Data Penelitian ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB 1V ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Sejarah Singkat Bursa Efek Jakarta Bursa Efek Jakarta BEJ adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang Investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional. Bursa Efek Jakarta berperan juga dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang stabil. Pasar modal di Indonesia telah ada sebelum kemerdekaan Indonesia. Bursa efek yang pertama di Indonesia dibentuk pada Tahun 1912 di Batavia sepanjang pemerintahan kolonial Belanda. Pada waktu itu, pertukaran bentuk dari Hindia Belanda VOC. Selama jaman itu, pasar modal tumbuh secara berangsur-angsur, dan bahkan menjadi non-aktif pada periode waktu dalam berbagai kondisi, seperti Perang dunia II, transisi kekuasaan dari pemerintah Belanda ke pemerintah Indonesia, dan lain-lain. Pemerintah Indonesia mengaktifkan pasar modalnya pada Tahun 1977, dan sejak itu tumbuh dengan cepat, bersama dengan peraturan pendukung dan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Universitas Sumatera Utara Dibawah ini merupakan sejarah singkat pasar bursa di Indonesia. Tabel 4.1 Sejarah Singkat Pasar Bursa 14 Desember 1912 Bursa efek yang pertama di Indonesia dibentuk di Batavia sekarang ini dikenal sebagai Jakarta oleh pemerintah Hindia-Belanda. 1914- 1918 Bursa Efek Batavia ditutup sepanjang Perang dunia I. 1925 – 1942 Bursa Efek Batavia dibuka kembali, dan bursa efek baru didirikan di Semarang dan Surabaya. Awal 1939 Dalam kaitan dengan isu politik pada Perang dunia II, bursa efek di Semarang dan Surabaya ditutup. 1942 – 1952 Bursa Efek Jakarta ditutup kembali sepanjang Perang dunia II. 1952 Bursa Efek Jakarta diaktifkan kembali dengan dikeluarkannya Undang-Undang Darurat No. 12 yang kemudian dijadikan UU No. 151952 tentang pasar modal oleh Menteri kehakiman Indonesia Guru besar. Dr. Sumitro Djojohadikusumo. Juga melalui Keputusan Menteri Keuangan No. 289737U.U. 1956 Dalam kaitan dengan program nasionalisme pada perusahaan-perusahaan Belanda oleh Pemerintah Indonesia Bursa Efek Jakarta menjadi macet. 1956 – 1977 Selama periode ini, Bursa Efek Jakarta menjadi non-aktip. 10 Agustus 1977 Peresmian kembali pasar modal oleh Presiden Soeharto. Diawasi di bawah manajemen dari Agen Pengawas pasar modal Badan Pengawas Pasar Modal, atau BAPEPAM. Pengaktifan kembali dari pasar modal juga ditandai oleh go public-nya PT. Semen Cibinong merupakan perusahaan pertama yang didaftarkan di Bursa Efek Jakarta. Tanggal 10 Juli ditetapkan sebagai hari ulang tahun dari Pasar modal di Indonesia. 1977 – 1987 Aktivitas bursa dapat dikatakan lemah . Hanya ada 24 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Kebanyakan orang-orang lebih memilih untuk Universitas Sumatera Utara menginvestasikan uang mereka di dalam Bank dibanding pada Pasar modal. 1987 PAKDES 87 December Package 1987 dikeluarkan untuk memberi jalan bagi perusahaan untuk go public dan investor asing untuk menginvestasikan uang mereka di Indonesia. 1988 – 1990 Deregulasi package dalam Perbankan Pasar modal dibuat. Bursa Efek Jakarta menyambut investor asing. Aktivitas Bursa Efek Jakarta meningkat. 02 Juni1988 Bursa Pararel Indonesia memulai untuk beroperasi Desember 1988 Pemerintah mengeluarkan PAKDES 88 untuk memberi jalan bagi perusahaan untuk go public, dan beberapa peraturan lain yang membawa hal positif berdampak pada pertumbuhan pasar modal. 16 Juni 1989 Bursa Efek Surabaya memulai untuk beroperasi dan diatur oleh Surabaya Pasar bursa Inc. 13 Juli 1992 Bursa Efek Jakarta diswastanisai, dan sebagai hasilnya, fungsi BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawasan Pasar modal BAPEPAM-LK. Tanggal ini dirayakan sebagai hari ulang tahun Bursa Efek Jakarta. 