1 Rekap kelemahan sistem awal dan kebutuhan sistem baru

Tabel 4.1 Rekap kelemahan sistem awal dan kebutuhan sistem baru

No

Kelemahan Sistem Lama

Kebutuhan Sistem Baru

1.

Proses pemeriksaan ketersediaan barang tidak terdokumentasi dengan baik

Terdapat Database ketersediaan barang

2.

Proses pemeriksaan ketersediaan harga barang tidak terdokumentasi dengan baik

Terdapat database ketersediaan harga barang

3.

Proses pemeriksaan ketersediaan persediaan barang yang dipesan tidak terdokumentasi dengan baik.

Terdapat database ketersediaan barang yang dipesana

4.

Sistem pencatatan transaksi penjualan belum memiliki historis aktivitas penjualan

Terdapat sistem informasi yang dapat mengatur aktifitas penjualan.

5.

Proses pemeriksaan ketersediaan retur barang tidak terdokumentasi dengan baik.

Terdapat database ketersediaan barang retur

Dari identifikasi kebutuhan sistem dapat diketahui bahwa kelemahan sistem yang sedang berjalan saat ini dapat diatasi dengan melakukan perancangan sistem informasi pengelolaan manajemen F-THREE Solo. Perancangan sistem informasi pengelolaan manajemen F-THREE di desain sesuai kebutuhan sistem baru. Tabel 4.3 menunjukkan desain kebutuhan sistem pengelolaan manajemen F-

THREE yang baru dan kemampuan sistem yang dirancang dalam mengakomodir desain kebutuhan sistem.

commit to user

Tabel 4.2 Desain kebutuhan sistem dan kemampuan sistem yang dirancang

No

Analisa Kebutuhan Sistem

Penerapan Sistem Baru

1.

Sistem informasi hanya digunakan oleh karyawan dan pihak–pihak yang berkompeten.

2.

Proses pemeriksaan ketersediaan barang mudah diakses oleh karyawan

3.

Proses pemeriksaan ketersediaan harga barang mudah diakses oleh karyawan

4.

Proses pemeriksaan ketersediaan persediaan barang yang dipesan mudah diakses oleh karyawan.

5.

Sistem pencatatan transaksi penjualan mudah diakses oleh karyawan

6.

Proses pemeriksaan ketersediaan retur mudah diakses oleh karyawan

7.

User dan password sewaktu waktu dapat dirubah sesuai kebijakan pemilik kios.

8. Sistem informasi dapat menyimpan data retur barang √

9.

Sistem informasi dapat menyimpan data pemesanan barang

10.

Sistem informasi dapat menyimpan data barang persediaan

11.

Sistem informasi dapat menyediakan laporan transaksi penjualan barang

Keterangan : √ menunjukkan bahwa sistem dapat mengakomodir kebutuhan sistem.

Sistem informasi yang akan dirancang memiliki kebutuhan data yang harus diinput dan menghasilkan suatu output. Input sistem ini merupakan masukan data tertentu yang disimpan dalam database yang kemudian diproses untuk memperoleh output tertentu. Output yang dihasilkan dari sistem ini adalah memudahkan informasi pengelolaan manajemen F-THREE. Tabel 4.3 menunjukkan input sistem berdasarkan output yang dihasilkan.

commit to user

Tabel 4.3 Input sistem berdasarkan output yang dihasilkan

1. Data barang masuk

Data barang yang datang ke F-THREE yang tersimpan dalam database.

2. Data barang keluar

Data barang terjual yang tersimpan dalam

database.

3. Data barang retur

Data barang yang dikembalikan oleh konsumen/rusak yang tersimpan dalam database.

4. Data kode barang

Data kode barang yang tersimpan dalam

database.

5. Data nama barang

Data nama barang yang tersimpan dalam

database.

6. Data harga barang

Data harga barang yang tersimpan dalam

database.

7. Data jumlah barang

Data jumlah barang yang tersimpan dalam

database.

8. Laporan Penjualan

Data transaksi penjualan dan retur yang terjadi secara rinci setiap hari yang tersimpan dalam

database.

Operasi yang dilakukan untuk mengubah input sistem menjadi output sistem yang diinginkan diperlukan sebuah database yang dapat menyimpan data–data mengenai informasi pemesanan ruangan. Database tersebut kemudian diakses untuk mendapatkan output yang diinginkan. Database yang dibuat menggunakan aplikasi penyimpanan data MySQL. Database ini yang dapat diakses oleh karyawan dan manajemen F-THREE. Penyimpanan data dan aliran data secara detail akan dijelaskan pada bagian perancangan aplikasi.

commit to user

4.2 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN F-THREE

4.2.1 Rancangan Kerangka Kerja Sistem Usulan

Perancangan sistem informasi manajemen F-THREE ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan sistem informasi manajemen F- THREE. Sistem yang ada saat ini masih menggunakan sistem manual. Sistem yang saat ini diterapkan memiliki kemungkinan terjadi kesalahan manusia pada pihak karyawan F-THREE dan tidak memberikan kemudahan pelayanan pada konsumennya. Sistem informasi yang dirancang mengharuskan konsumen yang ingin mendapatkan informasi barang menunggu lama pihak karyawan. Hal ini disebabkan karyawan harus mencari persediaan barang secara manual ataupun mencari data dokumentasi yang tidak baik.

Konsumen ketika akan mendapatkan informasi barang, dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama konsumen melalui via telpon menghubungi karyawan 1. konsumen diharapkan langsung mendapatkan informasi secara akurat dan tanpa harus menunggu lama. Cara kedua konsumen datang langsung ke F-THREE. Melalui karyawan 2, konsumen menanyakan informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut oleh karyawan 2 ditanyakan kepada karyawan 1 sebagai operator yang bertugas mencari informasi pada dokumentasi yang ada. Informasi yang diperoleh karyawan 1 kemudian disampaikan kepada karyawan 2 untuk kemudia diteruskan pada konsumen. Setelah konsumen mendapatkan informasi yang diinginkan, karyawan 2 melakukan pencarian barang untuk diberikan kepada konsumen.

Pada aktivitas pemesanan barang, konsumen yang mencari informasi barang baik via telpon ataupun datang langsung ke F-THREE. Informasi yang ternyata tidak didapatkan oleh konsumen, digunakan sebagai dasar pemesanan barang ke kios F-THREE Cibinong.

Transaksi yang terjadi setiap hari pada kios F-THREE menjadi informasi yang sangat penting untuk disampaikan secara akurat. Gambar 4.3 menunjukkan Diagram gambar dari rancangan sistem informasi manajemen Kios F-THREE Solo.

commit to user

Ka ry aw

an

Gambar 4.3 Diagram gambar sistem informasi manajemen kios F-THREE

Perancangan sistem informasi manajemen Kios F-THREE memberikan informasi yang disajikan secara akurat serta mampu dimanfaatkan oleh karyawan F-THREE untuk memudahkan dalam melayani konsumen.

