PERIKATAN PADA UMUMNYA

10. Kedaluwarsa (diatur dalam Buku IV, Bab 7).

Menurut ketentuan Pasal 1946 KUH Perdata, lampau waktu adalah suatu alat untuk memperoleh susuatu atau untuk dibebaskan dari suatu perikatan dengan lewatnya suatu waktu tertentu dan atas syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-undang. Dengan demikian menurut ketentuan ini, lampau waktu tertentu seperti yang ditetapkan dalam undang-undang, maka perikatan hapus. Dari ketentuan Pasal tersebut diatas dapat diketehui ada dua macam lampau waktu, yaitu : (1). Lampau waktu untuk memperolah hak milik atas suatu barang, disebut

”acquisitive prescription”; (2). Lampau waktu untuk dibebaskan dari suatu perikatan atau dibebaskan dari tuntutan, disebut ”extinctive prescription”; Istulah ”lampau waktu” adalah terjemahan dari istilah aslinya dalam bahasa belanda ”verjaring”. Ada juga terjemaha lain yaitu ”daluwarsa”. Kedua istilah terjemahan tersebut dapat dipakai, hanya saja istilah daluwarsa lebih singkat dan praktis.

11. Kesepakatan Para Pihak

H. Penutup.

Setelah menguasai bahasan dalam bab satu maka diharapkan mahasiswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :

1. Jelaskan menurut anda istilah apa yang paling tepat untuk mendefinisikan perikatan.

2. Jelaskan pengertian perikatan.

3. Jelaskan unsur-unsur yang terdapat dalam perikatan.

4. Jelaskan apa yang dimaksud schuld dan haftung.