22 Mei 1995 Bursa Efek Jakarta memperkenalkan Jakarta Automated Trading System JATS. 10 November 1995 Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan No. 8 tahun 1995 pada pasar modal. Peraturan ini efektif pada Januari 1996. 1995 Bursa Paralel Indonesia digabung dalam Bursa Efek Surabaya. 2000 Sistem perdagangan Scripless diperkenalkan untuk pertama kali di Pasar modal Indonesia. 2002 Bursa Efek Jakarta memulai untuk menerapkan sistem perdagangan yang terkontrol. 2007 Bursa Efek Surabaya bergabung dengan Bursa Efek Jakarta. Sebagai hasilnya, Bursa Efek Jakarta mengubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia. Sumber : www.bei.co.idhistory Universitas Sumatera Utara Sumber : Indonesian Capital Market Journal, Januari 1990, dalam Noer, I.R., p. 63 Gambar 4.1 : Proses Penerbitan Saham Obligasi di BEJ 2. Gambaran Umum Perusahaan Perbankan a. PT. Bank Negara Indonesia, Tbk PT. Bank Negara Indonesia, Tbk mulanya didirikan di Indonesia sebagai bank sentral dengan nama “Bank Negara Indonesia” berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 Tahun 1946 tanggal 05 Juli 1946. Selanjutnya, berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 1968, Bank BNI Persiapan Letter of Intent Pernyataan Pendaftaran Emisi Pemrosesan Dokumen di Bapepam - perjanjian antara emiten dengan penunjang emisi - pembuatan pernyataan emisi Pertemuan Terbatas Periode penawaran emisi penjatahan Refund Penyerahan surat berharga Penerbitan Prospektus Pendaftaran saham obligasi di bursa Maksimum 12 hari kerja Maksimum 90 hari kerja Universitas Sumatera Utara ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946, dan statusnya menjadi bank umum milik negara. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1992, tanggal 29 April 1992, dilakukan penyesuaian bentuk hukum Bank BNI menjadi perusahaan perseroan Persero. PT. Bank Negara Indonesia, Tbk berkantor pusat di Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta. Bank ini didirikan pada tanggal 05 Juli 1946 dan terdaftar sebagai bank yang go public di Bursa Efek Jakarta pada tnggal 25 November 1996 dengan harga perdana Rp. 850,- per lembar sahamnya. Pemegang saham PT. Bank Negara Indonesia, Tbk antara lain : 1. Indonesia Government : 99.12 2. Publik : 0.88 b. PT. Bank Buana Indonesia, Tbk PT. Bank Buana Indonesia, Tbk berdiri pada tanggal 31 Agustus 1956 dan terdaftar sebagai bank yang go public di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 28 Juli 2000 dengan harga perdana Rp. 700,- per lembar sahamnya. PT. Bank Buana Indonesia berkantor pusat di Jl. Asemka No. 32-36, Jakarta. Pemegang saham PT. Bank Buana Indonesia, Tbk antara lain : 1. PT. Sari Dasa Karsa : 73.83 2. PT. Makindo Tbk : 6.85 3. Publik : 19.32 Universitas Sumatera Utara c. PT. Bank Swadesi, Tbk PT. Bank Swadesi, Tbk berkantor pusat di Jl. KH. Samanhudi No. 37 Jakarta. Bank ini didirikan pada tanggal 28 September 1988 dan terdaftar sebagai bank yang go public di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 01 Mei 2002 dengan harga perdana Rp. 250 per lembar sahamnya. Pemegang saham PT. Bank Swadesi, Tbk antara lain : 1. PT Panca Mantra Jaya : 39.52 2. PT Putra Mahkota Perkasa : 39.52 3. Prakash Rupchand Chugani : 1.61 4. Publik : 19.35 d. PT. Bank Bumiputera Indonesia, Tbk PT. Bank Bumiputera, Tbk berkantor pusat di Jl. Jend. Sudirman Kav. 75 Jakarta. Bank ini didirikan pada tanggal 31 Juli 1989 dan terdaftar sebagai bank yang go public di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 15 Juli 2002 dengan harga perdana Rp. 120 per lembar sahamnya. Pemegang saham PT. Bank Bumiputera Indonesia, Tbk antara lain : 1. Ajb.Bumiputera 1912 : 14.96 