PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT (Studi Kasus Pada Konsumen di Dealer Istana Motor II Lampung Tengah )

(1)

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT (Studi Kasus Pada Konsumen di Dealer Istana Motor II Lampung Tengah )

Oleh

EKO KURNIAWAN

Dengan semakin meningkatnya industri otomotif terutama kendaraan roda dua di Indonesia, Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Pada dasarnya semakin banyak pesaing maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan tersebut adalah pelanggan akan menjadi lebih pintar dan cermat menghadapi setiap produk yang diluncurkan.

Masalah pada penelitian ini adalah terjadinya penurunan penjualan sepeda motor Honda Beat di Dealer Istana Motor II Lampung Tengah yang signifikan yang terjadi pada tiga bulan terakhir ditahun 2013, yaitu pada bulan Oktober, bulan November dan bulan Desember, kemudian permasalahannya adalah apakah kualitas produk dan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di Dealer Istana Motor II Lampung Tengah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang membeli sepeda motor Honda Beat di Dealer Istana Motor II Lampung Tengah. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang yang membeli sepeda motor Honda Beat di Dealer Istana Motor II Lampung Tengah yang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan kuesioner.


(2)

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua variabel independen yaitu kualitas produk, harga dan satu variabel dependen yaitu keputusan pembelian. Seluruh variabel penelitian akan dirumuskan menjadi sebuah kuesioner dalam bentuk pernyataan dan menggunakan skala Likert dengan 5 pilihan level yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Metode analisis yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS yaitu Uji Analisis Regresi Berganda dan statistik Uji T serta Uji F.

Hasil analisis awal yang dilakukan menunjukan bahwa indikator yang digunakan valid untuk mengukur variabel yang ada . Hasil analisis selanjutnya menunjukkan bahwa kedua variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat menjelaskan 53 % variasi keputusan pembelian, sedangkan 47 % sisanya

dijelaskan oleh faktor lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 56.378. Hal ini menunjukan bahwa nilai dari Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil uji T menunjukan bahwa nilai Thitung > Ttabel. Oleh karena itu, dapat peneliti simpulkan hipotesis pada penelitian ini yaitu “kualitas produk dan harga

berpengaruh terhadap keputusan pembelian”.


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 20 September 1991, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Kasmono dengan Ibu Vio Rina

Pendidikan Taman Kanak-kanak diselesaikan di TK Gula Putih Martaram pada tahun 1998, selanjutnya melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di SDN 1 Gula Putih Mataram dan selesai pada tahun 2004, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di SMP Gula Putih Mataram diselesaikan pada tahun 2007, sedangkan Pendidikan Sekolah Menengah Atas diselesaikan di SMA Sugar Group pada tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Jurusan Manajemen melalui jalur UM ( Ujian Mandiri ).


(8)

Moto

“Kesakitan membuat Anda berpikir.

Pikiran membuat Anda bijaksana. Kebijaksanaan membuat kita bisa bertahan dalam hidup”

(John Pattrick)

”Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan

keberhasilan saat mereka menyerah” ( Thomas Alva Edison)


(9)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk

Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, pengorbanan, kesabaran & do’a yang tak terputus

hingga detik ini”

“Adik-adikku tersayang yang selalu mendukung”


(10)

SANWACANA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat teriring salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat serta para pengikutnya yang semoga kelak mendapatkan syafa’at, Aamiin.

Penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat ( Studi Kasus Pada Konsumen di Dealer Istana Motor II Lampung Tengah“ sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung baik moril maupun material dalam penulisan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si. selaku ketua jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung.


(11)

dalam memberikan dorongan, bimbingan, dan arahan dalam penulisan skripsi saya.

4. Bapak Ribhan, S.E., M.Si. selaku dosen pembantu skripsi yang telah memberikan pengarahan, gagasan, saran serta sumbangan pemikiran dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Mustafid, S.E., M.M. selaku penguji utama pada ujian skripsi, atas kesediaannya dalam memberikan pengarahan dan pengetahuan dalam proses penyelesaian skripsi ini, terima kasih atas kritik dan saran yang telah disampaikan pada seminar hasil.

6. Bapak Mahatir Muhammad, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing akademik, atas kesediaannya selama ini dalam memberikan bimbingan, kritik, dan saran dalam proses kuliah.

7. Semua Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti kuliah di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung

8. Seluruh staf, karyawan, dan karyawati Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung.

9. Orang tua tercinta, Bapak Kasmono dan Ibu Vio Rina yang selalu mendo’akan dan memotivasi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.


(12)

10. Adik-adik tercinta, Ibnu dan Ahul yang selalu mendo’akan dan memotivasi, sehingga penulis selalu bersemangat dalam penyelesaian skripsi ini.

11.Sahabat seperjuangan, Ariken, Yudi, Yulian, Suli, Marlis, Weli, Ali, Scorpy, Rendi, Fa’i, Yohanes, Johanes, Huda yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

12.Sahabat – sahabat Manajemen Sukses 2010 yang tak terlupakan, terima kasih atas bantuan, motivasi dan kebersamaan selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi masih belum sempurna karena kesempurnaan hanya milik ALLAH, namun ada harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua. Aamiin.

Bandar Lampung, Juli 2014

Penulis


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ….……… i

DAFTAR TABEL... .……… ii

DAFTAR GAMBAR …….……… iv

DAFTAR LAMPILAN... v

BAB I. PENDAHULUAN... ….……….... 1

1.1 LatarBelakang ….……….... 1

1.2 PerumusanMasalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ...……….... 8

1.4 Manfaat Penelitian... 8

1.5 Kerangka Pemikiran ... 10

1.6 Hipotesis ... 11

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ………... 12

2.1 Pengertian Pemasaran ... 12

2.2 Kualitas Produk... 14

2.3 Harga... 19

2.4 Keputusan Pembelian... 23

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN... 30

3.1 Desain Penelitian ... 30

3.2 Objek Penelitian... 31

3.3 Jenis Penelitian... 31

3.4 Populasi dan Sampel... 31

3.4.1 Populasi... 31

3.4.2 Sampel... 32

3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel... 33

3.5 Jenis Sumber Data... 33

3.6 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional... 34

3.6.1 Variabel Penelitian... 34


(14)

ii

3.7 Metode Pengumpulan Data... 37

3.7.1 Kuesioner... 37

3.7.2 Studi Pustaka... 37

3.8 Metode Analisis Data... 38

3.8.1 Analisis Data Kualitatif... 38

3.8.2 Analisis Data Kuantitatif ... 38

3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas... 39

3.9.1 Uji Validitas... 39

3.9.2 Uji Reliabilitas... 40

3.10 Analisis Regresi Linear Berganda... 40

3.11 Uji Hipotesis... 41

3.11.1 Uji T... 41

3.11.2 Uji F... 42

3.12 Uji Koefisien Determinasi ( R2 )... 42

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 44

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 44

4.1.1 Visi dan Misi Perusahaan... 44

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas... 45

4.2.1 Uji Validitas ... 45

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 46

4.3 Gambaran Umum Responden... 49

4.3.1 Responden Menurut Jenis Kelamin... 49

4.3.2 Responden Menurut Umur ... 49

4.3.2 Responden Menurut Pekerjaan ... 50

4.4 Deskripsi Variabel... 51

4.5 Analisis Regrasi Linear Berganda... 59

4.6 Uji Hipotesis... 61

4.6.1 Uji T... 61

4.6.2 Uji F... 63

4.7 Uji Koefisien Determinasi... 64

4.8 Pembahasan... 64

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 67

5.1 Kesimpulan... 67

5.2 Saran... 68


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Tabel Data Pesaing Honda Beat... 2

