Debt Equity Ratio Long Term Debt to Equity Ratio Tangible Asset Debt Coverage

tahun 2007 diperoleh debt ratio sebesar 0,22. nilai ini bisa diinterpretasikan bahwa 1 rupiah total aktiva perusahaan dibiayai sebesar 0,22 dari total hutang perusahaan. Dari perhitungan dapat dilihat bahwa ada kenaikan rasio dari tahun 2007 ke tahun 2008.

2. Debt Equity Ratio

2007 = 09 , 971 . 415 . 114 . 71 87 , 341 . 566 . 600 . 19 x 100 = 0,28 2008 = 04 , 625 . 309 . 165 . 79 303 . 507 . 219 . 26 x 100 = 0,33 Dari hasil perhitungan dapat dilihat pada tahun 2008 diperoleh debt to equity ratio sebesar 0,33. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa satu rupiah dari setiap ekuitas sendiri menjadi jaminan sebesar 0,33 terhadap total hutang yang ada. Pada tahun 2007 diperoleh debt to equity ratio sebesar 0,28. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa satu rupiah dari setiap ekuitas sendiri menjadi jaminan sebesar 0,28 terhadap total hutang yang ada.

3. Long Term Debt to Equity Ratio

2007 = 09 , 971 . 415 . 114 . 71 x 100 = 0 2008 = 04 , 625 . 309 . 165 . 79 000 . 000 . 660 . 6 x 100 = 0,08 Dari hasil perhitungan dapat dilihat pada tahun 2008 diperoleh long term debt to equity ratio sebesar 0,08. Nilai ini dapat diinterpretasikan Universitas Sumatera Utara bahwa satu rupiah dari setiap ekuitas sendiri menjadi jaminan sebesar 0,08 terhadap total hutang jangka panjang yang ada. Pada tahun 2007 diperoleh long term debt to equity ratio sebesar 0. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa satu rupiah dari ekuitas tidak ada yang dijadikan jaminan terhadap hutang jangka panjang. Pada tahun 2007 perusahaan tidak memiliki hutang jangka panjang, sehingga long term debt to equity ratio pada tahun 2007 adalah 0.

4. Tangible Asset Debt Coverage

2007 = 250 . 593 . 160 . 24 x 100 = ~ 2008 = 000 . 000 . 660 . 6 500 . 412 . 952 . 25 x 100 = 3,90 Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa pada tahun 2008 diperoleh tangible asset debt coverage sebesar 3,90. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa satu rupiah hutang jangka panjang dijamin sebesar 3,90 dari aktiva tetap yang ada. Sedangkan untuk tahun 2007 tidak terdapat tangible asset debt coverage ratio, karena tidak ada hutang jangka panjang pada tahun 2007. artinya bahwa pada tahun 2007 tidak ada hutang jangka panjang yang dijamin oleh aktiva perusahaan.

5. Current Liabilities to Net Worth

Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. ARTCRAFT Indonesia

27 191 113

Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Bank Sumut Medan

14 123 75

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjam Citra Jaya Sentosa ( Studi Kasus Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada

0 2 15

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjam Citra Jaya Sentosa ( Studi Kasus Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada

2 13 16

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Berdasarkan Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Dan Rasio Rent

1 2 12

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK RAKYAT Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

0 2 16

Analisis Laporan Keuangan dengan Menggunakan Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja PT Excelcomindo Pratama, Tbk.

0 0 23

Analisis Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

0 0 28

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

0 2 108

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

1 25 102