3.2 Pajak Hotel
Menurut Peraturan Walikota No. 30 Thn 2011.Pajak hotel adalah pajak atas pelayanan hotel. Hotel adalah bangunan khusus yang tersediakan bagi orang-orang
untuk dapat menginap atau untuk istirahat, memperoleh pelayanan, dan atau fasilitas lainnya yang dipungut bayaran termasuk bangunan lainnya yang menyatu, dikelola dan
dimiliki oleh pihak yangsama kecuali untuk pertokoan atau perkantoran. Dalam arti sempit hotel adalah sebuah bangunan yang di bangun khusus untuk menyediakan
penginapan bagi para perjalan, dengan pelayanan makanan dan minuman. Dalam peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 1996
Tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan Republik Indonesia, pada Pasal 61 dinyatakan bahwa pelayanan pokok usaha hotel yang harus disediakan sekurang-
kurangnya harus meliputi penyediaan kamar tempat menginap,penyediaan tempat dan pelayanan makan dan minum, penyediaan pelayanan pencucian pakaian dan penyediaan
fasilitas lainnya.
3.2.1 Objek Pajak Hotel
Menurut Peraturan Walikota Medan No. 3 Tahun 2011 Tentang Pajak Hotel.Objek pajak hotel adalah pelayanan yang disediakan oleh hotel dengan
pembayaran, termasuk fasilitas olahraga dan hiburan. Objek pajak dimaksud meliputi: 1.
Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek. Antara lain gubuk pariwisata cottege, villa yang disewakan, motel, wisma pariwisata,
pesanggrahan hostel. Losmen dan rumah penginapan, termasuk rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 sepuluh.
2. Jasa penunjang sebagaimana dimaksud ayat 2 antara lain tempat
menyantap makanan dan atau minuman, telepon, faximail, telex, fotocopy, pelayanan cuci, setrika, dan transportasi, yang disediakan atau dikelola
hotel. 3.
Fasilitas olah raga dan hiburan sebagaimana dimaksud ayat 2 antara lain pusat kebugaran, kolam renang, tenis, golf, karaoke, pub, diskotik yang
disediakan atau dikelola hotel. Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel.
Yang tidak termasuk pajak hotel, adalah: 1.
Jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah.
2. Jasa sewa apartemen, kondominium, dan sejenisnya.
3. Jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau keagamaan.
4. Jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti jompo, panti
asuhan dan panti sosial lainnya yang sejenis. 5.
Jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh hotel yang dapat dimanfaatkan oleh umum.
3.2.2 Subjek Pajak dan Wajib Pajak Hotel
Menurut Peraturan Walikota Medan No.3 Tentang Pajak Hotel.Subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan pajak.Secara sederhana yang
menjadi subjek pajak adalah konsumsi yang menikmati dan membayar pelayanan yang diberikan oleh pengusaha hotel.Sedangkan wajib pajak adalah pengusaha hotel, yaitu
orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaannya melakukan usaha dibidang jasa penginapan.
3.2.3 Dasar Pengenaan dan Tarif Pengenaan Pajak Hotel
a.
Dasar Pengenaan Pajak
Menurut Peraturan Walikota Medan No.3 Tentang Pajak Hotel.Dasar pengenaan pajak hotel adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar kepada
hotel
.
Pembayaran adalah jumlah uang yang harus dibayarkan oleh subjek pajak konsumsi yang menikmati jasa kepada wajib pajak pengusaha hotel untuk harga jual
dengan jumlah uang yang dibayarkan maupun penggantian yang seharusnya diminta wajib pajak sebagai penukaran atas pemakaian jasa tempat penginapan dan fasilitas
penunjang yang berkaiatan dengan usaha hotel. b.
Tarif Pajak Pengenaan Pajak Hotel
Tarif pajak yang ditetapakan adalah sebesar 10 dari nilai jual objek pajak NJOP dan ini ditetapkan dengan peraturan daerah, kabupaten atau kota yang
bersangkutan.
3.2.4 Perhitungan Pajak Hotel
Besarnya pokok pajak hotel yang terutang dihitung dengan cara mengalihkan tariff pajak dengan dasar pengenaan pajak. Secara umum perhitungan Pajak Hotel
adalah sesuai dengan rumus berikut:
Pajak Terutang = Tarif x Dasar Pengenaan Pajak = Tarif Pajak x jumlah Pembayaran yang dilakukan kepada hotel
3.3 Pengertian Efektivitas