1.2 Tabel Data Volume Penjualan Honda Beat... 5

2.1 Tabel Kajian Penelitian Terdahulu... 28

3.1 Tabel Operasional Variabel... 36

4.1 Tabel Hasil Uji Validitas... 45

4.2 Tabel Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Produk... 46

4.3 Tabel Hasil Uji Reliabilitas Harga... 47

4.4 Tabel Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian... 48

4.5 Tabel Data Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin... 49

4.6 Tabel Data Jumlah Responden Menurut Umur... 49

4.7 Tabel Data Jumlah Responden Menurut Pekerjaan... 50

4.8 Tabel Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Produk... 51

4.9 Tabel Tanggapan Responden Mengenai Harga... 55

4.10 Tabel Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian... 57

4.11 Tabel Regresi Linear Berganda Pada Keputusan Pembelian... 60

4.12 Tabel Hasil Uji T... 61

4.13 Tabel Hasil Uji F... 63


(16)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Kerangka Pemikiran ... 10 2.1 Proses Keputusan Pembelian... 25


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1... Kuesioner Lampiran 2... Uji Validitas Lampiran 3... Uji Reliabilitas

Lampiran 4 ... Tabulasi Data Kuesioner Lampiran 5 ... Regresi Linear Berganda Lampiran 6... Jawban Responden Lampiran 7... Tabel r


(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Tingkat persaingan dunia usaha dalam bidang otomotif di Indonesia pada era saat ini sangatlah ketat. Setiap perusahaan berusaha dan berlomba-lomba untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Pada dasarnya semakin banyak pesaing maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan tersebut adalah pelanggan akan menjadi lebih pintar dan cermat menghadapi setiap produk yang diluncurkan.

Pada proses penyampaian produk kepada pelanggan dan untuk mencapai tujuan perusahaan yang berupa penjualan produk yang optimal, maka kegiatan

pemasaran dijadikan tolak ukur oleh setiap perusahaan. Sebelum meluncurkan produknya perusahaan harus mampu melihat atau mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Jika seorang pemasar mampu mengidentifikasi kebutuhan konsumen dengan baik, mengembangkan produk berkualitas,


(19)

menetapkan harga, serta mempromosikan produk secara efektif, maka produk– produknya akan laris dipasaran.

Tabel 1.1 Data Pesaing Honda Beat tahun 2012-2013

Merek Tipe Harga

Yamaha

Mio Rp. 12.050.000

Mio CW Rp. 12.900.000

Mio Soul Rp. 13.850.000

Mio J CW F1 TEEN Rp. 13.300.000

Xeon Rp. 16.100.000

Suzuki

Suzuki Nex 110 Rp. 12.820.000 Spin 125 CW Rp. 12.940.000 Spin 125 NR Rp.13.190.000 Sky Drive 125 CW Rp. 13.870.000 Hayate 125 CW Rp. 14.660.000

Sumber : Istana Motor II Lampung Tengah 2014

Dalam persaingan yang begitu tajam dan banyaknya merek pendatang baru, salah satu produsen sepeda motor yang berasal dari Jepang yaitu Honda yang sudah lama berada di Indonesia dengan segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar dan sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan

ekonomis. Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik kesuksesan sepeda motor Honda di Indonesia terus memperkuat diri.


(20)

3

Keunggulan teknologi motor Honda diakui di seluruh dunia dan telah dibuktikan dalam berbagai kesempatan, baik dijalan raya maupun di lintasan balap. Honda pun mengembangkan teknologi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan yaitu mesin bandel dan irit bahan bakar, sehingga menjadikannya sebagai pelopor kendaraan roda dua yang ekonomis. Berdasarkan hal tersebut, maka analisis mengenai keputusan pembelian sangat penting dilakukan oleh perusahaan

perusahaan yang memasarkan produk sepeda motor. Hal tersebut perlu dilakukan agar perusahaan dapat selalu meningkatkan volume penjualan yaitu melalui analisa faktor atau atribut apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli sepeda motor. Karena sesungguhnya masing-masing konsumen tentu memiliki motif yang berbeda dalam melakukan pembelian sepeda motor.

Untuk memperkuat market share di pasar motor matik, pada tahun 2009, PT Astra Honda Motor meluncurkan produk matik yaitu Honda Beat yang sebelumnya sudah keluar Honda Vario. Honda Beat merupakan sepeda motor matik atau biasa disebut skuter matik yang mempunyai mesin berkapasitas 110 cc. Dengan inovasi dan teknologi yang telah diperbaharui untuk produk motor ini, pihak Honda antusias untuk meluncurkan produk yang diperkirakan akan laris dalam pasar penjualan sepeda motor matik.

Dengan mengandalkan slogannya “Motor Matik Gaul dan Irit“ Honda Beat diharapkan mampu memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga tanpa melupakan unsur ekonomis (hemat bbm dan perawatan) yang sudah menjadi kelebihan sepeda motor Honda. Walaupun bukan motor khusus wanita pertama di


(21)

Indonesia dan juga bukan cuma mencoba membidik motor khusus untuk gender wanita tetapi juga dapat membuat banyak lelaki jatuh cinta pada motor ini. Honda Beat mampu menyaingi produk sepeda motor saingannya, Honda Beat mempunyai desain dan body yang lebih ramping serta disertai sistem brake lock berfungsi sebagai rem tangan, side stand switch yang fungsinya agar mesin tidak dapat dinyalakan saat standar samping dalam posisi turun, dan kapasitas mesin lebih ringan membuat sepeda motor ini lebih irit bahan bakar dibanding sepeda motor matik lainnya yang sudah dikenal sangat boros.

Perilaku konsumen menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam usaha pemasaran produk. Strategi pemasaran yang tepat merupakan salah satu cara ntuk mencapai tujuan perusahaan yaitu dengan mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga tercipta produk yang tepat.Dalam pelaksanaan pengembangan penjualan dapat disesuaikan dengan selera konsumen, dengan harapan agar konsumen merasa puas atas produk dan jasa yang telah diberikan atau diperjual belikan.

Dengan demikian peningkatan volume penjualan dan memenangkan persaingan dapat tercapai. Begitu juga dilakukan para produsen sepeda motor matik seiring dengan permintaan yang semakin meningkat. Dengan penggunaan perilaku konsumen tersebut tampaknya memberikan dampak positif bagi Honda Beat. Hal ini dapat dilihat pada volume penjualan Honda Beat pada tahun 2012 sampai 2013 sebagai berikut :


(22)

5

Tabel 1.2 Data Volume Penjualan Honda Beat tahun 2012-2013

Bulan

Penjualan/unit tahun 2012

Penjualan/unit tahun 2013

Januari 27 33

Februari 30 32

Maret 26 29

April 24 31

Mei 29 35

Juni 32 31

Juli 33 29

Agustus 35 29

Septmber 30 33

Oktober 33 29

November 35 30

Desember 37 34

Jumlah 371 375

Sumber : Istana Motor II 2014

Jika dilihat dari data Tabel 1.2 di atas, volume penjualan Honda Beat meningkat dari tahun 2012 penjualan sebesar 371 sampai tahun 2013 penjualan sebesar 377 unit. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas Honda Beat yang dapat dipercaya. Tetapi dapat dilihat juga pada tiga bulan terakhir tahun 2013, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu pada bulan Oktober dari unit 33 turun menjadi 29 unit, bulan November dari 35 unit turun menjadi 30 unit, dan bulan


(23)

Desember dari 37 unit turun menjadi 34 unit. Persaingan yang semakin ketat yang ada sekarang ini menuntut perusahaan untuk menawarkan produk yang

berkualitas dan yang mampu mempunyai nilai yang lebih, sehingga berbeda dari produk persaingan, kualitas produk yang menjadi salah satu pertimbangan konsumen sebelum membeli suatu produk.