2. Che Abdul Daim Bin Haji Zainudin : 58.32 3. Publik : 26.72 Universitas Sumatera Utara e. PT. Bank Central Asia, Tbk PT. Bank central Asia, Tbk didirikan pada tanggal 10 Agustus 1955 dengan nama N.V. Perseroan Dagang dan Industri Semarang Kniting Factory. Nama telah diubah beberapa kali, sampai pada tanggal 12 Mei 1974 nama bank berubah menjadi PT. Bank Central Asia. Bank BCA mulai beroperasi tanggal 12 Oktober 1956. Tanggal 28 Mei 1998, BPPN mengambil alih operasi dan manajemen bank dan status bank berubah menjadi Bank Taken Over, bank ditetapkan ikut program kapitalisasi perbankan. Pada tanggal 25 April 2000, BPPN mengembalikan bank kepada Bank Indonesia. PT. Bank Central Asia, Tbk ini terdaftar sebagai bank yang go public di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 31 Mei 2000 dengan harga perdana Rp. 1.400,- per lembar sahamnya. Bank BCA berkantor pusat di di JL. Jend.. Sudirman Kav. 22-23, Jakarta Selatan. Pemegang saham PT. Bank Central Asia, Tbk antara lain : 1. Farindo Investments Mauritius Ltd. : 52.61 2. Indonesia Government BPPN : 6.63 3. Anthony Salim : 2.84 4. Soedono Salim : 2.11 5. Andree Halim : 2.11 6. Publik : 33.70 Universitas Sumatera Utara f. PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk berkantor pusat di Jl. Ir. Djuanda No. 95 Bandung. Bank ini didirikan pada tanggal 18 Januari 1972 dan terdaftar sebagai bank yang go public di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 10 Januari 2001 dengan harga perdana Rp. 525,- per lembar sahamnya. Pemegang saham PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk antara lain : 1. PT Hermawan Sentral Investama : 16.67 2. PT Hermawan Ladang Arta : 16.67 3. PT Gucimas Sukses Makmur : 8.33 4. PT Binadana Nata Arta : 8.33 5. PT Gema Megah Korporindo : 8.33 6. PT Teradana Megah : 8.33 7. Publik : 33.34 g. PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk didirikan pada tanggal 16 Juli 1956 berdasarkan akta notaris Meester Raden Soedja, SH, No. 134. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republuk Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A. 5408 tanggal 24 April 1957 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 664, Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 07 Juni 1957. Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum dan bank devisa masing- masing berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No. 161259U.M.II Universitas Sumatera Utara tanggal 30 September 1958 dan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.2110DirUPPS tanggal 05 November 1958. PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk berkantor pusat di Menara Bank Danamon Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. E46, Jakarta. Bank ini terdaftar sebagai bank yang go publik di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 06 Desember 1989 dengan harga perdana Rp. 12.000,- per lembar sahamnya. Pemegang saham PT. Bank Danamon, Tbk antara lain : 1. BPPN : 99.35 2. Publik : 0.65 3. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Suatu indeks diperlukan sebagai sebuah indikator untuk mengamati pergerakan harga dari sekuritas-sekuritas. Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta meliputi pergerakan-pergerakan harga untuk saham biasa dan saham preferen. Pasar modal di Indonesia masih tergolong pasar modal yang transaksinya tipis thin market, yaitu pasar modal yang sebagian besar sekuritasnya kurang aktif diperdagangkan. IHSG mencakup semua saham yang tercatat, pada tanggal 13 Juli 1994 dikenalkan alternatif indeks yang lain, yaitu Indeks LQ-45 ILQ-45. Indeks ini dibentuk hanya dari 45 saham-saham yang paling aktif diperdagangkan. Universitas Sumatera Utara

B. Analisis Hasil Penelitian