21 disimpulkan bahwa garam di akumulasikan pada batang dan tajuk. Sehingga hasil
ini sesuai dengan produksi jumlah daun. Hal ini sesuai dengan pernyataan Supriharyono 2007 yang menyatakan kemampuan mangrove tumbuh pada
air asin karena kemampuan akar-akar tumbuhan untuk mengeluarkan atau mengsekresikan garam dan pemisahan air dan garam ini terjadi ketika proses
penguapan atau transpirasi di daun.
D. Pengaruh salinitas terhadap Berat basah tajuk dan berat kering tajuk
daun semai A. marina
Respons berat basah tajuk dan berat kering tajuk tanaman semai A. marina diukur pada bulan 3 setelah penyapihan. Gambar respons berat basah tajuk dan
berat kering tajuk tanaman dapat dilihat pada Gambar 4. A
B
Gambar 4. Pengaruh
variasi salinitas
terhadap berat basah tajuk A dan berat kering tajuk A semai
A. marina
pada umur 3 bulan. Data merupakan rata-rata n = 8-14 ± SE. Tanda mengindikasikan secara statistik signifikan dari
kontrol 0 pada P0,05 dengan uji Dunnet.
Berdasarkan hasil pengukuran berat basah tajuk yang dilakukan, diketahui bahwa semai A. marina yang tumbuh pada salinitas 2 dengan rata-rata berat
basah tajuk 0,560 g memiliki berat basah tajuk tertinggi dan terendah terdapat pada salinitas 0 dengan rata-rata berat basah tajuk 0,189 g. Uji Dunnet P0,05
menunjukkan bahwa tingkat variasi salinitas berbeda nyata pengaruhnya terhadap
0,189 0,243 0,288
0,560 0,353
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
0.0 0.5 1,5 2.0 3.0 Ra
ta -R
at a
B er
at B
as ah
T aj
u k
g
Salinitas
0,055 0,093
0,059 0,139
0,087
0,02 0,04
0,06 0,08
0,1 0,12
0,14 0,16
0,18
0.0 0.5 1,5 2.0 3.0 Ra
ta -R
at a
B er
at K
er in
g T
aj u
k g
Salinitas
22 berat basah tajuk semai A. marina berumur 3 bulan. Perbedaan tersebut terdapat
pada perlakuan salinitas 2 jika dibandingkan dengan kontrol. Tetapi berat basah tajuk menurun pada salinitas 3.
Berat kering tajuk semai A. marina yang tumbuh pada salinitas 2 dengan rata-rata berat kering tajuk 0,139 g memiliki berat kering tajuk tertinggi
dan pada salinitas 0 dengan rata-rata berat kering tajuk 0,055 g merupakan yang terendah. Uji Dunnet P0,05 menunjukkan bahwa tingkat salinitas tidak berbeda
nyata pengaruhnya terhadap berat kering tajuk. Pada Gambar 4 selisih kandungan meningkat signifikan sesuai dengan
peningkatan salinitas, tetapi pada salinitas 3 terjadi penurunan. Hal ini diasumsikan bahwa pada tajuk tersimpan air dan garam. Sehingga kandungan
larutan yang hilang terlihat pada berat kering tajuk. Selain itu jumlah daun pada salinitas 2 merupakan yang terbanyak, sehingga selisih berat basah dan berat
kering tajuk 2 yang terbesar.
E. Pengaruh salinitas terhadap Rasio Tajuk dan Akar semai A.