Dampak Integrasi Pasar Keuangan Indonesia dengan Pasar Keuangan Global
5.1. Dampak Integrasi Pasar Keuangan Indonesia dengan Pasar Keuangan Global
Disiapkan oleh M. Noor Nugroho, Yati Kurniati, dan Yanfitri, Biro Riset Ekonomi, DKM
5.1.1 Pendahuluan
global, serta untuk mengukur besarnya pengaruh
Pasar keuangan domestik banyak
perkembangan yang terjadi di pasar keuangan
dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi di
global terhadap pasar keuangan domestik.
pasar keuangan global. Krisis Asia tahun 1997 dan
Pengukuran tingkat integrasi pasar dilakukan
yang terakhir krisis subprime mortgage di AS
dengan analisis regresi benchmark indicator
merupakan contoh besarnya pengaruh kejutan
terhadap indikator pasar keuangan domestik.
eksternal. Semakin terintegrasinya pasar keuangan
Untuk mengukur perkembangan proses integrasi
domestik dengan pasar keuangan global menjadi
dilakukan metode regresi bergulir ( rolling
tantangan yang besar ke depan, sehingga
regression). Sementara pengukuran besarnya
mendorong kebutuhan untuk memahami
pengaruh pasar keuangan global terhadap pasar
perkembangan pasar keuangan serta mengetahui
keuangan domestik dilakukan dengan meregresi
potensi pengaruh perkembangan faktor eksternal.
(metode kointegrasi dan error correction model)
Kajian ini bertujuan menjawab pertanyaan
benchmark indicator serta faktor-faktor lain seperti
seberapa besar pengaruh pasar keuangan global
faktor fundamental makroekonomi yang diwakili
terhadap pasar keuangan domestik dengan
kredit domestik, indeks produksi (IP), capital flows
melakukan pengujian tingkat integrasi dengan
(cap.flows), dan untuk pasar saham ditambahkan
menggunakan pendekatan harga dan mengukur
indikator pendapatan ( return) perusahaan publik.
besarnya pengaruh eksternal terhadap pasar
Persamaan ECM dalam kajian ini diformulasikan
keuangan domestik. Mengingat luasnya pasar
sebagai berikut:
keuangan, kajian ini difokuskan pada pasar saham,
∆R i,t =α i,t +β i,t ∆R j,t +γ i1,t ∆F 1,t +γ i2,t ∆F 2,t +...+
pasar obligasi dan pasar valuta asing (valas) yang
γ in,t ∆F n,t +ε i,t
diminati banyak investor asing.
Persamaan jangka pendek :
∆R i,t =α i,t +β i,t ∆benchmark +γ i1,t ∆IP +
5.1.2 Metodologi dan Data
γ i2,t ∆DC +γ i3,t ∆Cap. Flows +
Kajian ini diawali dengan pemilihan
γ i4,t ∆Return + ε i,t (-1)
benchmark price indicator yang dapat
Persamaan jangka panjang:
merepresentasikan perkembangan harga aset di
R i,t =α i,t +β i,t ∆benchmark +γ i1,t ∆IP +
pasar keuangan global untuk menyederhanakan
γ i2,t ∆DC +γ i3,t ∆Cap. Flows +
analisis, sehingga tidak perlu melihat
γ i4,t ∆Return + ε i,t
perkembangan di banyak pasar keuangan global.
di mana R i,t adalah indeks pasar keuangan (saham,
Selanjutnya benchmark indicator tersebut
kurs, atau yield) domestik dan R j,t . adalah
digunakan untuk mengukur tingkat integrasi pasar
benchmark indicator. Data yang digunakan adalah
keuangan domestik dengan pasar keuangan
data harian dan bulanan dari tahun 2003 sampai
82 Outlook Ekonomi Indonesia 2009 - 2014, Edisi Januari 2009 82 Outlook Ekonomi Indonesia 2009 - 2014, Edisi Januari 2009
cukup penting setelah dolar AS. Hasil pengujian
saham, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yield
korelasi maupun kausalitas menunjukkan arah
obligasi pemerintah 10 tahun Indonesia, PUAB over
yang berlawanan antara nilai tukar rupiah dengan
night, indeks harga saham beberapa bursa saham
berbagai mata uang asing.
global (DJIA, FTSE, HSI, NKY, STI, SX5E), yield obligasi luar negeri (Australia, Uni Eropa, Filipina,
b. Integrasi Pasar Keuangan
Indonesia, India, Malaysia, Thailand, dan UK), nilai
Hasil identifikasi menunjukkan pergerakan
tukar beberapa mata uang global (JPY, KRW, EUR,
standar deviasi antara JCI dan DJIA cenderung
GBP, SGD).
