TA : Rancang Bangun Aplikasi Penggajian Karyawan Pada UMKM Sablon Garment Surabaya.
RANCANG BANGUN APLIKASI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA UMKM SABLON GARMENT SURABAYA
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
Khofifa Praditya 12.41011.0013
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(2)
RANCANG BANGUN APLIKASI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA UMKM SABLON GARMENT SURABAYA
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana
Oleh:
Nama : Khofifa Praditya NIM : 12.41011.0013 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(3)
Kupersembahkan Untuk
Allah SWT, Nabi Muhammad SAW
Mama, Papa, Adik, Hikaedo
dan Orang-orang yang telah mendukungku
Hadapi masalah dengan berfikir positif
dan hiduplah seperti air yang mengalir.
Niscaya, hidupmu akan indah dengan sendirinya
~Khofifa~
(4)
vii
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II. LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Karyawan/Pegawai ... 6
2.2 Gaji dan Upah ... 6
2.3 Aplikasi ... 10
2.4 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ... 11
2.5 Analisis dan Desain Perangkat Lunak ... 12
2.6 Software Development Life Cycle (SDLC) ... 13
BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 17
(5)
viii
3.1.2 Document Flow Lembur ... 20
3.1.3 Document Flow Peminjaman ... 20
3.1.4 Document Flow Penggajian ... 22
3.2 Analisis Kebutuhan ... 24
3.3 Perancangan Sistem ... 24
3.3.1 Alur Sistem ... 25
3.3.2 Data Flow Diagram ... 37
3.3.3 Entity Relationship Diagram ... 44
3.3.4 Struktur Database ... 47
3.3.5 Desain Interface... 51
3.3.6 Desain Laporan ... 66
3.3.7 Desain Uji Coba ... 71
BAB IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 76
4.1 Implementasi Sistem ... 76
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 76
4.2 Uji Coba Sistem ... 77
4.2.1 Uji Coba Form Utama ... 77
4.2.2 Uji Coba Form Master Kota... 78
4.2.3 Uji Coba Form Master Bagian ... 81
4.2.4 Uji Coba Form Master Tarif Tunjangan Makan ... 84
4.2.5 Uji Coba Form Master Tarif Lembur ... 86
(6)
ix
4.2.8 Uji Coba Form Lembur ... 93
4.2.9 Uji Coba Form Peminjaman ... 95
4.2.10 Uji Coba Form Penggajian ... 97
4.2.11 Uji Coba Form Cetak Laporan Data Karyawan ... 99
4.2.12 Uji Coba Form Cetak Surat Perintah Lembur ... 100
4.2.13 Uji Coba Form Cetak Laporan Peminjaman ... 102
4.2.14 Uji Coba Form Cetak Laporan Penggajian ... 103
4.2.15 Uji Coba Form Cetak Laporan Kehadiran Karyawan ... 106
4.2.16 Uji Coba Form Cetak Bukti Peminjaman ... 107
4.2.17 Uji Coba Form Cetak Slip Penggajian ... 109
4.2.18 Uji Coba Form Cetak Profil Karyawan... 110
BAB V. PENUTUP ... 113
5.1 Kesimpulan ... 113
5.2 Saran ... 113
DAFTAR PUSTAKA ... 114
BIODATA PENULIS ... 115
(7)
1
1.1. Latar Belakang Masalah
Sablon Garment adalah UMKM yang bergerak di bidang jasa konveksi. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1994. Awalnya, perusahaan hanya melayani jasa sablon untuk segala jenis baju. Guna mengikuti perkembangan Fashion dan permintaan pelanggan maka pemilik mengembangkan peluang usahanya dengan cara melayani jasa bordir dan konveksi. Pada tahun pertama perusahaan ini hanya memiliki 15 karyawan. Saat ini total seluruh karyawan yang dimiliki oleh Sablon Garment sebanyak 53 karyawan harian lepas yang terdiri dari 51 karyawan untuk bagian produksi, 2 karyawan untuk bagian administrasi. Setiap bulannya Sablon Garment dapat memproduksi sebanyak 6000 baju.
Sebagai balas jasa atas usaha atau kerja yang dilakukan oleh karyawan, Sablon Garment memberikan gaji kepada masing-masing karyawan. Proses penggajian saat ini pada UMKM Sablon Garment yaitu penggajian dilakukan berdasarkan catatan presensi, dimana karyawan melaporkan kehadiran kepada pihak administrasi untuk dilakukan pencatatan. Dari pencatatan harian tersebut nantinya akan dilakukan rekap presensi. Dari hasil rekap tersebut nantinya digunakan untuk menghitung gaji pokok. Gaji pokok yang diterima karyawan setiap harinya sebesar Rp.50.000-Rp.100.000. Jika gaji pokok telah didapatkan maka pihak administrasi juga akan menambahkan dengan tunjangan makan sebesar Rp.7.000 per hari dan uang lembur sebesar Rp.10.500 per jam nantinya akan diperoleh jumlah gaji. Perusahaan juga memberikan fasilitas peminjaman
(8)
dengan syarat karyawan tersebut bekerja di perusahaan minimal 6 bulan, tidak memiliki tunggakan peminjaman. Dapat melakukan peminjaman maksimal sebesar Rp.3.000.000. Peminjaman tersebut dapat diangsur maksimal 20 kali bergantung pada jumlah peminjaman dan pelunasan melalui mekanisme pemotongan gaji. Peminjaman ini nantinya akan mempengaruhi total gaji yang diterima karyawan. Total gaji tersebut akan dibayarkan secara tunai dan diberikan kepada masing-masing karyawan.
Sablon Garment menghadapi beberapa permasalahan dalam kegiatan penggajian karyawannya saat ini antara lain belum memiliki data karyawan yang tercatat dengan baik. Permasalahan pencatatan presensi karyawan yang tidak akurat ini akan mempengaruhi perhitungan lembur tiap minggunya serta tidak adanya slip gaji sebagai tanda bukti penerimaan gaji pada saat karyawan menerima gaji. Proses perhitungan gaji di Sablon Garment masih menggunakan perhitungan manual dimana hal tersebut dapat mengakibatkan potensi kesalahan yang tinggi. Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada proses penggajian karyawan dapat berdampak pada kerugian perusahaan dalam hal penggajian.
Solusi yang dapat diberikan adalah membangun aplikasi penggajian pada Sablon Garment yang meliputi data base karyawan, laporan penggajian dan laporan peminjaman. Aplikasi ini juga dapat menyimpan data presensi yang terkontrol dengan baik dan menghasilkan perhitungan gaji yang akurat.
(9)
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan maka diperoleh perumusan masalah yaitu bagaimana merancang dan membangun aplikasi penggajian karyawan pada UMKM Sablon Garment Surabaya.
1.3. Batasan Masalah
Dalam aplikasi ini, agar fokus dan sesuai dengan harapan maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Perhitungan gaji karyawan pada aplikasi disesuaikan dengan ketentuan perusahaan.
2. Aplikasi dapat mengelola kegiatan penggajian yang terdiri dari presensi karyawan sampai pembuatan slip gaji karyawan.
3. Aplikasi dapat mengelola kegiatan peminjaman. 4. Tidak membahas tentang tabungan karyawan. 5. Tidak membahas tentang pajak.
1.4. Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang ada maka tujuan dibuatnya aplikasi ini adalah menghasilkan aplikasi penggajian karyawan pada UMKM Sablon Garment berbasis desktop sehingga dapat meminimalisir resiko kesalahan dalam pencatatan penggajian.
(10)
1.5. Manfaat
Terdapat 2 manfaat pada aplikasi ini yaitu dari segi keilmuan dan pengguna. Dua manfaat tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1. Manfaat secara keilmuan
Untuk mengamankan kekayaan perusahaan dari pembayaran gaji yang tidak sah dan dapat mengikuti teknologi yang sedang berkembang saat ini dalam hal penggajian.
2. Manfaat bagi pengguna aplikasi
Memudahkan pengguna dalam melakukan proses penggajian seperti absensi karyawan, perhitungan gaji dan peminjaman sehingga proses-proses tersebut dapat menjadi lebih terstruktur.
1.6. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami persoalan dan pembahasannya maka penulis Laporan Kerja Praktik membuat sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah serta batasan masalah yang dibuat, tujuan dari pembuatan laporan tugas akhir dan sistematika penulisan buku ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas secara singkat teori-teori pendukung yang berhubungan dengan tugas akhir yang meliputi gaji, karyawan / pegawai, aplikasi, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),
(11)
analisis dan desain perangkat lunak, Software Development Life
Cycle (SDLC).
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini berisi tentang analisis sistem, identifikasi permasalahan, metode penelitian, model pengembangan dan perencanaan sistem yang terdiri dari diagram contex, Data Flow
Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), struktur
basis basis data dan desain input/output.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
Pada bab ini berisi tentang kebutuhan sistem, implementasi sistem yang dibutuhkan secara keseluruhan dan evaluasi sistem yang berisi tentang pengujian sistem yang telah dibuat apakah aplikasi tersebut sesuai dengan kebutuhan dan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diambil dari sistem yang telah di buat dan saran bagi perpustakaan sebagai pertimbangan lebih lanjut untuk masa mendatang.
(12)
6
2.1. Karyawan/Pegawai
Definisi pegawai menurut (Mardiasmo, 2011) adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja baik sebagai pegawai tetap atau pegawai tidak tetap/tenaga kerja lepas berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja baik secara tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu dengan memperoleh imbalan yang dibayarkan berdasarkan periode tertentu, penyelesaian pekerjaan atau ketentuan lain yang ditetapkan pemberi kerja, termasuk orang pribadi yang melakukan pekerjaan dalam jabatan negeri atau badan usaha milik negara atau badan milik daerah.
