kabupaten Karo hingga saat ini tercatat yang memimpin Kabupaten Karo adalah sbagai berikut :

No. Nama Bupati Masa Bakti

1 Ngerajai Meliala -1946

2 Rakutta Sembiring Berahmana 1946-1955 3 Abdullah Eteng

4 Baja Purba

5 Mayor Matang Sitepu 6 Baharuddin Siregar

7 Kol. Tambak Sebayang, SH 1970-1981 8 Drs. Rukun Sembiring 1981-1986 9 Ir. Menet Ginting 1986-1991 10 Drs. Rupai Perangin-angin 1991-1995 11 Kol. Drs. D.D. Sinulingga 1995-2000 12 Sinar Perangin-angin 2000-2005 13 Kol. Drs. D.D. Sinulingga 2005-2010 Sumber : Kantor BPS Sumatera Utara

Wilayah pemerintahan Kabupaten Karo terbagi dalam 13 Kecamatan dan 258 Desa Kelurahan, yaitu :

1. Kecamatan Kabanjahe, sebanyak 8 desa dan 5 kelurahan 2. Kecamatan Berastagi, sebanyak 5 desa dan 4 kelurahan 3. Kecamatan Tigapanah sebanyak 29 desa

4. Kecamatan Merek, sebanyak 19 desa 5. Kecamatan Barusjahe, sebanyak 19 desa


(42)

6. Kecamatan Simpang Empat, sebanyak 40 desa 7. Kecamatan Payung, sebanyak 25 desa

8. Kecamatan Kutabuluh, sebanyak 16 desa 9. Kecamatan Munte, sebanyak 22 desa 10. Kecamatan Juhar, sebanyak 24 desa

11. Kecamatan Tiga Binanga, sebanyak 18 desa dan 1 kelurahan 12. Kecamatan Laubaleng, sebanyak 13 desa

13. Kecamatan Mardingding, sebanyak 10 desa

3.4 Penduduk

Hasil sensus tahun 2000 penduduk Kabupaten berjumlah 283.713 jiwa, pada pertengahan tahun 2004 diperkirakan sebesar 312.300 yang mendiami wilayah seluas 2.127,25 Km2. Laju pertumbuhan penduduk Karo tahun 2000-2004 (keadaan tengah tahun) adalah sebesar 2,43% per tahun. Tahun 2004 di Kabupaten Karo Penduduk laki-laki berjumlah 156.262 jiwa dan perempuan berjumlah 156.038 jiwa. Sex rasio sebesar 100,14%.

Selanjutnya dengan melihat jumlah penduduk yang berusia di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas maka diperoleh rasio ketergantungan sebesar 60 yang berarti setiap seratus orang usia produktif menanggung 60 orang dari usia di bawah 15 tahun dan 65 tahun keatas. Beban tanggungan anak sebesar 52 dan beban tanggungan lanjut sebasar 7.


(43)

3.5 Iklim dan Goegrafis

3.5.1 Iklim

Kabupaten Karo beriklim tropis dan mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan pertama mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Januari dan musim kedua pada bulan Maret sampai dengan Mei, sedangkan musim kemarau biasanya pada bulan Februari, Juni, dan Juli.

Curah hujan di Kabupaten Karo tahun 2004 trtinggi pada bulan Desember sebesar 390 MM dan terendah pada bulan Agustus sebesar 24 MM sedangkan hari hujan tertinggi pada bulan Sebtember sebanyak 22 hari dan terendah pada bulan Juni sebanyak 2 hari. Suhu udara berkisar antara 12,7 oC s/d 25 oC dengan kelembaban udara rata-rata setinggi 88%.

3.5.2 Geografis

Secara geografis letak Kabupaten Karo berada diantara 2o50o – 3o19o Lintang Utara dan 97o55o – 98o38o Bujur Timur dengan luas 2.127,25 KM2. Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit barisan dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi. Dua gunung berapi aktif terletak diwilayah ini sehingga rawan gempa vulkanik. Wilayah Kabupaten Karo berada pada ketinggian 120 – 1400 M diatas permukaan air laut. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkatdan Kabupaten Deli Serdang, sebelah selatan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Toba Samosir, sebelah Timur dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun dan sebelah Barat dengan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.


(44)

BAB 4

ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Analisis Data

Pada bab ini penulis akan menganalisis perkembangan jumlah kunjungan wisatawan domestic dan mancanegara di Kabupaten Karo berdasarkan data triwulan (kuartal) dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009.

