3 PT. Libe Bumi Abadi menghasilkan produk minuman PT Libe Bumi Abadi,
2006 sebagai berikut 1 Aloe vera Juice merk libe, yaitu minuman murni 100
dari sari lidah buaya selanjutnya disebut Aloe vera liquid, 2 Tiga Tea Merk Libe,
yaitu teh celup perpaduan dari teh hijau mutu terbaik dengan buah mahkota dewa dan ekstrak Aloe vera, serta 3 Fresh Aloe vera Nata Merk Libe, yaitu minuman
nata dari gel Aloe vera dalam kemasan gelas plastik dengan kandungan Aloe vera
dalam bentuk kotak-kotak dan dalam bentuk yang sudah dihancurkan. Selama
ini produk unggulan dari PT. Libe Bumi Abadi adalah Aloe vera liquid, sebagai produk ekspor yang bekerja sama dengan pihak ke 3 tiga. Bahan baku utama
dari usaha ini adalah daun lidah buaya yang diperoleh dari daerah Jawa Barat, bila memerlukan jumlah yang banyak diperoleh dari Pontianak, Kalimantan Barat.
Pertimbangan mengambil obyek penelitian pada industri pengolahan Aloe vera adalah :
1. PT. Libe Bumi Abadi merupakan perusahaan industri kecil menengah IKM yang baru didirikan, sehingga sangat menarik untuk dikaji khususnya dari
aspek kelayakan usaha, pembiayaan dan pemasaran. 2. Para pendiri merupakan orang-orang baru dalam menekuni bisnis IKM,
walaupun telah berkecimpung sebagai karyawan dalam budidaya dan industri pengolahan lidah buaya. Dalam hal ini, semangat kewirausahaan yang
ditunjukkan oleh pendiri akan sangat memberi manfaat dalam mendorong pihak-pihak yang ingin berwirausaha. Sebaliknya berbagai kesalahan yang
dilakukan akan dapat menjadi pelajaran bagi pihak lain. 3. Potensi bahan baku maupun peluang pasar lidah buaya, baik sebagai bahan
pangan maupun bahan baku obat-obatan masih cukup besar.
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana prospek usaha pengolahan Aloe vera dilihat dari sisi pasar dan ketersediaan bahan baku ?
2. Bentuk kajian kelayakan usaha apakah yang diperlukan oleh PT Libe Bumi Abadi ?
3. Bagaimana mengevaluasi manajemen usaha PT Libe Bumi Abadi ditinjau dari aspek manajemen dan teknologi produksi ?
4. Bentuk strategi pengembangan usaha apakah yang sesuai untuk PT Libe Bumi Abadi dalam usaha pengolahan Aloe vera ?
4
1.3 Tujuan
1. Untuk melihat prospek usaha pengolahan Aloe vera dilihat dari sisi pasar dan ketersediaan bahan baku.
2. Melakukan pengakajian kembali kelayakan usaha pengolahan Aloe vera oleh PT. Libe Bumi Abadi.
3. Mengevaluasi manajemen usaha PT. Libe Bumi Abadi ditinjau dari aspek manajemen dan teknologi produksi.
4. Menyusun strategi pengembangan usaha yang sesuai untuk PT. Libe Bumi Abadi dalam usaha pengolahan Aloe vera.
1.4 Manfaat Kajian
1. Memberikan pengetahuan kepada penulis tentang tata cara berpikir yang sistematis dalam menghadapi suatu masalah dan mencari solusinya
dengan penerapan berbagai disiplin ilmu yang telah dipelajari sekaligus memberikan proses pembelajaran suatu obyek bisnis secara
komprehensif. 2. Memberikan informasi tentang potensi dan kelayakan usaha pengolahan
Aloe vera bagi pemilik, calon investor, mitra penyertaan modal dan perbankan. Pemilik berkepentingan dengan hasil kajian ini, dalam rangka
untuk meyakinkan pihak yang berminat untuk berinvestasi dalam usaha yang dikembangkannya, sedangkan calon investor, mitra usaha dan
perbankan berkepentingan untuk mengetahui tingkat pengembalian modal, lama pengembalian modal, aliran kas, proyeksi rugi laba dan risiko
yang akan dihadapi. 3. Memberikan rujukan bagi pemerintah berkaitan dengan pembinaan dan
perijinan, bermanfaat bagi manajemen perusahaan berkaitan dengan rencana pengembangan bisnis, serta bagi masyarakat berkaitan dengan
keterbukaan informasi dampak terhadap lingkungan dari usaha pengolahan Aloe vera.
