Pemeriksaan Alkohol dalam spesimen manusia

15. Pemeriksaan Alkohol dalam spesimen manusia

a. Metoda Kromatografi Gas (KG)

1) Prinsip Pengambilan udara yang mengandung alkohol dalam botol bertutup perforasi yang dipanaskan dalam penangas air dengan menggunakan disposable syringe dan kemudian udara yang terisap diinjeksikan ke dalam kromatografi gas.

2) Alat • Alat kromatografi gas yang dilengkapi oleh detector FID (Flame

Ionisation Detector) • Kolom Porapak Q (mesh 80-100)

• Disposable syringe

3) Reagen Kondisi Kromatografi Gas : • Kolom

: Porapak Q (mesh 80-100)

• Suhu kolom

: 160°C

• Gas pembawa

: Nitrogen

• Aliran gas

: 50 ml / menit

• Detektor

: FID (Flame Ionisation Detector)

4) Cara Kerja

a. Masukkan 0,5 ml sampel ke dalam botol hijau Mc Cartney 5 ml yang mempunyai tutup perforasi. Tutup botol dengan kuat, tempatkan dalam penangas air selama 5 menit pada suhu 37°C (untuk membuat zat tersebut dengan titik didih yang rendah) atau 56°C (untuk membuat zat tersebut dengan titik didih yang lebih tinggi)

b. Tanpa pendinginan, pindahkan 1 ml udara di atas sampel menggunakan 1 ml disposable tuberlin syringe

c. Sampel udaranya kemudian diinjeksikan ke dalam kromatografi gas.

5) Interpretasi Hasil Bandingkan waktu retensi sampel terhadap standar etanol

Waktu retensi relatif*

Porapak Q (mesh 80-100) 160°C Obat

Metanol

Etanol

Keterangan : *Waktu retensi diukur dari injection point.

b. Metoda Spektrofotometri/Metoda Dubowski

1) Prinsip Spesimen atau hasil destilasi uap jaringan di destilasi secara langsung dalam larutan asam tungstat untuk mengendapkan protein. Cairan dari destilat dicampur dengan sejumlah tertentu larutan standar kalium dikromat dalam larutan asam sulfat sehingga mencapai keasaman 15 N dan dioksidasi pada suhu 100°C. Residu ini diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 450 nm dan konsentrasi alkohol pada spesimen dihitung dari kurva kalibrasi atau table yang disiapkan dari larutan yang diketahui kadar alkoholnya.

2) Alat • Peralatan destilasi uap dari Dubowski dan Shupe (Sciensifiglass apparatus) • Penangas air elektrik pada suhu 100°C atau pada suhu yang konstan pada 100°C dengan cairan yang mudah larut (cairan UCON

50-HB-280X) • Spektrofotometer (450 nm) • Pipet • Labu ukur yang bertutup gelas

3) Reagen • Reagen pengoksidasi : 0.0214 N kalium dikromat 1.0500 g K 2 Cr 2 O 7 dalam 1 liter dari 50% volume asam sulfat.

1 ml dari reagen setara dengan 0.247 mg etil alkohol • Larutan Natrium tungstat 10% w/v

• Asam sulfat 2/3 N • Larutan Asam tartrat 10% w/v

4) Cara Kerja

Spesimen darah, urin, saliva, cairan serebrospinal, destilasi jaringan

a) Masukkan spesimen dan reagen ke dalam labu destilasi 125 ml. Sedangkan untuk spesimen darah digunakan tabung 250 ml, masukkan 10 ml akuades (untuk analisa darah 20 ml), 2 ml spesimen (1 ml spesimen dapat dianalisa dengan mengumpulkan hasil destilat dalam labu ukur 5 ml dilanjutkan dengan langkah c hingga e), 5 ml asam sulfat 2/3 N dan 5 ml natrium tungstat 10%. Campur isi labu dengan memutar labu dan pasang pada alat destilasi. Destilasi a) Masukkan spesimen dan reagen ke dalam labu destilasi 125 ml. Sedangkan untuk spesimen darah digunakan tabung 250 ml, masukkan 10 ml akuades (untuk analisa darah 20 ml), 2 ml spesimen (1 ml spesimen dapat dianalisa dengan mengumpulkan hasil destilat dalam labu ukur 5 ml dilanjutkan dengan langkah c hingga e), 5 ml asam sulfat 2/3 N dan 5 ml natrium tungstat 10%. Campur isi labu dengan memutar labu dan pasang pada alat destilasi. Destilasi

b) Destilasi pelan-pelan di dalam labu ukur bertutup gelas 10 ml, hingga volume kurang dari 10 ml selama 8-10 menit, menggunakan mikroburner dengan api 2.5-4 cm, volume diatur sampai garis tanda

10 ml dengan akuades, tutup dan campur dengan baik.

c) Ke dalam tabung kultur gelas borosilikat bertutup ulir dari teflon, masukkan 1 ml destilat dan 5 ml reagen pengoksidasi, campur dengan pemutaran yang kuat. Segera tutup tabung dan panaskan selama 8 menit dalam penangas air elektrik 100°C, masukkan tabung di atas level cairan.

d) Dinginkan tabung pada suhu kamar (25°C atau kurang), di bawah air mengalir atau dalam icebath, campur dengan memutar dan pindahkan cairan ke dalam kuvet. Baca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 450 nm, setelah alat dipasang pada 100% transmitant dengan kuvet yang berisi akuades.

e) Konsentrasi alkohol dalam sampel (%w/v) diketahui dengan table kalibrasi atau kurva yang disiapkan dari beberapa seri spesimen yang kadar alkoholnya telah diketahui.

