KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.0. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kajian cepat (rapid assessment) tentang aspek sosial dan kesehatan masyarakat yang dilakukan di Desa Tumbang Olong berkaitan dengan rencana kegiatan eksplorasi pertambangan di wilayah “Three Corners” mengemukakan beberapa pokok persoalan (issues) sebagai berikut:

1. Ketergantungan yang besar terhadap perusahaan dan tingkat pendidikan yang rendah

Secara tradisional masyarakat Tumbang Olong bergantung dari sektor pertanian/sumber daya alam yang tersedia di lingkungan mereka, berbagai kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam dilakukan untuk memenuhi kebutuhan subsisten mereka. Orientasi pekerjaan sebagian masyarakat mengalami perubahan seiring dengan beroperasinya beberapa perusahaan yang melakukan aktivitas operasionalnya di sekitar Desa Tumbang Olong sejak tahun 1980-1990an.

Secara signifikan kehadiran beberapa perusahaan di Desa Tumbang Olong telah mempengaruhi orientasi kerja penduduk, khususnya kalangan generasi muda. Perubahan orientasi kerja ini, diindikasikan oleh keinginan dan ketergantungan mereka untuk bekerja di perusahaan yang dianggap dapat memberikan penghasilan yang lebih baik dan mapan. Ketergantungan ini bukan hanya dalam kaitannya dengan keinginan untuk memperoleh pekerjaan, melainkan juga ketergantungan untuk memperoleh manfaat lain misalnya berupa pembangunan sarana dan prasarana sosial atau kesehatan.

Dengan menurunnya kegiatan salah satu perusahaan, dalam hal ini salah satu perusahaan kayu yang beroperasi di Desa Tumbang Olong, ketergantungan yang tinggi terhadap perusahaan tersebut akan “beralih” kepada perusahaan-perusahaan lain atau perusahaan-perusahaan yang akan beroperasi di sana, misalnya PT, BHPB.

Selain itu, secara umum terindikasi bahwa tingkat pendidikan penduduk relatif masih rendah. Namun demikian kehadiran beberapa perusahaan kayu di Desa Tumbang Olong, dalam batas tertentu telah meningkatkan skill sebagian penduduk dengan bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut.

Berkaitan dengan rencana kegiatan eksplorasi, isu tentang ketergantungan ini perlu lebih diperhatikan oleh PT. BHPB; perhatian dan prioritas harus diberikan kepada penduduk desa untuk terlibat dalam kegiatan eksplorasi, sesuai dengan kebijakan perusahaan yang akan memberikan kesempatan kepada penduduk lokal untuk bekerja di perusahaan.

2. Kegiatan perladangan/kebun dan identifikasi lahan untuk kegiatan eksplorasi

Kajian yang dilakukan secara cepat khususnya tentang aktivitas perladangan berpindah mengindikasikan bahwa lokasi kegiatan perladangan penduduk Desa Tumbang Olong pada umumnya terletak di sekitar desa. Namun demikian dengan adanya claim masyarakat mengenai pohon karet yang ditanam di lokasi quarry menyiratkan bahwa Kajian yang dilakukan secara cepat khususnya tentang aktivitas perladangan berpindah mengindikasikan bahwa lokasi kegiatan perladangan penduduk Desa Tumbang Olong pada umumnya terletak di sekitar desa. Namun demikian dengan adanya claim masyarakat mengenai pohon karet yang ditanam di lokasi quarry menyiratkan bahwa

3. Warisan budaya dan lokasi/tempat keramat/kuburan leluhur

Kajian cepat yang dilakukan tidak berhasil mengidentifikasi keberadaan warisan budaya leluhur penduduk Desa Tumbang Olong. Namun demikian, dengan merujuk pada masyarakat lain di Kecamatan Laung Tuhup dan Barito Tuhup Raya sangat dimungkinkan bahwa penduduk Tumbang Olong juga memiliki warisan budaya berbahan kayu yang memiliki nilai magis termasuk juga lokasi-lokasi yang mungkin dianggap keramat yang biasanya terdapat di sekitar kampung di kawasan hutan. Berkenaan dengan ini, perlu dilakukan identifikasi yang lebih detil tentang warisan budaya dan lokasi-lokasi yang memiliki nilai sakral/magis untuk menghindarkan terjadinya pelanggaran terhadap adat dalam kegiatan eksplorasi.