Adapun data jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara di Kabupaten Karo dapat dilihat pada tabel dibawah ini :


(45)

Tabel 4.1

Total Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Karo Menurut Jenis Wisatawan Tahun 2006-2009

Waktu Wisatawan

Jumlah Tahun Kuartal Domestik Mancanegara

2006

1 (Jan-Mar) 71104 1102 72206 2 (Apr-Jun) 138642 1238 139880 3 (Jul-Sep) 154309 2249 156558 4 (Okt-Des) 122496 1476 123972

2007

1 (Jan-Mar) 109303 1691 110994 2 (Apr-Jun) 128714 2237 130951 3 (Jul-Sep) 115140 1881 117021 4 (Okt-Des) 161543 2305 163848

2008

1 (Jan-Mar) 118855 2249 121104 2 (Apr-Jun) 130992 2278 133270 3 (Jul-Sep) 110016 1876 111892 4 (Okt-Des) 167774 2025 169799

2009

1 (Jan-Mar) 115873 1534 117407 2 (Apr-Jun) 137125 2289 139414 3 (Jul-Sep) 185502 2215 187717 4 (Okt-Des) 126533 2400 128933 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo


(46)

(47)

Penulis akan menganalisis data di atas, maka akan diperoleh peramalan jumlah wisatawan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak ganda (Double Moving

Average).

Untuk Wisatawan Domestik

Tahap pertama (kolom (ii)) dalam analisis data ini adalah menghitung nilai rata-rata bergerak tunggal (St’) dengan N = 4 periode dari realisasi jumlah total

kunjungan wisatawan Domestik dan Mancanegara di Kabupaten Karo, dengan menggunakan persamaan (2-1), yaitu :

Dari persamaan diatas dapat dihitung :

131.187,50


(48)

118.913,25

128.675,00

131.063,00

131.632,50

130.351,50

131.909,25


(49)

132.697,00

151.568,50

141.258,25

Tahap kedua (kolom (iii)) adalah menghitung nilai rata kedua dari rata-rata pertama yaitu rata-rata-rata-rata bergerak ganda (St’’) dari periode ke-7 samapai dengan

periode ke-16 dengan menggunakan persamaan (2-2), yaitu:

Dari persamaan diatas dapat dihitung:

125.111,00


(50)

126.839,19

127.570,94

130.430,50

131.239,06

131.264,25

131.530,38


(51)

139.171,88

Tahap ketiga (kolom (iv)) adalah menghitung nilai a dengan menggunakan persamaan (2-3), yaitu:

Dari persamaan diatas dapat dihitung:

Nilai a untuk periode ke-7 = (2 x 118.913,25) – 125.111,00

= 112.715,50

Nilai a untuk periode ke-8 = (2 x 128.675,00) – 126,870,31

= 130.479,69

Nilai a untuk periode ke-9 = (2 x 131.063,00) – 126.839,19

= 135.286,81

Nilai a untuk periode ke-10 = (2 x 131.632,50) – 127.570,94

= 135.694,06

Nilai a untuk periode ke-11 = (2 x 130.351,50) – 130.430,50

= 130.272,50


(52)

= 132.579,44

Nilai a untuk periode ke-13 = (2 x 131.163,75) – 131.264,25

= 131.063,25

Nilai a untuk periode ke-14 = (2 x 132.697,00) – 131.530,38

= 133.863,63

Nilai a untuk periode ke-15 = (2 x 151.568,50) – 136.834,63

= 166.302,38

Nilai a untuk periode ke-16 = (2 x 141.258,25) – 139.171,88

= 143.344,63

Tahap keempat adalah menghitung nilai b, dengan persamaan (2-4), yaitu:


(53)


(54)

Dari hasil perhitungan nilai a dan b diatas dapat ditentukan ramalan jumlah kunjungan wisatawan Domestik di Kabupaten Karo untuk tahun 2010-1011, dengan menggunakan persamaan (2-5), yaitu:

Berdasarkan nilai terakhir dari nilai a dan b dapat dihitung nilai peramalan untuk satuan kuartal berikutnya dengan bentuk persamaan peramalan. Dari persamaan peramalan diatas dapat dihitung:

Periode ke-17 (kuartal 1 tahun 2010)

F16+1

= 144.387,82

= 143.344,63 + (1.043,19 x 1)

= 144.387

Periode ke-18 (kuartal 2 tahun 2010)

F16+2

= 145.431,01


(55)

= 145.431

Periode ke-19 (kuartal 3 tahun 2010)

F16+3

= 146.474,20

= 143.344,63 + (1.043,19 x 3)

= 146.474

Periode ke-20 (kuartal 4 tahun 2010)