5
II. LANDASAN TEORI
2.1 Lidah Buaya Aloe vera
Aloe atau lidah buaya berasal dari Afrika, Aloe berarti “senyawa pahit yang bersinar”. Nama aloe berasal dari bahasa Arab alloeh yang berarti pahit, karena
cairan yang terdapat dalam daunnya terasa pahit. Tanaman ini mengandung 96 air, selebihnya adalah bahan aktif, termasuk minyak essensial, asam amino,
mineral, vitamin, enzim dan glikoprotein. Lidah buaya telah lama dijuluki sebagai medical plant tanaman obat atau master healing plant tanaman penyembuh
utama. Tumbuhan ini menyerupai kaktus. Daunnya meruncing berbentuk taji, bagian dalamnya bening, bersifat getas dengan tepi bergerigi. Lidah buaya yang
nama Latinnya Aloe vera L. tergolong ke dalam suku Liliaceae. Lidah buaya dapat tumbuh subur hampir di semua benua, terutama di daerah beriklim panas, seperti
Indonesia. Ada lebih dari 500 jenis lidah buaya yang tersebar di berbagai daerah di seluruh dunia Wahyu, dkk, 1988.
Lidah buaya mempunyai kandungan zat gizi yang diperlukan tubuh dengan cukup lengkap, yaitu vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, choline, inositol dan asam
folat. Kandungan mineralnya berupa: kalsium Ca, magnesium Mg, potasium K, sodium Na, besi Fe, zinc Zn, dan kromium Cr. Beberapa unsur vitamin
dan mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami, seperti vitamin C, vitamin E, vitamin A, magnesium dan zinc. Antioksidan ini
berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung dan berbagai penyakit degeneratif. Di dalam daging Aloe vera terdapat 200 kandungan berbeda yang
sangat berguna bagi manusia. Aloe mengandung sedikitnya tiga jenis asam lemak anti-radang anti-inflammatory fatty acids yang bermanfaat bagi perut, usus besar
dan usus kecil. Sebagian mempunyai efek laksatif yang kuat dan ada pula yang bereaksi terhadap alergi Yohanes, 2005.
Pada awalnya, lidah buaya tumbuh liar di tempat berudara panas. Karena bentuknya yang unik, kemudian juga ditanam di pot dan pekarangan rumah
sebagai tanaman hias. Beberapa tahun terakhir lidah buaya dibudidayakan untuk tujuan industri, baik industri pangan maupun non pangan. Cara menanamnya
mudah, dengan hanya memisahkan tunas dari batang daun induknya. Bagian- bagian dari tanaman lidah buaya yang umum dimanfaatkan adalah a daun, yang
dapat digunakan langsung, baik secara tradisional maupun dalam bentuk ekstrak, b eksudat getah daun yang keluar bila dipotong, berasa pahit dan kental, yang
6 secara tradisional digunakan langsung untuk pemeliharaan rambut, penyembuhan
luka, dan sebagainya, c gel bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan, bersifat mendinginkan dan
mudah rusak karena oksidasi, sehingga dibutuhkan proses pengolahan lebih lanjut agar diperoleh gel yang stabil dan tahan lama.
Budidaya komersial dan perluasan penggunaan untuk bahan baku produk minuman dimulai pada tahun 1900-an, ditandai dengan dibukanya lahan lidah
buaya di Kalimantan Barat tepatnya di kota Pontianak, seperti terlihat pada Gambar 1. Dewasa ini tanaman lidah buaya menjadi salah satu komoditas
pertanian yang punya peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagal usaha agribisnis. Beberapa daerah terutama di Pulau Jawa dan
Kalimantan telah membuktikan keberhasilan produksi lidah buaya. Budidaya lidah buaya di Pontianak Kalimantan Barat mampu menghasilkan produksi 8.000 kgha
dengan berat pelepah mencapai 1,5 kg dan panjang 70 cm Yohanes, 2005.
Gambar 1. Tanaman Lidah buaya Sumber : Koleksi pribadi Pemanfaatan lidah buaya semakin lama semakin berkembang, daun lidah
buaya juga dapat diolah menjadi berbagai produk makanan dan minuman, berupa sejenis jeli, minuman segar sejenis jus, nata de aloe, dawet, dodol, selai, dan lain-
lain. Makanan dan minuman hasil olahan lidah buaya sangat berpotensi sebagai makananminuman kesehatan karena adanya kombinasi kandungan zat gizi dan
non gizi yang memiliki khasiat untuk mendongkrak kesehatan. Lebih dari 17 jenis lidah buaya telah dibudidayakan di daerah tropis Taryono dan Rosman, 2003,
7 namun saat ini ada tiga jenis yang diusahakan komersial, yaitu Aloe
barbandensis dari Amerika, Aloe ferox dari Afrika dan Aloe sinensis dari Asia Cina. Aloe barbandensis adalah yang terbaik, karena lebih tahan terhadap
hama dan penyakit, serta ukurannya jauh lebih besar dibanding jenis lainnya Wahid, 2000.