Para pegawai adalah aset organisasi yang paling berharga. Pengetahuan dan keahlian mereka mempengaruhi kualitas barang dan jasa yang diberikan ke para pelanggan. Di dalam perusahaan manufaktur, dimana tenaga kerja biasanya hanya mencerminkan sebagian dari total biaya langsung, para pegawai adalah penggerak biaya dalam hal kualitas kerja mereka mempengaruhi baik produktivitas keseluruhan maupun tingkat kecacatan produk. (Romney & Steinbart, 2005).
2.2. Gaji dan Upah
Istilah gaji menurut (Jusup, 2011) meliputi semua gaji dan upah yang dibayarkan perusahaan yang dibayarkan kepada karyawannya. Para manajer, pegawai administrasi dan pegawai penjualan, biasanya mendapat gaji dari
(13)
perusahaan yang jumlahnya tetap. Tarif gaji biasanya dinyatakan dalam gaji perbulan.
Menurut (Jusup, 2011) Bentuk dari kompensasi/gaji yang diberikan perusahaan kepada karyawan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
1. Financial compensation (kompensasi finansial)
Kompensasi finansial artinya kompensasi yang diwujudkan dengan sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan. Kompensasi finansial implementasinya dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Direct Financial compensation (kompensasi finansial langsung)
Kompensasi finansial langsung adalah pembayaran berbentuk uang yang karyawan terima secara langsung dalam bentuk gaji/upah, tunjangan ekonomi, bonus dan komisi.
b. Indirect Financial compensation (kompensasi finansial tak langsung)
Kompensasi finansial tidak langsung adalah termasuk semua penghargaan keuangan yang tidak termasuk kompensasi langsung. Wujud dari kompensasi tak langsung meliputi program asuransi tenaga kerja (jamsostek), pertolongan sosial, pembayaran biaya sakit (berobat), cuti dan lain-lain.
2. Non-financial compensation (kompensasi non finansial)
Kompensasi non-finansial adalah balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan bukan berbentuk uang, tapi berwujud fasilitas. Kompensasi jenis ini dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Non financial the job (kompensasi berkaitan dengan pekerjaan)
(14)
yang menarik, kesempatan untuk berkembang, pelatihan, wewenang dan tanggung jawab, penghargaan atas kinerja. Kompensasi bentuk ini merupakan perwujudan dari pemenuhan kebutuhan harga diri (esteem) dan aktualisasi (self actualization).
b. Non financial job environment (kompensasi berkaitan dengan lingkungan
pekerjaan)
Kompensasi non finansial mengenai lingkungan pekerjaan ini dapat berupa supervisi kompetensi (competent supervision), kondisi kerja yang mendukung (comfortable working conditions), pembagian kerja (job
sharing).
Menurut (Jusup, 2011) komponen penggajian terdiri dari: 1. Gaji pokok
Gaji pokok adalah gaji dasar yang ditetapkan untuk melaksanakan satu jabatan atau pekerjaan tertentu pada golongan pangkat dan waktu tertentu.
Gaji pokok di suatu perusahaan disusun menurut janjang jabatan dan jenjang kepangkatan. Jenjang jabatan mencerminkan intensitas syarat yang menurut persyaratan lebih berat disusun dalam jenjang jabatan lebih tinggi dengan gaji pokok lebih besar.
2. Tunjangan
Tunjangan adalah suplemen terhadap upah atau gaji pokok dalam 3 fungsi, yaitu berkaitan dengan pelaksanaan tugas dalam rangka fungsi sosial dan sebagai insentif.
(15)
3. Potongan
Potongan yang dilakukan oleh pemberi kerja atas penghasilan yang diterima oleh pekerja. Jenis-jenis potongan antara lain adalah:
a. Potongan Pajak Penghasilan
Pemberi kerja memotong upah/gaji yang diterima oleh pegawai/pekerja sesuai dengan Undang-undang Perpajakan Republik Indonesia Pasal 21 atas penghasilan yang diterima oleh penerima penghasilan.
b. Potongan Iuran Kesehatan
Potongan iuran kesehatan adalah potongan yang dikenakan oleh pemberi kerja terhadap penghasilan yang diterima oleh pegawai.pekerja untuk membayar piahk asuransi kesehatan. Iuran kesehatan biasanya dilakukan karena perusahaan mengikuti asuransi kesehatan/keselamatan kerja para pegawai/pekerja.
c. Potongan Iuran Tunjangan Hari Tua
Potongan iuran kesehatan adalah potongan yang dikenakan oleh pamberi kerja terhadap penghasilan yang diterima oleh pegawai/pekerja untuk membayar pihak perusahaan yang menanggung dana pekerja.
4. Lembur
Kerja lembur adalah jadwal kerja yang direncanakan dan menunjuk pada situasi dimana operasi dijadwalkan secara teratur untuk melampaui jam kerja biasa pada hari-hari kerja atau jam kerja yang dilakukan pada hari istirahat atasa dasar perintah dari atasan.
(16)
Ketentuan kerja lembur menurut (Menakertans Nomor KEP.102/MEN/VI, 2004) adalah :
a. Untuk melakukan kerja lembur harus ada perintah tertulis dari pengusaha dan persetujuan tertulis dari pekerja/buruh yang bersangkutan
b. Perintah tertulis dan persetujuan tertulis dibuat dalam bentuk daftar pekerja/buruh yang bersedia bekerja lembur yang ditandatangani oleh pekerja/buruh yang bersangkutan dan pengusaha.
Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3jam/hari dan 14 jam dalam 1 minggu diluar istirahat mingguan atau hari libur resmi.
2.3. Aplikasi
Menurut (Jogiyanto, 2006) adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output.
Aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah-perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang lebih akurat sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi tersebut, aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan masalah yang menggunakan salah satu teknik pemrosesan data aplikasi yang biasanya berpacu pada sebuah komputasi yang diinginkan atau diharapkan maupun pemrosesan data yang diharapkan.
Pengertian aplikasi secara umum adalah alat terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya aplikasi merupakan suatu perangkat komputer yang siap pakai bagi user.
(17)
2.4. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Menurut (Undang-Undang Nomor 20, 2008) Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Usaha Mikro, yaitu usaha produktif milik`orang perorangan atau badan usaha milik perorangan yang memenuhi kriteria yakni :
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah)
b. Usaha Kecil, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria yakni :
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
(18)
c. Usaha Menengah, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria :
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta`rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
2.5. Analisis dan Desain Perangkat Lunak
Analisis sistem atau perangkat lunak dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya. (Kendall, 2010)
Perancangan desain perangkat lunak merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi. (Kendall, 2010)
Menurut (Kendall, 2010). Analisis dan perancangan sistem berupaya menganalisis input data atau aliran data secara aplikasiatis, memproses atau
(19)
mentransformasikan data, menyimpan data, dan menghasilkan output informasi dalam konteks bisnis khusus. Kemudian, analisis dan perancangan sistem tersebut dipergunakan untuk menganalisis, merancang dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang bisa dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis aplikasi sebagai berikut :
a. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
b. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
c. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
d. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut, tahap ini disebut desain sistem atau perangkat lunak.
2.6. Software Development Life Cycle (SDLC)
Menurut (Pressman & Maxim, 2015), nama lain dari Model Waterfall
adalah Model Air Terjun kadang dinamakan siklus hidup klasik (classic life
cycle), dimana hal ini menyiratkan pendekatan yang aplikasiatis dan berurutan
(sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak. Pengembangan perangkat lunak dimulai dari spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui dari
(20)
spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan system perangkat lunak ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak yang dihasilkan.
Gambar 2. 1 Model Waterfall (Pressman & Maxim, 2015)
Gambar 2.1 menunjukkan tahapan umum dari model proses waterfall. Model ini disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.
Model ini merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software
Engineering. Model ini melakukan pendekatan secara aplikasiatis dan urut mulai
dari level kebutuhan system lalu menuju ke tahap Communication, Planning,
(21)
Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam Model Waterfall menurut (Pressman & Maxim, 2015) :
1. Communication
Tahap pertama, pihak pengembang akan melakukan pengumpulan data kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Pada tahap ini, pengembang dapat mengetahui aplikasi seperti apa yang harus dibuat.
2. Planning
Setelah diketahui aplikasi seperti apa yang harus dibuat, pengembang dapat melakukan perencanaan proyek pengembangan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
3. Modelling
Pada proses modeling ini menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur
software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.
4. Construction
Construction merupakan proses membuat kode (code generation).
Coding atau pengkodean merupakan penerjemah desain dalam Bahasa yang
bias dikenali oleh computer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secata nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya pengguna computer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap aplikasi yang telah dibuat. Tujuan testing adalah
(22)
menemukan kesalahan-kesalahan terhadap aplikasi tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
5. Deployment
Setelah semua tahap selesai dan perangkat lunak dinyatakan tidak terdapat kesalahan, pada tahap ini dilakukan implementasi (instalasi), pemeliharaan perangkat lunak dan feedback dari pelanggan.
(23)
17
3.1. Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan langkah awal dalam pembuatan sistem dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada. Permasalahan tersebut digunakan sebagai dasar dalam pembuatan solusi. Langkah-langkah analisis sistem yaitu dengan cara studi literatur, observasi, wawancara dan identifikasi permasalahan yang dilakukan di UMKM Sablon Garment Surabaya.