4.2.2 Rancangan Proses Bisnis Sistem Usulan

Proses dari sistem informasi manajemen F-THREE dimulai dengan ketertarikan konsumen untuk mengetahui F-THREE berdasarkan selebaran yang disebar. Konsumen dapat mengetahui informasi dengan datang langsung dan menghubungi F-THREE via telpon.

Sistem informasi manajemen F-THREE membutuhkan data barang beserta seluruh aktivitas yang terjadi pada Kios tersebut. Informasi yang diberikan konsumen dibutuhkan sebagai data untuk penjualan dan pesanan barang. Setelah itu, karyawan memasukkan seluruh data yang diperoleh untuk disimpan di komputer. Sistem akan melakukan penyimpanan seluruh data. Seluruh data yang disimpan oleh sistem berupa informasi mengenai jenis barang yang tersedia, jumlah barang persediaan, seluruh transaksi jual beli dan retur barang. Seluruh informasi tersebut mampu disajikan secara mudah dan akurat oleh karyawan F- THREE, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pelayanan konsumen.

Gambar 4.4 Proses bisnis usulan sistem informasi manajemen F-THREE

IV-11

commit to user

Proses bisnis usulan seperti gambar 4.4 masih harus dijelaskan secara lebih rinci. Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran secara teknis kegiatan apa saja yang dibutuhkan agar sistem informasi manajemen F-THREE dapat berjalan sebagaimana mestinya.

1. Konsumen Menanyakan Informasi Barang Via Telepon

Konsumen via telepon menghubungi F-THREE, karyawan 1 yang bertugas sebagai operator utama memberikan informasi barang yang dicari konsumen. Melalui komputer admin, karyawan 1 memasukkan informasi barang dari konsumen. System manajemen pengelolaan F-THREE melakukan pencariaan informasi barang tersebut. Hasil dari pencarian system tersebut berupa tampilan informasi barang yang mencakup; nama barang, jumlah persediaan barang dan harga barang. Proses bisnis usulan pencarian informasi yang dilakukan konsumen via telepon dapat dilihat pada gambar 4.5.

Proses Bisnis Usulan Konsumen Menanyakan Informasi Barang Via Telepon

Konsumen

Sistem manajemen Kios F - Karyawan 2 Karyawan 1 THREE

Dokumen

Mulai

Menghubungi via telepon

Mengangkat telepon

Menanyakan informasi barang

Input informasi barang

Mencari informasi barang

Menerima informasi barang

Menampilkan informasi Menyampaikan informasi barang barang

Selesai

F-Three Cibinong

Gambar 4.5 Proses bisnis usulan konsumen menanyakan informasi barang via telepon.

2. Konsumen Melakukan Pemesanan Barang Via Telepon

Konsumen via telepon menginginkan jenis barang tertentu. Karyawan 1 memasukkan informasi barang pada sistem manajemen pengelolaan F-THREE. Sistem tersebut kemudian melakukan pencarian barang. Hasil dari pencarian sistem berupa tampilan informasi jenis barang yang dicari konsumen. Informasi barang yang ditampilkan sistem menunjukkan persediaan barang tersedia. Karyawan 1 menyampaikan informasi barang tersebut kepada konsumen. Konsumen melakukan konfirmasi informasi barang untuk kemudian memutuskan melakukan pemesanan barang. Langkah pencatatan pemesanan barang dimulai dengan memasukkan data barang pesanan konsumen oleh karyawan 1. Sistem

commit to user

melakukan proses pencatatan data untuk kemudian data tersimpan dalam sistem. Proses bisnis usulan konsumen melakukan pemesanan barang via telepon dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Proses bisnis usulan konsumen memesanan barang via telepon

3. Konsumen Datang Langsung Menanyakan Informasi Barang

Konsumen langsung mendatangi F-THREE untuk mendapatkan informasi barang. Karyawan 2 menyampaikan informasi tersebut kepada karyawan 1 untuk kemudian informasi barang dimasukkan kedalam sistem. Sistem kemudian melakukan pencarian informasi barang dan menampilkannya. Informasi barang yang ditampilkan system kemudian disampaikan oleh karyawan 1, untuk selanjutnya disampaikan kepada konsumen. Proses bisnis usulan konsumen datang langsung ke F-THREE menanyakan informasi barang dapat dilihat pada gambar 4.7.

Gambar 4.7 Proses bisnis usulan konsumen datang langsung menanyakan informasi barang

commit to user

4. Proses Bisnis Usulan Konsumen Datang Membeli Barang

Transaksi pembelian barang hanya bisa dilakukan apabila konsumen datang langsung ke F-THREE. Konsumen menanyakan jenis barang yang akan dicari kepada karyawan 2. informasi barang kemudian oleh karyawan 2 disampaikan kepada karyawan 1. langkah selanjutnya karyawan 1 melakukan input data barang yang dicari konsumen. Sistem melakukan proses pencarian, hasil dari pencarian yang dilakukan tersebut berupa tampilan informasi barang secara lengkap . Dari informasi barang tersebut, ternyata barang yang dicari konsumen menunjukkan persediaan masih ada. Oleh karyawan 1 informasi barang tersebut disampaikan kepada karyawan 2 dan konsumen. Karyawan 2 kemudian menindaklanjuti dengan melakukan pencarian barang secara manual. Sedangkan pihak konsumen merespon informasi barang tersebut dengan meminta contoh barang untuk dilihat. Karyawan 2 memberikan contoh barang kepada konsumen untuk dilihat ataupun dicoba.

Transaksi pembelian barang dilakukan oleh konsumen, barang yang dibeli kemudian diberikan segel garansi dengan jangka waktu satu minggu. setelah terjadi transaksi pembelian barang oleh konsumen, karyawan 2 kemudian memberikan bukt transaksi penjualan barang kepada karyawan 1. Input data transaksi penjualan barang segera dilakukan oleh karyawan 1, sistem melakukan proses pencatatan data penjualan barang. selain itu, sistem juga melakukan proses pencatatan persediaan barang. Proses bisnis usulan konsumen datang langsung membeli barang dapat dilihat pada gambar 4.8.

commit to user

Gambar 4.8 Proses bisnis usulan konsumen datang membeli barang.

commit to user

5. Proses Bisnis Usulan Retur Barang

Konsumen datang melakukan retur barang. retur barang dapat terjadi apabila barang yang sudah dibeli ternyata tidak dapat berfungsi dengan baik. Konsumen menyerahkan barang tersebut kepada karyawan 2. langkah pertama yang dilakukan oleh karyawan 2 dengan melihat terlebih dahulun segel garansi yang melekat pada barang. Apabila segel garansi menunjukkan masih berlaku, maka karyawan 2 menyampaikan informasi barang tersebut kepada karyawan 1. Input data barang dilakukan oleh karyawan 1 pada sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE. Sistem tersebut kemudian melakukan proses pencarian barang.