semakin konvergen yang menunjukkan pasar saham Indonesia semakin terintegrasi dengan pasar
5.1.3 Hasil Uji Empirik
saham global (Grafik 5.1). Hal ini sejalan dengan
a. Penentuan benchmark indicator
hasil regresi yang menunjukkan koefisien regresi
Proses pemilihan benchmark indicator
DJIA yang berpengaruh positif dan signifikan
dilakukan dengan analisis statistik korelasi dan uji
terhadap JCI. Nilai koefisien tersebut mendekati 1
kausalitas, serta analisis ekonometrik (regresi). Dari
yang menunjukkan derajat integrasi yang kuat,
proses ini terpilih indeks harga saham AS (Dow
sehingga perubahan yang terjadi di pasar saham
Jones Industrial Average atau DJIA) sebagai benchmark indicator pasar saham global karena
Standar Deviasi
pergerakannya yang relatif seiring dengan seluruh indeks harga saham global dan kemampuannya 2
mempengaruhi indeks harga. 1,5
Di pasar obligasi, Spread St. Dev. DJIA dan JCI US Treasury Note terpilih
sebagai benchmark indicator pasar obligasi global
karena korelasi yang tinggi dengan yield
government berbagai negara di dunia. Selain itu,
2003M01 2003M11 2009M09 2005M07 2006M05 2007M03 2008M01
yield US Treasury Note juga berkorelasi tinggi Sumber: Hasil olahan dengan yield SUN, meskipun dengan arah yang
Grafik 5.1. Standard Deviasi Harga Saham Global
berlawanan. Korelasi yang berlawanan ini mengindikasikan efek substitusi antara obligasi
negara maju dan berkembang yang timbul pada
saat terjadi perubahan persepsi terhadap faktor
risiko. Pada saat risiko membaik investor global
cenderung memburu obligasi pemerintah negara
berkembang, dan sebaliknya.
Untuk pasar valuta asing, nilai tukar euro terhadap dolar AS ditentukan sebagai 2005M06 2005M11 2006M04 2006M09 2007M02 2007M07 2007M12 2008M05 benchmark
indicator pasar atas dasar judgment peneliti Sumber: Hasil olahan Grafik 5.2. Spread Spread Standar Deviasi Yield SUN dan mengingat euro merupakan mata uang dunia yang Standar Deviasi Yield SUN dan
US T-Note
Outlook Ekonomi Indonesia 2009 - 2014, Edisi Januari 2009 Outlook Ekonomi Indonesia 2009 - 2014, Edisi Januari 2009
karena capital flows ke Indonesia didominasi oleh
harga saham domestik.
short-term capital yang ditempatkan pada portfolio
Pengujian integrasi pasar obligasi belum
investment dengan sifat yang tidak stabil, sehingga
menemukan hasil yang konklusif. Standar deviasi
pengaruhnya dalam jangka panjang tidak
pergerakan yield SUN dan benchmark yield obligasi
signifikan. Sementara itu, pengaruh harga saham
global menunjukkan spread yang cenderung
global sangat signifikan dan cukup dominan
semakin menurun, namun pada akhir observasi
dibandingkan faktor-faktor lainnya. Hal ini
spread-nya kembali meningkat (Grafik 5.2).
memperkuat inidikasi terintegrasinya pasar saham
Demikain halnya hasil rolling regression atas model
domestik dengan pasar saham global.
Baele yang menunjukkan koefisien regresi yang
Sementara model jangka pendek dalam
secara absolut cenderung meningkat, meskipun
bentuk error correction model diperoleh hasil:
arahnya berlawanan (negatif). Kedua hasil tersebut
d(JCI) = 0,632d(DJIA) - 0,358d(EPR) +
menunjukkan sedang berlangsungnya proses
integrasi pasar seiring dengan baru
0,627d(DC) + 0,091d(IP(-4)) +
berkembangnya pasar obligasi dalam negeri.