4. Pemahaman tentang kegiatan eksplorasi,

Pemahaman penduduk tentang rencana kegiatan eksplorasi pertambangan secara umum terindikasi sangat minim, mereka tidak memiliki pemahaman yang mencukupi tentang kegiatan eksplorasi pertambangan dan hal-hal yang mungkin atau tidak akan terjadi karena kegiatan eksplorasi yang dilakukan. Berkaitan dengan ini, kegiatan sosialisasi perlu diintensifkan dan disampaikan dengan cara yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam.

5. Fasilitas transportasi

Sarana transportasi menuju tempat lain dengan menggunakan perahu dan alur sungai merupakan hal yang sangat menyulitkan dan mahal bagi penduduk Desa Tumbang Olong. Beroperasinya perusahaan kayu dan diijinkannya penduduk untuk memanfaatkan sarana transportasi milik perusahaan dianggap telah sangat membantu kehidupan masyarakat. Dalam beberapa waktu mendatang, sangat perusahaan- perusahaan ini akan menghentikan atau menurunkan aktivitasnya yang berakibat penyediaan sarana transportasi ini juga akan mengalami pengurangan. Berkaitan dengan isu ini, seperti halnya ketergantungan terhadap perusahaan untuk bekerja yang akan beralih kepada perusahaan lain, isu kemudahan sarana transportasi juga perlu diperhatikan oleh perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Bappeda Kabupaten Murung Raya dan BPS Kabupaten Barito Utara, 2005. Penduduk Kabupaten Murung Raya Tahun 2005.

2. Bita Bina Semesta, PT. (dalam persiapan). Social Economic Baseline Study for BHP Billiton Indonesia Coal Project (ICP) Central Kalimantan.

3. Gunawan, Budhi dan Abdoellah, O.S. 1995. “Forest Management and utilization: A Case of Traditional System of the Wehean Dayak in Diak Lay Village, east Kalimantan” Dalam Kusnaka Adimihardja et al. (eds.), Adaptation and development,

Interdisciplinary Perspectives on Subsistence and Sustainability in Developing Countries. Proceedings of International Seminar on Indigenous Knowledge. UPT. Indonesian Research Center for Indigenous Knowledge, Padjadjaran University, Bandung, Indonesia.

4. Hanson, Chris. 1999. The People of Laung Tuhup District. Report on Anthropological Survey Conducted for P.T. Maruwai Coal.

5. Harris, Marvin. 1980. Cultural Materialism. New York: Random House, Inc.

6. Center for Health Research University of Indonesia and PT. Billiton Indonesia. 2006. Public Health Baseline Survey.

7. Soedjito, Herwasono. 1999. “Masyarakat Dayak Peladang Berpindah dan Pelestari Plasma Nutfah” dalam Kusnaka Adimihardja, Petani Merajut Tradisi Era Globalisasi.

Bandung: HUP.

PT B I T A B I N A S E M E S T A

PLANNING AND ENVIRONMENTAL CONSULTANT

Certificate No.: QSC 00220

Head Office:

Jl. Pahlawan No. 74 - Bandung 40124West Java, Indonesia Ph: 62 22 7202748 (Hunt), Fax: 62 22 7202749 E-mail : bita@bita.co.id

Jakarta Office:

Jl. Prof. Dr. Satrio No. 289, 3 rd Floor, Karet Kuningan, Jakarta -12930, Indonesia Phone: 62.21 5790 1030, 7093 1291 , Fax: 62 21 5790 1291 E-mail : bita-eng@indo.net.id

Balikpapan Office:

Kompleks Perum Bukit Damai Indah Blok A-23, Balikpapan, East Kalimantan, Indonesia Ph: 62 0542 7070515, 878677 Fax: 62 05427034580 E-mail: bita-bpn@indo.net.id

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72

Hubungan Antara Kompetensi Pendidik Dengan Kecerdasan Jamak Anak Usia Dini di PAUD As Shobier Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember

4 116 4

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121