Antioksidan sintetik Jenis-jenis antioksidan

6 peroksida. Efektivitas antioksidan p-amino-fenol dan fenolat tergantung adanya gugus hidroksil bebas karena ester dan esternya tidak mempunyai pengaruh. Efisiensi fenolat dapat ditingkatkan dengan alkilasi pada posisi 2, 4, dan 6 Cahyadi 2008. Antioksidan akan kehilangan potensi jika tidak mempunyai kemampuan untuk mengikat hidrogen atau elektron. Beberapa jenis antioksidan, terutama golongan fenolat bersifat menguap pada suhu kamar. Kemampuan antioksidan berkurang akibat degradasi molekul, terutama pada suhu yang semakin meningkat. Antioksidan berdasarkan penggabungan sifat sinergis dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu antioksidan dengan jumlah fenol yang sangat banyak dan antioksidan dengan jumlah asam yang sangat banyak Ketaren 2008.

2.2.2 Jenis-jenis antioksidan

Antioksidan berdasarkan sumbernya dibagi kedalam dua kelompok, yaitu antioksidan sintetik antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesis reaksi kimia dan antioksidan alami antioksidan hasil ekstraksi bahan alami tanpa ada penambahan senyawa kimia Kuncahyo dan Sunardi 2007.

2.2.2.1 Antioksidan sintetik

Antioksidan sintetik sudah banyak digunakan untuk menggantikan antioksidan alami, karena sifatnya yang mudah dicari dan mudah didapatkan. Antioksidan sintetik yang banyak digunakan adalah senyawa-senyawa fenol yang biasanya agak beracun dan memiliki efek samping Siagian 2002. Penggunaan antioksidan ini harus memenuhi beberapa syarat, yaitu tidak berbahaya bagi kesehatan, tidak menimbulkan warna yang tidak diinginkan, penggunaannya efektif dalam konsentrasi rendah 0,01-0,02 , dapat terkonsentrasi pada permukaanlapisan lemak lipofilik, mudah didapat, ekonomis, serta dapat bertahan dalam kondisi pengolahan pangan pada umumnya Belitz et al. 2009 Empat macam antioksidan yang sering digunakan dalam produk makanan adalah butylated hydroxyanisole BHA, butylated hydroxytoluene BHT, propylgallate PG, dan nordihidro guaiaretic acid NDGA Siagian 2002, tert- butilated hydroxyquinon TBHQ dan tokoferol Winarno 2008. Antioksidan tersebut merupakan antioksidan alami yang telah diproduksi secara sintetis untuk tujuan komersial. 7 Antioksidan BHT akan memberikan efek sinergis yang baik jika digunakan bersama antioksidan BHA, oleh karena itu BHT banyak ditambahkan pada produk pangan sebagai antioksidan yang berfungsi untuk mencegah ketengikan. Antioksidan BHT berbentuk kristal padat putih, stabil pada kondisi penggunaan serta penyimpanan yang normal, dan digunakan secara luas karena relatif murah Herawati dan Akhlus 2006. Struktur kimia dari BHT dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Struktur kimia butylated hydroxytoluene BHT Sumber: Herawati dan Akhlus 2006 Antioksidan BHT memilki nilai IC 50 yang sangat kuat pada konsentrasi 5,85 ppm Jacoeb et al. 2011. Penggunaan BHT secara terus menerus pada bahan makanan diduga dapat menyebabkan kanker dan mutasi gen pada manusia, oleh karena itu penggunaan BHT sudah mulai dilarang di beberapa negara antara lain Jepang, Rumania, Swedia, dan Australia Rita et al. 2009.

2.2.2.2 Antioksidan alami