F16+4

= 147.517,39

= 143.344,63 + (1.043,19 x 4)

= 147.517

Periode ke-21 (kuartal 1 tahun 2011)

F16+5

= 148.560,58

= 143.344,63 + (1.043,19 x 5)

= 148.560

Periode ke-22 (kuartal 2 tahun 2011)

F16+6

= 149.603,77

= 143.344,63 + (1.043,19 x 6)

= 149.603


(56)

F16+7

= 150.646,96

= 143.344,63 + (1.043,19 x 7)

= 150.646

Periode ke-24 (kuartal 4 tahun 2011)

F16+8

= 151.690,15

= 143.344,63 + (1.043,19 x 8)

= 151.690

Nilai Kesalahan Peramalan Kunjungan Wisatawan Domestik

1. ME (Mean Error) / Nilai Tengah Kesalahan :

2. MSE (Mean Square Error) / Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat :

3. MAE (Mean Absolute Error) / Nilai Tengah Kesalahan Absolut :

4. MAPE (Mean Absolute Percentage Error) / Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute :


(57)

(58)

Tabel 4-2

Peramalan Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik

Waktu

Periode

(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi)

Total Kunjungan Wisatawan Domestik

Rata-rata Bergerak Empat

Kuartal dari (i)

Rata-rata Bergerak Empat

Kuartal dari (ii)

Nilai a Nilai b Nilai a+b(m) Tahun Kuartal

2006

1 (Jan-Mar) 1 71.104,00 - - - - -

2 (Apr-Jun) 2 138.642,00 - - - - -

3 (Jul-Sep) 3 154.309,00 - - - - -

4 (Okt-Des) 4 122.496,00 121.637,75 - - - -

2007

1 (Jan-Mar) 5 109.303,00 131.187,50 - - - -

2 (Apr-Jun) 6 128.714,00 128.705,50 - - - -

3 (Jul-Sep) 7 115.140,00 118.913,25 125.111,00 112.715,50 -3.098,88 -

4 (Okt-Des) 8 161.543,00 128.675,00 126.870,31 130.479,69 902,34 109.616,63

2008

1 (Jan-Mar) 9 118.855,00 131.063,00 126.839,19 135.286,81 2.111,91 131.382,03 2 (Apr-Jun) 10 130.992,00 131.632,50 127.570,94 135.694,06 2.030,78 137.398,72 3 (Jul-Sep) 11 110.016,00 130.351,50 130.430,50 130.272,50 -39,50 137.724,84 4 (Okt-Des) 12 167.774,00 131.909,25 131.239,06 132.579,44 335,09 130.233,00

2009

1 (Jan-Mar) 13 115.873,00 131.163,75 131.264,25 131.063,25 -50,25 132.914,53 2 (Apr-Jun) 14 137.125,00 132.697,00 131.530,38 133.863,63 583,31 131.013,00 3 (Jul-Sep) 15 185.502,00 151.568,50 136.834,63 166.302,38 7.366,94 134.446,94 4 (Okt-Des) 16 126.533,00 141.258,25 139.171,88 143.344,63 1.043,19 173.669,31

2010

2 (Jan-Mar) 17 m=1 144.387,82

3 (Apr-Jun) 18 m=2 145.431,01

4 (Jul-Sep) 19 m=3 146.474,20

5 (Okt-Des) 20 m=4 147.517,39

2011

2 (Jan-Mar) 21 m=5 148.560,58

3 (Apr-Jun) 22 m=6 149.603,77

4 (Jul-Sep) 23 m=7 150.646,96


(59)

(60)

(61)

Tabel 4.3

Nilai Kesalahan Peramalan Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik

Waktu Periode Total Kunjungan Wisatawan Domestik Peramalan Fi Kesalahan (Xi-Fi) Kesalahan

Absolute (Xi-Fi)

Kesalahan Persentase

(PE) 2

APE

Tahun Kuartal

2006

1 (Jan-Mar) 1 71.104,00 - - - -

2 (Apr-Jun) 2 138.642,00 - - - -

3 (Jul-Sep) 3 154.309,00 - - - -

4 (Okt-Des) 4 122.496,00 - - - -

2007

1 (Jan-Mar) 5 109.303,00 - - - -

2 (Apr-Jun) 6 128.714,00 - - - -

3 (Jul-Sep) 7 115.140,00 - - - -

4 (Okt-Des) 8 161.543,00 109.616,63 51.926,38 51.926,38 2.696.348.420,64 32,14 32,14

2008

1 (Jan-Mar) 9 118.855,00 131.382,03 -12.527,03 12.527,03 156.926.511,94 -10,54 10,54

