32
2.7.1 ERS Scatterometer
Satelit penginderaan jauh Eropa, ERS-1 2, memberikan kontribusi substansial ilmiah untuk studi lautan. Estimasi parameter permukaan dilakukan
dengan menggunakan tiga instrumen microwave: Altimeter, Scatterometer dan Synthetic Aperture Radar SAR mode gelombang yang dapat dilihat pada
Gambar 8.
NSCAT
a b Gambar 8. a The ERS-1 satellite and its microwave instruments. b Wind
ERS-1 scatterometer geometry Ifremer, JPL, CERSAT, 2002. Scatterometer ERS pada Gambar 8 merupakan instrumen yang beroperasi
microwave aktif di 5.4GHz band C yang menghasilkan vektor angin kecepatan dan arah angin pada resolusi 50 km dengan pemisahan 25 km melintasi petak
500km. Sudut untuk rentang tiga antena dari 17° sampai 46°, pada pertengahan 25° sampai 57° baik depan dan belakang. Angin permukaan diproses dan
didistribusikan oleh Institut Français de Recherche pour lEksploitasi de la MER IFREMER menggunakan off-line algoritma Bentamy et al, 1994; Quilfen
1995. Angin ERS-2 disebut WNF angin Lapangan. Kalibrasi dan validasi
33 algoritma dilakukan dengan buoy data selama percobaan RENE91, dengan
National Oceanic Atmospheric Administration NOAA, Nasional Data Bouy Center NDBC, Tropical Ocean Global Atmosphere TOGA, dan Tropical
Atmosphere Ocean TAO. Akurasi dari kecepatan dan arah angin berasal dari algoritma IFREMER sebesar 1m s dan 14°. Validasi produk off-line angin
menunjukkan bahwa, pada kecepatan angin yang rendah, data kecepatan angin dan arah angin kurang akurat Graber et al, 1996.
2.7.2 NSCAT
Scatterometer NASA yang dapat dilihat pada Gambar 9, berada dalam orbit lingkaran untuk jangka waktu sekitar 100,92 menit, dengan inclination
98,59° dan dinominal ketinggian 796 km dengan siklus berulang 41 hari. NSCAT memiliki dua swaths seluas 600 km, terletak di setiap sisi jalur satelit, dipisahkan
oleh 300 km. Beroperasi di 14 Ku band GHz, fore-beam dan antena aft-beam berada di titik di 45° dan 135° untuk setiap sisi jalur satelit Mid-beam berada di
titik pada 65° dan 115° tergantung pada swath NSCAT. Resolusi spasial dari instrumen di permukaan bumi adalah sekitar 25 km.
34 Gambar 9. ADEOS satellite and its instrument Ifremer, JPL, CERSAT, 2002.
3. BAHAN DAN METODE
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Workshop Laboratorium Instrumentasi dan Telemetri Kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor pada bulan Febuari 2009 sampai November 2010.
3.2 Perangkat dan Peralatan
3.2.1 Perangkat Keras
1. 2 buah personal computer 2. 1 buah computer server hp proliant ml370 g3
3. 1 buah hub 4. Kabel jaringan 100 mbps
5. Alat inputan mouse dan keyboard.
3.2.2 Perangkat Lunak
1. Sistem Operasi : Linux ubuntu 9.04 karmic
http:www.ubuntu.com 2. Bahasa Pemrograman
: Phyton2.6 http:www.python.org
, PHP http:www.php.net
3. DBMS : MySQL Server 5
http:dev.mysql.comdownloadsmysql 4.
Downloader : wget 1.10.2-1ubuntu1.2
http:packages.ubuntu.comdapperwget 5. Web Server
: apache2 2.2.12-1ubuntu2.3