Sistem menampilkan data lengkap mengenai informasi barang tersebut. Karyawan 1 menyampaikan informasi barang tersebut kepada karyawan 2 untuk kemudian dilanjutkan kepada konsumen. Konsumen mendapatkan penawaran dari karyawan 2. Tawaran pertama adalah mengganti barang yang lama dengan barang baru. Tawaran kedua adalah apabila tawaran pertama tidak disetujui oleh konsumen, maka karyawan 2 harus mengembalikan uang sebesar harga jual barang semula.

Barang baru diserahkan kepada pihak konsumen, maka karyawan 2 menyampaikan informasi barang retur tersebut kepada karyawan. Input data kemudian dilakukan oleh karyawan 1. Sistem mencatat seluruh input data barang retur, untuk selanjutnya tersimpan dalam basis data. Apabila barang baru yang ditawarkan oleh karyawan 2 tidak dapat diterima konsumen, maka F-THREE mengembalikan uang yang nominalnya setara dengan hasil pembelian barang semula. Karyawan 1 selanjutnya input data, sistem informasi mencatat, menampilkan dan menyimpan data retur barang. Proses bisnis usulan konsumen melakukan retur barang dapat dilihat pada gambar 4.9.

commit to user

Gambar 4.9 Proses bisnis usulan retur barang

6. Proses Bisnis Usulan Pemesanan Barang Ke F-THREE Cibinong

Konsumen baik yang datang langsung ataupun via telepon, tidak mendapatkan barang yang dicari. Karyawan 1 dan karyawan 2 melakukan input data informasi barang tersebut kedalam sistem. Sistem melakukan pencatatan sebagai data barang pesanan ke F-THREE Cibinong. Proses bisnis usulan pemesanan barang ke F-THREE Cibinong dapat dilihat pada gambar 4.10.

commit to user

Gambar 4.10 Proses bisnis usulan pemesanan barang ke F-THREE Cibinong.

Sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE ini memiliki syarat dan aturan yang harus dipenuhi untuk mendukung kelancaran sistem. Syarat dan aturan yang harus dipenuhi, antara lain :

1. Untuk dapat melakukan transaksi pembelian barang, konsumen harus mendatangi F-THREE.

2. F-Three Cibinong sebatas sebagai pemasok seluruh pemesanan barang yang diminta oleh F-THREE.

Sistem informasi manajemen F-THREE yang dirancang memiliki kondisi- kondisi dimana sistem tidak berjalan. Sistem ini tidak bekerja apabila listrik padam serta terjadi kerusakan pada komputer. Bila hal ini terjadi maka sistem akan dikembalikan pada metode semula.

commit to user

4.2.3 Rancangan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Sistem informasi ini membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak yang tersedia dan terpasang dengan baik. Perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan antara lain :

1. Paket pembuat aplikasi web XAMPP yang terdiri dari :

a. Aplikasi penyimpanan data, Mysql.

b. Aplikasi pembuat halaman web, Apache.

c. Aplikasi manajer basis data, phpMyAdmin

2. Personal Computer, Notebook, atau Netbook yang dapat terhubung dengan jaringan internet. Daftar spesifikasi perangkat keras dan lunak yang digunakan dalam sistem usulan ditunjukkan oleh Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Kebutuhan Perangkat Keras dan Lunak untuk Komputer

No

Nama Specs

Minimum Requirements

1 Prosesor

Intel Pentium IV

2 Memori

512 MB

3 Hard drive

40 GB

4 Kebutuhan Software MySQL 5.0, PHP 5

5 Sistem Operasi

Windows; Linux, with Apache Server

4 Networking

wireless, wired

5 Sistem Operasi

Windows 2000, Linux

6 Internet Browser

Firefox Mozilla

7 Jenis Komputer

PC Desktop, Laptop

8 Printer

menyesuaikan komputer

3. Handphone atau modem dengan kabel data untuk melakukan koneksi antara handphone /modem dengan komputer.

commit to user

Gambar 4.11 Bagian-bagian dalam sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE

Gambar 4.2 Bagian-bagian dalam sistem informasi manajemen pengelolaan Gambar 4.11 memperlihatkan bagian-bagian yang terdapat pada rancangan

sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE. Bagian-bagian tersebut saling berhubungan dan memiliki fungsi-fungsi tersendiri. Server F-THREE Solo sebagai pusat dari sistem berfungsi sebagai pengelola dan penyimpan data. F- THREE Solo Front office berfungsi sebagai pengolah seluruh data yang berhubungan dengan seluruh aktivitas yang terjadi. F-THREE Cibinong merupakan pengguna yang memantau persediaan barang F-THREE Solo. Bagian- bagian dalam sistem informasi manajemen pengelolaan akan dijelaskan lebih rinci sebagai berikut :

1. Server Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Bagian ini adalah inti dari sistem informasi pemesanan ruangan, karena pada bagian ini seluruh data diolah dan disimpan. Database server menyimpan seluruh data informasi mengenai pemesanan ruangan. Web server mengolah data informasi pemesanan ruangan

commit to user

sehingga menghasilkan data pemesanan ruangan yang terbaru. Hasil pengolahan dari web server ditransfer pada database server sehingga dapat diakses secara real-time oleh komputer admin F-THREE Solo dan komputer F-THREE Cibinong, dan terhubung dengan menggunakan koneksi internet.

2. Front office F-THREE Solo Front office merupakan bagian yang melayani konsumen serta memiliki hak akses penuh dalam sistem informasi pengelolaan data. Pada bagian ini terdapat komputer admin serta petugas. Komputer admin memiliki hak akses penuh dalam mengolah data-data dari konsumen. Sedangkan petugas bertugas melakukan perubahan data yang diperlukan. Data yang terdapat pada komputer admin ditransfer dan diolah oleh server.

3. Konsumen Konsumen dapat menanyakan informasi yang berhubungan dengan persediaan barang dan harga barang yang diinginkan.

4.3 PERANCANGAN APLIKASI

4.3.1 Rancangan Data Flow Diagram (DFD)

Perancangan aplikasi pertama kali dimulai dengan membuat desain sistem baru. Rancangan sistem baru ini menggunakan Data Flow Diagram (DFD). DFD merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan entitas, proses, dan arus data di dalam suatu sistem dengan terstruktur dan jelas. DFD dapat digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang sudah ada maupun sistem yang akan dibuat dengan dikembangkan secara logika.

Dalam merancang suatu Data Flow Diagram (DFD), langkah pertama yang dilakukan adalah membuat model hirarki dari sistem yang akan dibangun. Model hirarki ini dibangun untuk menggambarkan proses – proses yang terjadi pada sistem. Model hirarki yang dibuat belum menggambarkan aliran data dan entitas yang terlibat. Tujuannya adalah supaya dipahami terlebih dulu proses – proses yang terlibat dalam sistem ini. Gambar 4.12 menunjukkan model hirarki perancangan sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE.

Model hirarki pada gambar 4.12 terdiri dari empat level yang dapat diuraikan, sebagai berikut:

Gambar 4.12 Model hirarki sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE.