Dalam strategi pemasaran produknya Salah satu cabang dealer Honda yang beralamat di Jl.Raya Pasar Mandala, Lampung Tengah yaitu Istana Motor II Lampung Tengah menggunakan bauran pemasaran yang terdiri atas tujuh variabel yaitu strategi produk (product), strategi harga (price), strategi promosi (promotion), strategi distribusi (placement). Orang ( People ), Proses ( Process ) , Sarana Prasarana ( Physical Evidence). Masing-masing variabel akan saling berkaitan dan perusahaan harus dapat memilih kombinasi atau memilh variabel yang terbaik dari ketujuh variabel tersebut. Dalam hal ini promosi, distribusi, sumber daya , proses dan sarana prasarana sudah bisa berjalan dengan baik dan berjalan sesuai fungsinya, tetapi dalam hal ini terdapat dua variabel yang terkadang kurang bisa berjalan dengan baik yaitu pada produk dan harganya.

Kualitas produk ditentukan oleh daya tahan, fungsinya dan kegunaannya, dengan adanya kualitas produk yang baik dan terpercaya maka konsumen akan selalu mengingat produk tersebut. Selain dari kualitas produk, pengaruh harga suatu produk juga sangat penting. Jika harga rendah maka permintaan produk yang ditawarkan meningkat dan jika harga produk semakin tinggi maka permintaan produk semakin rendah.


(24)

7

Penetapan harga yang tepat akan mendapatkan perhatian yang besar dari konsumen, jika harga yang ditetapkan oleh perusahaan tepat dan sesuai dengan daya beli konsumen maka pemilihan suatu produk akan dijatuhkan pada produk tersebut. Perusahaan menetapkan harga karena berbagai pertimbangan, dimana dalam penetapan harga tersebut disesuaikan juga dengan kualitas produk yang ada. Istana Motor II menjual sepeda motor dengan memperhatikan harga dan kualitas produknya. Selain itu Istana Motor II juga memberikan potongan langsung dan memberikan hadiah langsung kepada konsumen yang membeli sepeda motor Honda secara tunai atau kontan. Istana Motor II juga menerima pembelian sepeda motor dengan cara kredit yang jangka waktunya bisa, 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, 30 bulan, dan 36 bulan konsumen berhak memilih jangka waktu pembayaran sesuai dengan uang muka yang telah disetorkan. Dari uraian di atas, peneliti mengambil judul penelitian Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat (Studi Kasus Pada Konsumen Di Dealer Istana Motor II Lampung Tengah )”.

1.2 Perumusan Masalah

Persaingan yang ketat di industri otomotif terutama kendaraan roda dua

mengharuskan perusahaan untuk terus berinovasi agar dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen yang juga terus berubah. Perusahaan berlomba-lomba melakukan berbagai cara untuk dapat menghasilkan produk yang mampu menarik calon pembeli untuk bersedia membeli produk mereka. Perusahaan juga berusaha mencapai pangsa pasar sebesar-besarnya untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya pula. Permasalahan yang menjadi dasar dalam penelitian ini


(25)

adalah Honda Beat dalam kategori produk sepeda motor matik mengalami penurunan pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu pada tiga bulan terakhir Oktober, November, dan Desember, hal itu terbukti dari volume penjualan Honda Beat (lihat Tabel 1.2), pada bulan Oktober di tahun 2012 Honda Beat terjual sebanyak 33 unit dan turun menjadi 29 unit pada bulan Oktober ditahun 2013, pada bulan November di tahun 2012 Honda beat terjual sebanyak 35 unit dan turun menjadi 30 unit pada bulan Oktober ditahun 2013 dan pada bulan Desember ditahun 2012 Honda beat terjual sbebanyak 37 unit dan turun menjadi 34 unit pada bulan Desember ditahun 2013.Maka permasalahan yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah

Apakah faktor kualitas produk dan harga berpengaruh tehadap keputusan pembeliaan.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui pengaruh faktor kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu pemasaran terutama tentang faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat menjadi literatur dan rujukan bagi penelitian yang akan datang.


(26)

9

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi beberapa pihak, diantaranya adalah bagi perusahaan, bagi konsumen, bagi peneliti dan bagi peneliti lain.

1. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini akan memberi masukan untuk perusahaan tentang faktor yang mempengaruhi konsumen untuk membeli produknya. Faktor yang

mempunyai pengaruh signifikan dapat menjadi bahan acuan bagi perusahaan untuk menentukan strateginya dalam menghadapai persaingan yang ketat. 2. Bagi Konsumen

Hasil penelitian ini dapat menjadi gambaran dan tambahan pertimbangan bagi konsumen tentang hal yang perlu diperhatikan sebelum mereka membeli suatu produk, dengan begitu diharapkan konsumen menjadi lebih cerdas dalam memutuskan untuk membeli suatu produk.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan peneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli produk sepeda motor.

4. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi untuk penelitian yang akan datang sehingga akan membantu untuk mempercepat dan melengkapi penelitian yang diperlukan selanjutnya tentang


(27)

faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk sepeda motor.

1.5 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang diteliti. Jadi, secara teorits perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam hal ini kualitas produk dan harga adalah variabel independen dan keputusan pembelian adalah variabel dependen.

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

Sumber : Konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini Kualitas Produk

Harga

Keputusan Pembelian


(28)

11

1.6 Hipotesis

Menurut umar ( 2004 ) hipotesis merupakan suatu perumusan sementara mengenai satu hal yang dibuat untuk menjelaskan suatu hal dan juga dapat menuntun atau

mengarahkan penyelidikan selanjutnya. Berdasarkan latar belakang dan kerangka pemikiran, maka hipotesis yang diajukan yaitu

Kualitas produk dan harga berpengaruh positif secara signifikan terhadap keputusan pembelian.


(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pemasaran

Menurut American Marketing Association (AMA) dalam Kotler dan Keller (2009) pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan

organisasi dan pemangku kepentingan. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya terdapat individu atau kelompok yang ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler dan Keller, 2012).

Ahli lain mengemukakan pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari

kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan

kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial (Basu Swastha, 2011). Pemasaran merupakan faktor penting dalam siklus yang

berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah satu


(30)

13

perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan laba, kegiatan pemasaran perusahaan juga harus dapat memberikan kepuasan pada konsumen jika menginginkan usahanya tetap berjalan. Sejak orang mengenal kegiatan pemasaran, telah banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang kelihatannya sedikit berbeda tetapi memiliki arti yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena mereka meninjau pemasaran dari segi-segi yang berbeda, ada yang menitik beratkan pada segi fungsi, segi barang dan segi

kelembagaan.

Dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan dengan orang lain sebagai suatu sistem. Kegiatan pemasaran tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang terus-menerus berkembang sebagai konsekuensi hubungan antar perusahaan yang sama atau antar perusahaan yang berbeda, yang dapat menimbulkan persaingan tetapi juga dibatasi oleh sumber daya dari perusahaan itu sendiri dan peraturan yang ada.

Menurut Kotler (2005), terdapat beberapa konsep pemasaran inti, diantaranya adalah :

Pasar Sasaran dan Segmentasi

Tempat Pasar, Ruang Pasar dan Metamarket Pemasar dan Calon Pelanggan

Kebutuhan, Keinginan, Permintaan Produk, Tawaran, Merek


(31)

2.2 Kualitas Produk

Kualitas bisa jadi merupakan hal yang paling dicari oleh konsumen ketika mereka

memilih produk yang akan digunakan. Dalam penelitian ini kualitas produk diartikan

sebagai penilaian konsumen mengenai atribut dalam produk yang akan memenuhi

kebutuhan dan memberi manfaat pada mereka. Kualitas juga menjadi hal yang dominan

untuk dijual pada konsumen. Kotler dan Amstrong (2004 ) menyatakan kualitas produk

adalah mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencakup

daya tahan, kehandalan atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan

reparasi produk dan ciri-ciri lainnya.

Menurut Kotler dan Amstrong (2004) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau

dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa

ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan.

