Sejarah Singkat Desa Bandar Dolok

25 mengantar sampai ke desa ini tetapi dengan bayaran yang mahal. Jarak dari Desa Bandar Dolok ke Ibukota kecamatan yakni Pagar Merbau Tanjung Mulia, sejauh ± 8 Km dengan waktu tempuh 30 menit, sedangkat jarak ke Ibukota Kabupaten yaitu Lubuk Pakam sejauh ±16 Km dapat ditempuh selama 1 satu Jam dengan menggunakan kendaraan sepeda motor. Foto 2. Kondisi Jalan Menuju Desa Bandar Dolok Sumber: Dokumentasi pribadi tahun 2015

2.2. Sejarah Singkat Desa Bandar Dolok

Desa Bandar Dolok mulai terbentuk pada tahun 1948 melalui program pemerintahan yang pada saat itu berjumlah 28 KK Kepala Keluarga atau 104 jiwa dengan luas wilayah ±450 Hektar dan dipimpin oleh seorang Kepala Desa yaitu Bapak Juki Purba. Kepala desa tersebut, memimpin Desa Bandar Dolok sampai tahun 1951. Tanah yang digunakan untuk lokasi Desa Bandar Dolok berasal dari penyerahan wakaf dari salah satu warga desa. Pada masa pemerintahan Kepala Desa yang pertama ini, kegiatan Desa Bandar Dolok banyak digunakan untuk menata kelembagaan kelompok masyarakat tersebut walaupun masih bersifat sederhana, mulai dari pembagian regu yang nantinya berkembang menjadi dusun dan penataan kelompok-kelompok pertanian yang lain. Pada saat itu kegiatan kelompok masyarakat ini banyak bekerja pada sektor pertanian. 26 Namun, karena para pendatang waktu itu berasal dari desa maka banyak juga yang membawa hewan ternak dan sebagian mengembangkannya di Desa Bandar Dolok. Selanjutnya setelah berakhir masa kepemimpinan Bapak Juki Purba, masyarakat Desa Bandar Dolok memilih pemimpin baru pada tahun 1951 yang bernama Bapak Buyung Damanik. Pemilihan Kepala Desa dilakukan secara langsung yang diikuti oleh dua orang calon. Bapak Buyung Damanik memimpin sampai dengan tahun 1961. Kemudian pada tahun 1961 sampai dengan 1971 Desa Bandar Dolok dipimpin oleh Bapak Firman Silalhi. Tahun 1971 sampai dengan 1985 dipimpin oleh Bapak Abdul Hakim Purba. Tahun 1985 sampai dengan tahun 2005 dipimpin oleh Bapak Azwar Damanik. Selanjutnya pada tahun 2005 masyarakat Desa Bandar Dolok melakukan pemilihan Kepala Desa dengan cara seperti pemilihan Kepala Desa pada saat sekarang ini, dengan beberapa calon Kepala Desa dan sebelumnya melakukan adu visi dan misi dalam rencana Pembangunan Desa Bandar Dolok. Pada pemilihan Kepala Desa tahun 2005 ini yang tepilih menjadi Kepala Desa adalah Bapak Feri Kurniawan Hasibuan. Rata-rata Kepala Desa di Desa Bandar Dolok ini menjabat selama 2 dua periode masa pemerintahan desa. Perkembangan sejarah Desa Bandar Dolok adalah sebagai berikut: 27 Tabel 1 Sejarah Perkembangan Desa Tahun Kejadian yang Baik Kejadian yang Buruk 1948 Terbentuknya Desa BandarDolok yang pertama kali dipimpin Kepala Desa pertama yang bernama Juki Purba Banyak warga desa yang pindah keluar desa akibat dari buruknya kondisi ekonomi di desa 1951 Diadakan pemilihan Kepala Desa yang pertama dan terpilih Bapak Buyung Damanik sebagai Kepala Desa 1960 Terjadi banjir karena belum dibangun tanggul penahan banjir 1968 Pembangunan Kantor Kepala Desa Bandar Dolok 1970 Pembangunan Mushola Al- Ikhlas di Dusun III 1982 Pembangunan Mesjid Al-Huda di Dusun II 1984 Pembangunan Tanggul Sei Batu Gingging dan Pembangunan Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas 2000 PembangunanMesjid Nurul Iman di Dusun III Tanggul jebol mengakibatkan areal persawahan rusak 2005 PembangunanMushola Al-Ikhlas di Dusun I Petani mengalami gagal panen disebabkan hama tikus 2007 Petani mengalami gagal panen disebabkan hama ganjur 2009 Normalisasi aliran Sei Batu Gingging 2010 Pembangunan drainase di Dusun I, II, dan III dan Pembangunanperpustakaan sekolah di SD Negeri 104249 Sumber: RPJM Desa Bandar Dolok Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011-2015 Bedasarkan sejarah awal mulanya, Desa Bandar Dolok adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang yang menurut beberapa tokoh masyarakat dikenal karena sebelum dijadikan pemukimanperumahan maupun persawahan Desa Bandar Dolok masih berupa 28 rawa yang sangat luas. Oleh masyarakat yang datang kemudian dibuat tanggul dan jalan yang gunanya untuk mengurangi air di rawa tersebut. Setelah kering, masyarakat menggunakannya sebagai persawahan dan perumahan. Peristiwa ini bermula sekitar tahun 1945. Rawa yang luas tersebut kemudian dalam keseharian masyarakat dikenal sebagai bandar, ketika dijadikan sebuah desa, dinamakan Desa Bandar Dolok. Desa Bandar Dolok mempunyai Visi yakni: meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bermartabat dan religius dengan mengembangkan potensi sumber daya. Selain menyusun Visi, Desa Bandar Dolok juga mempunyai Misi, yakni: mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian masyarakat, pembuatan sarana jalan usaha tani dan peningkatan jalan lingkungan, peningkatan sarana air bersih bagi masyarakat, perbaikan dan peningkatan layanan sara kesehatan umum, meningkatkan keterampilan dan kualitas sumber daya manusia, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kapasitas aparat desa, serta pengadaan permodalan untuk usaha kecil, memperluas lapangan kerja dan manajemen usaha masyarakat.

2.3. Komposisi Penduduk