IV-22

commit to user

1. Top level, merupakan level yang mencakup keseluruhan sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE, digambarkan dalam diagram konteks pada gambar 4.12.

2. Level 0, level ini merupakan level tertinggi yang sudah mengambarkan entitas, aliran data dan proses sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE. secara jelas. Level 0 digambarkan pada gambar yang terdiri dari dua proses utama, yaitu

a. Proses layanan konsumen

b. Proses manajemen data

3. Level 1, merupakan penjelasan dari level 0 yang sudah dibagi menjadi proses – proses yang lebih detail.

a. Level 1 proses layanan konsumen, digambarkan pada gambar yang terdiri dari dua proses, yaitu :

i. Layanan konsumen via telepon

ii. Layanan konsumen datang langsung

b. Level 1 proses manajemen data, digambarkan pada gambar yang terdiri dari empat proses, yaitu:

i. Manajemen baramg

ii. Manajemen retur

iii. Manajemen pesanan iv. Manajemen penjualan

4. Level 2, merupakan penjelasan dari level 1 yang masih memerlukan penjelasan dari proses yang dilakukan.

a. Level 2 layanan konsumen via telepon, digambarkan pada gambar yang terdiri dari dua proses, yaitu:

i. Pesanan barang

ii. Mencari barang

b. Level 2 layanan konsumen datang langsung, digambarkan pada gambar yang terdiri dari empat proses, yaitu:

i. Pesanan barang

ii. Mencari barang

iii. Retur barang

commit to user

iv. Penjualan barang

c. Level 2 proses manajemen barang, digambarkan pada gambar yang terdiri dari empat proses, yaitu;

i. Menambah barang

ii. Mencari barang

iii. Mengedit barang iv. Menghapus barang

d. Level 2 proses manajemen retur barang, digambarkan pada gambar yang terdiri dari empat proses, yaitu;

i. Menambah retur barang

ii. Mencari retur barang

iii. Mengedit retur barang iv. Menghapus retur barang

e. Level 2 proses manajemen pesanan barang, digambarkan pada gambar yang terdiri dari empat proses, yaitu;

i. Menambah pesanan barang

ii. Mencari pesanan barang

iii. Mengedit pesanan iv. Menghapus pesanan

f. Level 2 proses manajemen penjualan barang, digambarkan pada gambar yang terdiri dari empat proses, yaitu;

i. Menambah penjualan barang

ii. Mencari penjualan barang

iii. Mengedit penjualan barang iv. Menghapus penjualan barang

Dari model hirarki sistem informasi informasi manajemen pengelolaan F- THREE di atas, dapat digambarkan pada DFD berikut :

commit to user

1. Diagram konteks sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE

Diagram konteks pada gambar 4.13 memperlihatkan karyawan memberikan input pada sistem berupa layanan konsumen dan manajemen data.

Gambar 4.13 Diagram konteks sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE

2. DFD level 0 sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE

DFD level 0 terdiri dari dua proses. Proses pertama adalah layanan kepada konsumen. Proses layanan konsumen dilakukan dengan konsumen datang langsung ataupun via telepon. Data-data layanan konsumen yang terlibat dalam proses ini adalah data pemesanan, data transaksi penjualan, data retur dan data informasi jenis, jumlah dan harga barang. Setelah semua proses tersebut dilakukan, semua data-data tersebut disimpan dalam database. Proses kedua adalah proses manajemen data. Proses memasukkan data-data yang dapat dilakukan karyawan. Data yang terlibat dalam proses ini adalah data jenis, jumlah dan harga barang, data retur, data pesanan, dan data transaksi penjualan. Semua data yang terlibat disimpan dalam database. DFD level 0 sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE dapat dilihat pada gambar 4.14.

commit to user

Gambar 4.14 Data flow diagram level 0 sistem informasi manajemen pengelolaan

F-THREE

3. DFD level 1 proses layanan konsumen

Proses layanan konsumen ini terdiri dari dua proses. Proses layanan konsumen datang langsung dan via telepon. Proses layanan konsumen tersebut memberikan input pada sistem berupa data-data informasi jenis, harga dan jumlah barang, retur barang, transaksi penjualan dan pemesanan serta konfirmasi atas pemesanan yang dilakukan. Output yang diperoleh dari proses ini berupa update jumlah persediaan, retur, jenis, harga dan laporan penjualan serta data-data pemesanan. Data-data pemesanan tersebut disimpan dalam database. DFD level 1 proses layanan konsumen dapat dilihat pada gambar 4.15.

commit to user

Gambar 4.15 Data Flow Diagram level 1 proses layanan konsumen

4. DFD level 1 proses manajemen data

Proses manajemen data ini terdiri dari empat proses. Proses manajemen penjualan dilakukan oleh karyawan. Proses ini memberikan input pada sistem berupa data laporan penjualan barang. Output yang diperoleh dari proses ini berupa update data laporan penjualan barang. Proses manajemen data lainnya dilakukan oleh karyawan adalah manajemen pesanan, manajemen retur dan manajemen barang. Karyawan memberikan input berupa data-data informasi pesanan, retur, penjualan dan persediaan barang yang kemudian disimpan dalam database. DFD level 1 proses manajemen data dapat dilihat pada gambar 4.16.

commit to user

Gambar 4.16 Data Flow Diagram level 1 proses manajemen data

5. DFD level 2 proses manajemen barang

Proses manajemen barang dilakukan oleh karyawan 1. Proses ini terdiri dari empat proses yaitu menambah data barang, mencari data barang, mengedit data barang dan menghapus data barang. Proses menambah data barang dilakukan ketika terdapat barang yang baru datang ke kios. Input proses ini berupa data penambahan barang. Proses mencari data barang dilakukan ketika karyawan 1 ingin mendapatkan informasi yang diinginkan konsumen. Proses mengedit data barang dilakukan ketika terjadi perubahan spesifikasi data barang atau jika terjadi kesalahan input data barang sebelumnya. Input proses ini berupa data barang terkini. Sedangkan proses menghapus data barang dilakukan ketika barang yang ada tidak ada pada persediaan dan barang sudah tidak lagi dijual. Proses manajemen barang ini menghasilkan data barang yang disimpan dalam database. DFD level 2 manajemen barang dapat dilihat pada gambar 4.17.

commit to user

Karyawan 1

Data barang

Mengedit Barang

2.1.3

Mencari Barang

(jenis, jumlah dan harga)

Mencari dan update data

barang

Hapus data barang

Data barang

Data barang

Data barang

Gambar 4.17 Data Flow Diagram level 2 proses manajemen barang

6. DFD level 2 proses manajemen retur

Proses manajemen retur terdiri dari empat proses yaitu menambah data retur, mencari data retur, mengedit data retur dan menghapus data retur. Proses menambah data retur dilakukan ketika terdapat penambahan retur barang dari konsumen. Input proses ini berupa data retur barang. Proses mencari data retur dilakukan ketika karyawan ingin melakukan proses mengedit data retur barang dan menghapus data retur barang. Proses mengedit data retur dilakukan ketika terjadi perubahan spesifikasi data retur atau jika terjadi kesalahan input data retur sebelumnya. Input proses ini berupa data retur terkini (update). Sedangkan proses menghapus data retur dilakukan apabila terjadi kesalahan input data retur sebelumnya. Proses ini dilakukan oleh karyawan 1 dengan mengubah kondisinya menjadi dihapus. Proses manajemen retur barang ini menghasilkan data retur yang disimpan dalam database. DFD level 2 manajemen retur barang dapat dilihat pada gambar 4.18.