2 (Apr-Jun) 10 130.992,00 137.398,72 -6.406,72 6.406,72 41.046.045,14 -4,89 4,89

3 (Jul-Sep) 11 110.016,00 137.724,84 -27.708,84 27.708,84 767.780.021,96 -25,19 25,19

4 (Okt-Des) 12 167.774,00 130.233,00 37.541,00 37.541,00 1.409.326.681,00 22,38 22,38

2009

1 (Jan-Mar) 13 115.873,00 132.914,53 -17.041,53 17.041,53 290.413.787,34 -14,71 14,71

2 (Apr-Jun) 14 137.125,00 131.013,00 6.112,00 6.112,00 37.356.544,00 4,46 4,46

3 (Jul-Sep) 15 185.502,00 134.446,94 51.055,06 51.055,06 2.606.619.406,88 27,52 27,52

4 (Okt-Des) 16 126.533,00 173.669,31 -47.136,31 47.136,31 2.221.831.956,10 -37,25 37,25


(62)

Untuk Wisatawan Mancanegara

Tahap pertama (kolom (ii)) dalam analisis data ini adalah menghitung nilai rata-rata bergerak tunggal (St’) dengan N = 4 periode dari realisasi jumlah total

kunjungan wisatawan Domestik dan Mancanegara di Kabupaten Karo, dengan menggunakan persamaan (2-1), yaitu :

Dari persamaan diatas dapat dihitung :


(63)


(64)

Tahap kedua (kolom (iii)) adalah menghitung nilai rata kedua dari rata-rata pertama yaitu rata-rata-rata-rata bergerak ganda (St’’) dari periode ke-7 samapai dengan

periode ke-16 dengan menggunakan persamaan (2-2), yaitu:

Dari persamaan diatas dapat dihitung:


(65)


(66)

Tahap ketiga (kolom (iv)) adalah menghitung nilai a dengan menggunakan persamaan (2-3), yaitu:

Dari persamaan diatas dapat dihitung:

Nilai a untuk periode ke-7 = (2 x 1.821,25) – 1.728,56

= 1.913,94

Nilai a untuk periode ke-8 = (2 x 2.028,50) – 1.856,63

= 2.200,38

Nilai a untuk periode ke-9 = (2 x 2.168,00) – 1.982,75

= 2.353,25

Nilai a untuk periode ke-10 = (2 x 2.178,25) – 2.049,10

= 2.307,50

Nilai a untuk periode ke-11 = (2 x 2.177,00) – 2.137,94

= 2.216,0

Nilai a untuk periode ke-12 = (2 x 2.107,00) – 2.157,56

= 2.056,44

Nilai a untuk periode ke-13 = (2 x 1.928,25) – 2.097,63


(67)

Nilai a untuk periode ke-14 = (2 x 1.931,00) – 2.035,81

= 1.826,19

Nilai a untuk periode ke-15 = (2 x 2.015,75) – 1.995,50

= 2.036,00

Nilai a untuk periode ke-16 = (2 x 2.109,50) – 1.996,13

= 2.222,88

Tahap keempat adalah menghitung nilai b (kolom (v)), dengan persamaan (2-4), yaitu:

Dari persamaan diatas dapat dihitung:


(68)

86,17

26,04

-33,71

-112,92

-69,88

13,50


(69)

Dari hasil perhitungan nilai a dan b diatas dapat ditentukan ramalan jumlah umlah kunjungan wisatawan Mancanegara di Kabupaten Karo untuk tahun 2010-1011, dengan menggunakan persamaan (2-5), yaitu:

Berdasarkan nilai terakhir dari nilai a dan b dapat dihitung nilai peramalan untuk satuan kuartal berikutnya dengan bentuk persamaan peramalan. Dari persamaan peramalan diatas dapat dihitung:

Periode ke-17 (kuartal 1 tahun 2010)

F16+1

= 2.298,46

= 2.222,88 + (75,58 x 1)

= 2.298

Periode ke-18 (kuartal 2 tahun 2010)

F16+2

= 2.374,04

= 2.222,88 + (75,58 x 2)

= 2.374

Periode ke-19 (kuartal 3 tahun 2010)


(70)

= 2.449,62

= 2.449

Periode ke-20 (kuartal 4 tahun 2010)

F16+4

= 2.525,20

= 2.222,88 + (75,58 x 4)

= 2.525

Periode ke-21 (kuartal 1 tahun 2011)

F16+5

= 2.600,78

= 2.222,88 + (75,58 x 5)

= 2.600

Periode ke-22 (kuartal 2 tahun 2011)