1. Studi Literatur
Studi literatur merupakan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan penggajian karyawan dan teori yang berhubungan dengan aplikasi berbasis
desktop juga dapat menunjang aplikasi yang akan dibangun. Teori-teori
tersebut digunakan sebagai dasar untuk menyelesaikan permasalahan penggajian pada UMKM Sablon Garment Surabaya.
2. Pengamatan dan Observasi
Observasi dilakukan setelah mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dengan melihat proses bisnis yang ada pada Sablon Garment. Peneliti melakukan pengamatan proses penggajian secara langsung. Hal ini bertujuan untuk membantu dalam melakukan pengumpulan data.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan bersamaan dengan pengamatan dan observasi. Wawancara ini digunakan untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan pada saat melakukan pengamatan. Wawancara dilakukan dengan tanya jawab
(24)
kepada pimpinan dan administrasi dalam proses penggajian di Sablon Garmen.
4. Identifikasi permasalahan
Identifikasi permasalahan menggambarkan proses bisnis penggajian karyawan yang sedang berjalan saat ini. Penggajian pada UMKM Sablon Garment Surabaya merupakan proses yang sangat penting pada perusahaan. Bagian keuangan bertugas untuk mengatur proses peminjaman dan proses penggajian.
Sistem penggajian yang ada pada UMKM Sablon Garment saat ini diawali dengan karyawan per bagian melaporkan kehadiran karyawan kepada pihak administrasi kepegawaian untuk dilakukan pencatatan. Kemudian untuk proses lembur, pihak administrasi kepegawaian mencatat nama-nama karyawan yang akan lembur pada waktu yang telah ditentukan dan perintah lembur tersebut akan diinformasikan kepada karyawan yang namanya telah tercatat.
UMKM Sablon Garment juga memberikan fasilitas peminjaman kepada karyawan. Proses ini diawali dengan karyawan memberikan nominal peminjaman kepada bagian administrasi kepegawaian, kemudian administrasi kepegawaian melakukan pengecekan peminjaman apakah karyawan tersebut masih memiliki tunggakan peminjaman. Karyawan tersebut bekerja minimal 6 bulan. Nominal peminjaman maksimal Rp. 3.000.000 dan angsuran maksimal 20 kali bergantung kepada jumlah peminjaman.
Dari proses presensi, proses lembur dan proses peminjaman akan dilakukan perhitungan gaji karyawan yang dilakukan oleh pihak keuangan.
(25)
Perhitungan tersebut akan diberikan kepada pimpinan untuk dilakukan verifikasi dan penarikan dana ke bank berdasarkan total gaji seluruh karyawan. Setelah melakukan penarikan dana, gaji akan dibagikan berdasarkan perhitungan gaji yang telah dilakukan.
3.1.1. Document Flow Presensi
Proses presensi karyawan dimulai ketika karyawan per bagian melaporkan kehadiran karyawan kepada administrasi kepegawaian untuk dilakukan pencatatan. Daftar presensi karyawan digunakan untuk merekap presensi karyawan seluruhnya dan menghasilkan daftar rekap presensi. Document flow
presensi dapat dilihat pada gambar 3.1.
Document Flow Presensi
Karyawan Administrasi Kepegawaian Mencatat Kehadiran Karyawan Mulai Daftar Presensi Karyawan Merekap Presensi Karyawan Daftar Rekap Presensi Selesai Kehadiran Karyawan Kehadiran Karyawan Arsip Karyawan Melaporkan Kehadiran Karyawan C
(26)
3.1.2. Document Flow Lembur
Proses lembur yang sedang berjalan adalah ketika administrasi kepegawaian melakukan pencatatan daftar lembur sehingga akan menghasilkan surat perintah lembur yang nantinya diberikan kepada karyawan, berisikan karyawan yang diperintahkan lembur pada hari yang telah ditentukan. Document flow lembur dapat dilihat pada gambar 3.2.
Document Flow Lembur
Administrasi Kepegawaian Karyawan
Mencatat daftar lembur
Surat Perintah Lembur
Selesai
Surat Perintah Lembur Mulai
Gambar 3. 2 Document Flow Lembur
3.1.3. Document Flow Peminjaman
Proses peminjaman pada UMKM Sablon Garment Surabaya adalah ketika karyawan melakukan pengajuan pinjaman dan bagian administrasi kepegawaian menerima nominal peminjaman. Dari nominal peminjaman tersebut dilakukan pengecekan peminjaman apakah karyawan memiliki tunggakan peminjaman atau tidak dan syarat peminjaman yaitu karyawan tersebut bekerja minimal 6 bulan. Jumlah peminjaman maksimal sebesar Rp.3.000.000. Angsuran yang diberikan kepada perusahaan maksimal 20 kali bergantung kepada jumlah peminjaman.
(27)
Document Flow Peminjaman
Karyawan Administrasi Kepegawaian Bagian Keuangan
Nominal Peminjaman
Melakukan Pengecekan
Nominal
< 3.000.000 ?
Catatan Peminjaman Melakukan Pencatatan Peminjaman Nominal Peminjaman Mulai Selesai Pengajuan Pinjaman Catatan Peminjaman Melakukan Pengecekan Lama Kerja
> 6 Bulan ?
Melakukan Pengecekan Peminjaman Lunas? Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak
(28)
Jika memenuhi syarat, administrasi kepegawaian akan melakukan pencatatan peminjaman di buku peminjaman dan catatan peminjaman tersebut diberikan kepada bagian keuangan agar karyawan mendapat uang pinjaman sesuai dengan nominal yang diminta. Document flow peminjaman dapat dilihat pada gambar 3.3.
3.1.4. Document Flow Penggajian
Proses penggajian yang ada pada UMKM Sablon Garment Surabaya adalah bagian administrasi kepegawaian memberikan 3 data yang terdiri dari daftar rekap presensi, data pinjaman dan daftar lembur kepada bagian keuangan. Tiga data tersebut digunakan untuk melakukan perhitungan gaji yang dilakukan oleh bagian keuangan. Setelah diketahui jumlah gaji per karyawan pimpinan melakukan verifikasi dan memberikan total gaji kepada bank untuk dilakukan pencairan dana. Bank akan memberikan uang tunai sesuai dengan total gaji yang diminta. Uang total gaji tersebut akan dibagi oleh bagian keuangan berdasarkan jumlah gaji per karyawan sehingga menghasilkan uang gaji dan diberikan ke karyawan . Document flow penggajian dapat dilihat pada gambar 3.4.
(29)
Document Flow Penggajian Karyawan Administrasi
Kepegawaian Bagian Keuangan Pimpinan Bank
Jumlah Gaji per Karyawan Mulai Uang Gaji Melakukan perhitungan gaji Selesai Melakukan verifikasi Daftar Rekap Absensi Data Pinjaman Daftar Lembur Daftar Rekap Presensi Data Pinjaman Daftar Lembur
Jumlah Gaji per Karyawan
Total Gaji
Total Gaji
Pencairan Dana
Uang Total Gaji Uang Total Gaji
Pembagian Gaji Uang Gaji Membuat daftar rekap presensi, data peminjaman dan daftar lembur
(30)
3.2. Analisis Kebutuhan
Aplikasi penggajian pada UMKM Sablon Garment ini melibatkan beberapa pengguna. Berikut ini adalah analisis yang akan mengoperasikan dan menggunakan aplikasi berdasarkan kebutuhan:
Tabel 3. 1 Analisis Kebutuhan
No. Pengguna Kebutuhan Keluaran yang Dihasilan
1 Administrasi
Kepegawaian
a. Mampu menginputkan
data karyawan.
b. Mampu menginputkan
daftar karyawan lembur.
c. Dapat mengetahui
presensi/kehadiran karyawan.
a. Laporan Data
Karyawan
b. Laporan Kehadiran
Karyawan
c. Surat Perintah
Lembur
d. Profil Karyawan
2. Bagian Keuangan a. Mampu menginputkan
nominal peminjaman
b. Dapat melakukan
pengecekan peminjaman lunas/belum
c. Dapat melakukan
pengecekan lama kerja karyawan
d. Dapat melakukan proses
perhitungan gaji.
a. Laporan peminjaman
b. Laporan penggajian
c. Bukti Peminjaman
d. Slip Gaji
3. Karyawan a. Dapat melakukan proses
presensi.
-
3.3. Perancangan Sistem
Dalam perancangan sistem terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu alur sistem, data flow diagram, entity relationship diagram, struktur
(31)
3.3.1. Alur Sistem
Dalam alur sistem terdapat diagram input proses output dan system flow
untuk aplikasi Penggajian Karyawan pada UMKM Sablon Garment Surabaya.
A. Diagram Input Proses Output
Diagram input proses output menggambarkan tentang input yang dibutuhkan, proses yang dilakukan, dan output yang akan dihasilkan oleh sistem penggajian karyawan pada UMKM Sablon Garment Surabaya.
Input yang dibutuhkan pada aplikasi penggajian yaitu identitas karyawan
yang berisi tentang identitas karyawan sesuai dengan data Kartu Tanda Penduduk (KTP), laporan data karyawan, data pinjaman karyawan, data tunjangan dan data lembur.
Ada 5 proses yang dilakukan, pertama proses pengelolaan data karyawan menerima inputan yang berupa identitas karyawan. Kedua, proses presensi menerima inputan data karyawan. Ketiga, melakukan pengecekan peminjaman berdasarkan data pinjaman karyawan. Keempat, melakukan proses peminjaman. Kelima, proses penggajian yang berdasarkan rekapitulasi kehadiran karyawan per periode, data tunjangan, surat permohonan lembur dan laporan peminjaman.