commit to user

Karyawan 1

Data retur barang

Menambah retur

2.2.1

Mengedit retur

2.2.3

Mencari retur

2.2.2

Menghapus retur

2.2.4

jumlah dan harga)

Mencari dan update data

retur

Hapus data retur

Data retur

Data retur

Data retur

Gambar 4.18 Data Flow Diagram level 2 proses manajemen retur barang

7. DFD level 2 proses manajemen pesanan

Proses manajemen pesanan terdiri dari empat proses yaitu menambah data pesanan, mencari data pesanan, mengedit data pesanan dan menghapus data pesanan. Proses menambah data pesanan dilakukan ketika terdapat penambahan pesanan barang dari konsumen. Input proses ini berupa data pesanan barang. Proses mencari data pesanan dilakukan ketika karyawan ingin melakukan proses mengedit data pesanan barang dan menghapus data pesanan barang. Proses mengedit data pesanan dilakukan ketika terjadi perubahan spesifikasi data pesanan atau jika terjadi kesalahan input data pesanan sebelumnya. Input proses ini berupa data pesanan terkini (update). Sedangkan proses menghapus data pesanan dilakukan apabila terjadi kesalahan input data pesanan sebelumnya atau konsumen via telepon tidak jadi mengambil barang pesanan. Proses ini dilakukan oleh karyawan 1 dengan mengubah kondisinya menjadi dihapus. Proses manajemen pesanan barang ini menghasilkan data pesanan yang disimpan dalam database. DFD level 2 manajemen pesanan barang dapat dilihat pada gambar 4.19.

commit to user

Karyawan 1

Data pesanan barang

Mencari pesanan

(jenis, jumlah dan harga)

Mencari dan update data

pesanan

Hapus data pesanan

Data pesanan

Data pesanan

Data pesanan

Gambar 4.19 Data Flow Diagram level 2 proses manajemen pesanan barang

8. DFD level 2 proses manajemen penjualan

Proses manajemen penjualan terdiri dari empat proses yaitu menambah data penjualan, mencari data penjualan, mengedit data penjualan dan menghapus data penjualan. Proses menambah data penjualan dilakukan ketika terdapat penambahan penjualan barang dari konsumen. Input proses ini berupa data penjualan barang. Proses mencari data penjualan dilakukan ketika karyawan ingin melakukan proses mengedit data penjualan barang dan menghapus data penjualan barang. Proses mengedit data penjualan dilakukan ketika terjadi perubahan spesifikasi data penjualan atau jika terjadi kesalahan input data penjualan sebelumnya. Input proses ini berupa data penjualan terkini (update). Sedangkan proses menghapus data penjualan dilakukan apabila terjadi kesalahan input data penjualan sebelumnya. Proses ini dilakukan oleh karyawan 1 dengan mengubah kondisinya menjadi dihapus. Proses manajemen penjualan barang ini menghasilkan data penjualan yang disimpan dalam database. DFD level 2 manajemen penjualan barang dapat dilihat pada gambar 4.20.

commit to user

Karyawan 1

Data penjualan barang

Mengedit penjualan

2.4.3

Mencari penjualan

(jenis, jumlah dan harga)

Mencari dan update data

penjualan

Hapus data penjualan

Data penjualan

Data penjualan

Data penjualan

Gambar 4.20 Data Flow Diagram level 2 proses manajemen penjualan barang

4.3.2 Rancangan Basis Data (Database)

Tahapan rancangan database merupakan tahapan perancangan database untuk mendukung sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE. Desain database ini terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap analisis kebutuhan database, tahap perancangan model konseptual database, dan tahap perancangan fisik database.

1. Tahap analisis kebutuhan database Pada tahap analisis kebutuhan database ditentukan entitas beserta atributnya yang akan dimasukkan ke database. Entitas – entitas yang terlibat merupakan data store dari DFD yang sudah dirancang sebelumnya. Berikut ini adalah data store yang akan dijadikan entitas dalam perancangan database.

a. Data barang masuk

b. Data barang keluar

c. Manajemen barang

d. Data retur

e. Data laporan penjualan Dari data store di atas ditentukan entitas dan atributnya. Atribut – atribut tersebut ditentukan berdasarkan kebutuhan informasi dari entitas - entitasnya.

commit to user

1) Entitas : Data barang masuk Tabel 4.5 Atribut data barang masuk (unnormalized)

Atribut

Nomor nama barang Nomor nama barang masuk Nomor nama stok masuk Jumlah barang masuk Tanggal barang masuk Keterangan barang masuk

2) Entitas : Data pencarian barang masuk Tabel 4.6 Atribut pencarian data barang masuk (unnormalized)

Atribut

Kode Nama barang Tanggal barang masuk Jumlah Keterangan Aksi

3) Entitas : Data barang keluar Tabel 4.7 Atribut data barang keluar (unnormalized)

Atribut

Nomor nama barang Nomor nama barang keluar Nomor nama barang stok Harga barang keluar Jumlah stok keluar Tanggal barang keluar Keterangan barang keluar

commit to user

4) Entitas : Pencarian data barang keluar

Tabel 4.8 Atribut data barang keluar (unnormalized)

Atribut

Kode Nama barang Tanggal barang keluar Jumlah Keterangan Aksi

5) Entitas : Manajemen barang

Tabel 4.9 Atribut manajemen barang (unnormalized)

Atribut

Nomor nama barang Kode barang Nama barang

Jenis barang Keterangan barang

6) Entitas : Pencarian manajemen barang

Tabel 4.10 Atribut Pencarian manajemen barang (unnormalized)

Atribut

Kode barang Nama barang

Harga Stok sekarang Aksi

commit to user

7) Entitas : Retur barang Tabel 4.11 Atribut retur barang (unnormalized)

Atribut

Nomor nama barang retur Nomor nama barang keluar Nomor nama barang stok Harga barang retur Jumlah stok retur Tanggal barang retur Keterangan barang retur

8) Entitas : Pencarian retur barang Tabel 4.12 Atribut pencarian retur barang (unnormalized)

Atribut

Kode Nama barang Tanggal barang masuk Jumlah Keterangan

Aksi

9) Entitas : Laporan penjualan barang Tabel 4.13 Atribut laporan penjualan barang (unnormalized)