Spesimen jaringan.

a) Cairkan dengan cepat 10 g bekuan jaringan dengan ice cold waring diblender. Timbang segera 2 g dari spesimen yang telah cair dengan ketelitian 0.01 g dan pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu destilasi 250 ml, dengan 30 ml larutan asam tartrat 10%. Tambahkan 2-3 tetes cairan antifoam atau 0.1 g senyawa paraffin dengan titik lebur yang rendah. Campur dengan memutar dan pasangkan tabung pada peralatan destilasi.

b) Destilasi dengan kecepatan uap yang benar dari generator yang mengandung akuades. Kumpulkan destilat kira-kira 20-30 ml dalam tabung destilat 125 ml dalam 8-10 menit

c) Ke dalam destilasi tersebut tambahkan 5 ml asam sulfat dan 5 ml natrium tungstat 10%, campur dengan memutar labu. Pasangkan pada alat destilasi dan lanjutkan seperti untuk cairan tubuh (butir b-d seperti cara kerja spesimen darah, urin, saliva di atas)

d) Konsentrasi alkohol pada jaringan, dihitung seperti butir (e) cara kerja spesimen darah, urin, saliva di atas, dari table kalibrasi yang sama.

Khusus

a. Bagian terpisah dari spesimen yang didestilasi dari larutan asam tungstat ke dalam tabung destilat 125 ml, tambahkan 10 ml merkuri klorida jenuh dan 10 ml suspensi kalsium hidroksida. Campuran ini didestilasi kembali dan analisis selanjutnya seperti cara kerja spesimen darah, urin, saliva.

b. Untuk menentukan submikro dan ultramikro yang terbawa dalam darah segar dan urin pada metode difusi cawan Conway. Untuk analisa submikro, 0,01 ml darah atau urin ditempatkan pada bagian luar dari cincin chamber dari cawan conway, dan 1,00 ml kalium karbonat untuk memudahkan pelepasan alkohol, 2,50 ml kalium dikromat, reagen oksidasi ditempatkan di tepi cawan Conway.

Untuk analisa ultramikro, 0,02 ml sampel ditempatkan diluar cincin chamber dari cawan conway yang berdiameter 44 mm, bersamaan dengan 0,50 ml reagen oksidasi kalium dikromat di tepi cawan conway.

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN TARUNA BARU MENGGUNAKAN BASIS DATA FUZZY - STUDI KASUS DI AKPELNI SEMARANG Eko Nur Hidayat

0 0 6

A. Pendahuluan - KEUNIKAN DAKWAH HALAQAH TARBIYAH: STUDI PADA HALAQAH TARBIYAH PKS

0 0 13

A. Latar Belakang - EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU TASAWUF DALAM MENINGKATKAN RELIGIUSITAS MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri [IAIN] Pontianak Tahun 2014)

0 0 21

A. Pendahuluan - TASAWUF DAN MODERNITAS (MENGIKIS KESALAHPAHAMAN MASYARAKAT AWAM TERHADAP TASAWUF)

0 0 16

A. Pendahuluan - Nasionalisme Bangsa dan Melunturnya Semangat Bela Negara

0 0 11

A. Pendahuluan - Bahasa Arab dan Peradaban Islam: Telaah atas Sejarah Perkembangan Bahasa Arab dalam Lintas Sejarah Peradaban Islam

1 1 16

PENGARUH PEMAKAIAN SETENGAH VOLUME SAMPEL DAN REAGEN PADA PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH METODE GOD-PAP TERHADAP NILAI SIMPANGAN BAKU DAN KOEFISIEN VARIASI EFFECT OF SAMPLE AND REAGENT VOLUMES HALF IN CHECKING BLOOD GLUCOSE GOD-PAP METHOD AGAINST VALUE STANDAR

1 0 6

PERBANDINGAN ANTARA BAHAN KONTROL KOMERSIAL MERK DIASYS-TRULAB N DENGAN SIEMENS-BIORAD LEVEL 1 TERHADAP AKURASI UNTUK PEMERIKSAAN GLUKOSA, KOLESTEROL DAN ASAM URAT COMPARISON BETWEEN COMERCIAL MATERIAL CONTROL DIASYS- TRULAB AND SIEMENS-BIORAD LEVEL 1 ON

0 0 7

Kata kunci: harta hibah, orang tua, anak PENDAHULUAN - PENARIKAN HARTA HIBAH OLEH ORANG TUA TERHADAP ANAKNYA

0 0 12

A. Pendahuluan - HERMENEUTIKA EDIP YUKSEL DALAM QURAN : A REFORMIST TRANSLATION

1 2 14