F16+6

= 2.676,36

= 2.222,88 + (75,58 x 6)

= 2.676

Periode ke-23 (kuartal 3 tahun 2011)


(71)

= 2.751,94

= 2.751

Periode ke-24 (kuartal 4 tahun 2011)

F16+8

= 2.827,52

= 2.222,88 + (75,58 x 8)

= 2.827

Nilai Kesalahan Peramalan Kunjungan Wisatawan Domestik

1. ME (Mean Error) / Nilai Tengah Kesalahan :

2. MSE (Mean Square Error) / Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat :

3. MAE (Mean Absolute Error) / Nilai Tengah Kesalahan Absolut :

4. MAPE (Mean Absolute Percentage Error) / Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute :


(72)

(73)

Tabel 4-4

Peramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara

Waktu

Periode

(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi)

Total Kunjungan Wisatawan Mancanegara

Rata-rata Bergerak Empat Kuartal dari (i)

Rata-rata Bergerak Empat Kuartal dari (ii)

Nilai a

Nilai

b Nilai a+b(m) Tahun Kuartal

2006

1 (Jan-Mar) 1 1.102,00 - - - - -

2 (Apr-Jun) 2 1.238,00 - - - - -

3 (Jul-Sep) 3 2.249,00 - - - - -

4 (Okt-Des) 4 1.476,00 1.516,25 - - - -

2007

1 (Jan-Mar) 5 1.691,00 1.663,50 - - - -

2 (Apr-Jun) 6 2.237,00 1.913,25 - - - -

3 (Jul-Sep) 7 1.881,00 1.821,25 1.728,56 1.913,94 61,79 -

4 (Okt-Des) 8 2.305,00 2.028,50 1.856,63 2.200,38 114,58 1.975,73

2008

1 (Jan-Mar) 9 2.249,00 2.168,00 1.982,75 2.353,25 123,50 2.314,96

2 (Apr-Jun) 10 2.278,00 2.178,25 2.049,00 2.307,50 86,17 2.476,75

3 (Jul-Sep) 11 1.876,00 2.177,00 2.137,94 2.216,06 26,04 2.393,67

4 (Okt-Des) 12 2.025,00 2.107,00 2.157,56 2.056,44 -33,71 2.242,10

2009

1 (Jan-Mar) 13 1.534,00 1.928,25 2.097,63 1.758,88 -112,92 2.022,73

2 (Apr-Jun) 14 2.289,00 1.931,00 2.035,81 1.826,19 -69,88 1.645,96

3 (Jul-Sep) 15 2.215,00 2.015,75 1.995,50 2.036,00 13,50 1.756,31

4 (Okt-Des) 16 2.400,00 2.109,50 1.996,13 2.222,88 75,58 2.049,50

2010

1 (Jan-Mar) m=1 2.298,46

2 (Apr-Jun) m=2 2.374,04

3 (Jul-Sep) m=3 2.449,62

4 (Okt-Des) m=4 2.525,20

2011

1 (Jan-Mar) m=5 2.600,78

2 (Apr-Jun) m=6 2.676,36

3 (Jul-Sep) m=7 2.751,94


(74)

(75)

(76)

Tabel 4.5

Nilai Kesalahan Peramalan Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara

Waktu Periode Total Kunjungan Wisatawan Mancanegara Peramalan Fi Kesalahan (Xi-Fi) Kesalahan

Absolute (Xi-Fi)

Kesalahan Persentase

(PE)