Atribut

Nama barang Tanggal Jumlah barang masuk Pengeluaran Jumlah barang terjual Pemasukan Retur Jumlah barang retur

commit to user

2. Tahap perancangan model konseptual database Dalam merancang model konseptual database digunakan teknik normalisasi. Teknik ini terdiri dari empat tahap yaitu bentuk tidak normal (unnormalized), bentuk normal kesatu (1NF), bentuk normal kedua (2NF), dan bentuk normal ketiga (3NF). Berikut ini adalah tahapan perancangan model konseptual database dengan menggunakan teknik normalisasi.

a. Bentuk tidak normal (unnormalized) Bentuk tidak normal (unnormalized) database sistem informasi manajemen pengelolaan F-THREE dirancang seperti yang tersaji pada bagian analisis kebutuhan database. Bentuk database tidak normal ini tidak mempunyai syarat apapun.

b. Bentuk normal kesatu (1NF) Bentuk normal kesatu (1NF) database harus memenuhi syarat yaitu tidak ada atribut yang berulang-ulang atau atribut bernilai ganda (multi value), setiap field hanya memiliki satu pengertian. Dari database bentuk tidak normal terlihat semuanya memiliki atribut sama dan identik. Entitas yang

memiliki atribut yang sama antara lain data barang masuk, data manajemen barang, data pencarian barang masuk, data pencarian barang keluar, data barang retur dan laporan penjualan. Berikut ini adalah entitas- entitas yang sudah memenuhi syarat sebagai bentuk norml kesatu.

1) Entitas : Data barang masuk Tabel 4.14 Atribut data barang masuk(1NF)

Atribut

no_barang id_barang masuk id_stok masuk Jumlah_barang masuk Tanggal_barang masuk Keterangan_barang masuk

commit to user

2) Entitas : Data pencarian barang masuk Tabel 4.15 Atribut pencarian data barang masuk (1NF)

Atribut

Kode_barang id_barang Tanggal_barang masuk Jumlah_barang masuk Keterangan Aksi

3) Entitas : Data barang keluar Tabel 4.16 Atribut data barang keluar (1NF)

Atribut

No_barang Id_barang keluar id_stok Harga_barang keluar Jumlah_stok keluar Tanggal_barang keluar Keterangan_barang keluar

4) Entitas : Pencarian data barang keluar Tabel 4.17 Atribut pencarian data barang keluar (1NF)

Atribut

Kode_barang Id_barang Tanggal_barang keluar Jumlah Keterangan Aksi

commit to user

5) Entitas : Manajemen barang

Tabel 4.18 Atribut manajemen barang (1NF)

Atribut

No_barang Kode_barang Id_barang Jenis_barang Keterangan_barang

6) Entitas : Pencarian manajemen barang

Tabel 4.19 Atribut Pencarian manajemen barang (1NF)

Atribut

Kode_barang Id_barang Harga Stok_sekarang Aksi

7) Entitas : Retur barang

Tabel 4.20 Atribut retur barang (1NF)

Atribut

No_barang retur id_barang keluar

id_barang stok Harga_barang retur Jumlah _stok retur Tanggal_barang retur Keterangan _barang retur

commit to user

8) Entitas : Pencarian retur barang Tabel 4.21 Atribut pencarian retur barang (1NF)

Atribut

Kode_barang Id_barang Tanggal_barang masuk Jumlah Keterangan Aksi

9) Entitas : laporan penjualan barang Tabel 4.22 Atribut laporan penjualan barang (1NF)

Atribut

Id_barang Tanggal Jumlah_barang masuk Pengeluaran Jumlah_barang terjual Pemasukan Retur Jumlah_barang retur

c. Bentuk normal kedua (2NF) Bentuk normal kedua (2NF) database harus memenuhi syarat yaitu data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Tabel-tebel hasil normalisasi tahap pertama telah memenuhi syarat 2 NF. Hal ini dikarenakan sudah tidak terdapat atribut yang memiliki ketergantungan fungsional pada primary key. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama / primary key. Jadi, atribut yang bukan kunci dan tidak tergantung pada primary key sebuah tabel akan dielimininasi. Pada bentuk normal kedua ini tabel telah diberi nama dan ditentukan primery key-nya.

commit to user

1) Entitas : Data barang masuk

Tabel 4.23 Atribut data barang masuk(2NF)

Atribut

id_barang masuk(PK) id_stok masuk(FK) Jumlah_barang masuk Tanggal_barang masuk Keterangan_barang masuk

2) Entitas : Data pencarian barang masuk

Tabel 4.24 Atribut pencarian data barang masuk (2NF)

Atribut

Kode_barang(PK) id_barang(FK) Tanggal_barang masuk Jumlah_barang masuk Keterangan Aksi

3) Entitas : Data barang keluar

Tabel 4.25 Atribut data barang keluar (2NF)

Atribut

Id_barang keluar(PK) id_stok Harga_barang keluar Jumlah_stok keluar Tanggal_barang keluar(FK) Keterangan_barang keluar

commit to user

4) Entitas : Pencarian data barang keluar

Tabel 4.26 Atribut pencarian data barang keluar (2NF)

Atribut

Kode_barang(PK) Id_barang(FK) Tanggal_barang keluar(FK) Jumlah Keterangan Aksi

5) Entitas : Manajemen barang

Tabel 4.27 Atribut manajemen barang (2NF)

Atribut

Kode_barang(PK) Id_barang(FK) Jenis_barang Keterangan_barang

6) Entitas : Pencarian manajemen barang

Tabel 4.28 Atribut Pencarian manajemen barang (2NF)

Atribut

Kode_barang(PK) Id_barang(FK) Harga Stok_sekarang Aksi

commit to user

7) Entitas : Retur barang

Tabel 4.29 Atribut retur barang (2NF)

Atribut

id_barang keluar(PK) id_barang stok(FK) Harga_barang retur

Jumlah _stok retur Tanggal_barang retur(FK) Keterangan _barang retur

8) Entitas : Pencarian retur barang Tabel 4.30 Atribut pencarian retur barang (2NF)

Atribut

Kode_barang(PK) Id_barang(FK) Tanggal_barang masuk(FK) Jumlah Keterangan Aksi

9) Entitas : laporan penjualan barang Tabel 4.31 Atribut laporan penjualan barang (2NF)

Atribut

Id_barang(PK) Tanggal(FK) Jumlah_barang masuk Pengeluaran Jumlah_barang terjual Pemasukan Retur Jumlah_barang retur

commit to user

3. Tahap perancangan fisik database Pada bagian desain logik tabel yang sudah mengalami normalisasi akan menghasilkan tabel-tabel baru. Pada tahap perancangan fisik database, tabel- tabel tersebut akan diwujudkan secara fisik yaitu dengan merancang tabel tersebut di dalam database, yaitu database Mysql. Rancangan yang dilakukan meliputi nama tabel, tipe tabel dan ukuran tabel.

