3
B. TUJUAN
Tujuan umum yang mendasari diadakannya penelitian ini adalah untuk melihat potensi pembuatan bioetanol dari sirup dekstrin yang berasal dari pati
sagu sebagai bahan baku. Tujuan khusus dari penelitian ini meliputi pemilihan laju aerasi dan konsentrasi gula substrat berdasarkan jumlah biomassa tertinggi
yang dihasilkan, serta pengaruhnya terhadap parameter fermentasi lainnya sisa total gula dan pH. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui
pengaruh rekayasa bioproses aerasi penuh dan aerasi dihentikan terhadap kadar etanol yang dihasilkan, jumlah biomassa, sisa total gula dan pH.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. PATI SAGU
Pati adalah karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk persediaan bahan makanan. Pati sagu merupakan hasil ekstraksi dari empulur batang sagu
dengan bantuan air secara mekanis maupun tradisional. Pati berbentuk butiran atau granula yang berwarna putih mengkilat, tidak berbau dan tidak mempunyai
rasa. Pada dasarnya pati merupakan polimer glukosa dengan ikatan 1,4 α-glukosa. Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai
karbonnya Haryato dan Pangloli, 1992. Karakteristik pati sagu Metroxylon sp. dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik Pati Sagu Karakterisasi
Komposisi Kadar Pati
§ Amilosa
§ Amilopektin
Kadar Serat Kadar Air
Kadar Abu Kadar Lemak
Kadar Protein 82,13
27,75 72,25
0,01 5,76
0,12 0,36
0,38 Sumber : Hartoto et al. 2005
Granula pati mempunyai bentuk dan ukuran yang beraneka ragam, umumnya berbentuk bola atau elips. Pati sagu berbentuk elips prolate
ellipsoidal , mirip pati kentang dengan ukuran 5-80 μm dan relatif lebih besar
daripada pati serealia. Pati sagu mengandung sekitar 27 amilosa dan sekitar 73 amilopektin. Rasio amilosa dan amilopektin akan mempengaruhi sifat-sifat pati itu
sendiri. Apabila kadar amilosa tinggi maka pati akan bersifat kering, kurang lekat dan cendrung meresap air lebih banyak atau higroskopis Wirakartakusumah et
al ., 1986.
5 Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik. Pati
terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut dengan amilosa dan fraksi tidak larut disebut amilopektin. Amilosa
mempunyai struktur lurus dengan ikatan α-1,4-D-glukosa, sedangkan amilopektin memiliki cabang dengan ikatan α-1,6-D-glukosa sebanyak 4-5
dari berat total Winarno, 1997.
B. SIRUP DEKSTRIN