2 APE

Tahun Kuartal

2006

1 (Jan-Mar) 1 1.102,00 - - - - - -

2 (Apr-Jun) 2 1.238,00 - - - - - -

3 (Jul-Sep) 3 2.249,00 - - - - - -

4 (Okt-Des) 4 1.476,00 - - - - - -

2007

1 (Jan-Mar) 5 1.691,00 - - - - - -

2 (Apr-Jun) 6 2.237,00 - - - - - -

3 (Jul-Sep) 7 1.881,00 - - - - - -

4 (Okt-Des) 8 2.305,00 1.728,56 576,44 576,44 332.280,19 25,01 25,01

2008

1 (Jan-Mar) 9 2.249,00 1.856,63 392,38 392,38 153.958,14 17,45 17,45

2 (Apr-Jun) 10 2.278,00 1.982,75 295,25 295,25 87.172,56 12,96 12,96

3 (Jul-Sep) 11 1.876,00 2.049,00 -173,00 173,00 29.929,00 -9,22 9,22

4 (Okt-Des) 12 2.025,00 2.137,94 -112,94 112,94 12.754,88 -5,58 5,58

2009

1 (Jan-Mar) 13 1.534,00 2.157,56 -623,56 623,56 388.830,19 -40,65 40,65

2 (Apr-Jun) 14 2.289,00 2.097,63 191,38 191,38 36.624,39 8,36 8,36

3 (Jul-Sep) 15 2.215,00 2.035,81 179,19 179,19 32.108,16 8,09 8,09

4 (Okt-Des) 16 2.400,00 1.995,50 404,50 404,50 163.620,25 16,85 16,85


(77)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi system adalah tahap dimana hasil desain tertulis kedalam programming (komputerisasi) , dengan menggunakan perangkat lunak (software) sebagai prosedur untuk menyelesaikan desain system untuk menganalisis data.

Implementasi system yang digunakan untuk menganalisis data kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara di Kabupaten Karo adalah Microsoft Excel.

5.2 Microsoft Excel

Microsoft Ecxel 2007 merupakan program aplikasi lembar kerja elektronik dari program paket Microsoft Office. Ecxel merupakan produk unggulan dari Microsoft Corporation yang banyak berperan dalam pengolahan informasi, khususnya data-data


(78)

yang berbentuk angka yang dihitung, diproyeksikan, dianalisa, dan dipresentasikan data pada lembar kerja.

Excel 2007 hadir dengan berbagai penyempurnaan, tampil lebih terintegrasi dengan berbagai software lain, under windows seperti Word, Acceses maupun Power Point dan sebagainya. Keunggulan program lembar kerja ini adalah mudah dipakai, fleksibel, mudah berintegrasi dengan aplikasi berbasis windows.

Langkah-langkah mengaktifkan Microsoft Excel adalah sebagai berikut:

1. Klik tombol start.

2. Pilih program dan klik Microsoft Excel.


(79)

5.3 Implementasi Sistem Peramalan Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara

Tahap pertama, salin data setiap periode pada empat kolom pertama, yaitu pada kolom A adalah Tahun, pada kolom B adalah Kuartal, pada kolom C adalah Periode, dan pada kolom D adalah Total Kunjungan Wisatawan Domestik. Seperti pada gambar dibawah ini:

Dari data diatas dapat ditentukan besarnya peramalan jumlah kunjungan wisatawan untuk tahun 2012. Dan setiap kolom perhitungan akan dituliskan keterangan masing-masing, yaitu:

1. Pada kolom E adalah Rata-rata Bergerak 4 Kuartal dari (i) 2. Pada kolom F adalah Rata-rata Bergerak 4 Kuartal dari (ii) 3. Pada kolom G adalah Nilai a


(80)

4. Pada kolom H adalah Nilai b 5. Pada kolom I adalah Nilai a + b(m)

Langkah-langkah perhitungan masing kolom tesebut adalah sebagai berikut:

1. Langkah perhitungan kolom E a. Klik sel E7.

b. Ketiklah rumus “ =AVERAGE(D4:D7)“. c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel E8 s/d E19) arahkan pointer ke ujung bawah sel E7 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel E19, kemudian lepaskan tombol mouse.

2. Langkah perhitungan kolom F a. Klik sel F10.

b. Ketiklah rumus “ =AVERAGE(E7:E10)“. c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel F11 s/d F19) arahkan pointer ke ujung bawah sel F10 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel F19, kemudian lepaskan tombol mouse.

3. Langkah perhitungan kolom G a. Klik sel G10.

b. Ketiklah rumus “ =2*E10-F10“. c. Klik enter.


(81)

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel G11 s/d G19) arahkan pointer ke ujung bawah sel G10 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel G19, kemudian lepaskan tombol mouse.

4. Langkah perhitungan kolom H a. Klik sel H10.

b. Ketiklah rumus “ =(2/4)*E10-F10“. c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel H11 s/d H19) arahkan pointer ke ujung bawah sel H10 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel H19, kemudian lepaskan tombol mouse.

5. Langkah perhitungan kolom I a. Klik sel I11.

b. Ketiklah rumus “ =G10+H10“. c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel I12 s/d I19) arahkan pointer ke ujung bawah sel I11 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel I19, kemudian lepaskan tombol mouse.

e. Klik sel I20.

f. Ketiklah rumus “ = 143344,63+(1043,19*F20) “. g. Klik enter.

h. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel I21 s/d I27) arahkan pointer ke ujung bawah sel I20 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol


(82)

mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel H19, kemudian lepaskan tombol mouse.

