a. Persoalan-persoalan yang muncul harus menyangkut kepentingan umum, yaitu : kepentingan bangsa dan negara, kepentingan masyarakat luas, kepentingan
rakyat banyakbersama, serta kepentingan pembangunan. b. Munculnya persoalan tersebut secara tiba-tiba, berada diluar rencana yang telah
ditentukan. c. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, peraturan perundang-undangan belum
mengaturnya atau hanya mengatur secara umum, sehingga administrasi negara mempunyai kebebasan untuk menyelesaikan atas inisiatif sendiri.
d. Prosedurnya tidak dapat diselesaikan menurut administrasi yang normal, atau jika diselesaikan menurut prosedur administrasi yang normal justru kurang
berdaya guna dan berhasil guna. e. Jika persoalan tersebut tidak diselesaikan dengan cepat, maka akan
menimbulkan kerugian bagi kepentingan umum. Dengan adanya freies ermessen ini berarti bahwa sebagian kekuasaan
yang dipegang oleh badan pembentuk undang-undang dipindahkan ke dalam tangan pemerintahadministrasi negara, sebagai badan eksekutif. Jadi supremasi
badan legislatif diganti oleh supremasi badan eksekutif
20
karena administrasi negara melakukan penyelesaian masalah tanpa harus menunggu perubahan Undang-
Undang dari bidang legislatif
21
. Hal tersebut karena pada prinsipnya BadanPejabat administrasi pemerintahan tidak boleh menolak untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan alasan hukumnya tidak ada ataupun hukumnya ada tetapi tidak jelas, sepanjang hal tersebut masih menjadi kewenangannya.
5. Perumusan Masalah
Meskipun pada prinsipnya BadanPejabat administrasi pemerintahan tidak boleh menolak untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan alasan
hukumnya tidak ada ataupun tidak jelas, sepanjang hal tersebut masih menjadi kewenangannya, akan tetapi akibat perkembangan zaman dan belum adanya aturan
yang menjadi acuan dalam menerbitkan keputusan diskresi, maka dalam tulisan ini yang menjadi permasalahan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana praktek penerbitan keputusan diskresi telah dilakukan oleh BadanPejabat Administrasi Pemerintahan ?
20
A. Siti Soetami, Hukum Administrasi Negara, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang, 2000, hlm 46
21
Diana Halim Koentjoro, Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia, Bogor, 2004, hlm 42
2. Bagaimana pengujian terhadap keputusan diskresi dilakukan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara ?
3. Secara futuristik, hal-hal apa saja yang harus diatur didalam peraturan mengenai diskresi bagi pejabat administrasi pemerintahan ?
6. Tujuan Penelitian :
Tujuan dari penelitian ini dibedakan menjadi 3 tiga yaitu tujuan secara praktis, akademis dan futuristis. Secara praktis tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan memberi gambaran mengenai keputusan-keputusan diskresi yang telah diterbitkan oleh BadanPejabat Administrasi Pemerintahan dan manakala
keputusan-keputusan tersebut digugat, bagaimana pengujiannya dilakukan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara. Sedangkan tujuan secara akademis dari penelitian
ini adalah untuk menemukan asas hukum bahwa pengujian terhadap keputusan diskresi tidak dapat dilakukan secara konvensional dengan mendasarkan pada
Pasal 53 ayat 2 huruf a dan b Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, melainkan secara kasuistis diuji dengan menggunakan asas-asas umum pemerintahan baik
dan secara futuristik akan dikaji hal-hal apa saja yang seharusnya akan diatur di dalam peraturan pemerintah mengenai diskresi pejabat administrasi pemerintahan
guna memberi masukan bagi penyusunan peraturan pemerintah mengenai diskresi pejabat administrasi pemerintahan.
7. Kegunaan Penelitian :