Pengujian standar deviasi pergerakan mata
0,018d(FLOW) √ 0,287EC(-1) (5)
uang rupiah dengan euro menunjukkan adanya
(0,772) (-2,940)
tendensi integrasi pasar, namun demikian hasil ini
R2 = 0,552 ; DW stat = 1,827
kurang sejalan pengujian yang menggunakan
Hasil regresi model jangka pendek juga
rolling regression yang menghasilkan pergerakan
menunjukkan hasil yang relatif sama, namun
parameter yang kurang stabil.
pengaruh indeks produksi terhadap harga saham menjadi signifikan pada level 10 dengan arah
c. Pengaruh Perkembangan Pasar Global
sesuai ekspektasi. Terkait dengan integrasi pasar,
(Eksternal)
persamaan jangka pendek mengkonfirmasi bahwa
Pasar Saham
pasar saham domestik terintegrasi dengan pasar
Dengan menggunakan metode cointegration
saham global sebagaimana tercermin pada
dihasilkan persamaan jangka panjang untuk
pengaruh perkembangan harga saham global yang
mengukur pengaruh berbagai faktor terhadap
signifikan dan dominan terhadap harga saham
indeks harga saham sebagai berikut:
domestik. Persamaan jangka pendek di atas juga
JCI = - 20,13 + 1,48DJIA - 0,12(EPR) +
menunjukkan besarnya pengaruh harga saham
(-16,8) (10,436) (-2,052)
global terhadap IHSG dengan nilai elastisitas
1,01DC √ 0,08IP √ 0,01FLOW (4)
sebesar 0,63.
(13,402) (-0,541) (-0,177) Persamaan di atas menunjukkan dalam
Pasar Obligasi
jangka panjang perkembangan harga saham di
Persamaan jangka panjang yang digunakan
Indonesia dipengaruhi oleh harga saham global
untuk mengukur pengaruh pasar obligasi global
dan kinerja perusahaan publik. Pengaruh capital
terhadap pasar obligasi domestik adalah sebagai
flows negatif dan tidak signifikan yang diduga
berikut:
84 Outlook Ekonomi Indonesia 2009 - 2014, Edisi Januari 2009
INDBOND = 6,595 + 0,055USBOND - 0,185DC
Pasar Valas
(4,81) (0,223) (-2,358)
Dengan metode cointegration dihasilkan
√ 0,374IP + 0,051FLOW (6)
persamaan jangka panjang sebagai berikut:
(-1,241) (0,540)
IDR = 6,480 √ 0,392EUR + 0,164DC +
Pada persamaan tersebut, hanya kredit
(6,72) (-1,624) (2,963)
domestik yang berpengaruh signifikan terhadap
0,112IP √ 0,022FLOW (8)
perkembangan yield SUN (INDBOND). Faktor-faktor
(0,903) (-0,744)
lainnya, termasuk yield obligasi global (USBOND),
Hasil estimasi persamaan tersebut
tidak signifikan mempengaruhi yield SUN. Bahkan,
menunjukkan pengaruh euro yang mewakili
arah pengaruh USBOND dan capital flows (FLOW)
perkembangan pasar valas global hanya signifikan
tidak sesuai dengan hipotesa awal.
di level 11. Variabel kredit domestik justru
Persamaan jangka pendek dengan
berpengaruh signifikan terhadap pergerakan
mengadopsi ECM menghasilkan persamaan berikut:
rupiah, namun arah koefisiennya tidak sesuai
d(INDBOND) = √ 0,179d(USBOND) +
dengan hipotesa awal yang memperkirakan
(-2,075)
peningkatan kredit yang mencerminkan kondisi
0,285d(DC(-1)) √ 0,182d(IP(-4))
makro ekonomi yang membaik (aktivitas
(0,223) (-2,471) (7)
perekonomian meningkat) akan diikuti oleh
√ 0,083d(FLOW) √ 0,091EC(-1)
apresiasi rupiah (angka kuotasi rupiah per US dollar
(-3,230) (-2,070)
menurun). Koefisien yang positif mengindikasikan
R2 = 0,322 ; DW stat = 1,875
peningkatan kredit atau kondisi likuiditas dimana
Persamaan jangka pendek ini menunjukkan
dalam kondisi yang likuid masyarakat cenderung
variabel yang signifikan mempengaruhi yield SUN
menyimpan kekayaannya dalam valas sehingga
adalah yield obligasi global, indeks produksi dan
rupiah melemah. Sementara faktor-faktor lainnya
capital flows. Pengaruh yield obligasi global yang
tidak secara signifikan mempengaruhi rupiah.
signifikan menunjukkan indikasi adanya integrasi
Hasil estimasi persamaan jangka pendek
pasar obligasi domestik dengan pasar obligasi
dengan mengadopsi ECM adalah sebagai berikut:
global. Namun, koefisien regresi yang relatif rendah
d(IDR) = √ 0,009 √ 0,196d(EUR) +
menunjukkan baru dimulainya proses integrasi.