Hasil perhitungan diatas dapat dilihat dalam gambar berikut:

Lankah-langkah perhitungan untuk nilai kesalahan peramalan jumlah kunjungan wisatawan domestik. Setelah data telah disalin , hasil ramalan (Fi

1. Pada kolom F adalah Kesalahan (Xi-Fi)

) juga disalin kedalam kolom E. Dan setiap kolom perhitungan akan dituliskan keterangan masing-masing, yaitu:

2. Pada kolom G adalah Kesalahan Absolute 3. Pada kolom H adalah (Xi-Fi)

4. Pada kolom I adalah Kesalahan Persentase (PE)

2


(83)

Langakah-langkah perhitungan masing-masing kolom tersebut adalah sebagai berikut:

1. Langkah perhitungan kolom F a. Klik sel F15.

b. Ketiklah rumus “ =D15-E15“. c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel F16 s/d F23) arahkan pointer ke ujung bawah sel F15 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel F23 kemudian lepaskan tombol mouse.

2. Langkah perhitungan kolom G a. Klik sel G15.

b. Ketiklah rumus “ =ABS(F15) “. c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel G16 s/d G23) arahkan pointer ke ujung bawah sel G15 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel G23 kemudian lepaskan tombol mouse.

3. Langkah perhitungan kolom H a. Klik sel H15.

b. Ketiklah rumus “ =F15^2 “. c. Klik enter.


(84)

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel H16 s/d H23) arahkan pointer ke ujung bawah sel H15 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel H23 kemudian lepaskan tombol mouse.

4. Langkah perhitungan kolom I a. Klik sel I15.

b. Ketiklah rumus “ =(F15/D15)*100 “. c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel I16 s/d I23) arahkan pointer ke ujung bawah sel I15 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel I23 kemudian lepaskan tombol mouse.

4. Langkah perhitungan kolom J a. Klik sel J15.

b. Ketiklah rumus “ =(F15/D15)*100 “. c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel J16 s/d J23) arahkan pointer ke ujung bawah sel J15 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel J23 kemudian lepaskan tombol mouse.


(85)

Hasil dari perhitungan di atas dapat dilihat dalam gambar berikut ini:

Perhitungan diatas adalah untuk kunjungan wisatawan domestik, untuk menghitung kunjungan wisatawan mancanegara, dapat dilakukan langkah-langkah yang sama.

5.4 Pembuatan Grafik

Dengan adanya grafik, kita dapat lebih mudah membaca data secara umum. Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan grafik:

1. Sorot range yang akan dibuat grafik. 2. Klik insert lalu pilih line chart

3. Klik chart layout lalu ketik judul grafik dan nama axis atau garis vertikalnya. 4. Pilih tempat untuk meletakkan grafik ini lalu klik sembarang sel maka


(86)

(87)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pada bab 4 telah didapat hasil ramalan kunjungan wisatawan domestik untuk tahun 2011, yaitu:

Pada kuartal 1 (Jan-Mar) adalah 148.560 orang

Pada kuartal 2 (Apr-Jun) adalah 149.603 orang

Pada kuartal 3 (Jul-Sep) adalah 150.646 orang

Pada kuartal 4 (Okt-Des) adalah 151.690 orang

Dan untuk wisatawan mancanegara adalah :

Pada kuartal 1 (Jan-Mar) adalah 2.600 orang

Pada kuartal 2 (Apr-Jun) adalah 2.676 orang

Pada kuartal 3 (Jul-Sep) adalah 2.751 orang


(88)

2. Hasil ramalan di atas menurun jika dibandingkan dengan data aktual jumlah kunjungan wisatawan pada kuartal 3 tahun 2009, namun apabila dibandingkan dengan kuartal 4 tahun 2009 hasil ramalan tersebut mengalami kenaikan. Sehingga data kunjungan wisatawan ini cenderung memiliki sifat musiman.

3. Kunjungan wisatawan sangat dipengaruhi oleh waktu untuk berkunjung. Kunjungan wisatawan akan meningkat sewaktu musim liburan, dan akan menurun di hari-hari biasa. Kuartal ke-3 adalah waktu dimana jumlah pengunjung meningkat, dikarenakan liburan panjang anak sekolah. Kuartal ke-4 juga cenderung mengalami kenaikan jumlah kunjungan, hal tersebut juga dikarenakan libur Idul Fitri dan Natal.

6.2 Saran

1. Hendaknya pihak pengelola objek wisata Kabupaten Karo meningkatkan sarana prasarana terutama pada waktu yang bertepatan dengan masa liburan sehingga jumlah pengunjung meningkat, hal ini dilakukan demi kenyamanan pengunjung.

