Aspek Identitas Etnik Faktor-faktor yang mempengaruhi Identitas Etnik

18 Menurut Phinney 2003, identitas etnik merupakan bagian utama bagi orang dewasa untuk mencari keunikan dan menelusuri grup etniknya dan kategori apa saja yang mereka miliki. Phinney juga menambahkan bahwa identitas etnik dipandang sebagai sesuatu yang dicapai melalui proses aktif pengambilan keputusan dan evaluasi diri berdasarkan kognitif, kematangan sosial dan konteks sosial. Dari pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa identitas etnik adalah sebuah proses sepanjang kehidupan dimana seseorang akan mencari tahumenelusuri informasi mengenai kelompok etniknya, sehingga menghasilkan keterikatan emosional dengan kelompok etniknya.

2. Aspek Identitas Etnik

Terdapat tiga aspek identitas etnik yang dikemukakan oleh Phinney 1992 dan digunakan untuk mengukur identitas etnik, antara lain: a. Commitment sense of belonging , merupakan aspek penting dari identitas etnik yang mengacu pada kuatnya kelekatan, kebanggaan dan perasaan senang yang dimiliki seseorang mengenai identitas etniknya. b. Exploration , merupakan usaha untuk mencari informasi, pemahaman, pengalaman yang sesuai etniknya, yang biasanya timbul karena adanya perasaan aman dan percaya diri terhadap etniknya. c. Ethnic behavior , merupakan aksi yang dapat mengungkapkan identitas dan perilaku etnik yang dapat eksis walaupun tidak melalui perilaku yang nampak. Universitas Sumatera Utara 19

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Identitas Etnik

Terdapat beberapa faktor yang turut mempengaruhi identitas etnik, seperti yang diungkapkan oleh Phinney, 2003; Pahl Way, 2006; dan Kiang Fuligni, 2009; antara lain: a. Bahasa Bahasa merupakan ciri khas dari suatu etnik yang dapat dihubungkan dengan identitas etnik. Bahasa etnik yang ada, dapat mempermudah bahkan menjadi kebanggan tersendiri bagi anggota kelompok etnik tersebut. Bahasa dapat menyediakan dasar yang baik bagi perkembangan identitas etnik seseorang Debernardi, dalam Chriost, 2003. b. Teman sebaya Identitas etnik mulai berkembang sejak usia remaja, untuk itu peran dari teman sebaya terhadap perkembangan identitas etnik juga memiliki peran penting. Di usia remaja, mereka akan lebih nyaman berada bersama teman sebayanya. Adanya hubungan pertemanan dari etnik yang sama secara langsung dapat membantu tahap exploration pada seorang individu, sehingga mereka dapat bersama-sama untuk mencari tahu mengenai etniknya tersebut. c. Tempat tinggal Tempat tinggal merupakan lingkungan sosial terdekat yang juga dapat mempengaruhi identitas etnik seseorang. Bagi individu yang tinggal di lingkungan yang memiliki etnik yang sama, dapat membantu individu tersebut untuk lebih memahami etniknya sendiri. Berbeda halnya dengan individu yang berada dalam lingkungan tempat tinggal yang majemuk atau dengan kata lain tidak hanya Universitas Sumatera Utara 20 anggota etniknya saja yang ada namun anggota etnik lainnya juga ada. Hal ini tentu akan cukup berpengaruh terhadap identitas etniknya. d. Kelompok sosial Berpartisipasi dalam kelompok sosial yang dimiliki oleh kelompok etniknya juga dapat berperan dalam perkembangan identitas etnik. Individu yang bergabung dengan kelompok sosial lainnya juga dapat memberikan pengaruh terhadap identitas etnik seseorang. Namun demikian, konsep relasional self-worth menunjukkan bahwa individu akan mengevaluasi diri berdasarkan hubungan tertentu di mana mereka berinteraksi. e. Family cohesion Bagi seseorang yang memiliki hubungan yang dekat dengan dua atau salah satu orang tuanya akan memotivasi untuk belajar dan berperilaku sesuai dengan latar belakang etnik yang orang tua miliki. f. Etnisitas Seorang anggota kelompok etnik yang berkeinginan mencari tahu mengenai etniknya, mereka biasanya harus terlebih dahulu memiliki motivasi untuk melakukan hal tersebut. Etnisitas dianggap memiliki peran sentral dalam kehidupan ini, sehingga individu mungkin akan lebih termotivasi untuk menggali lebih banyak dan mempelajari mengenai etniknya. Universitas Sumatera Utara 21

C. Suku Batak Toba 1. Defenisi Batak