Berdasarkan tingkatannya, menurut Kotler (2005) produk dapat dibagi menjadi lima tingkatan, yaitu :

1. Produk inti, yang menawarkan manfaat dan kegunaan utama yang dibutuhkan pelanggan.


(32)

15

3. Produk yang diharapkan merupakan sekumpulan atribut dan kondisi yang diharapkan pada saat pelanggan membeli.

4. Produk tambahan, memberikan jasa dan manfaat tambahan sehingga membedakan penawaran perusahaan.

5. Produk potensial, yaitu segala tambahan dan transformasi pada produk yang mungkin akan dilakukan di masa yang akan datang.

Untuk mencapai kualitas produk yang diinginkan diperlukan standarisasi kualitas. Hal ini dimaksudkan agar produk yang diciptakan kualitasnya terjaga dan

menghasilkan standar yang telah ditetapkan sehingga konsumen tidak kehilangan kepercayaan terhadap produk yang ditawarkan.

Menurut Kotler (2005), Adapun tujuan dari kualitas produk adalah sebagai berikut:

a. Mengusahakan agar barang hasil produksi dapat mencapai standar yang telah ditetapkan.

b. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin. c. Mengusahakan agar biaya desain dari produksi tertentu menjadi sekecil

mungkin.

Menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2005) ada 8 dimensi produk yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitas barang sebagai berikut:

1. Kinerja ( Performance)

Berkaitan dengan aspek fungsional dari produk inti yang di beli, misalnya kejernihan air, kesehatan yang diperoleh dari air dan sebagainya. Merupakan


(33)

karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu barang.

2. Keistimewaan ( Features)

Yaitu aspek kedua dari performasi yang menambah fungsi dasar berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya.

3. Keandalan (Reability)

Berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang melaksanakan fungsinya secara berhasil dalam periode waktu tertentu . Dengan demikian keandalan merupakan karakteristik yang merefleksikan kemungkinan atau probabilitas tingkat keberhasilan dalam penggunaan barang.

4. Konformasi ( Conformance)

Berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Konformasi merefleksikan derajat dimana karakteristik desain produk dan karakteristik operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan.

5. Daya Tahan ( Durability)

Yaitu ukuran masa pakai suatu barang. Karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan barang itu yang berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.

6. Kemampuan Pelayanan (Serviceability)

Yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, keramahan, kesopanan, kompetensi, kenyamanan dan kemudahan didapat.


(34)

17

7. Estetika ( Aesthetic)

Merupakan karakteristik yang bersifat subyektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi preferensi individual. Dengan demikian, estetika dari suatu produk lebih banyak berkaitan dengan perasaan pribadi dan mencakup karakteristik tertentu seperti : model/ desain yang artistik, jenis. 8. Kualitas yang dirasakan (Perceived quality)

Yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli akan fitur produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merk, iklan, reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya.

Fandi Djiptono dan Gregorius Candra (2005), mengidentifikasikan adanya lima alternatif perspektif kualitas, dimana kelima macam perspektif inilah yang bisa menjelaskan mengapa kualitas diinterpretasikan secara berbeda oleh masing-masing individu dalam konteks yang berlainan.

1. Transcendental Approch

Berdasarkan definisi kualitas diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas didasarkan pada pengalaman aktual pelanggan terhadap barang atau jasa, diukur berdasarkan persyaratan pelanggan, artinya bahwa dinyatakan, disadari atau hanya dirasakan, secara teknis atau bersifat subjektif, dapat mewakili sasaran yang bergerak dalam pasar yang penuh persaingan.

2. Product-Based Approach

Pendekatan ini menganggap kualitas sebagai karakteristik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas produk


(35)

mencerminkan perbedaan dalam jumlah unsur atau atribut yang dimiliki produk, karena pandangan sangat obyektif, maka tidak dapat dijelaskan perbedaan dalam serta, kebutuhan dan preferensi individu.

3. User-Based Approach

Pendekatan ini didasarkan pada orang yang menggunakannya dan produk yang paling memuaskan preferensi seseorang misalnya ( perceiped quality) merupakan produk yang berkualitas paling tinggi. Perseptif yang subyektif ini juga

menyatakan bahwa konsumen yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula. Dengan demikian, kualitas produk bagi seseorang adalah sama dengan kepuasan maksimum yang dirasakan.

4. Manufacturing- Based Approach

Perspektif ini bersifat supply- based dan terutama memperhatikan praktek-praktek perekayasaan dan pemanukfakturan, serta mendefinisikan kualitas produk sama dengan persyaratannya ( conformance to requirements). Dalam sektor jasa, dapat dikatakan bahwa kualitas bersifat operation-defend. Pendekatan ini berfokus pada penyesuaian spesifikasi yang dikembangkan secara internal, seringkali didorong oleh tujuan peningkatan produktivitas dan pendekatan biaya. Jadi yang

menentukan kualitas produk adalah standar-standar yang ditetapkan perusahaan, bukan konsumen yang menggunakannya.

5. Value- Based Approach

Pendekatan ini memandang kualitas produk dari segi nilai dan harga. Dengan mempertimbangkan trade-off antara produk dan harga, kualitas didefinisikan sebagai ”Affordable Exelence”. Kualitas produk dalam perspektif ini bersifat relatif sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk


(36)

19

yang paling bernilai. Akan tetapi, yang berani adalah produk atau jasa yang paling tepat dibeli (best buy).

2.3 Harga

Harga merupakan nilai yang dinyatakan dalam rupiah. Tetapi dalam keadaan yang lain hargadidefinisikan sebagai jumlah yang dibayarkan oleh pembeli. Dalam hal ini harga merupakan suatu cara bagi seorang penjual untuk membedakan

penawarannya dari para pesaing. Sehingga penetapan harga dapat

dipertimbangkan sebagai bagian dari fungsi deferensiasi barang dalam pemasaran. Secara tradisional, harga merupakan salah satu komponen utama dalam keputusan membeli suatu produk. Dalam penelitian ini harga didefinisikan sebagai

kemampuan seseorang dalam menilai suatu barang dengan satuan alat ukur rupiah untuk dapat membeli produk yang ditawarkan.

Menurut Stanton (dikutip oleh Basu Swastha, 2000) harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk jika mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.Kotler dan Amstrong (2004) harga adalah sejumlah nilai yang dibebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat – manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut. Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen. Konsumen sering memilih harga yang lebih tinggi di antara dua barang karena mereka melihat adanya perbedaan. Apabila harga lebih tinggi, konsumen cenderung beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih baik. Konsumen sering pula menggunakan harga sebagai kriteria utama dalam menentukan


(37)

nilainya. Barang dengan harga tinggi biasanya dianggap superior dan barang yang mempunyai harga rendah dianggap inferior (rendah tingkatnnya). Ada

kenyataanya bahwa harga yang sesuai dengan keinginan konsumen belum tentu sama untuk jangka waktu lama. Kadang-kadang konsumen lebih menonjolkan kesan daripada harga itu sendiri. Barang sejenis yang berharga murah justru dapat tidak dibeli oleh konsumen. Suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kali ketika perusahaan tersebut mengembangkan produk baru, ketika perusahaan memperkenalkan produk regulernya ke saluran distribusi atau daerah baru, dan ketika perusahaan akan mengikuti lelang atas kontrak kerja baru. Perusahaan harus memutuskan dimana akan memposisikan produknya berdasarkan mutu dan harga (Kotler, 2004).

Menurut Basu Swastha (2000), tingkat harga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah :

1. Keadaan Perekonomian

Keadaan perokonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku. 2. Permintaan dan Penawaran

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Pada umumnya, tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah yang diminta lebih besar. Penawaran adalah jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada satu tingkat harga tertentu. Pada umumnya, harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan lebih besar.


(38)

21

3. Elastisitas Permintaan

Faktor sifat permintaan juga dapat mempengaruhi penentuan harga, baik itu bersifat inelastis, elastis maupun unitary elastis.

4.Persaingan

Harga jual beberapa macam barang sering kali dipengaruhi oleh kondisi

persaingan yang ada, baik itu persaingan sempurna, oligopoli maupun monopoli. 5. Biaya

Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian.