2. Hendaknya pihak pengelola juga dapat membuat kebijaksanaan untuk membuat daya tarik yang lebih menarik dari pada sebelumnya untuk menarik wisatawan agar jumlah kunjungan wisatawan tetap meningkat sepanjang tahun dan bukan hanya pada kuartal tertentu.

3. Dalam penelitian ini masih menggunakan software excel, untuk penelitian lebih lanjut dapat digunakan software lain


(89)

DAFTAR PUSTAKA

1. Kusmayadi dan Sugiarto, E. 2000. Metodologi Penelitian dalam Bidang

Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

2. Makridakis, Wheelwright, dan McGee. 1998. Metode dan Aplikasi Peramalan. Jilid I. Terjemahan Ir. Hari Sumianto : John Wiley & ons, inc.


(1)

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel H16 s/d H23) arahkan pointer ke ujung bawah sel H15 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel H23 kemudian lepaskan tombol mouse.

4. Langkah perhitungan kolom I a. Klik sel I15.

b. Ketiklah rumus “ =(F15/D15)*100 “. c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel I16 s/d I23) arahkan pointer ke ujung bawah sel I15 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel I23 kemudian lepaskan tombol mouse.

4. Langkah perhitungan kolom J a. Klik sel J15.

b. Ketiklah rumus “ =(F15/D15)*100 “. c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel J16 s/d J23) arahkan pointer ke ujung bawah sel J15 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel J23 kemudian lepaskan tombol mouse.


(2)

Hasil dari perhitungan di atas dapat dilihat dalam gambar berikut ini:

Perhitungan diatas adalah untuk kunjungan wisatawan domestik, untuk menghitung kunjungan wisatawan mancanegara, dapat dilakukan langkah-langkah yang sama.

5.4 Pembuatan Grafik

Dengan adanya grafik, kita dapat lebih mudah membaca data secara umum. Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan grafik:

1. Sorot range yang akan dibuat grafik. 2. Klik insert lalu pilih line chart

3. Klik chart layout lalu ketik judul grafik dan nama axis atau garis vertikalnya. 4. Pilih tempat untuk meletakkan grafik ini lalu klik sembarang sel maka


(3)

(4)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pada bab 4 telah didapat hasil ramalan kunjungan wisatawan domestik untuk tahun 2011, yaitu:

Pada kuartal 1 (Jan-Mar) adalah 148.560 orang

Pada kuartal 2 (Apr-Jun) adalah 149.603 orang Pada kuartal 3 (Jul-Sep) adalah 150.646 orang

Pada kuartal 4 (Okt-Des) adalah 151.690 orang Dan untuk wisatawan mancanegara adalah :

Pada kuartal 1 (Jan-Mar) adalah 2.600 orang

Pada kuartal 2 (Apr-Jun) adalah 2.676 orang Pada kuartal 3 (Jul-Sep) adalah 2.751 orang


(5)

2. Hasil ramalan di atas menurun jika dibandingkan dengan data aktual jumlah kunjungan wisatawan pada kuartal 3 tahun 2009, namun apabila dibandingkan dengan kuartal 4 tahun 2009 hasil ramalan tersebut mengalami kenaikan. Sehingga data kunjungan wisatawan ini cenderung memiliki sifat musiman.

3. Kunjungan wisatawan sangat dipengaruhi oleh waktu untuk berkunjung. Kunjungan wisatawan akan meningkat sewaktu musim liburan, dan akan menurun di hari-hari biasa. Kuartal ke-3 adalah waktu dimana jumlah pengunjung meningkat, dikarenakan liburan panjang anak sekolah. Kuartal ke-4 juga cenderung mengalami kenaikan jumlah kunjungan, hal tersebut juga dikarenakan libur Idul Fitri dan Natal.

6.2 Saran

1. Hendaknya pihak pengelola objek wisata Kabupaten Karo meningkatkan sarana prasarana terutama pada waktu yang bertepatan dengan masa liburan sehingga jumlah pengunjung meningkat, hal ini dilakukan demi kenyamanan pengunjung.

2. Hendaknya pihak pengelola juga dapat membuat kebijaksanaan untuk membuat daya tarik yang lebih menarik dari pada sebelumnya untuk menarik wisatawan agar jumlah kunjungan wisatawan tetap meningkat sepanjang tahun dan bukan hanya pada kuartal tertentu.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Kusmayadi dan Sugiarto, E. 2000. Metodologi Penelitian dalam Bidang

Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

2. Makridakis, Wheelwright, dan McGee. 1998. Metode dan Aplikasi Peramalan. Jilid I. Terjemahan Ir. Hari Sumianto : John Wiley & ons, inc.