(-1,82) (-2,464)
Sementara, kontribusi perkembangan yield obligasi
0,631d(DC(-1)) √ 0,002d(IP(-2))
global terhadap perkembangan yield SUN relatif
(2,508) (-0,058)
kecil sebesar 16,5 yang menunjukkan bahwa
√ 0,032d(FLOW) √ 0,095EC(-1) (9)
yield SUN masih lebih banyak dipengaruhi oleh
(-3,687) (-1,877)
faktor domestik. Sementara c apital flows
R2 = 0,367 ; DW stat = 1,901
berpengaruh signifikan terhadap yield SUN di mana
Pada persamaan jangka pendek, pengaruh
semakin banyak capital inflows akan mendorong
euro terhadap rupiah signifikan meskipun bukan
yield SUN semakin menurun (harganya naik). Hal
faktor yang dominan dalam mempengaruhi rupiah.
ini menunjukkan capital inflows tersebut
Kontribusi perkembangan euro terhadap rupiah
diinvestasikan pada SUN.
juga hanya sebesar 12,2. Pengaruh euro yang
Outlook Ekonomi Indonesia 2009 - 2014, Edisi Januari 2009 Outlook Ekonomi Indonesia 2009 - 2014, Edisi Januari 2009
belum konklusif ( mixed). Meskipun terintegrasi,
terintegrasi dengan pasar valas global. Lebih
rupiah cenderung bergerak dengan arah yang
signifikannya pengaruh euro dalam jangka pendek
berlawanan dengan nilai tukar mata uang global.
sejalan dengan pengaruh capital flows. Sementara
Dengan terintegrasinya pasar keuangan domestik,
kredit domestik tetap menjadi faktor yang
pengaruh perkembangan yang terjadi di pasar
berpengaruh signifikan dan dominan terhadap
keuangan global menjadi signifikan ke pasar
rupiah.
domestik. Pengaruh eksternal yang besar terutama
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa
di pasar saham, sementara pengaruhnya di pasar
pengaruh nilai tukar mata uang global terhadap
obligasi dan pasar valas relatif lebih moderat.
rupiah relatif rendah. Hal ini tidak sejalan dengan berbagai informasi anekdotal yang
5.1.5 Rekomendasi
menggambarkan besarnya pengaruh pergerakan
Integrasi pasar keuangan domestik terhadap
mata uang globalregional terhadap rupiah. Salah
pasar keuangan global mengakibatkan pasar
satu faktor penyebabnya adalah intervensi
keuangan domestik rentan terhadap external
sterilisasi valas yang berhasil menjaga stabilitas
shocks. Untuk menghindari efek negatifnya perlu
(volatilitas) rupiah, sehingga volatilitas mata uang
dilanjutkan upaya untuk mengembangkan pasar,
global tidak sepenuhnya tercermin pada
termasuk market deepening dan pengembangan
pergerakan rupiah.
instrumen pasar. Pengembangan instrumen pasar perlu dilakukan terutama di pasar obligasi.
5.1.4 Kesimpulan
Instrumen dimaksud juga diharapkan memiliki
Hasil kajian ini menunjukkan pasar keuangan
pergerakan yang bervariasi, sehingga dapat
domestik secara umum telah terintegrasi dengan
memberikan pilihan instrumen yang lebih banyak
pasar keuangan global sebagaimana ditunjukkan
bagi investor.
oleh pergerakan yang searah dan pengaruhnya
Pengoperasian dan pengembangan yang
perkembangan pasar keuangan global yang
berkelanjutan early warning system juga perlu
signifikan ke pasar keuangan domestik. Meskipun
dilanjutkan untuk antisipasi krisis. Untuk pasar
terintegrasi, masing-masing jenis pasar keuangan
saham perlu dimonitor secara ketat perkembangan
memiliki tingkat integrasi yang bervariasi. Pasar
harga saham global mengingat integrasinya ( co-
saham menjadi pasar yang derajat integrasinya
movement) yang tinggi dengan pasar global.
tertinggi yang ditunjukkan oleh kecenderungan
Sementara untuk pasar obligasi dan pasar valas
kesamaan pergerakan indeks harga saham dan
lebih perlu memperhatikan kecenderungan capital
meningkatnya pengaruh pasar saham global ke
flows dan faktor-faktor yang mempengaruhi capital
pasar saham domestik. Pasar obligasi relatif masih
flows, seperti country risk. Perlu dilakukan kajian
baru berkembang dan mulai menunjukkan indikasi
yang lebih fokus pada pasar valas mengingat
terintegrasi dengan pasar obligasi global.
karakter pergerakan nilai tukar yang berlawanan
Sementara pasar valas menunjukkan indikasi yang
sehingga sulit diprediksi.
86 Outlook Ekonomi Indonesia 2009 - 2014, Edisi Januari 2009