Dactylogyrus membebaskan telur ke kolam kemudian menetas menjadi larva berbulu getar yang berenang bebas hingga menemukan inang yang sesuai. Waktu
yang diperlukan dari telur hingga menjadiindividu de wasa sangat tergantung suhu, pada suhu 8,5 sampai 9 ÂșC hanya memerlukan waktu beberapa hari, adapun
pada suhu yang lebih rendah akan berlangsung beberapa minggu hingga beberapa bulan Irianto, 2005.
2.5 Jenis Cacing Parasit Pada Insang Ikan Bawal
Jenis cacing parasitik yang pada umumnya ditemukan pada insang ikan bawalair tawar C.macropomum dikelompokkan ke dalam Fillum Plathyhelmintes dan
Kelas Trematoda Sub Kelas Monogenea. Monogenea merupakan parasit yang umum ditemukan pada insang dan kulit ikan air tawar maupun air laut. Infestasi
monogenea biasanya merupakan indikator sanitasi yang rendah pada kualitas air, seperti contoh tingginya amoniak dan nitrit, polusi bahan organik dan kadar
oksigen yang rendah, dengan kondisi seperti tersebut monogenea dapat sangat cepat bereproduksi Noga, 2000.
Tabel 2.1. Jenis-jenis cacing yang sering dijumpai pada insang ikan bawal air tawar
Kelas Subkelas
Famili Genus
Trematoda Monogenea
Tetraonchidae Tetraonchus sp.
Trematoda Monogenea
Diplectanidae Diplectanum
Trematoda Monogenea
Oncocleidae Oncocleidus sp.
Kusmawan, 2012
a. Tetraonchus sp.
Cacing ini biasanya ditemukan pada insang ikan bawal air tawar C.macropomum dengan panjang tubuh 5,3 mm dengan lebar tubuh 0.648 mm.
Bagian anterior cacing ini dilengkapi dengan lekukan-lekukan dan 2 spot mata, serta di bagian posterior dilengkapi dengan 2 kait marginal hooks yang
berfungsi sebagai alat pelekat kepada inangnya Kusmawan, 2012.
Gambar 2.2.Tetraonchus sp. Sumber: Kusmawan, 2012
b. Diplectanum sp.
Cacing ini biasanya ditemukan pada insang ikan bawal air tawar C.macropomum dengan panjang tubuh 6,21 mm dengan lebar tubuh 3,25 mm.
Cacing ini termasuk ordo Dactylogyridae, famili Diplectanidae.
Gambar 2.3. Diplecatum sp.Kusmawan, 2012
C. Oncocleidus sp.
Cacing ini biasanya ditemukan pada insang ikan bawal air tawar dengan panjang tubuh 2.817 mm dan lebar tubuh 0.147 mm. Cacing ini termasuk ke
dalam subkelas monogenea famili Oncocleiduae. Parasit ini ditemukan pada
permukaan ekternal dari inangnya. Parasit ini juga ditemukan di dalam air dan
tidak diingestikan oleh inang mereka tetapi melekat dan membentuk koloni pada insang untuk menyerap nutrien inang. Cacing parasit ini kemudian melakukan
perkawinan dan melepaskan telur sehingga menghasilkan kolonisasi cacing baru yang lebih banyak lagi. Cacing ektoparasit ini umumnya dianggap bisa merusak
populasi ikan Schmidt et al., 2009.
Gambar 2.4. Oncocleidus sp.Kusmawan, 2012
2.6 Jenis Cacing Parasit Pada Saluran Pencernaan Ikan Air Tawar
Cacing parasit yang biasa menyerang ikan air tawar adalah:
a. Cacing Camallanus carangis
Dapat diidentifikasi dari bentuk bucal capsule pada bagian anterior tubuh untuk menempel dan mengambil makanan dari inangnya. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Untergasser, 1989 yaitu cacing parasitik ini memiliki bucal capsule yang dilapisi kutikula yang tebal dan sepasang lekukan pada bucal capsule.
Bentuk seperti ini akan membuat cacing ini dapat memegang dengan kuat ke dinding usus dan tidak dapat lepas. Usus halus menyediakan sumber nutirisi bagi
nematoda antara lain darah, sel jaringan, cairan tubuh dan sari-sari makanan yang terkandung dalam lumen usus halus struktur dan fisiologis usus mikrohabitat
parasit yang dapat mempengaruhi keberadaan dan jumlah parasit. Gambar 2.5. Hasil pewarnaan Camallanus carangis dengan pembesaran 100x
Ulkhaq et al., 2012
Keterangan: A. Bucal capsule pada bagian anterior.
B. Alat kelamin jantan pada bagian posterior. b. Cacing Echinostoma
Dapat diidentifikasi karena memiliki oral sucker dan ventral sucker yang saling berdekatan dengan ukuran yang berbeda. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat
Noble and Noble 1989, yang menyatakan bahwa cacing Echinostoma merupakan cacing yang berbentuk memanjang dengan dua alat penghisap yang
saling berdekatan. Alat penghisap perut ventral sucker berukuran lebih besar dibandingkan alat penghisap mulut atau oral sucker Birmani et al., 2008.
Gambar 2.6 Echinostoma Ulkhaq et al., 2012. Keterangan :
A. Hasil pengamatan dengan perbesaran 100x. Bagian anterior dengan Oral
sucker a dan Ventral sucker b. B. Hasil pewarnaan dengan perbesaran 40x. Telur a, Testis b, Vitellaria c
2.7 Uji Kualitas Air