Output yang dihasilkan antara lain informasi laporan data karyawan,
laporan kehadiran karyawan, laporan peminjaman, bukti peminjaman, laporan penggajian dan slip gaji.
(32)
Gambar 3. 5 Diagram Input Proses Output
B. System Flow
System flow menjelaskan tentang urutan-urutan prosedur yang terdapat
pada sistem yang dibuat. Pada system flow penggajian terdapat enam system flow
yang terdiri dari data karyawan, peminjaman, presensi, lembur, penggajian dan laporan. Setiap system flow yang dibuat dijelaskan sebagai berikut :
(33)
B.1. System Flow Master Kota
System flow master kota berjalan jika bagian administrasi kepegawaian
memasukkan data kota dan menyimpan data kota ke dalam database data kota.
System flow master kota dapat dilihat pada gambar 3.6
System Flow Master Kota
Administrasi Kepegawaian
Mulai
Input Data Kota
Simpan Data Kota Kota
Selesai
Gambar 3. 6 System Flow Master Kota
B.2. System Flow Master Bagian
System flow master bagian berjalan jika bagian administrasi kepegawaian
memasukkan data bagian dan menyimpan data bagian ke dalam database data bagian. System flow master bagian dapat dilihat pada gambar 3.7
(34)
System Flow Master Bagian
Administrasi Kepegawaian
Bagian Input Data Bagian
Mulai
Selesai Simpan Data
Bagian
Gambar 3. 7 System Flow Master Bagian
B.3. System Flow Master Tarif Tunjangan Makan
System Flow Master Tunjangan Makan
Administrasi Kepegawaian
Tunjangan Makan Mulai
Input Data Tunjangan Makan
Selesai Simpan Data Tunjangan Makan
(35)
System flow master tunjangan makan berjalan jika bagian administrasi kepegawaian memasukkan data tarif tunjangan makan dan menyimpan data tarif tunjangan makan ke dalam database tunjangan makan. System flow master tarif tunjangan makan dapat dilihat pada gambar 3.8
B.4. System Flow Master Tarif Lembur
System flow master tarif lembur berjalan jika bagian administrasi
kepegawaian memasukkan data tarif lembur dan menyimpan data tarif lembur ke dalam database tarif lembur. System flow master tarif lembur dapat dilihat pada gambar 3.9
System Flow Tarif Lembur
Administrasi Kepegawaian
Input Data Tarif Lembur
Selesai Mulai
Tarif Lembur Simpan Data Tarif
Lembur
(36)
B.5. System Flow Master Data Karyawan
System flow data karyawan berjalan ketika karyawan memberikan fotocopy
kartu/identitas penduduk (KTP) dan form data karyawan kepada bagian administrasi kepegawaian yang digunakan sebagai dasar dalam menginputkan identitas karyawan. identitas karyawan tersebut akan disimpan ke database data karyawan. System Flow data karyawan dapat dilihat pada gambar 3.10.
System Flow Data Karyawan
Karyawan Administrasi
Kepegawaian
Mulai
Fotocopy Identitas Penduduk(KTP)
Input Identitas Karyawan
Menyimpan
Data Karyawan Karyawan
Selesai Form Data
Karyawan
Fotocopy Identitas Penduduk(KTP)
Form Data Karyawan Menyerahkan
KTP dan Form data Karyawan
(37)
B.6. System Flow Presensi
System Flow Presensi Karyawan
Karyawan
Mulai
Input NIK
Cek Data Karyawan
Sesuai? Tidak
Simpan Data Presensi Karyawan
Presensi Ya
Selesai
Karyawan
Gambar 3. 11 System Flow Presensi Karyawan
System flow presensi karyawan berjalan ketika karyawan menginputkan
NIK kemudian sistem akan mengecek data karyawan terhadap database data karyawan. Apabila tidak sesuai maka karyawan akan menginputkan kembali NIK, jika sesuai maka presensi dapat disimpan dan presensi karyawan secara otomatis akan terupdate ke database presensi karyawan. Nik setiap karyawan akan berbeda hal ini akan meminimalkan resiko kecurangan dalam presensi.
(38)
B.7. System Flow Lembur
System Flow Lembur
Administrasi Kepegawaian Karyawan
Mulai
Karyawan
Simpan Surat Perintah
Lembur
Surat Perintah Lembur Lembur
Selesai
Surat Perintah Lembur Input Data
Karyawan
Cetak Surat Perintah
Lembur
Gambar 3. 12 System Flow Lembur
System Flow lembur akan berjalan jika bagian administrasi kepegawaian
membuat bukti perintah lembur memasukkan data karyawan berdasarkan
database data karyawan yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian bukti perintah
lembur akan disimpan di database data lembur yang nantinya akan menghasilkan surat perintah lembur (SPL) dan surat tersebut akan diberikan kepada karyawan. System flow lembur dapat dilihat pada gambar 3.12.
(39)
B.8. System Flow Peminjaman
Gambar 3. 13 SystemFlow Peminjaman
System flow peminjaman berjalan ketika karyawan melakukan pengajuan
pinjaman kemudian bagian keuangan menerima nominal peminjaman dari karyawan. nominal peminjaman digunakan sebagai dasar untuk input data peminjaman. Kemudian bagian keuangan melakukan beberapa pengecekan yaitu
(40)
pertama, pengecekan lama karyawan bekerja lebih dari 6 bulan berdasarkan
database karyawan. Kedua, dilakukan pengecekan nominal peminjaman yang
tidak melebihi Rp.3.000.000. Ketiga, dilakukan pengecekan peminjaman sebelumnya berdasarkan database peminjaman. Jika ketiga syarat tersebut terpenuhi maka bagian keuangan akan menyimpan data peminjaman pada
database peminjaman dan bukti peminjaman akan diberikan kepada karyawan
tersebut. System flow peminjaman dapat dilihat pada gambar 3.13.
B.9. System Flow Penggajian Karyawan
System flow penggajian karyawan dimulai jika bagian keuangan
memasukkan data karyawan kemudian menghitung gaji berdasarkan database
data karyawan, database presensi karyawan, database data lembur dan database
peminjaman. Cara perhitungan gaji yang sedang berjalan di UMKM Sablon garment adalah sebagai berikut :
Gaji = jumlah kehadiran x gaji pokok………..(1) Lembur = jumlah lembur x uang lembur………..(2) Gaji bersih = (gaji + lembur + uang makan) –peminjaman……….(3)
(41)
System Flow Penggajian Karyawan
Bagian Keuangan Karyawan
Mulai
Karyawan Presensi
Karyawan
Selesai Slip Gaji Karyawan Penggajian
Lembur
Hitung Gaji dan Cetak Slip Gaji
Slip Gaji Karyawan Peminjaman
Input Data Karyawan
Gambar 3. 14 System Flow Penggajian Karyawan
B.10.System Flow Pelaporan
System Flow pelaporan berjalan ketika administrasi kepegawaian
membuat laporan berdasarkan database data karyawan, database presensi karyawan, database data lembur, database peminjaman dan database penggajian. Dari database tersebut akan menghasilkan beberapa laporan seperti laporan data karyawan, laporan kehadiran karyawan, laporan peminjaman, dan laporan
(42)
penggajian. Laporan-laporan yang dihasilkan diberikan kepada pimpinan. System Flow pelaporan dapat dilihat pada gambar 3.15.
System Flow Pelaporan
Administrasi Kepegawaian Pimpinan
Peminjaman Karyawan
Mulai
Presensi Penggajian
Membuat Laporan dan Mencetak Laporan
Laporan Data Karyawan
Laporan Kehadiran Karyawan
Laporan Peminjaman
Laporan Penggajian
Laporan Penggajian
Laporan Data Karyawan
Laporan Peminjaman
Laporan Kehadiran Karyawan Selesai
Lembur Input Data
Karyawan
(43)
3.3.2. Data Flow Diagram
Data flow diagram merupakan suatu proses yang dibuat untuk
menggambarkan asal data dan alur tujuan data yang keluar dari sistem, menggambarkan dimana data tersebut disimpan dan proses apa yang menghasilkan data tersebut sehingga arus data dari sistem tersebut dapat terstruktur dengan jelas.
A. Context Diagram
Context diagram merupakan gambaran ruang lingkup suatu sistem dan
merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output ke sistem. Context diagram aplikasi penggajian pada UMKM Sablon Garment ini dapat dilihat pada Gambar 3.16.
(44)
B. Diagram Berjenjang
Diagram berjenjang merupakan alat perancangan sistem yang menggambarkan seluruh proses yang terdapat pada aplikasi penggajian karyawan pada UMKM Sablon Garment secara terstruktur. Diagram berjenjang ini digunakan sebagai pedoman atau dasar dalam pembuatan DFD.
0 Aplikasi 1 Mengelola Data Master 1.1 Mengelola Data kota 1.2 Mengelola Data Bagian 1.3 Mengelola Data Karyawan 1.4 Mengelola Tarif Lembur 1.5 Mengelola Tarif Tunjangan Makan 4 Mengelola Peminjaman 3 Mengelola Lembur 2 Mengelola Presensi 5 Mengelola Penggajian 6 Mengelola Pelaporan 6.1 Laporan Data Karyawan 6.2 Laporan Kehadiran Karyawan 6.3 Laporan Peminjaman 6.4 Laporan Penggajian
Gambar 3.17 Diagram Berjenjang
Diagram berjenjang aplikasi penggajian karyawan UMKM Sablon Garment terdiri dari enam proses utama yaitu mengelola data master, mengelola
(45)
peminjaman, mengelola presensi, mengelola lembur, mengelola penggajian, dan mengelola pelaporan. enam proses utama tersebut dijabarkan kedalam beberapa sub proses. Mengelola data master mempunyai lima sub proses yang terdiri dari mengelola data kota, mengelola data bagian, mengelola data karyawan, mengelola tarif lembur, mengelola tarif tunjangan makan. Pada proses mengelola pelaporan mempunyai empat sub proses yang terdiri dari laporan data karyawan, laporan kehadiran karyawan, laporan peminjaman, dan pelaporan penggajian. Diagram berjenjang dapat dilihat pada gambar 3.17
C. DFD Level 0 Aplikasi Penggajian Karyawan
Pada bagian ini merupakan DFD level 0 berdasarkan context diagram yang telah dibuat. DFD level 0 memiliki 6 sub bagian yaitu pengelolaan master, peminjaman, presensi, lembur, penggajian dan pelaporan.
