Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 22 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

c. Komponen-komponen kecerdasan emosional

Menurut Goleman ada lima komponen dalam kecerdasan emosional yang menjadi pedoman bagi individu untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari. 1 Mengenali emosi diri Kesadaran diri dalam mengenali perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional.Pada tahap ini diperlukan adanya pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul wawasan psikologi dan pemahaman tentang diri. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan yang sesungguhnya membuat diri berada dalam kekuasaan sehingga tidak peka akan perasaan yang sesungguhnya yang berakibat buruk bagi pengambilan keputusan masalah. 2 Mengelola emosi Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar terungkap dengan tepat.Hal ini merupakan kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri.Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat. Sebaliknya, orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus-menerus bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal- hal negatif yang merugikan diri sendiri. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 23 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 3 Memotivasi diri Kemampuan seseorang memotivasi dapat ditelusuri melalui hal-hal berikut: a Cara mengendalikan dorongan hati b Derajat kecemasan yang berpengaruh untuk kerja seseorang c Kekuatan berfikir positif d Optimisme e Keadaan flow atau mengikuti aliran 4 Mengenali emosi orang lain Empati atau mengenal emosi orang lain dibangun berdasarkan kesadaran diri. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, ia akan terampil membaca perasaan orang lain. Sebaliknya, apabila seseorang tidak mampu menyesuaikan diri dengan emosinya sendiri, ia tidak akan mampu menghormati perasaan orang lain. 5 Membina hubungan dengan orang lain Seni dalam membina hubungan dengan orang lain merupakan keterampilan seseorang yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain. Tanpa memiliki keterampilan, seseorang akan mengalami kesulitan dalam pergaulan sosial. Tidak dimilikinya keterampilan semacam ini digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 24 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id menyebabkan seseorang sering kali dianggap angkuh, mengganggu, atau tidak berperasaan. 14 Selanjutnya Salovey membagi kecerdasan emosional menjadi lima yaitu: a Mengenali emosi diri Kesadaran diri mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional.Kemampuan itu memantau perasaan dari waktu ke waktu merupakan hal penting bagi wawasan psikologi dan pemahaman diri.Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan yang sesungguhnya membuat seseorang berada dalam kekuasaan perasaan. b Mengelola emosi Menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat adalah kecakapan yang bergantung pada kesadaran diri. c Memotivasi diri sendiri Emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan dan merupakan yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri, menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. d Mengenali emosi orang lain Empati adalah kemampuan yang juga bergantung pada kesadaran diri emosional yang merupakan keterampilan bergaul 14 Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan., 116-117. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 25 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dasar.Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal- sinyal sosial yang tersembunyi dan mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki. e Membina hubungan Membina hubungan sebagian besar merupakan keterampilan mengelola emosi orang lain. 15 Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Ali Imran:    Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada- Nya”. 16 Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa ketika berhubungan dengan orang lain tidak akan lepas dari permasalahan, untuk itu Allah SWT menganjurkan dalam menyelesaikannya dapat 15 Daniel Goleman, Kecerdasan Emosional “Mengapa EQ lebih penting dari pada IQ”., 57- 59. 16 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya, Surabaya: Karya Utama, 2000, 133.

Dokumen yang terkait

Peranan guru agama dalam mengoptimalkan emotional quatient (EQ) siswa pada prosess pembelajaran pendidikan agama islam di SMA dua Mei cipuatat tangerang

1 7 104

INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK PENGAMALAN NILAI MORAL SISWA SMP NEGERI 7 KOTABUMI

1 27 136

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP ISLAM TERPADU Upaya Guru Pendidikan Agama Islam DalamP Nilai-Nilai Pendidikan Karakter di SMP Islam Terpadu Mutiara Insan Bendosari Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/2

0 3 12

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MEMOTIVASI SISWA DAN MENINGKATKAN NILAI-NILAI Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Memotivasi Siswa Dan Meningkatkan Nilai-Nilai Ibadah (Studi Empiris Di SMP Muhammamadiyah 2 Surakarta Tahu

0 1 14

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MEMOTIVASI SISWA DAN MENINGKATKAN NILAI-NILAI Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Memotivasi Siswa Dan Meningkatkan Nilai-Nilai Ibadah (Studi Empiris Di SMP Muhammamadiyah 2 Surakarta Tahu

0 2 19

STUDI TENTANG HUBUNGAN PENGAMALAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN (ISLAM) DENGAN PENYEBAB KENAKALAN SISWA-SISWI SMP NEGERI 2 AMPEL BOYOLALI TAHUN PELAJARAN: 2008/2009.

0 1 21

INTERNALISASI NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP IPIEMS SURABAYA.

1 9 152

INTERNALISASI NILAI – NILAI AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMP NEGERI 26 SURABAYA.

3 18 114

NILAI NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

0 0 12

HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN ORGANISASI REMAJA ISLAM (RISSMANA) DENGAN PENGAMALAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM PADA SISWA SMAN 1 AMBARAWATAHUN 2015 SKRIPSI

0 0 105