Kode_barang(PK) id_barang(FK)

Harga Stok_sekarang Aksi

Manajemen barang

Barang masuk Pencarian retur barang

Pencarian barang masuk

Kode_barang(PK) id_barang(FK)

id_barang masuk(PK)

Kode_barang(PK)

Kode_barang(PK)

id_barang(FK) Jenis_barang

Tanggal_barang masuk(FK) Keterangan_barang

id_stok masuk(FK)

id_barang(FK)

Jumlah_barang masuk

Tanggal_barang masuk

Jumlah_barang masuk

Jumlah

Tanggal_barang masuk Keterangan_barang masuk

Barang keluar

Pencarian barang keluar

Id_barang keluar(PK)

Kode_barang(PK)

id_stok

id_barang(FK)

Harga_barang keluar

Tanggal_barang keluar(FK)

Jumlah_stok keluar

Jumlah

Tanggal_barang keluar(FK)

Keterangan

Keterangan_barang keluar

Aksi

Retur barang

id_barang keluar(PK) id_barang stok(FK) Harga_barang retur

Jumlah_stok retur Tanggal_barang retur(FK)

Laporan penjualan barang

Keterangan_barang retur

id_barang (PK)

Tanggal (FK) Jumlah_barang masuk Pengeluaran Jumlah_barang terjual Pemasukan

Retur Jumlah_barang retur

Gambar 4.21 Hubungan antar tabel pada bentuk normal kedua database sistem informasi manajemen F-THREE.

IV-44

commit to user

4.3.3 Rancangan Antarmuka (Interface)

Pada tahap ini dilakukan perancangan desain antarmuka aplikasi yang dibuat, dengan tujuan supaya pemakai mudah mengerti. Perancangan interface ini meliputi perancangan interface input, output, dan halaman depan aplikasi. Karyawan dan pihak-pihak yang berkompeten yang dapat mengakses seluruh rancangan antarmuka yang disediakan oleh sistem informasi manajemen F-THREE.

Karyawan dan pihak-pihak yang berkompeten harus login pada halaman depan aplikasi untuk mengakses form aplikasi sistem informasi manajemen F- THREE. Login dilakukan dengan memasukkan username dan password.

1. Form Login

Halaman login merupakan halaman ketika user ingin melakukan akses terhadap aplikasi sistem informasi manajemen F-THREE, pada halaman login akan di sajikan username dan password. Form login ini dapat dilihat pada gambar 4.22.

commit to user

2. Desain Form Masukan

Form masukan pada sistem informasi manajemen F-THREE berupa form – form isian yang akan disimpan dalam database. Form masukan dirancang berdasarkan kebutuhan database yang dirancang. Berikut ini adalah form – form masukan yang dirancang.

a. Form manajemen barang Form manajemen barang merupakan form untuk menyimpan data barang yang berupa kode barang, nama barang dan harga barang serta mencari data barang yang terdapat dalam database. Form manajemen barang ini dapat dilihat pada gambar 4.23.

commit to user

b. Form barang masuk Form barang masuk merupakan form yang berfungsi untuk menambah data barang masuk dan pencarian data barang kedalam database. Data barang yang dimasukkan dalam database adalah data nama barang, jumlah barang, harga barang, dan keterangan barang. Form barang masuk ini dapat dilihat pada gambar 4.24.

commit to user

c. Form barang keluar Form barang keluar merupakan form yang berfungsi untuk menambah data barang keluar dan pencarian data barang keluar kedalam database. Data barang yang dimasukkan dalam database adalah data nama barang, jumlah barang, harga barang, dan keterangan barang. Form barang keluar ini dapat dilihat pada gambar 4.25.

commit to user

3. Desain Keluaran

Keluaran pada sistem informasi F-THREE ini berupa form retur barang dan form laporan penjualan barang.

a. Form retur barang Form retur barang merupakan form yang berfungsi untuk pencarian data retur barang dan pencarian barang keluar kedalam database. Form barang keluar ini dapat dilihat pada gambar 4.26.

commit to user

b. Form laporan penjualan Form laporan penjualan barang merupakan form yang berfungsi untuk pencarian data penambahan jenis barang, transaksi barang keluar masuk dan retur barang kedalam database. Form laporan penjualan ini dapat dilihat pada gambar 4.27.

4.3.4 Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen F-THREE

Pada tahap ini dilakukan pembuatan aplikasi sistem informasi F-THREE. Aplikasi dibuat berdasarkan rancangan basis data dan rancangan antarmuka.

1. Pembuatan Basis Data

Basis data dibuat berdasarkan rancangan basis data yang telah dibuat. Basis data yang dirancang dengan menggunakan aplikasi penyimpanan data MySQL.

2. Pembuatan Antarmuka

Antarmuka pengguna dibuat berdasarkan rancangan antarmuka yang telah dibuat. Antarmuka yang dirancang memiliki desain form masukan dan desain keluaran. Antarmuka dibuat dengan menggunakan paket pembuat aplikasi web XAMPP.

commit to user

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PERANCANGAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis dan interpretasi terhadap hasil perancangan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Analisis berisi evaluasi hasil perancangan sedangkan interpretasi hasil berisi interpretasi kelayakan implementasi sistem usulan.

5.1 ANALISIS HASIL PERANCANGAN

Pada tahap ini akan dilakukan evaluasi terhadap hasil perancangan. Evaluasi dilakukan untuk melihat apakah web database mampu memenuhi semua kebutuhan yang telah ditetapkan pada tahap analisis sistem. Evaluasi dilakukan terhadap dua hal, yaitu fungsionalitas antarmuka dan kinerja basis data.

5.1.1 Evaluasi Fungsionalitas Antarmuka

Evaluasi dilakukan dengan pengujian aplikasi (program testing) untuk melihat apakah semua fitur dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Pengujian fungsional dilakukan dengan memperhatikan dua aspek, yaitu validasi dan navigasi (Nawi dan Yuhanef, 2007).

Pengujian validasi bertujuan untuk mengetahui apakah aplikasi dapat melakukan pemrosesan terhadap data yang diinputkan dengan benar. Data yang dimasukkan lewat form yang ada pada antarmuka aplikasi (halaman website) harus dimasukkan tepat ke dalam tabel basis data yang sesuai. Pengujian dilakukan terhadap setiap form input. Jika data yang dimasukkan juga dimaksudkan untuk tampil dalam halaman website maka data tersebut juga di cek apakah ditampilkan sesuai dengan yang dimasukkan lewat form. Jika data yang dimasukkan tergolong invalid (sesuai dengan batasan yang ditetapkan) maka data harus ditolak untuk dimasukkan ke dalam sistem dan ditampilkan pesan kesalahan bagi admin. Hasil pengujian validasi menunjukkan bahwa aplikasi dapat melakukan pemrosesan dengan baik.

Pengujian navigasi bertujuan untuk mengetahui apakah semua hyperlink dan semua tombol yang ada di halaman website dapat berfungsi dengan baik dan benar. Pengujian dilakukan dengan cara mengklik setiap hyperlink dan setiap tombol yang ada. Setiap hyperlink dan tombol yang terdapat pada website harus

commit to user

berfungsi sesuai dengan desain dan tujuan masing-masing. Hasil pengujian navigasi menunjukkan bahwa semua hyperlink dan tombol dapat berfungsi dengan baik.