(46)
(47)
D. DFD Level 1 Mengelola Data Master
Gambar 3. 19 Mengelola Data Master
Dfd level 1 mengelola data master terdapat lima sub proses yang terdiri dari mengelola data kota, mengelola bagian, mengelola tarif tunjangan makan, mengelola tarif lembur dan mengelola data karyawan. Dfd level 1 mengelola data master terdapat pada gambar 3.19.
E. DFD Level 1 Presensi
Terdapat dua sub proses presensi yaitu pengecekan data karyawan, simpan presensi karyawan. Tabel yang digunakan dalam sub proses ini adalah tabel data karyawan dan tabel presensi karyawan. Dfd level 1 presensi terdapat pada gambar 3.20.
(48)
Gambar 3. 20 DFD Level 1 Presensi
F. DFD Level 1 Peminjaman
Terdapat dua sub proses peminjaman yaitu pengecekan peminajaman, simpan data dan cetak bukti peminjaman. Tabel yang digunakan dalam sub proses ini adalah tabel data karyawan dan tabel data peminjaman. Dfd level 1 peminjaman terdapat pada gambar 3.21
(49)
G. DFD Level 1 Penggajian
Terdapat dua sub proses penggajian yaitu hitung gaji dan merekap gaji, cetak slip penggajian karyawan. Tabel yang digunakan dalam sub proses tersebut adalah data karyawan, presensi karyawan, data peminjaman, penggajian dan data lembur. Dfd level 1 presensi terdapat pada gambar 3.22
Gambar 3. 22 DFD Level 1 Penggajian
H. DFD Level 1 Pelaporan
Terdapat enam sub proses pelaporan yaitu laporan data karyawan, laporan kehadiran karyawan, laporan rekapitulasi kehadiran karyawan per periode, laporan peminjaman dan laporan penggajian. Tabel yang digunakan adalah data karyawan, presensi karyawan, data peminjaman, data lembur dan penggajian. Dfd level 1 pelaporan terdapat pada gambar 3.23.
(50)
Gambar 3. 23 DFD Level 1 Pelaporan
3.3.3. Entity Relationship Diagram
Entity relationship diagram (ERD) digunakan untuk mendesain database
dan bertujuan untuk menggambarkan data yang saling berhubungan atau berelasi pada sebuah database.
A. Conceptual Data Model
Conceptual Data Model (CDM) memiliki sepuluh entity yang terdiri dari
entity bagian, entity kota, entity karyawan, entity presensi, entity lembur, entity
(51)
(52)
B. Physical Data Model
Physical Data Model (PDM) penggajian berisi sepuluh entity yang terdiri
dari entity bagian, entity kota, entity karyawan, entity presensi, entity lembur,
entity peminjaman, entity penggajian, entity tarif lembur, entity makan.
(53)
3.3.4. Struktur Database
Pada tahapan pembuatan struktur database untuk aplikasi penggajian karyawan pada UMKM Sablon Garment, database yang akan dipakai yaitu
database MySQL. Struktur basis data yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi
ini sebagai berikut : 1. Tabel Kota
a. Primary Key (PK) : Kode_kota b. Foreign Key (FK) :
c. Fungsi :Untuk menambah data kota Tabel 3. 2 Kota
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_kota Varchar 10 Primary Key
2. Nama_kota Varchar 30 -
2. Tabel Bagian
a. Primary Key (PK) : Kode_bagian b. Foreign Key (FK) :
c. Fungsi :Untuk menambah data bagian Tabel 3. 3 Bagian
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_bagian Varchar 10 Primary Key
2. Nama_bagian Varchar 20 -
(54)
3. Tabel Karyawan
a. Primary Key (PK) : Kode_karyawan
b. Foreign Key (FK) : Kode_kota, Kode_bagian c. Fungsi :Untuk menambah data karyawan
Tabel 3. 4 Karyawan
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_karyawan Varchar 10 Primary Key
2. Kode_kota Varchar 10 Foreign Key
3. Kode_bagian Varchar 10 Foreign Key
4. Nama_karyawan Varchar 50 -
5. Agama Varchar 10 -
6. Jenis_kelamin Varchar 2 -
7. Alamat Varchar 50 -
8. Nomor_tlp Varchar 20 -
9. Tempat_lahir Varchar 30 -
10. Tanggal_lahir Datetime - -
11. Pendidikan_terakhir Varchar 10 -
12. Status_menikah Varchar 10 -
13. Tanggal_diterima Datetime - -
4. Tabel Presensi
a. Primary Key (PK) : Kode_presensi b. Foreign Key (FK) : Kode_karyawan
c. Fungsi :Untuk menambah data presensi Tabel 3. 5 Presensi
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_presensi Varchar 10 Primary Key
(55)
No. Name Type Size Keterangan
3. absen_masuk Datetime -
-4. Absen_pulang Datetime -
-5. Keterangan Varchar 20 -
6. Keterangan_lembur Varchar 20 -
7. Tanggal_presensi Datetime - -
5. Tabel Lembur
a. Primary Key (PK) : Kode_lembur b. Foreign Key (FK) : Kode_karyawan
c. Fungsi :Untuk menambah data lembur Tabel 3. 6 Lembur
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_lembur Varchar 10 Primary Key
2. Kode_karyawan Varchar 10 Foreign Key
3. Lembur_masuk Datetime -
-4. Jam_lembur Datetime -
-5. Tanggal_lembur Datetime - -
6. Tabel Peminjaman
a. Primary Key (PK) : Kode_peminjaman b. Foreign Key (FK) : Kode_karyawan
c. Fungsi :Untuk penyimpanan data peminjaman Tabel 3. 7 Peminjaman
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_peminjaman Varchar 10 Primary Key
2. Kode_karyawan Varchar 10 Foreign Key
(56)
-No. Name Type Size Keterangan
4. Tanggal_peminjaman Datetime - -
5. Cicilan Int - -
6. Angsuran Decimal - -
7. Sisa_angsuran Decimal - -
8. Sisa_cicilan Int - -
9. Keterangan_pinjam Varchar 20 -
7. Tabel Penggajian
a. Primary Key (PK) : Kode_gaji
b. Foreign Key (FK) : Kode_tarif_lembur, Kode_makan, Kode_karyawan, Kode_peminjaman c. Fungsi :Untuk menambah data penggajian
Tabel 3. 8 Penggajian
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_gaji Varchar 10 Primary Key
2. Kode_tarif_lembur Varchar 10 Foreign Key
3. Kode_makan Varchar 10 Foreign Key
4. Kode_karyawan Varchar 10 Foreign Key
5. Kode_peminjaman Varchar 10 Foreign Key
6. Gaji_pokok Int - -
7. Uang_lembur Int - -
8. Total_gaji Int - -
9. Tanggal_gaji Datetime - -
8. Tabel Tarif Lembur
a. Primary Key (PK) : Kode_tarif_lembur b. Foreign Key (FK) :
(57)
c. Fungsi :Untuk menambah Tarif_lembur Tabel 3. 9 Tarif Lembur
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_tarif_lembur Varchar 10 Primary Key
2. Nominal_tarif_lembur Int -
-9. Tabel Tarif Tunjangan Makan
a. Primary Key (PK) : Kode_makan b. Foreign Key (FK) :
c. Fungsi :Untuk menambah data makan Tabel 3. 10 Tarif Tunjangan Makan
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_makan Varchar 10 Primary Key
3. Uang_makan Int -
-3.3.5. Desain Interface
A. Desain Form Login
Form login berfungsi untuk menampilkan aplikasi yang akan digunakan.
Pengguna terlebih dahulu memasukkan username dan password agar dapat masuk ke form selanjutnya. Form login dapat dilihat pada Gambar 3.26.
(58)
Berikut ini adalah penjelasan fungsi-fungsi obyek dalam desain form
login yaitu:
Tabel 3. 11 Login
Nama Obyek Type Fungsi
Username Textbox Berfungsi untuk mengisi username.
Password Textbox Berfungsi untuk mengisi password.
Masuk Button Berfungsi untuk masuk ke dalam
aplikasi.
B. Desain Form Utama
Desain form utama berfungsi untuk mengelola form yang dimiliki oleh aplikasi yang dibuat dan merupakan tampilan utama dari aplikasi setelah melakukan login. Desain form utama dapat dilihat pada Gambar 3.27.
