HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA DATA
III. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA DATA
Hasil Pengujian
C K3-VE (VVT-i)
Putaran Mesin (RPM)
Putaran Mesin (RPM) Gambar 6. Grafik Hubungan IGN (derajat pengapian) Terhadap Putaran Mesin.
Gambar 4. Grafik Hubungan Pembukaan VVT OCV
Pada grafik diatas terlihat kecepatan
( Oil Control Valve) Terhadap Putaran Mesin.
pengapian berdasarkan derajat crankshaft angle. Pada grafik hasil pengujian diatas terlihat
Semakin tinggi putaran terlihat semakin besar pula derajat pengapiannya, hal ini bertujuan untuk
bahwa, persentase pembukaan oil control valve berubah-ubah, hal ini disesuaikan dengan putaran
mendapatkan daya yang besar, karna pada putaran 1500 RPM-2500RPM daya yang di butuhkan tidak
mesin dan sinyal-sinyal koreksi yang dikirim ke ECU dari beberapa sensor, untuk mendapatkan performa
terlalu tinggi, serta disesuaikan dengan pemasukan
Seminar Nasional Mesin Dan Teknologi Kejuruan (SNMTK), 5 Juni 2013 171
OTO-01 bahan bakarnya yang akan di bakar di dalam ruang
dan pemakaian bahan bakar dapat lebih di bakar.
minimalisir dibandingkan dengan mesin tanpa menggunakan teknologi VVT-i.
Berikut Grafik Performansi Mesin setelah 130
dilakukan pengujian dan pengolahan data : 125
90 K3-DE (NON VVT-i)
D Putaran Mesin (RPM)
20 K3-DE (NON VVT-i)
Gambar 7. Grafik Hubungan Torsi Terhadap Putaran Mesin.
Putaran Mesin (RPM)
Torsi makasimal pada pengujian torsi berada pada putaran 4000 RPM dan pada putaran
Gambar 8. Grafik Hubungan Daya Terhadap Putaran
50 RPM torsi cendrung turun hal ini dikarenakan
Mesin.
bahwa putaran yang tinggi dan dari hasil pembakaran Mesin bensin yang menggunakan teknologi diruang bakar menghasilkan gaya yang besar dan
VVT-i dapat menghasilkan daya yang lebih besar, gaya tersebut disimpan oleh bandulan beban pada hal ini disebabkan karna adanya pengaturan poros engkol (crankshaft) dan ada juga gaya yang pembukaan dan penutupan katup yang dikontrol oleh tersimpan pada flywheel yang mengakibatkan gaya sisitim VVT-i, dengan sistim ini pembukaan dan sentrifugal yang besar untuk mendorong gerak torak penutupan katup hisap dapat dipercepat dan sehingga hal ini mengakibatkan derajat pengapiannya diperlambat derajat pembukaannya, disesuaikan semakin kecil hal ini dapat mengakibatkan turunnya dengan putaran mesin serta beban yang diterima torsi, seiring dengan desakan gaya tersebut adanya mesin, hal ini dapat terlihat pada Gambar 5. Grafik bukaan throtle pada katup intake atau saluran udara pengujian VVT angle convert terhadap putaran hisap yang semakin besar bukaannya maka injector mesin. Pada tabel tersebut terlihat bahwa maju menyemprotkan bahan bakar yang sesuai, yang sudah mundurnya pembukaan katup disesuaikan dengan dikalkulasi oleh ECU dari beberapa kondisi untuk putaran mesin serta disesuaikan dengan beban yang mencapai campuran yang ideal (14.7:1) diterima oleh mesin tersebut. VVT angle convert
Oleh sebab itu saat akan mencapai putaran dapat dilihat dengan menggunakan alat intelligent maksimal pada putaran mesin maka torsi cenderung
tester II . Serta pada putaran diatas 6000RPM, daya turun karena putaran yang sangat tinggi. Serta di
cendrung turun, hal ini disebabkan pada putaran sesuaikan dengan volume langkah tersebut, untuk
diatas 6000RPM hanya meneruskan gaya yang
tersimpan pada bandulan yang ada pada crankshaft, maksimal yang dihasilkan sesuai dengan pengujian
volume langkah 1298 atau 1300 cm 3 maka torsi
sehingga daya yang dihasilkan semakin turun. dengan dynotest maka didapatkan pada putaran 4000
- Mesin bensin yang menggunakan teknologi RPM sebesar 120.8 Nm pada mesin dengan teknologi
VVT-i pemakaian bahan bakar dapat lebih VVT-i sedangkan pada mesin tanpa teknologi VVT-i diminimalisir dibandingkan dengan mesin tanpa didapatkan torsi maksimum pada putaran 4500 RPM menggunakan teknologi VVT-i. sebesar 118.6 Nm
Berikut Grafik Performansi Mesin setelah dilakukan pengujian dan pengolahan data :