Tanaman ini telah digunakan sebagai tanaman obat di 23 negara dan tercantum dalam daftar prioritas Word Health Organization WHO, karena
mengandung senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh Djubaedah, 2003. Salah satu negara pengguna lidah buaya adalah Jepang, dengan
kebutuhan aloe segar mencapai 20 kontainer 300 tonbulan yang dipasok dari Brazil dan Thailand. Negara pengguna lainya adalah Amerika Serikat yang
mengimport aloe segar pada tahun 1996 sebanyak 200.000 lembar atau setara dengan 100 tontahun. Harga gel kering beku tahun 1994 sebesar US 300 per
kg naik menjadi US 450 per kg pada tahun 1996 Wahid, 2000 Daun lidah buaya dapat digunakan sebagai dasar kosmetika karena lidah
buaya mengandung Zn, K, Fe, Vitamin A, asam folat dan kholin. Gellendir lidah buaya mengandung vitamin B1, B2, B6, B12, C, E inositol dan asam folat.
Kandungan mineral lidah buaya sendiri dari Calsium, potasium, sodium dan chromium, sedangkan enzim yang terkandung adalah amylase, catalase,
cellulose, carboxypeptidase, carboxyhelolase dan lain-lain Djubaedah, 2003. Perkembangan terakhir yang memacu peningkatan kebutuhan dan
permintaan lidah buaya adalah minuman. Di beberapa daerah di Jawa, tanaman ini acapkali dibuat minuman. Jadi jangan kaget apabila bertemu dengan penjual
minuman dawet ilat boyo alias cendol lidah buaya. Cendolnya bukan dari tepung beras atau tepung hunkue seperti lazimnya, tetapi dari gel daun lidah buaya. Gel
lidah buaya dibuat dari kulit daun lidah buaya kemudian di kupas, lalu bagian dalamnya yang berbentuk seperti cincau atau puding agar-agar di potong-potong
berbentuk dadu kecil. Bagian tersebut disajikan bersama santan dan sirup gula merah juruhkinca, atau bisa juga disajikan es serut dan sirup. Minuman dari gel
lidah buaya berdasarkan hasil penelitian terbukti dapat meningkatkan gairah seks afrodisiak. Bahkan, sari lidah buaya telah pula diproduksi secara besar-
besaran sebagai makanan kesehatan Taryono dan Rosman, 2003.
Sebagai obat penghangat hubungan intim, gel lidah buaya sebaiknya dibuat jus, agar lebih mujarab. Jus lidah buaya cukup diminum sehari sekali. Sebaiknya
jus tidak dibubuhi gula, tetapi ditambah air masak sedikit, madu murni, stroberi,
8 melon dan sebagainya, sekedar sebagai penambah rasa. Khasiat afrodisiak gel
lidah buaya ini diakui oleh Dr. Robert Picker, kepala bagian pada Berkeley Holistic Clinic, Berkeley California, Amerika Serikat Taryono dan Rosman, 2003.
Jus lidah buaya dapat mengobati salah gizi malnutrisi karena mengandung 18 asam amino penting, antara lain lisin, histidin, arginin, hidroksiprolin, asam
asparat. Selain dibuat jus, lidah buaya juga dapat dibuat koktail, teh, minuman berkalori rendah, selai, jelly, dodol, rendang, risoles, sop, cake, puding, saus ikan,
pasta dan lain-lain. Sedangkan untuk kosmetikakecantikan dibuat dalam bentuk lotion, creme, lipstik, shampoo, hair conditioner dan lain-lain Aloe vera Center,
dalam Suhendar 2006. Secara garis besarnya Aloe vera dapat dijadikan produk seperti terlihat pada pohon industri Gambar 2.
Gel pulp
Kulit
Ekstrak Juice
Konsentrat Makanan
Minuman Pupuk Organik
Teh Lidah Buaya Powder
Senyawa Aktif Minuman Kesehatan
Kosmetik Farmasi
Industri Kimia Spray dried Powder
Freece dried Powder Mediasi Purposes
Farmasi Kosmetik
Farmasi Agro Industri
Kosmetik Farmasi
Minuman Kesehatan
Lidah Buaya Aloe vera
Gambar 2. Pohon industri Aloe vera Sumber : Suhendar, 2006. Dalam prakteknya telah banyak barang diproduksi dengan bahan baku
yang berasal dari lidah buaya, baik oleh perusahan di luar negeri maupun dalam negeri, serta banyak yang sedang diuji coba oleh Pusat Pengkajian dan
Pengembangan Lidah Buaya Nasional Aloe vera Center di Pontianak, Kalimantan Barat, seperti dalam bentuk teh Gambar 3, kripik Gambar 4,
dodol Gambar 5, minuman dalam bentuk serbuk Gambar 6 serta kosmetik Gambar 7.
9
Gambar 3. Teh Aloe vera Gambar 4. Kripik Aloe vera
Gambar 5. Dodol Aloe vera Gambar 6. Minuman serbuk Aloe vera
Gambar 7. Kosmetik bahan baku Aloe vera
10
2.2 Kelayakan Investasi