6. Tujuan Perusahaan

Penentuan harga juga terkait dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Beberapa tujuan yang mungkin ingin dicapai antara lain memaksimalkan laba, penguasaan pasar maupun target penjualan.

7. Pengawasan Pemerintah

Pengawasan pemerintah dalam bentuk regulasi harga maksimal dan minimal tentu akan berpengaruh pada penetapan harga suatu produk. Banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi harga menuntut perusahaan untuk selalu responsif dan mengambil kebijakan strategi yang tepat.

Kotler dan Keller (2009) menyebutkan bahwa terdapat beberapa strategi penyesuaian harga, diantaranya adalah :

1. Penetapan harga geografis. Dalam penetapan harga secara geografis, perusahaan memutuskan bagaimana memberi harga kepada produknya untuk konsumen yang berbeda dk lokasi dan negara yang berbeda.


(39)

2. Diskon Harga dan Insentif. Sebagian besar perusahaan akan menyesuaikan harga mereka dan memberikan diskon atau insentif untuk pembayaran dini, pembelian volume dan pembelian diluar musim. Perusahaan harus melakukannya dengan cermat atau akan mendapati laba mereka lebih rendah dari yang

direncanakan. Selain itu, perusahaan harus berhati – hati untuk menerapkan diskon, karena diskon dapat menurunkan persepti nilai sebuah penawaran. 3. Penetapan Harga Promosi. Perusahaan dapat menggunakan beberapa strategi untuk merangsang pembelian dini, antara lain :

Penetapan harga pemimpin kerugian, yaitu meurunkan harga merek terkenal untuk merangsang aktifitas yang lebih tinggi di suatu lokasi pembelanjaan agar dapat mengkompensasi marjin yang lebih rendah atas produk yang dijual rugi.

Penetapan harga eceran khusus, yaitu menentukan harga khusus pada musim tertentu untun menarik lebih banyak pelanggan.

Rabat tunai, yaitu menawarkan rabat tunai bagi pelanggan untuk menarik lebih banyak pelanggan pada musim tertentu.

Pembiayaan berbunga rendah, yaitu penawaran pembiayaan yang lebih fleksibel dan berbunga rendah untuk menarik pelanggan.

Jangka waktu pembayaran lebih panjang, yaitu menawarkan pembiayaan dengan perode waktu yang panjang agar mengurangi pembayaran bulanan. Jaminan dan kontrak jasa, yaitu mempromosikan penjualan dengan

jaminan gratis atau berbiaya murah.

Diskon psikologis, yaitu menetapkan harga yang cukup tinggi untuk kemudian menawarkan produk dengan penghematan yang besar


(40)

23

4. Penetapan harga terdiferensiasi. Perusahaan sering menyesuaikan harga dasar mereka untuk mengakomodasi perbedaan pelanggan, produk, serta lokasi. Diferensiasi harga terjadi ketika perusahaan menjual produk dengan dua harga atau lebih yang tidak mencerminkan perbedaan proporsional dalam biaya.

2.4 Keputusan Pembelian

Keputusan Pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek – merek yang ada di dalam kumpulan pilihan (Kotler, 2005). Dalam penelitian ini keputusan pembelian didefinisikan sebagai suatu proses dimana konsumen mengenali kebutuhannya, mencari informasi mengenai produk yang sesuai dan mengambil keputusan tentang produk mana yang akan dibeli dan digunakan. Menurut Kotler (2005), terdapat 5 peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian, yaitu :

1. Pencetus

Orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli suatu produk.

2. Pemberi Pengaruh

Orang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi keputusan. 3. Pengambil Keputusan

Orang yang mengambil keputusan mengenai setiap komponen keputusan pembelian (membeli atau tidak membeli, bagaimana cara membeli, dan dimana akan membeli).

4. Pembeli


(41)

5. Pemakai

Orang yang akan mengkonsumsi atat menggunakan produk tertentu.

Perilaku keputusan pembelian tidak bisa digeneralisir untuk semua jenis produk. Pembelian yang melibatkan produk dengan harga yang mahal akan membutuhkan semakin banyak pertimbangan. Kotler (2005) membedakan perilaku keputusan pembelian menjadi 4 macam, sebagai berikut :

1.Perilaku Pembelian yang Rumit

Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari proses tiga langkah. Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu. Kedua, dia membangun sikap tentang produk tersebut. Ketiga, dia membuat pilihan pembelian yang cermat. Konsumen terlibat dalam keputusan pembelian yang rumit bila mereka sadar akan adanya perbedaan besar antarmerek. Perilaku keputusan pembelian yang rumit lazim terjadi bila produknya mahal, jarang dibeli, beresiko dan sangat mengekspresikan diri.

2. Perilaku Pembelian Pengurang Ketidaknyamanan

Ada suatu kondisi dimana konsumen sangat terlibat dalam pembelian namun menemukan perbedaan yang kecil antar merek. Dalam kasus ini, konsumen akan mempelajari merek yang tersedia. Jika konsumen menemukan perbedaan mutu antarmerek tersebut, dia mungkin akan lebih memilih harga yang lebih tinggi. Jika konsumen menemukan perbedaan kecil, dia mungkin akan membeli semata – mata berdasarkan harga dan kenyamanan.


(42)

25

3. Perilaku Pembelian karena Kebiasaan

Banyak produk dibeli dalam kondisi rendahnya keterlibatan konsumen dan tidak adanya perbedaan antarmerek yang signifikan. Misalnya garam. Para konsumen memiliki keterlibatan yang rendah terhadap produk itu. Konsumen pergi ke toko dan mengambil merek tertentu. Jika mereka mengambil merek yang sama, hal itu karena kebiasaan bukan karena kesetiaan pada merek. Terdapat bukti yang cukup bahwa konsumen memiliki keterlibatan yang rendah dalam pembelian sebagaian besar produk yang murah dan sering dibeli.

4. Perilaku Pembelian yang Mencari Variasi

Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah namun perbedaan antarmerek yang signifikan. Dalam situasi ini, konsumen sering melakukan perpindahan merek. Misalnya kue kering. Konsumen memilih merek kue kering tanpa melakukan evaluasi, mengevaluasi saat mengkonsumsi. Namun, pada kesempatan berikutnya, konsumen mungkin akan menganbil merek yang lain karena ingin mencari rasa yang berbeda. Peralihan merek terjadi karena mencari variasi, bukan karena ketidakpuasan. Konsumen tentu tidak serta merta melakukan keputusan pembelian suatu produk.

Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian Pengenalan

Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian

Perilaku Pasca Pembelian


(43)

Kotler dan Keller (2008) membagi proses pengambilan keputusan membeli menjadi lima tahap, sebagai berikut :

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal (kebutuhan umum seseorang) atau eksternal (rangsangan pihak luar, misalnya iklan).

2. Pencarian Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan mulai terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Konsumen dalam tahap ini dapat dibagi menjadi dua level. Pertama, penguatan perhatian. Dalam level ini, situasi pencarian bersifat lebih ringan, hanya sekedar lebih peka pada informasi produk. Kedua, aktif mencari informasi. Dalam level ini konsumen akan lebih aktif untuk mencari informasi melalui bahan bacaan, menelpon teman maupun mengunjungi toko untuk mempelajari suatu produk.

3. Evaluasi Alternatif

Tidak ada proses evaluasi tunggal yang sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Beberapa konsep dasar akan dapat membantu pemahaman terhadap proses evaluasi

konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mancari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing – masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.


(44)

27

4. Keputusan Pembelian

Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat mengambil lima sub-keputusan yaitu merek, dealer, kuantitas, waktu dan metode. Dalam pembelian produk sehari – hari, keputusan yang diambil lebih kecil. Dalam beberapa kasus, konsumen bisa mengambil keputusan untuk tidak secara formal mengevaluasi setiap merek. Dalam kasus lain, faktor – faktor yang mengintervensi dapat mempengaruhi keputusan final.

