Operasionalisasi Konsep

2.4 Operasionalisasi Konsep

Dalam melakukan analisis terhadap suatu kasus hubungan internasional, peneliti harus mampu mengoperasionalisasikan teori dan konsep yang telah dipilih guna memperoleh hasil yang empiris. Operasionalisasi konsep yang salah akan menyebabkan tidak teraturnya analisis dalam penelitian yang dilakukan dan

menjadikan kesimpulan yang didapatkan tidak bisa diuji validitasnya. 72 Pada sub bab ini, penulis akan menghubungkan konsep yang dipilih untuk membuat suatu

rancangan analisis yang akan digunakan dalam melakukan penelitian ini.

72 Mohtar Mas’oed, Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi, (Yogyakarta: LP3S, 1990), hal. 35.

Studi Hubungan Internasional bersifat multi-disiplin, dengan artian terdapat banyak ilmu pengetahuan lain yang dapat diaplikasikan untuk memahami fenomena hubungan internasional. Berdasarkan pertimbangan tersebut, penulis memutuskan untuk menggunakan konsep diplomasi publik, mengingat bahwa terdapat berbagai aktor yang berperan dalam kegiatan diplomasi publik itu sendiri.

Diplomasi publik agar berjalan secara efektif dan maksimal, harus diterapkan melalui komunikasi secara dua arah ( two-way street ) yang mana memasukkan unsur

listening 73 sama halnya dengan talking . Komunikasi dua arah ini dilakukan agar negara yang menerapkan diplomasi publiknya, dapat memahami lebih baik apa yang

sebenarnya ada pada pemikiran masyarakat asing mengenai negaranya, sehingga dapat mengimplementasikannya secara tepat dan efektif. Dalam penelitian ini memaparkan bagaimana program pertukaran pelajar YES dilakukan sebagai salah satu instrumen bagi Amerika Serikat menerapkan diplomasi publiknya secara komunikasi dua arah pula. Sehingga program pertukaran pelajar YES dapat dikatakan efektif sebagai salah satu katalisator amunisi diplomasi publik Amerika Serikat pasca peristiwa 9/11 ke Indonesia.

Budaya merupakan salah satu sumber daya soft power yang dapat digunakan oleh negara. Dimana budaya dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: high culture yang terdapat pada bidang kesusastraan, seni hingga pendidikan yang ditujukan bagi kaum elit (atau tidak semua orang mendapatkannya) dan popular culture yang

73 Op. cit. Nye, Public Diplomacy and Soft Power, hal. 103.

memiliki sasarannya ialah masyarakat umum melalui 74 mass entertainment . Pada penelitian ini dapat dikategorikan ke dalam bagian high culture dimana Amerika

Serikat menggunakan program pertukaran pelajar YES yang memiliki seleksi ketat sehingga tidak semua orang dapat menerima beasiswa tersebut.

Globalisasi yang terbentuk di dunia ini pun tidak terlepas dari peran budaya yang diciptakan oleh negara, sedangkan globalisasi sendiri dapat mempengaruhi jutaan orang, tempat atau organisasi dimana mereka bekerja hingga komunitas

masyarakat sekitar mereka tinggal. 75 Sehingga dapat dikatakan bahwa budaya merupakan aset penting bagi suatu negara dalam mengimplementasikan diplomasi

publiknya. Penyebaran nilai budaya yang dilakukan Amerika Serikat ke Indonesia pasca peristiwa 9/11 yang mana salah satunya melalui program pertukaran pelajar YES pun turut berkontribusi dalam penyebaran nilai budaya yang dimiliki oleh Amerika Serikat sendiri.

Dimana exchange programs atau program pertukaran pelajar termasuk dalam salah satu dari tiga dimensi diplomasi publik yang telah dijelaskan penulis sebelumnya. Pada penelitian ini juga akan melihat bagaimana perkembangan program YES sebagai salah satu instrumen diplomasi publik Amerika Serikat pasca peristiwa 9/11 di Indonesia dan dampak apa yang ditimbulkan setelah program tersebut diterapkan ke Indonesia. Berikut penulis paparkan pula bagan kerangka pemikiran atas karya tulis ini:

74 Op. cit. Nye, Public Diplomacy and Soft Power, hal. 96. 75 Helmut K. Anheier dan Yudhishthir Raj Isar, The Cultures And Globalization Series 1: Conflicts and

Tensions, (SAGE, 2007), hal. 3-4.

Bagan 1. Alur Pemikiran Penelitian

Peristiwa

Image Amerika

Diplomasi

Serikat Menurun

Publik