32
dijadwalakan. Namun waktu proses penjadwalan dengan algorima Max-Min Ant System sangat dipengaruhi oleh jumlah komponen yang dijadwalkan, semakin
besar kasus maka waktu yang diperlukan akan semakin lama pula
3. Jurnal : Eko Zulkaryanto dan Musthofa, 2011, Sistem Penjadwalan Ujian Menggunakan
Answer Set Programming
Eko Mushtofa, 2011 Dalam menyebutkan bahwa ASP telah mampu memodelkan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1
Sistem Mayor-Minor
Institut Pertanian
Bogor. Pemodelan
penyelesaian permasalahan penjadwalan berhasil untuk dataset yang dibuat per Fakultas dan
belum berhasil dilakukan untuk data keseluruhan.
N. Kerangka Berfikir
Dunia pendidikan yang kian berkembang menuntut pihak kurikulum sekolah untuk mampu menyusun jadwal pelajaran sedemikian hingga tidak ada
bentrokan antara guru, kelas, pelajaran serta ruang kelas yang digunakan. Maka dibutuhkan suatu perangkat lunak yang dapat membantu pekerjaan tersebut secara
efisien. Perangkat lunak yang dibutuhkan bukan berarti dapat menggantikan peran
penjadwalan secara penuh, namun setidaknya kegiatan penjadwalan tersebut dapat diselesaikan secara tepat dan dapat mengurangi berbagai beban permasalahan
yang dihadapi ketika dilakukan dengan metode konvensional. Perangkat lunak yang sampai sekarang digunakan masih memiliki beberapa kelemahan, baik dari
usabilitas, kompatibilitas, antarmuka pengguna, maupun fungsionalitasnya. Sehingga ini menjadika suatu ide untuk mengembangkan perangkat lunak baru
33
yang lebih inovatif mengadopsi dari system yang sudah ada kemudian digabungkan dengan teknik-teknik baru agar lebih bernilai bagi penggunanya,
khususnya pihak kurikulum sekolah.Untuk mengembangkan perangkat lunak tersebut, maka selain dibutuhkan ketrampilan rekayasa juga diperlukan pengujian
perangkat lunak tersebut dari beberapa faktor seperti usability, functionality, compatibility dan user interface. Sehingga perangkat lunak yang dihasilkan akan
lebih berkualitas.
Gambar 7 : Kerangka Berfikir
Masalah :
Jadwal Pelajaran Bentrok
Software Quality
Solusi :
Sistem Penjadwalan
Analisis Kualitas
Batasan :
Jadwal Pelajaran SMK 1 Pacitan
Faktor Kualitas Functionality, Usability, Compatibility, User Interface
Pengembangan Perangkat Lunak : Daftar kebutuhan
→ perancangan → pengembangan → pengujian
Hasil : Sistem Penyusunan Jadwal Pelajaran
Analisis Kualitas :
Functionality
Usability
Compatibility
User Interface
KESIMPULAN
34
O. Pertanyaan Peneliti
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dijelasakan sebelumnya, Penulis merumuskan beberapa pertanyaan penelitian antara lain :
1. Apakah Aplikasi Sistem Penyusunan Jadwal Pelajaran Sekolah yang
dikembangkan dalam penelitian ini memenuhi standar faktor kualitas functionality?
2. Apakah Aplikasi Sistem Penyusunan Jadwal Pelajaran Sekolah yang
dikembangkan dalam penelitian ini memenuhi standar faktor kualitas usability?
3. Apakah Aplikasi Sistem Penyusunan Jadwal Pelajaran Sekolah yang
dikembangkan dalam penelitian ini memenuhi standar faktor kualitas compatibility?
4. Apakah Aplikasi Sistem Penyusunan Jadwal Pelajaran Sekolah yang
dikembangkan dalam penelitian ini memenuhi standar faktor kualitas user interface?
35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Prosedur Pengembangan.
Penelitian ini menggunakan metode pengembangan perangkat lunak classic life cycle atau model air terjun yang dimulai dari tahap analisis, perancangan,
pengembangan dan pengujian Pressman,2001:29.
Gambar 8 : Classic Life Cicle
1. Tahap Analisis.
Tujuan tahap ini adalah menentukan peryaratan perangkat lunak yang dibuat agar nantinya dapat bermanfaat bagi pihak yang menggunakannya. Persyaratan
tersebut meliputi aspek fungsionalitas, usabilitas, serta kompabilitas.
2. Tahap Perancangan.
Tujuan tahap ini adalah menyiapkan prototipe perangkat lunak. Beberapa kegiatan yang dilakukan seperti mengkaji format laporan yang sudah ada,
prosedur-prosedur kerja, serta dokumentasi lain yang kemudian digunakan untuk mendukung perangkat lunak yang dibuat agar nantinya sesuai dan bermanfaat
bagi penggunanya.