5. Perilaku Pascapembelian

Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena memperhatikan fitur – fitur tertentu yang menggangggu atau mendengar hal yang menyenangkan tentang merek lain. Komunikasi pemasaran harus memasok keyakinan dan evaluasi yang mengukuhkan pilihan konsumen dan membantu dia nyaman dengan merek. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Pemasar harus memantau kepuasan pascapembelian, tindakan


(45)

Tabel 2.1 : Kajian Penelitian Terdahulu

Judul Data Peneliti dan Tahun Terbit Tujuan Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian

Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Toyota Kijang ( Studi kasus pada Pt.Nasmoco Kaligawe Semarang )

Endang Wijayanti 2006

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga dan pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian Toyota Kijang

Kuesioner, Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Regresi Berganda, Uji T,

Uji F

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada pengaruh Positif yang signifikan antara harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian Toyota Kijang

Analisi Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Merek Aqua (Studi pada konsumen toko bhakti mart KPRI bhakti praja provinsi jawa tengah Dheany Arumsari Imroatul Khasanah,S.E.,M.M 2008 Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan merek Aqua

Kuesioner, Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Regresi Berganda, Uji T,

Uji F

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada pengaruh positif yang signifikan antara kualitas produk,harga dan promosi terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan

Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian ( Studi Pada Martabak Hawaii di Bangkalan )

Irnita Agustin Putri Muh. Syarif Hadi Purnomo

2008

Menjelaskan pengaruh

harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian martabak hawaii

kuesioner, Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Regresi Berganda, Uji T, Uji F

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan,bahwa harga dan kualitas produk

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian


(46)

29

Tabel 2.1 : Kajian Penelitian Terdahulu ( Lanjutan )

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk Minuman Berisotonik Pocari Sweat

Wanda Getrycia Edin S. Djatikusuma

2010

Untuk menganalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk Minuman Berisotonik Pocari Sweat

Kuesioner ,Uji validitas, Uji reliabilitas, Regresi

Berganda, Uji T, Uji F

Harga, kualitas produk dan promosi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk minuman berisotonik Pocari Sweat

Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Deterjen Rinso Anti Noda ( Studi Pada Mahasiswa

Universitas Trunojoyo Madura Yang

Berdomisili di Desa Telang Bangkalan

Eka Kurniawan Putra Pribanus Wantara

Hadi Purnomo 2011

Untuk menganalisis pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian deterjen rinso anti noda

Kuesioner, Uji validitas, Uji Reliabilitas, Analisis Regresi Berganda, Uji T, Uji F

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa harga dan kualitas produk berpengaruh positif secara signifikan terhadap keputusan pembelian deterjen rinso anti noda


(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan pelaksanaan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Pengertian desain penelitian menurut Moh. Nazir (2005)

menerangkan bahwa : “Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Maholtra (2007) mendefinisikan desain penelitian merupakan kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan sebuah riset pemasaran.

Desain penelitian merancang detil dari berbagai prosedur untuk mendapatkan informasi terstruktur untuk menjawab masalah penelitian. Desain penelitian pemasaran terbagi menjadi dua, yaitu penelitian eksploratori dan penelitian

konklusif. Penelitian konklusif terbagi lagi menjadi dua, yaitu penelitian deskriptif dan penelitian kausal. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dimana penelitian ini dilakukan untuk memberikan pemaparan yang lebih luas. Penelitian deskriptif bertujuan mendeskripsikan atau menggambarkan suatu permasalahan.


(48)

31

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian dengan mengambil objek penelitian pada konsumen sepeda motor Honda Beat di Lampung Tengah . Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di Istana Motor II Lampung Tengah. Menurut Sugiyono (2009) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut : “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

3.3 Jenis Penelitian

Dari jenis penelitian yang digunakan dengan metode penelitian eksplanatory yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2009).

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2009), yaitu: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang membeli sepeda motor Honda Beat di Dealer Istana Motor II Lampung Tengah


(49)

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2009) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin menggunakan semua populasi, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk sepeda motor Honda Beat di Dealer Istana Motor II Lampung Tengah.

Pada penelitian ini, Jumlah sample dalam penelitian ini dihitung dengan rumus : Menurut Widyanto (2008), jumlah sample minimal ditentukan dengan rumus :

n

=

Dimana :

n = Jumlah Sample

Z = Tingkat Distribusi Normal

Moe = Margin of Error Max, yaitu tingkat kesalahan maksimal pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau yang diinginkan.

Dengan tingkat keyakinan sebesar 95% atau Z = 1,96 dan moe sebesar 10% maka jumlah sampel dapat ditentukan sebagai berikut:

n

=

n

=


(50)

33

Berdasarkan hasil perhitungan, maka jumlah sampel yang akan digunakan sebanyak 96,04 responden dan dibulatkan menjadi 100 responden. Karena dasar itulah peneliti menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100.

3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang pengambilan objeknya sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dengan menggunakan berbagai cara (Fuad Mas’ud, 2004).

Sedangkan kriteria pemilihan sampel tersebut adalah :

Konsumen yang membeli produk sepeda motor Honda Beat di Dealer Istana Motor II Lampung Tengah.

3.5 Jenis Sumber Data

Sumber data adalah informasi yang memiliki arti bagi penggunanya. Data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan dari data yang digunakan untuk menyusun skripsi ini menggunakan sumber data antara lain:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari sumber asli, tanpa perantara. Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh konsumen sepeda motor Honda Beat di Istana Motor II Lampung Tengah. 2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari organisasi atau perorangan yang berupa literatur seperti majalah, surat kabar, buku-buku referensi,


(51)

artikel, jurnal, website maupun keterangan dari kantor yang ada hubungannya dalam penelitian tersebut dan kaitanya dengan kualitas produk dan harga.

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.6.1 Variabel Peneitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Berikut penjelasan kedua variabel tersebut :

a. Variabel Independen

Variabel Independen adalah yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Uma Sekaran,2006) Variabel independen pada penelitian ini terdiri dari:

1). Kualitas Produk ( X1 )

Kualitas produk adalah persepsi konsumen mengenai kualitas produk. Indikator-indikator kualitas antara lain :

1. Kesesuaian produk 2. Kesempurnaan produk 3. Variasi warna produk 4. Variasi desain produk 5. Daya tahan produk 2). Harga ( X2 )

Harga adalah persepsi konsumen tentang harga produk. Indikator-indikator harga antara lain :


(52)

35

2. Harga bersaing

3. Potongan harga(diskon)/cash back 4. Pembayaran dalam pembelian 5. Harga jual

b. Variabel dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama penelitian (Uma Sekaran,2006).Dengan kata lain,variabel dependen menjelaskan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi.Variabel dependen pada penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y).

Indikator-indikator keputusan pembelian antara lain : 1. Pemenuhan kebutuhan

2. Rekomendasi produk

3. Pencarian informasi suatu produk 4. Perbandingan produk

5. Kepuasan akan suatu produk

6. Keputusan akan pembelian suatu produk

3.6.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri

spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Tujuannya adalah agar peneliti

dapat mencapai suatu alat ukur yang yang sesuai dengan hakikat variabel yang

sudah di definisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau

operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau


(53)

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran

Kualitas Produk

Penilaian konsumen mengenai atribut dalam produk yang akan

memenuhi kebutuhan dan memberi manfaat pada mereka Kesesuaian produk Kesempurnaan produk Variasi warna produk Variasi desain produk Daya tahan produk Likert Harga Kemampuan seseorang dalam menilai suatu barang dengan satuan alat ukur rupiah untuk dapat membeli produk yang ditawarkan Harga terjangkau Harga bersaing Potongan harga(diskon)/ cash back Pembayaran dalam pembelian Harga jual Likert Keputusan Pembelian

Sebagai suatu proses dimana konsumen

mengenali kebutuhannya, mencari informasi

mengenai produk yang sesuai dan mengambil keputusan tentang produk mana yang akan dibeli dan digunakan Pemenuhan kebutuhan Rekomendasi produk Pencarian informasi suatu produk Perbandingan produk Kepuasan akan suatu produk Keputusan akan pembelian suatu produk Likert


(54)

37

3.7 Metode Pengumpulan Data 3.7.1 Kuesioner

Kusioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan peneliti pada responden untuk diberikan jawaban. Kusioner terdiri dari pertanyaan terbuka, yaitu pertanyaan yang berkaitan dengan identitas responden serta pertanyaan tertutup yaitu

pertanyaan yang meminta responden untuk memilih salah satu jawaban yang telah tersedia.

