kredit dengan piutang rata-rata, rasio harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata dan lain sebagainya.
Adapun bentuk-bentuk dari rasio keuangan adalah sebagai berikut :
a. Rasio Likuiditas Liquidity Ratio
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan, rasio ini juga
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang jangka pendeknya yang jatuh tempo. Rasio ini juga digunakan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai kewajiban ketika ditagih. Untuk mengukur rasio liquiditas dapat digunakan beberapa rasio
antara lain : 1.
Current Ratio Current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih. Dengan kata lain seberapa
banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang akan berakhir. Semakin besarnya perbandingan antara
aktiva lancar dan hutang lancar maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya. Current
ratio seratus persen atau 1:1. Ini berarti satu rupiah hutang lancar dapat ditutupi oleh satu rupiah harta lancar, rasio ini lebih aman bila
berada di atas satu atau diatas seratus persen. Artinya aktiva lancar
Universitas Sumatera Utara
harus lebih besar dibandingkan dengan jumlah hutang lancar. Rumus untuk mencari current ratio dapat digunakan sebagai berikut :
Current Ratio = lancar
kewajiban lancar
Aktiva x 100
2. Quick Ratio atau Acid Test Ratio
Quick ratio merupakan rasio uji cepat yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar
tanpa memperhitungkan persediaan. Hal ini disebabkan persediaan memerlukan waktu yang relative lebih lama untuk diuangkan bila
dibandingkan dengan asset aktiva lancar lainnya. Semakin besar rasio ini maka akan semakin baik. Rasio ini lebih baik dapat mencapai lebih
dari satu banding satu atau seratus persen, sebab apabila terjadi likuidasi maka perusahaan tersebut dapat membayar kewajiban jangka
pendeknya. Ini terjadi karena sumber yang digunakan adalah aktiva lancar yang cepat dapat diuangkan. Rumus untuk mencari quick ratio
adalah sebagai berikut : Quick Ratio =
Lancar kewajiban
persediaan lancar
Aktiva −
x 100 Atau
Quick Ratio = Lancar
Kewajiban g
Piu Efek
Bank Kas
tan +
+ +
x 100
Universitas Sumatera Utara
3. Cash Ratio
Cash ratio merupakan alat untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar hutang. Hal ini dapat ditunjukkan dari
tersedianya dana kas atau setara kas seperti rekening giro. Semakin besar perbandingan kas atau setara kas dengan hutang lancar akan
semakin baik. Apabila rasio ini seratus persen atau 1:1 ini berarti bahwa satu rupiah uang kas yang ada mencukupi satu rupiah hutang
lancar yang ada. Rumus untuk mencari cash ratio adalah sebagai berikut :
Cash Ratio = Lancar
Kewajiban Kas
Setara dan
Kas x 100
4. Working Capital to Total Asset Ratio
Working capital to total asset ratio merupakan rasio untuk menilai likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja. Semakin besar rasio
ini akan semakin baik, demikian juga sebaliknya. Rumus untuk mencari working capital to total asset ratio adalah sebagai berikut :
Working Capital to Total Asset = Aktiva
Total Lancar
Kewajiban Lancar
Aktiva −
x100
b. Rasio Solvabilitas Leverage Ratio