Gambar 3. 27 Desain Form Utama
Berikut ini adalah penjelasan fungsi-fungsi obyek dalam desain form
utama yaitu:
Tabel 3. 12 Form Utama
Nama Obyek Type Fungsi
File Menu Bar Berfungsi untuk membuka form login
Login Menu Bar Berfungsi untuk membuka form login
Master Menu Bar Berfungsi untuk membuka form master
(59)
Nama Obyek Type Fungsi
kota
Bagian Menu Bar Berfungsi untuk membuka form master
bagian
Tarif Lembur Menu Bar Berfungsi untuk membuka form master
tarif lembur Tarif tunjangan
makan Menu Bar
Berfungsi untuk membuka form master tarif tunjangan makan
Karyawan Menu Bar Berfungsi untuk membuka form master
karyawan
Presensi Menu Bar Berfungsi untuk membuka form presensi Trasnsaksi Menu Bar Berfungsi untuk membuka form
transaksi
Peminjaman Menu Bar Berfungsi untuk membuka form
peminjaman
Lembur Menu Bar Berfungsi untuk membuka form lembur Penggajian Menu Bar Berfungsi untuk membuka form
penggajian
Laporan Menu Bar Berfungsi untuk mencetak laporan Laporan Data
Karyawan Menu Bar
Berfungsi untuk mencetak laporan data karyawan
Laporan
Penggajian Menu Bar
Berfungsi untuk mencetak laporan penggajian
Laporan
Peminjaman Menu Bar
Berfungsi untuk mencetak laporan peminjaman
Cetak Menu Bar
Berfungsi untuk mencetak slip gaji, bukti peminjaman, Surat Perintah Lembur (SPL), profil karyawan
Slip Gaji Menu Bar Berfungsi untuk mencetak slip gaji Bukti
Peminjaman Menu Bar
Berfungsi untuk mencetak bukti peminjaman
(60)
Nama Obyek Type Fungsi
Surat Perintah
Lembur Menu Bar
Berfungsi untuk mencetak surat perintah lembur
Profil Karyawan Menu Bar Berfungsi untuk mencetak profil
karyawan
C. Desain Form Master Bagian
Form bagian berfungsi untuk bagian administrasi kepegawaian apabila ingin menambah, memperbarui, atau menghapus data bagian yang terdapat pada database.
Gambar 3. 28 Desain Form Bagian
Berikut ini adalah penjelasan fungsi-fungsi obyek dalam desain form
master bagian, yaitu:
Tabel 3. 13 Bagian
Nama Obyek Type Fungsi
(61)
Nama Obyek Type Fungsi
bagian.
Nama Bagian Textbox Berfungsi untuk mengisi nama bagian. Nominal Gaji Textbox Berfungsi untuk mengisi nominal gaji. Cari Bagian Textbox Berfungsi untuk mencari salah satu data
bagian yang telah disimpan.
Simpan Icon Berfungsi untuk menyimpan atau
memperbarui data bagian.
Hapus Icon Berfungsi untuk menghapus data bagian
yang tidak dibutuhkan.
Keluar Icon Berfungsi untuk keluar dari form bagian.
D. Desain Form Master Kota
Form master kota berfungsi untuk bagian administrasi kepegawaian apabila ingin menambah, memperbarui, atau menghapus data kota yang terdapat pada database.
(62)
Berikut ini adalah penjelasan fungsi-fungsi obyek dalam desain form
master kota, yaitu:
Tabel 3. 14 Kota
Nama Obyek Type Fungsi
Kode Kota Label Berfungsi untuk menampilkan kode
kota.
Nama Kota Textbox Berfungsi untuk mengisi nama bagian. Cari Kota Textbox Berfungsi untuk mencari salah satu data
kota yang telah disimpan.
Simpan Icon Berfungsi untuk menyimpan atau
memperbarui data bagian.
Hapus Icon Berfungsi untuk menghapus data bagian
yang tidak dibutuhkan.
E. Desain Form Master Karyawan
(63)
Form master kota berfungsi untuk bagian administrasi kepegawaian apabila ingin menambah, memperbarui, atau menghapus data karyawan yang terdapat pada database.
Berikut ini adalah penjelasan fungsi-fungsi obyek dalam desain form
master bagian, yaitu:
Tabel 3. 15 Karyawan
Nama Obyek Type Fungsi
Kode Karyawan Label Berfungsi untuk menampilkan kode
karyawan. Nama
Karyawan Textbox
Berfungsi untuk mengisi nama karyawan.
Bagian Combo box Berfungsi untuk mengisi nama bagian. Agama Combo box Berfungsi untuk mengisi agama. Jenis Kelamin Combo box Berfungsi untuk mengisi jenis kelamin. Alamat Textbox Berfungsi untuk mengisi alamat. Kota Combo box Berfungsi untuk mengisi kota. Nomor Tlp Textbox Berfungsi untuk mengisi nomor Tlp. Tempat Lahir Combo box Berfungsi untuk mengisi tempat lahir. Tanggal Lahir Date Berfungsi untuk mengisi tenggal lahir. Pendidikan
Terakhir Combo box
Berfungsi untuk mengisi pendidikan terakhir.
Tanggal
Diterima Date
Berfungsi untuk mengisi tanggal diterima bekerja.
Cari Karyawan Textbox Berfungsi untuk mencari salah satu data
karyawan yang telah disimpan.
Simpan Icon Berfungsi untuk menyimpan atau
memperbarui data karyawan.
Hapus Icon Berfungsi untuk menghapus data
karyawan yang tidak dibutuhkan.
(64)
Nama Obyek Type Fungsi
karyawan.
F. Desain Form Master Tarif Lembur
Form master tarif lembur yang berfungsi untuk menambah, memperbarui, atau menghapus tarif lembur yang terdapat pada database.
Gambar 3. 31 Desain Form Master Tarif Lembur
Berikut ini adalah penjelasan fungsi-fungsi obyek dalam desain form
master tarif lembur, yaitu:
Tabel 3. 16 Tarif Lembur
Nama Obyek Type Fungsi
Kode Tarif
Lembur Label
Berfungsi untuk menampilkan kode tarif lembur.
Tarif Lembur Textbox Berfungsi untuk mengisi nominal tarif
lembur.
Simpan Icon Berfungsi untuk menyimpan atau
(65)
Nama Obyek Type Fungsi
Keluar Icon Berfungsi untuk keluar dari form tarif
lembur.
G. Desain Form Master Tarif Tunjangan Makan
Form master tarif tunjangan makan yang berfungsi untuk menambah, memperbarui, atau menghapus tarif tunjangan makan yang terdapat pada database.
Gambar 3. 32 Desain Form Master Tarif Tunjangan Makan
Berikut ini adalah penjelasan fungsi-fungsi obyek dalam desain form
master tarif tunjangan makan, yaitu:
Tabel 3. 17 Tarif Tunjangan Makan
Nama Obyek Type Fungsi
Kode Tarif tunjangan
makan
Label Berfungsi untuk menampilkan kode tarif
tunjangan makan. Tarif tunjangan
makan Textbox
Berfungsi untuk mengisi nominal tarif tunjangan makan.
(66)
Nama Obyek Type Fungsi
Simpan Icon
Berfungsi untuk menyimpan atau memperbarui data tarif tunjangan makan.
Keluar Icon Berfungsi untuk keluar dari form tarif
tunjangan makan.
H. Desain Form Presensi
Form presensi yang berfungsi ketika karyawan melakukan presensi. Form presensi ini dilengkapi dengan button simpan data presensi yang terdapat pada database.
(67)
Berikut ini adalah penjelasan fungsi-fungsi obyek dalam desain form
presensi, yaitu:
Tabel 3. 18 Presensi
Nama Obyek Type Fungsi
Kode Presensi Label Berfungsi untuk menampilkan kode
Presensi.
Kode Karyawan Textbox Berfungsi untuk menampilkan kode
karyawan. Nama
Karyawan Textbox
Berfungsi untuk menampilkan nama karyawan secara otomatis.
Absen Masuk Datetime Berfungsi untuk menampilkan jam
masuk karyawan.
Absen Pulang Datetime Berfungsi untuk menampilkan jam
pulang karyawan.
Keterangan Label Berfungsi untuk menampilkan
keterangan presensi.
Jam Textbox Berfungsi untuk menampilkan waktu.
Tanggal Date Berfungsi untuk menampilkan tanggal
presensi.
Simpan Button Berfungsi untuk menyimpan jam
presensi.
I. Desain Form Lembur
Form lembur yang berfungsi ketika administrasi kepegawaian membuat daftar karyawan lembur. Form lembur ini dilengkapi dengan button tambah dan hapus data karyawan lembur yang terdapat pada database.
(68)
Gambar 3. 34 Desain Form Lembur
Berikut ini adalah penjelasan fungsi-fungsi obyek dalam desain form
lembur, yaitu:
Tabel 3. 19 Lembur
Nama Obyek Type Fungsi
Kode Lembur Label Berfungsi untuk menampilkan kode
lembur. Nama
Karyawan Textbox
Berfungsi untuk mengisi nama Karyawan.
Awal Lembur Time Digunakan untuk mengisi jam mulai
lembur.
Batas Lembur Time Digunakan untuk mengisi batas jam
selesai lembur.
Tanggal Date Digunakan untuk menampilkan tanggal
saat ini.
Cari Button Berfungsi untuk mencari data
karyawan.
Tambah Button Berfungsi untuk menambah nama
(69)
Nama Obyek Type Fungsi
Hapus Button Berfungsi untuk menghapus data
lembur.
J. Desain Form Peminjaman
Form peminjaman yang berfungsi ketika karyawan akan melakukan peminjaman. Form peminjaman ini dilengkapi dengan button simpan dan hapus data peminjaman yang terdapat pada database.
Gambar 3. 35 Desain Form Peminjaman
Berikut ini adalah penjelasan fungsi-fungsi obyek dalam desain form
peminjaman, yaitu:
Tabel 3. 20 Peminjaman
Nama Obyek Type Fungsi
Kode Karyawan Label Berfungsi untuk menampilkan kode
karyawan.
