Hubungan HSV dengan Tahap Kematangan Buah Hubungan Lab dengan Tahap Kematangan Buah

56 Perbandingan hasil proses validasi dan testing pada FNN dan NN disajikan pada Gambar 38, ketepatan penentuan tahap kematangan buah manggis berdasarkan warna kulit menggunakan FNN dan NN adalah sama yaitu sebesar 90. Gambar 38 a Perbandingan validasi, b Perbandingan testing

4.12 Analisis Hasil FNN Berdasarkan Jumlah Target Kelas Klasifikasi

Berdasarkan hasil percobaan dalam penelitian ini menyatakan bahwa FNN dalam mengklasifikasi tahap kematangan buah manggis menggunakan data yang sama namun menggunakan jumlah target kelas yang berbeda memberikan hasil yang berbeda. Demikian juga halnya klasifikasi menggunakan NN, akan memberikan hasil yang berbeda jika menggunakan jumlah target kelas yang berbeda. Perbandingan rata-rata hasil validasi dan testing pada pelatihan FNN dan NN dengan jumlah kelas target yang berbeda disajikan pada Gambar 39. Gambar 39 Perbandingan hasil pelatihan a Validasi b Akurasi rata-rata 57 Dalam penelitian ini nilai akurasi rata-rata menunjukkan bahwa penggunaan FNN dalam klasifikasi tahap kematangan buah mangis ini memberikan hasil yang lebih bagus daripada menggunakan NN. Hal ini menjelaskan bahwa himpunan fuzzy yang mempunyai derajat keanggotaan antara 0 dan 1 dapat digunakan untuk memisahkan pola yang mempunyai nilai ambigu atau berada diantara dua kelas menggunakan derajat keanggotaan, yang tidak bisa dilakukan menggunakan klasifikasi klasik pada NN. 7 Mutu buah manggis ditentukan oleh berbagai parameter diantaranya adalah parameter tingkat ketuaan dan kematangan indeks warna serta ukuran Deptan 2004. Proses grading dalam SPO komoditas manggis 2004, merupakan suatu pengelompokan buah berdasarkan kriteriakelas dan indek kematangan manggis untuk mendapatkan ukuran, warna buah dan tingkat kematangan yang seragam. Tingkat kematangan manggis berdasarkan indek warna berdasarkan SPO manggis dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 TingkatTahap kematangan manggis berdasarkan warna

2.2 Pengolahan Citra

Berbagai aplikasi pengolahan citra secara garis besar digunakan untuk memperbaiki kualitas suatu citra gambar sehingga lebih mudah diinterpretasikan oleh manusia dan mengolah informasi yang terdapat pada citra gambar untuk keperluan pengenalan objek secara otomatis. Citra adalah gambar dua dimensi yang dihasilkan dari gambar analog dua dimensi yang kontinus menjadi gambar diskrit melalui proses sampling. Gambar analog dibagi menjadi N baris dan M kolom sehingga menjadi gambar diskrit.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan melalui percobaan-percobaan untuk mengembangkan model klasifikasi kematangan buah manggis berdasarkan warna ke dalam kelas manggis mentah, ekspor dan lokaldomestik dan mendapatkan hasil yang memuaskan dapat ditarik beberapa kesimpulan. 1. Perubahan kombinasi parameter input dan perubahan jumlah neuron lapisan tersembunyi cukup berpengaruh dalam mendapatkan pola pengenalan. 2. Model FNN terbaik untuk mengklasifikasi kematangan buah manggis ke dalam kelas mentah, ekspor dan lokal diperoleh dengan 9 neuron pada lapisan masukan, yaitu indek nilai hijau green, value, a, u, v, entropi, kontras, energi dan homogenitas, dan 15 neuron pada lapisan tersembunyi. Model ini mampu menghasilkan akurasi sebesar 85. 3. Model FNN yang terbentuk mampu mengenali semua kelas kematangan, sedangkan NN dengan struktur yang sama tidak mampu mengenali kelas buah mentah, dengan perbandingan prosentase pengenalan FNN dan NN kelas buah mentah 100:0, kelas buah ekspor 100:87 dan kelas buah lokal 63:75. 4. Akurasi FNN dengan 3 kelas target lebih bagus dibandingkan akurasi NN dengan 3 kelas target. Akurasi FNN dengan 5 kelas target lebih bagus dibandingkan akurasi NN dengan 5 kelas target dan akurasi FNN dengan 2 kelas target mempunyai nilai yang sama dengan akurasi NN dengan 2 kelas target. 5. Model klasifikasi kematangan buah manggis ke dalam kelas mentah, ekspor dan lokal menggunakan FNN layak digunakan sebagai model alternatif dalam klasifikasi tahap kematangan buah manggis berdasarkan warna.