Pertanyaan dibuat dalam bentuk angket dengan menggunakan skala Likert 1 – 5 yang masing – masing mewakili pendapat dari responden. Skala tersebut adalah sebagai berikut :

a. Sangat setuju : Skor / Bobot 5 b. Setuju : Skor / Bobot 4 c. Netral : Skor / Bobot 3

d. Tidak Setuju : Skor / Bobot 2 e. Sangat Tidak Setuju : Skor / Bobot 1

Responden dalam penelitian adalah konsumen sepeda motor Honda Beat di Istana Motor II Lampung Tengah.

3.7.2 Studi Pustaka

Studi pustaka adalah suatu metode pengumpulan data yang diperoleh dari buku – buku, majalah, jurnal, dan literatur lain yang relevan dengan masalah penelitian. Data yang diperoleh melalui studi kepustakaan adalah sumber informasi yang telah ditemukan oleh para ahli yang kompeten dibidangnya masing-masing sehingga relevan dengan pembahasan yang sedang diteliti Studi kepustakaan


(55)

yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sebagai teori dasar yang diperoleh serta dipelajari pada penelitian ini.

3.8 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.

3.8.1 Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif adalah analisis data yang menggunakan data tidak berbentuk angka-angka yang biasanya data verbal yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara (Burhan Nurgiyantoro dkk, 2004). Dari hasil analisis data kuantitatif diperoleh hasil yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan data kualitatif. Dalam penelitian ini analisis kualitatif tersebut adalah hasil pernyataan responden dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju, kemudian jawaban dengan skor terbanyak yang disimpulkan.

3.8.2 Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif yaitu analisis yang digunakan terhadap data yang berwujud angka-angka dan cara pembahasannya dengan uji statistik. Analisis kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel- variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik ( Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002 )


(56)

39

3.9 Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Ferdinand (2006) menyatakan valid dapat berarti bahwa instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang akan diukur (Ferdinand, 2006). Suatu alat ukur dikatakan valid jika

mempunyai korelasi yang signifikan antara skor item terhadap skor totalnya. Dalam uji validitas dapat digunakan SPSS ( Statistical Product and Service Solutions ) dan dapat pula digunakan rumus teknik korelasi product moment (Husein Umar, 2003) :

Dimana :

r = koefisien korelasi

n = jumlah obsevasi/responden X = skor pertanyaan

Y = skor total

Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masing-masing item dalam kuesioner dengan total skor yang ingin diukur yaitu menggunakan Korelasi Product Momen Pearson ) dalam SPSS. Pada penelitian ini perhitungan validitas instrumen digunakan bantuan software komputer yaitu SPSS ( Statistical Package for the Sosial Science ) 17 for Windows menggunakan uji 2 sisi dengan


(57)

taraf signifikansi 0.05 ( korelasi product momen pearson ). Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

1. Bila : r hitung r tabel ( uji 2 sisi dengan sig 0.05 ) maka instrumen atau item-item pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total yang berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid.

2. Bila : r hitung r tabel ( uji 2 sisi dengan sig 0.05 ) maka instrumen atau item-item pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total yang berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji seberapa jauh alat ukur yang digunakan dapat dipercaya. Alat ukur yang digunakan dapat dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil jika dilakukan

berulang – ulang. Uji Reliabilitas dilakukan dengan menggunakn Cronbach alpha (α), dimana suatu konstruk/variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai alpha (α) > 0,50 (Ferdinand, 2006).

3.10 Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam upaya untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka digunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Regression). Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi rata-rata populasi atau nilai-nilai variabel


(58)

41

dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2005). Jadi, analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh kualitas produk dan harga sebagai variabel bebas terhadap keputusan pembelian sebagai variabel terikat. Rumus umum dari regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian a = Koefisien Konstanta b1, b2 = Koefisien Regresi X1 = Kualitas Produk X2 = Harga

3.11 Uji Hipotesis 3.11.1 Uji T

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2005). Dasar pengambilan keputusan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut (Ghozali, 2005) :

1. Jika angka probabilitas signifikansi > 0,5 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel bebas ( kualitas produk dan harga) secara individual tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (keputusan pembelian).


(59)

2. Jika angka probabilitas signifikansi < 0,5 maka H0 ditolak dan H1

diterima. Hal ini berarti bahwa variabel bebas ( kualitas produk dan harga) secara individual memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (keputusan pembelian).

3.11.2 Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel berpengaruh terhadap variabel terikat secara bersama-sama atau simultan. Pengujian dilakukan dengan

membandingkan antara F hitung dan F tabel pada taraf signifikansi sebesar 5% atau = 0,5. Dasar penerikan kesimpulan atas pengujian ini adalah sebagai berikut :

1. Jika F hitung > F tabel maka H1 ditolak dan H0 diterima. Hal ini berarti bahwa variabel bebas secara bersama-sama atau simultan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

2. Jika F hitung < F tabel maka H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel bebas secara bersama-sama atau simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

3.12 Uji Koefisien Determinasi (R2 )

Koefisien determinasi (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan yang paling baik dalam analisa regresi, hal ini ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Jika koefisien determinasi nol berarti variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati


(60)

43

satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Karena variabel independen pada penelitian ini lebih dari 2, maka koefisien determinasi yang digunakan adalah Adjusted R Square (Imam Ghozali, 2005). Dari koefisien determinasi (R2 ) ini dapat diperoleh suatu nilai untuk mengukur besarnya sumbangan dari beberapa variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam persentase.


(61)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di Dealer Istana Motor II Lampung Tengah. Dari rumusan masalah penelitian yang diajukan, maka analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan nilai koefisien detrminasi (R2) yang dihasilkan untuk

keputusan pembelian adalah sebesar 0.530. Hal ini dapat diartikan bahwa keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di Dealer Istana Motor II Lampung Tengah dapat diterangkan oleh faktor kualitas produk dan harga sebesar 53 %, sedangkan sisanya yaitu 47 % diterangkan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

2. Hasil pengujian regresi berganda menunjukkan bahwa semua variabel independen (kualitas produk dan harga) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Pengaruh positif terbesar terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di Dealer Istana Motor II Lampung Tengah adalah pada variabel kualitas produk (X1) hal ini ditunjukkan dari


(62)

68

nilai koefisien regresi sebesar 0.454, kemudian diikuti oleh variabel harga (X2) yang ditunjukkan dari nilai koefisien regresi sebesar 0.445.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saran-saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian yang dapat diberikan sebagai berikut :

1. Honda harus mampu meningkatkan kualitas produknya terutama dari segi daya tahan mesinnya. Karena mesin merupakan komponen yang sangat penting. Apabila hal ini tidak segera di benahi maka pada nantinya para konsumen akan berpindah ke produk yang lainnya.

2. Honda harus lebih memperlihatkan kualitas produknya, agar para calon konsumen yang ingin membeli produk sepeda motor Honda, khususnya pada produk Honda Beat mengetahui benar-benar kualitas yang

sesungguhnya yang dimiliki oleh Honda Beat, jadi sewaktu-waktu apabila mereka ingin menjual kembali sepeda motornya, mereka akan

mendapatkan harga jual yang tinggi dikarenakan kualitas Honda Beat yang sangat baik.