Nama Karyawan Textbox Berfungsi untuk mengisi nama
(70)
Nama Obyek Type Fungsi
Tanggal Pinjaman Date Berfungsi untuk menampilkan tanggal,
bulan dan tahun saat ini.
Kode Pinjaman Label Berfungsi untuk menampilkan kode
pinjaman.
Jumlah pinjaman Textbox Berfungsi untuk mengisi jumlah
pinjaman.
Cicilan Textbox Berfungsi untuk mengisi berapa kali
jumlah cicilan sesuai ketentuan.
Angsuran/Minggu Textbox Berfungsi untuk menampilkan nominal
angsuran/minggu secara otomatis.
Cari Button Berfungsi untuk mencari data
karyawan.
Simpan Icon Berfungsi untuk menyimpan data
peminjaman.
Hapus Icon Berfungsi untuk menghapus data
peminjaman yang tidak dibutuhkan. Keluar Icon Berfungsi untuk keluar dari form tarif
peminjaman.
K. Desain Form Penggajian
Form penggajian yang berfungsi ketika bagian keuangan menghitung gaji. Form penggajian ini dilengkapi dengan button simpan data presensi yang terdapat pada database.
(71)
Gambar 3. 36 Desain Form Penggajian
Berikut ini adalah penjelasan fungsi-fungsi obyek dalam desain form
penggajian, yaitu:
Tabel 3. 21 Penggajian
Nama Obyek Type Fungsi
Nama Karyawan Textbox Berfungsi untuk menampilkan nama
karyawan secara otomatis.
Bagian Textbox Berfungsi untuk menampilkan bagian
karyawan secara otomatis.
Kode Penggajian Label Berfungsi untuk menampilkan kode
Presensi.
Gaji Pokok Textbox Berfungsi untuk menampilkan gaji
pokok.
Uang Lembur Textbox Berfungsi untuk menampilkan uang
lembur.
Uang Makan Textbox Berfungsi untuk menampilkan uang
(72)
Nama Obyek Type Fungsi
Total Gaji Kotor Textbox Berfungsi untuk menampilkan gaji kotor. Peminjaman/cicilan Textbox Berfungsi untuk menampilkan
peminjaman karyawan.
Total Gaji Bersih Textbox Berfungsi untuk menampilkan total gaji. Jumlah Jam Textbox Berfungsi untuk menampilkan jumlah
jam.
Jumlah Hari Textbox Berfungsi untuk menampilkan jumlah
hari kerja. Pembayaran
Pribadi Textbox
Berfungsi untuk menampilkan pembayaran pribadi peminjaman.
Simpan Icon Berfungsi untuk menyimpan penggajian.
Cari Button Berfungsi untuk mencari data karyawan.
Keluar Icon Berfungsi untuk keluar dari form
penggajian.
3.3.6. Desain Laporan
A. Desain Laporan Data Karyawan
Berikut ini adalah desain laporan data karyawan yang digunakan untuk melihat biodata karyawan secara keseluruhan.
(73)
B. Desain Laporan Presensi/Kehadiran Karyawan
Berikut ini adalah desain laporan kehadiran karyawan yang digunakan sebagai dasar dalam perhitungan gaji.
Gambar 3. 38 Desain Laporan Presensi Karyawan
C. Desain Bukti Peminjaman
Berikut ini merupakan desain bukti peminjaman yang digunakan sebagai bukti ketika karyawan melakukan peminjaman.
(74)
D. Desain Laporan Peminjaman
Laporan peminjaman digunakan untuk menampilkan/melihat data peminjaman karyawan.
Gambar 3. 40 Desain Laporan Peminjaman
E. Desain Laporan Gaji Karyawan
Laporan gaji karyawan digunakan untuk menampilkan gaji karyawan setiap minggunya. Laporan ini juga dapat digunakan untuk melihat total gaji karyawan per bagian.
(75)
F. Desain Slip Gaji Karyawan
Gambar 3. 42 Desain Slip Penggajian
Slip gaji karyawan digunakan untuk menampilkan slip gaji per karyawan selama satu bulan.
G. Desain Surat Perintah Lembur (SPL)
(76)
Surat perintah lembur digunakan untuk mencatat karyawan yang akan melakukan lembur pada tanggal yang telah ditentukan.
H. Desain Profil Karyawan
Profil karyawan digunakan untuk menampilkan data karyawan setiap karyawan.
Gambar 3. 44 Desain Profil Karyawan
3.3.7. Desain Uji Coba
Desain uji berisi tentang proses uji coba aplikasi yang dibuat apakah output yang dihasilkan sesuai dengan rancangan. Untuk pengujian aplikasi menggunakan metode black box testing. Tabel 3.24 merupakan test case yang telah direncanakan pada saat uji coba desain.
(77)
Tabel 3. 22 Test Case
No Tujuan Input Output Diharapkan
1. Menampilkan form
peminjaman dan penggajian
Login sebagai bagian keuangan.
Tampil form
peminjaman dan
penggajian 2. Menampilkan
menu master, presensi, form lembur, laporan dan cetak
Login sebagai
administrasi kepegawaian.
Tampil menu master, presensi, form lembur, laporan dan cetak
3. Menampilkan menu presensi
Login sebagai presensi. Tampil menu presensi
4. Menampilkan seluruh form
Login sebagai admin
khusus.
Tampil menu master, presensi, menu transaksi, laporan dan cetak
5. Simpan atau
tambah data kota
Memasukkan nama kota pada kolom yang disediakan
1. Muncul informasi data telah tersimpan
2. Tampil data kota yang ditambahkan pada tabel kota.
6. Ubah data kota Pilih gridview/tabel kota yang diinginkan dan data muncul pada kolom kota kemudian pilih icon simpan setelah mengubah data.
1. Muncul informasi ingin merubah data 2. Data kota diubah
7. Menghapus data kota
Pilih gridview/tabel kota yang diinginkan dan data muncul pada kolom kota kemudian pilih icon hapus
1. Muncul informasi data dihapus
2. Data kota telah terhapus
(78)
No Tujuan Input Output Diharapkan
8. Simpan atau
tambah data bagian
Memasukkan nama bagian dan nominal gaji pada kolom yang disediakan.
1. Muncul informasi data tersimpan
2. Tampil data bagian yang ditambahkan pada tabel bagian. 9. Ubah data bagian Menekan gridview/tabel
data bagian yang diinginkan dan data muncul pada kolom kemudian pilih icon
simpan setelah merubah data.
1. Muncul informasi ingin merubah data 2. Data bagian diubah
10. Menghapus data bagian
Menekan gridview/tabel data bagian yang diinginkan dan data muncul pada kolom bagian kemudian pilih
icon hapus
1. Muncul informasi data dihapus.
2. Data bagian telah terhapus
11. Ubah tarif
tunjangan makan
Pilih gridview/tabel data tarif tunjangan makan dan data muncul pada kolom tarif tunjangan makan kemudian pilih icon
simpan setelah merubah data tarif tunjangan makan.
1. Muncul informasi ingin merubah data 2. Data tarif tunjangan
(79)
No Tujuan Input Output Diharapkan 12. Ubah tarif lembur Pilih gridview/tabel
data tarif lembur yang diinginkan dan data muncul pada kolom tarif lembur kemudian pilih icon simpan setelah merubah data tarif lembur
1. Muncul informasi ingin merubah data 2. Data tarif lembur
diubah
13. Simpan atau
tambah data
karyawan
memasukkan data karyawan pada kolom yang disediakan kemudian pilih icon
simpan
1. Muncul informasi data tersimpan
2. Tampil data karyawan yang ditambahkan pada tabel karyawan.
14. Ubah data
karyawan
Pilih gridview/tabel data karyawan yang diinginkan dan data muncul pada kolom karyawan kemudian pilih icon simpan setelah merubah data karyawan
1. Muncul informasi ingin merubah data 2. Data karyawan diubah
15. Menghapus data karyawan
Pilih gridview/tabel data karyawan yang diinginkan dan data muncul pada kolom karyawan kemudian pilih icon hapus
1. Muncul informasi data telah terhapus
2. Data karyawan telah terhapus
16. Simpan data peminjaman
memasukkan data peminjaman pada kolom yang disediakan
1. Muncul informasi data tersimpan
(80)
No Tujuan Input Output Diharapkan kemudian pilih icon
simpan
peminjaman yang ditambahkan pada tabel peminjaman.
17. Hapus data
peminjaman
Pilih gridview/tabel data peminjaman yang diinginkan dan data muncul pada kolom peminjaman kemudian pilih icon hapus
1. Muncul informasi data dihapus
2. Data peminjaman telah terhapus
18. Melakukan presensi masuk
Mengisi kode karyawan kemudian pilih kolom absen masuk dan pilih
button simpan
Muncul informasi data absen masuk tersimpan
19. Melakukan presensi pulang
Mengisi kode karyawan kemudian pilih kolom absen pulang dan pilih
button simpan
Muncul informasi data absen pulang tersimpan
20. Mengisi dan menambah data karyawan lembur
Pilih button cari dan
memilih nama
karyawan kemudian pilih button tambah
Muncul informasi data lembur telah disimpan
21. Mengisi tanggal lembur
Mengisi tanggal sekarang
Muncul informasi tanggal lembur minimal adalah tanggal besok. 22. Mengisi batas
lembur
Mengisi lebih dari 3 jam
Muncul informasi jumlah jam lembur tidak boleh lebih dari 3 jam.
