Perkembangan Partai GOLKAR di Padang Lawas

kepentingan rakyat sehingga menjadi kebijakan politik yang bersifat publik. 2. melakukan rekruitmen kader-kader yang berkualitas melalui sistem prestasi merit system untuk dapat dipilih oleh rakyat menduduki posisi - posisi politik atau jabatan- jabatan publik. Dengan posisi atau jabatan politik ini maka para kader dapat mengontrol atau mempengaruhi jalannya pemerintahan untuk diabdikan sepenuhnya bagi kepentingan dan kesejahteraan rakyat. 3. Meningkatkan proses pendidikan dan komunikasi politik yang dialogis dan partisipatif, yaitu membuka diri terhadap berbagai pikiran, aspirasi dan kritik dari masyarakat.

2.2.5 Perkembangan Partai GOLKAR di Padang Lawas

Sejarah dan perkembangan Partai Golkar di Kabupaten Padang Lawas mengalami proses yang hampir sama dengan di daerah-daerah lain khususnya di Sumatera Utara, yakni kekuatan Partai Golkar yang sangat mengakar dan masuk ke dalam pelosok desa di daerah Padang Lawas. Sejak tahun 1974 organisasi masyarakat Golkar mulai terbentuk. Pada masa awalnya di pimpin oleh Yasir Ahmad Nasution, beserta pengurus pengurus inti lainnya yakni, H. Azwar Lubis, Rahmad Daulay, Zulkaraen Hasibuan. Seiring perkembanganya Ormas Golkar bermetamorfosis menjadi organisasi yag menaungi segala golongan lapisan masyarakat di Padang Lawas hingga pada era reformasi menjadi sebuah partai. Fenomena politik ini, tentu saja terjadi karena akses yang dimiliki partai Golkar begitu besar hingga ke masyarakat pelosok desa, akibat dari kuatnya cengkeraman pemerintahan Orde Baru sebagai pemegang kekuasaan dan tidak berdayanya partai politik yang lain yang merupakan pesaing Partai Golkar. Sejak Kabupaten Padang Lawas masih menjadi satu kesatuan dengan daerah Tapanuli Selatan Hingga pada tahun 2007 Padang Lawas berpisah dengan Tapanuli Selatan, Partai Golkar adalah kekuatan politik yang sangat berpengaruh. Beberapa faktor yang menyebabkannya, termasuk karena banyak masyarakat yang meyakini bahwa pembangunan di daerah ini disebabkan oleh keberadaan Partai Golkar sejak Padang Lawas berdiri dan memisahkan diri dari Kabupaten Tapanuli Selatan, partai golkar tetap mempunyai pengaruh besar di daerah padang lawas. Hal ini membuktikan bahwa partai golkar mulai menunjukkan kekuatannya pada pemilu tahun 2009. Dan mencapai suara maksimal pada tahun 2014 dengan perolehan suara terbanyak. Eksistensi Partai Golkar pun terpelihara dengan baik di daerah Padang Lawas ini, karena dipengaruhi oleh dukungan luas para pemimpin adat ataupun tokoh masyarakat setempat, karena para tokoh masyarakat ini memiliki kedekatan emosional dengan kekuasaan atau pun pemerintah saat itu. Mereka menjadi sangat memiliki pengaruh di setiap desa, karena tokoh- tokoh ini yang dianggap sebagai raja-raja adat ini tentunya masih memiliki keterikatan budaya dan ekonomi dengan masyarakat serta memiliki kekuatan yang harus ditaati oleh masyarakatnya. Kondisi politik pasca Reformasi, disadari memang mengalami perubahan yang sangat signifikan terhadap proses pemenangan suatu partai politik, dimana pertarungan politik lebih terbuka dapat terjadi bagi setiap partai kontestan Pemilu. Dimana setiap partai memiliki peluang untuk memenangkan Pemilu, tergantung bagaimana mesin partai berjuang untuk mendapatkan suara dari konstituen, hingga meraih kemenangan dalam Pemilu. Tidak ada lagi intervensi yang dilakukan untuk memaksakan pilihan politik tertentu dalam pemilu, ataupun pilihan partai yang sangat terbatas seperti yang terjadi semasa Orde Baru. Maka menyikapi hal itu, Partai Golkar pun melakukan metamorfosa melalui program pembaharuan yang dilakukannya, dengan memunculkan wajah baru Partai Golkar, dengan apa disebut sebagai “paradigma Golkar baru”. Penguatan Kader menjadi konsentrasi Partai Golkar, program kerja yang real bagi masyarakat menjadi karya nyata Partai Golkar untuk memperoleh simpatik konstituen. Hal yang sama pun dilakukan oleh seluruh fungsionaris Partai Golkar di Seluruh Padang Lawas, yang bahu-membahu sebagai mesin politik partai Golkar untuk memenangkan Pemilu di Padang Lawas. Selanjutnya sebagai Partai yang memiliki mesin politik yang cukup kuat, karena sudah sejak lama dibangun, dan pengaruhnya yang masih cukup sentral ditengah masyarakat. Maka dalam Pemilu 2004 Golkar kembali menjadi Partai pemenang Pemilu di Tapanuli bagian Selatan, sekaligus menjawab kekalahan Partai Golkar pada Pemilu 1999. pada Pemilu 2009 setelah Padang Lawas Memisahkan diri dari Tapanuli Selatan, secara keseluruhan Partai Golkar memperoleh suara 9.134 suara. Dan menempatkan Golkar di urutan kedua. Dan dilanjutkan pada Pemilu tahun 2014 partai Golkar kembali meraih kemenangan dengan perolehan suara terbanyak di Kabupaten Padang Lawas dengan perolehan suara sebanyak 20.515.

2.2.6 Struktur Pengurus DPD Partai Golkar