(63)

DAFTAR PUSTAKA

Burhan Nurgiyantoro dkk. 2004. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Dheany Arumsari, Imroatul Khasanah, S.E.,M.M. 2008 .Analisis Pengaruh Kualitas Produk,Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK ) Merek Aqua (Studi Kasus Pada Konsumen Toko Bhakti Mart KPRI Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah ). Eka Kurniawan Putra, Pribanus Wantara, Hadi Purnomo. 2011 . Pengaruh Harga

dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada deterjen Rinso Antinoda ( Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura Yang Berdomosili di Desa Telang Bangkalan.

Endang Wijayanti.2006. Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Toyota Kijang ( studi kasus pada Pt.Nasmoco Kaligawe Semarang ).

Tjiptono,Fandy. 1997. Strategi Pemasaran, Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta. Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen, Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Umar, Husein. 2003. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT. Raja Grafindo Persada , Jakarta.

Husein Umar. 2004. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Cet ke 6, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Husein Umar. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat.

Irnita Agustin Putri, Muh.Syarif, Hadi Purnomo. 2008. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian ( Studi Pada Martabak Hawaii di Bangkalan ).


(64)

70

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penelitian. Edisi 1. Yogyakarta: Penerbit BPFE Yogyakarta.

Jonathan, Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium Buku I dan II. Diterjemahkan oleh Hendra Teguh dkk., PT. Prehallindo, Jakarta.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. (2004). Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 2. PT. Indeks, Jakarta.

Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Kottler, Philip, Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran (Edisi ke-12. Jilid ke- 1). Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.2008. Manajemen Pemasaran (Edisi Kedua Belas), Cetakan Ketiga. Jakarta : PT. Indeks.

Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1, edisi Ketiga Belas, Terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Erlangga.

Kotler dan Keller, (2012).Marketing Management Edisi 14,Global Edition. Pearson Prentice Hall.

Kusnendi. 2008. Model-Model Persamaan Struktural. Bandung: Alfabeta.

Mas`ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis Organisasi : Konsep dan aplikasi. Universitas Dipenogoro.

Moh. Nazir. Ph.D. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor.

Maholtra, K. Naresh. 2007. Marketing Research 5th Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Sekaran, Umar. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta. Swastha, Basu. 2000. Manajemen Pemasaran, BPFE, Yogjakarta.


(65)

Wanda Getrycia, Edin S. Djatikusuma. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Minuman Berisotonik Pocari Sweat.

Widiyanto, Ibnu. 2008. Pointers : Metodologi Penelitian. Semarang: BP Undip, p.126.


(1)

43

satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Karena variabel independen pada penelitian ini lebih dari 2, maka koefisien determinasi yang digunakan adalah Adjusted R Square (Imam Ghozali, 2005). Dari koefisien determinasi (R2 ) ini dapat diperoleh suatu nilai untuk mengukur besarnya sumbangan dari beberapa variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam persentase.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di Dealer Istana Motor II Lampung Tengah. Dari rumusan masalah penelitian yang diajukan, maka analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan nilai koefisien detrminasi (R2) yang dihasilkan untuk

keputusan pembelian adalah sebesar 0.530. Hal ini dapat diartikan bahwa keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di Dealer Istana Motor II Lampung Tengah dapat diterangkan oleh faktor kualitas produk dan harga sebesar 53 %, sedangkan sisanya yaitu 47 % diterangkan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

2. Hasil pengujian regresi berganda menunjukkan bahwa semua variabel independen (kualitas produk dan harga) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Pengaruh positif terbesar terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di Dealer Istana Motor II Lampung Tengah adalah pada variabel kualitas produk (X1) hal ini ditunjukkan dari


(3)

68

nilai koefisien regresi sebesar 0.454, kemudian diikuti oleh variabel harga (X2) yang ditunjukkan dari nilai koefisien regresi sebesar 0.445.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saran-saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian yang dapat diberikan sebagai berikut :

1. Honda harus mampu meningkatkan kualitas produknya terutama dari segi daya tahan mesinnya. Karena mesin merupakan komponen yang sangat penting. Apabila hal ini tidak segera di benahi maka pada nantinya para konsumen akan berpindah ke produk yang lainnya.

2. Honda harus lebih memperlihatkan kualitas produknya, agar para calon konsumen yang ingin membeli produk sepeda motor Honda, khususnya pada produk Honda Beat mengetahui benar-benar kualitas yang

sesungguhnya yang dimiliki oleh Honda Beat, jadi sewaktu-waktu apabila mereka ingin menjual kembali sepeda motornya, mereka akan

mendapatkan harga jual yang tinggi dikarenakan kualitas Honda Beat yang sangat baik.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Burhan Nurgiyantoro dkk. 2004. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu

Sosial. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Dheany Arumsari, Imroatul Khasanah, S.E.,M.M. 2008 .Analisis Pengaruh Kualitas Produk,Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK ) Merek Aqua (Studi Kasus Pada Konsumen Toko Bhakti Mart KPRI Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah ). Eka Kurniawan Putra, Pribanus Wantara, Hadi Purnomo. 2011 . Pengaruh Harga

dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada deterjen Rinso Antinoda ( Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura Yang Berdomosili di Desa Telang Bangkalan.

Endang Wijayanti.2006. Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Toyota Kijang ( studi kasus pada Pt.Nasmoco Kaligawe Semarang ).

Tjiptono,Fandy. 1997. Strategi Pemasaran, Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta. Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen, Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Umar, Husein. 2003. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT. Raja Grafindo Persada , Jakarta.

Husein Umar. 2004. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Cet ke 6, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Husein Umar. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat.

Irnita Agustin Putri, Muh.Syarif, Hadi Purnomo. 2008. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian ( Studi Pada Martabak Hawaii di Bangkalan ).


(5)

70

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penelitian. Edisi 1. Yogyakarta: Penerbit BPFE Yogyakarta.

Jonathan, Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta:Graha Ilmu.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium Buku I dan II. Diterjemahkan oleh Hendra Teguh dkk., PT. Prehallindo, Jakarta.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. (2004). Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 2. PT. Indeks, Jakarta.

Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Kottler, Philip, Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran (Edisi ke-12. Jilid ke- 1). Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.2008. Manajemen Pemasaran (Edisi Kedua Belas), Cetakan Ketiga. Jakarta : PT. Indeks.

Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1, edisi Ketiga Belas, Terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Erlangga.

Kotler dan Keller, (2012).Marketing Management Edisi 14,Global Edition. Pearson Prentice Hall.

Kusnendi. 2008. Model-Model Persamaan Struktural. Bandung: Alfabeta.

Mas`ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis Organisasi : Konsep dan aplikasi. Universitas Dipenogoro.

Moh. Nazir. Ph.D. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor.

Maholtra, K. Naresh. 2007. Marketing Research 5th Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Sekaran, Umar. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta. Swastha, Basu. 2000. Manajemen Pemasaran, BPFE, Yogjakarta.


(6)

Wanda Getrycia, Edin S. Djatikusuma. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Minuman Berisotonik Pocari Sweat.

Widiyanto, Ibnu. 2008. Pointers : Metodologi Penelitian. Semarang: BP Undip, p.126.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario Techno 125 pada PT. Adira Dinamika Multifinance Tebing Tinggi

7 110 146

Pengaruh Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

2 56 106

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda (studi kasus konsumen sepeda motor merek Honda di kecamatan Ciputat Timur kota Tangerang Selatan)

0 9 147

Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Sepeda Motor Honda Beat Di Bandar Lampung

2 22 64

Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat PT Tunas Dwipa Matra di Bandar Lampung

8 38 56

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Pada Dealer Panorama Motor Cabang Kebakkramat).

0 2 15

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Pada Dealer Panorama Motor Cabang Kebakkramat).

0 4 18

ANALISIS PROMOSI, HARGA DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA BEAT.

0 0 95

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SEPEDA MOTOR MERK HONDA BEAT (Studi Kasus di Dealer AHASS Gedangan).

1 0 104

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAPKEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT

0 0 1