(81)
No Tujuan Input Output Diharapkan 23. Melakukan
perhitungan gaji
Pilih button cari untuk
mencari nama
karyawan kemudian pilih icon simpan
Muncul nominal gaji di kolom yang tersedia
24. Mencetak laporan data karyawan
Memilih filter
berdasarkan bulan dan tahun/bagian/jenis kelamin kemudian pilih
button proses
Laporan data karyawan
25. Mencetak surat perintah lembur
Memilih tanggal lembur Surat perintah lembur
26. Mencetak laporan peminjaman
Memilih filter
berdasarkan
harian/bulan dan tahun/ nama
karyawan/keterangan pelunasan
Laporan peminjaman
27. Mencetak laporan penggajian
Memilih filter
berdasarkan
tanggal/bulan dan tahun/karyawan/bagian
Laporan penggajian
28. Mencetak laporan kehadiran
karyawan
Memilih tanggal awal dan akhir kehadiran
Laporan kehadiran karyawan
29. Mencetak bukti peminjaman
Memilih kode
peminjaman
Bukti peminjaman
30. Mencetak slip gaji Memilih nama dan tanggal
Slip gaji
31. Mencetak Profil Karyawan
Memilih nama
karyawan
(82)
76
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1. Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap pembuatan aplikasi yang disesuaikan dengan perancangan dan desain yang telah dibuat. Sehingga akan menghasilkan suatu aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat memudahkan pengguna dalam proses penggajian pada UMKM Sablon Garment Surabaya.
4.1.1. Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Prosses pembuatan aplikasi penggajian ini dibutuhkan perangkat lunak dan perangkat keras yaitu.
Tabel 4. 1 Perangkat yang dibutuhkan
No Analisis Kebutuhan Perangkat yang dibutuhkan
1. Kebutuhan Perangkat Lunak
- Microsoft Visual Studio 2008 - Microsoft SQL Server
2. Kebutuhan Perangkat Keras
- Personal Computer (PC) untuk server dengan
minimum requirementPentium Dual Core 2.2 GHz
(83)
4.2. Uji Coba Sistem
Pada tahap ini proses uji coba sistem sangat dibutuhkan karena digunakan untuk menyesuaikan rancangan atau desain yang telah dibuat dengan aplikasi yang akan digunakan. Sehingga input dan output akan sesuai dengan perencanaan dan kebutuhan pengguna.
4.2.1.Uji Coba Form Utama
Form utama merupakan menu utama setelah mengisi username dan password. Form utama digunakan untuk menampilkan form-form yang digunakan pada aplikasi penggajian ini.
(84)
Tabel 4. 2 Hasil Uji Coba Form Utama
No. Tujuan Input Output Diarapkan Output Sistem
1. Menampilkan form
peminjaman dan form penggajian
Login sebagai bagian
keuangan
Tampil form peminjaman dan penggajian
Menampilkan form peminjaman dan form penggajian
2. Menampilkan menu master, presensi, form lembur, laporan dan cetak
Login sebagai
administrasi kepegawaian.
Tampil menu master, presensi, form lembur, laporan dan cetak
Menampilkan menu master, presensi, form lembur laporan dan cetak
3. Menampilkan menu presensi
Login sebagai
presensi
Tampil form presensi
Menampilkan menu presensi 4. Menampilkan
seluruh form
Login sebagai
admin khusus
Tampil menu master, presensi, menu transaksi, laporan dan cetak
Menampilkan menu master, absensi, transaksi, laporan dan cetak
4.2.2. Uji Coba Form Master Kota
(85)
Form kota berisi tentang proses simpan data kota, proses merubah data kota, dan proses penghapusan data kota. Tampilan form kota seperti pada gambar 4.2
Proses simpan data kota dapat dilihat pada Gambar 4.3, dimana pengguna mengisikan nama kota, kemudian pilih icon simpan maka akan muncul informasi data telah tersimpan dan pilih button ok. Data kota akan otomatis tersimpan dalam database.
Gambar 4. 3 Tampilan Simpan Master Kota
Proses merubah dapat dilakukan dengan cara pilih tabel data yang akan dirubah, kemudian pilih icon simpan maka akan muncul informasi apakah anda ingin merubah data dan pilih button ok. Form ubah master kota dapat dilihat pada Gambar 4.4.
(86)
Gambar 4. 4 Tampilan Merubah Master Kota
Gambar 4. 5 Tampilan Hapus Master Kota
Proses hapus dapat dilakukan dengan cara pilih tabel data yang akan dihapus, kemudian pilih icon hapus maka akan muncul informasi data kota dihapus dan pilih button ok. Form hapus data kota dapat dilihat pada Gambar 4.5.
(87)
Tabel 4. 3 Proses Uji Coba Form Kota
No Tujuan Input Output Diharapkan Output Sistem
1. Simpan atau tambah data kota
Memasukkan nama kota pada form
master kota kemudian pilih
icon simpan.
1. Tampil informasi data tersimpan. 2. Tampil data kota
yang
ditambahkan pada tabel kota.
Pada gambar 4.3 data berhasil disimpan di tabel kota.
2. Ubah data kota
Pilih tabel kota, data akan muncul pada kolom,
kemudian menekan
icon simpan setelah mengubah data kota.
Tampil informasi ingin merubah data dan data kota berhasil diubah.
Pada gambar 4.4 data berhasil diubah.
3 Menghapus data kota
Pilih tabel kota, kemudian data muncul pada kolom, kemudian menekan icon
hapus.
Tampil informasi data dihapus dan data kota berhasil dihapus.
Pada gambar 4.5 data berhasil dihapus.
4.2.3. Uji Coba Form Master Bagian
Form kota berisi tentang proses simpan data kota, proses merubah data
kota, dan proses penghapusan data kota. Tampilan form bagian seperti pada gambar 4.6
(88)
Gambar 4. 6 Tampilan Master Bagian
Proses simpan data bagian dapat dilihat pada Gambar 4.7, dimana pengguna mengisikan nama bagian dan nominal gaji, kemudian pilih icon simpan maka akan muncul informasi data telah tersimpan dan pilih button ok. Data bagian akan otomatis tersimpan dalam database.
Gambar 4. 7 Tampilan Simpan Master Bagian
Prosesmerubah dapat dilakukan dengan cara pilih tabel data bagian yang akan dirubah, kemudian pilih icon simpan maka akan muncul informasi apakah anda ingin merubah data dan pilih button ok. Form ubah data bagian dapat dilihat pada Gambar 4.8.
(1)
Tabel 4. 17 Hasil Uji Coba Bukti Peminjaman
No Tujuan Input Output Diharapkan Output Sistem 1. Mencetak bukti
peminjaman
Memilih kode peminjaman
Bukti peminjaman Bukti peminjaman pada gambar 4.36
4.2.17.Uji Coba Form Cetak Slip Penggajian
Form ini berfungsi untuk mencetak slip penggajian. Form ini berisi
tentang nominal gaji yang diterima karyawan setiap minggunya. Cara penggunaan form ini yaitu pengguna mengisi tanggal awal, tanggal akhir dan nama karyawan
kemudian pilih button proses. Tampilan form cetak slip penggajian dapat dilihat pada gambar 4.38
(2)
110
Gambar 4. 39 Slip Penggajian Tabel 4. 18 Hasil Uji Coba Slip Penggajian
No Tujuan Input Output Diharapkan Output Sistem 1. Mencetak
slip
penggajian
Memilih nama dan tanggal
Slip penggajian Slip penggajian pada gambar 4.39
4.2.18.Uji Coba Form Cetak Profil Karyawan
Form ini berfungsi untuk mencetak profil karyawan. Form ini berisi
tentang profil setiap karyawan. Cara penggunaan form ini yaitu pengguna mengisi nama karyawan kemudian pilih button proses. Tampilan form cetak profil karyawan dapat dilihat pada gambar 4.40
(3)
Gambar 4. 40 Tampilan Form Cetak Profil Karyawan
(4)
112
Tabel 4. 19 Hasil Uji Coba Profil Karyawan
No Tujuan Input Output Diharapkan Output Sistem 1. Mencetak
Profil Karyawan
Memilih nama karyawan
Profil karyawan Profil karyawan pada gambar 4.41
(5)
113 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uji coba dan hasil evaluasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Aplikasi penggajian ini dapat digunakan untuk mengelola data yang berkaitan dengan proses penggajian seperti: proses presensi, proses peminjaman sampai penggajian.
2. Aplikasi penggajian ini dapat menghasilkan pelaporan seperti laporan data karyawan, laporan kehadiran karyawan, laporan penggajian dan laporan peminjaman, bukti peminjaman, surat perintah lembur, slip gaji dan profil karyawan.
5.2. Saran
Saran untuk pengembangan aplikasi adalah mengembangkan aplikasi penggajian dengan lebih luas dengan menggabungkan komponen-komponen yang berhubungan dengan penggajian seperti pengajuan izin karyawan, perhitungan gaji menggunakan pajak penghasilan atau perhitungan tunjangan hari raya (THR)
(6)
114
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto. (2006). Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Ofset.
Jusup, A. H. (2011). Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 2. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Kendall, K. E. (2010). Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta: Index.
Mardiasmo, P. D. (2011). Perpajakan 3 Edisi Revisi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Menakertans Nomor KEP.102/MEN/VI. (2004). Upah Lembur. Jakarta: Sekertariat Negara.
Pressman, R. S., & Maxim, B. R. (2015). Software Engineering A Practitioner's Aproach 8th. New York: McGraw-Hill Book.
Romney, M., & Steinbart, P. (2005). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Undang-Undang Nomor 20. (2008). Usaha Mikro Kecil Menengah. Jakarta: Sekertariat Negara.