5.1.2 Evaluasi Kinerja Basis Data

Checklist untuk menguji fungsionalitas aplikasi pengelolaan barang bagi kios F-THREE dapat dilihat pada tabel 5.1. berikut ini.

Tabel 5.1. Hasil Checklist fungsionalitas aplikasi pengelolaan barang bagi kios F-THREE

1 Dengan memasukkan nilai ke dalam sebuah field dari masing-masing atribut dari setiap tabel yang ada di basis data.

Kriteria terpenuhi karena setiap atributnya harus diisi dengan batasan yang telah ditentukan sebelumnya.

2 Memasukkan seperangkat nilai ke dalam sebuah record dari setiap tabel yang ada di basis data kecuali pada field dari atribut

yang berfungsi sebagi primary key.

Kriteria terpenuhi karena semua primary key pada setiap tabel tidak diperbolehkan untuk diisi dengan “NULL” value . Apabila kriteria belum terpenuhi, maka harus dilakukan koreksi sampai terpenuhi semua primary key pada setiap tabel tidak diperbolehkan untuk diisi dengan “NULL” value.

3 Dengan memasukkan nilai ke dalam sebuah field dari setiap

atribut

yang

berfungsi sebagai primary key di sebuah tabel dan sebagi foreign key di tabel lain dan melihat hasilnya di setiap

tabel

yang

menampung foreign key tersebut.

Kriteria terpenuhi karena jika data pada suatu tabel dilakukan peng-update-an maka tabel lain juga akan ikut ter-update, sedangkan jika data pada suatu tabel di-delete, maka data pada tabel lain yang terhubung melalui foreign key akan ikut ter-delete.

4 Memasukkan nilai invalid ke dalam suatu atribut dari tabel basis data.

Kriteria terpenuhi karena data baru yang akan di-input harus menyesuaikan constraint yang telah dibuat.

yang seharusnya.

Kriteria terpenuhi karena user hanya bisa melakukan manipulasi data sesuai wewenang yang dimiliki.

commit to user

5.2 INTERPRETASI HASIL PERANCANGAN

Pada tahap ini dilakukan interpretasi kelayakan implementasi sistem usulan hasil perancangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, dan Services).

Dilihat dari performance (kinerja), sistem usulan akan mampu menampilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan sistem lama. Tolak ukurnya adalah troughput (jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada saat tertentu) yang dimiliki. Sistem usulan berpusat pada aplikasi web database yang bekerja pada jaringan internet, aplikasi ini dapat diakses oleh beberapa admin secara bersamaan baik itu untuk aktivitas pencarian data F-THREE maupun input data F-THREE. Kemampuan ini tidak ada pada sistem lama untuk menjalankan semua aktivitas pengelolaan data.

Dilihat dari information (informasi), sistem usulan akan mampu memberikan kualitas informasi yang lebih baik dibanding sistem lama. Sistem usulan akan mampu memberikan informasi yang lebih akurat, lebih tepat waktu, dan lebih relevan dibanding sistem lama. Lebih akurat karena seluruh data yang ditampilkan dengan adanya proses kontrol berupa verifikasi antar admin F- THREE pusat dan cabang. Lebih tepat waktu karena admin bisa mengakses sendiri kapan pun yang bersangkutan menginginkan tanpa harus datang langsung ke F-THREE. Lebih relevan karena admin memiliki keleluasaan untuk mengkonfigurasi sendiri jenis informasi yang diinginkan.

Dilihat dari economic (ekonomi), sistem usulan akan memberikan manfaat dan keuntungan bagi organisasi. Pada sistem lama, untuk melakukan input dan rekapitulasi data, admin masih melakukan dengan cara manual. Dengan sistem usulan, proses rekapitulasi dilakukan secara mandiri oleh aplikasi.

Dilihat dari control (kendali), sistem usulan akan memiliki kemampuan Pengendalian yang lebih baik karena data bisa diakses oleh F-THREE Singosaren dan F-THREE Cibinong, sehingga kekeliruan data bisa segera terdeteksi.

Dilihat dari efficiency (efisiensi), sistem usulan akan memiliki efisiensi lebih tinggi dibandingkan sistem lama. Efisiensi tersebut akan secara otomatis meningkat sesuai dengan peningkatan pada aspek-aspek sebelumnya (performance, information, dan economic).

commit to user

Sedangkan dilihat dari service (pelayanan), sistem usulan akan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada admin dibandingkan sistem lama. Bagi admin, sistem akan mengurangi beban kerja dengan adanya otomatisasi. Bagi pihak yang membutuhkan data dan informasi, sistem akan mampu memberikan apa yang diinginkan dengan lebih akurat, lebih tepat waktu, dan lebih relevan.

Meskipun berdasarkan uraian di atas, sistem layak untuk diimplementasikan, namun supaya penerapannya bisa berjalan dengan baik maka sistem memerlukan satu buah elemen pendukung vital. Elemen yang dimaksud adalah sebuah aturan (bisa berupa SOP) yang mengatur tata kelola data F- THREE. Aturan tersebut diperlukan mengingat aplikasi web database yang dihasilkan dalam penelitian ini hanyalah sebuah alat bantu untuk mengelola data. Untuk memastikan bahwa alat bantu tersebut digunakan maka aturan yang bersifat mengikat harus diterapkan.

Aplikasi web database yang dikembangkan merupakan sebuah aplikasi yang dirancang khusus untuk mengelola data F-THREE. Meskipun aplikasi web database yang dihasilkan dalam penelitian ini sudah mampu menjalankan fungsi- fungsi dasar pengelolaan data F-THREE, namun masih terbuka kemungkinan pengembangan pada beberapa aspek untuk lebih meningkatkan kemampuan dan manfaat yang bisa diberikan.

commit to user

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab yang terakhir ini akan diberikan beberapa kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan. Kesimpulan hasil penelitian merupakan jawaban dari tujuan penelitian yang ingin dicapai. Sedangkan saran berisi tentang hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya agar diperoleh hasil yang lebih baik.

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu.

1. Hasil rancangan aplikasi pengelolaan barang berbasis web XAMPP bagi F- THREE dapat memudahkan karyawan untuk mengakses data jenis barang, jumlah barang, harga barang, retur dan penjualan barang secara akurat dan cepat.

2. Sistem pengelolaan data yang dirancang hanya dapat diakses oleh karyawan F- THREE secara bersamaan melalui jaringan internet.

6.2 SARAN

Saran yang dapat diberikan untuk langkah pengembangan atau penelitian selanjutnya, yaitu:

1. Diperlukan penyusunan SOP yang didalamnya memuat prosedur pengelolaan data F-THREE untuk lebih mempermudah di dalam pengoperasian aplikasi tersebut.

2. Implementasi sistem pengelolaan F-THREE secara menyeluruh dengan melakuka uji coba sistem informasi melalui jaringan internet.

3. Penambahan fitur-fitur pada web database yang mampu diakses secara langsung bagi konsumen.