Manfaat Teoritis Manfaat Praktis

13 2 Kebijakan pendidikan dilahirkan dari ilmu pendidikan segabai ilmu praktis yaitu kesatuan antara teori dan praktik pendidikan. Oleh sebab itu kebijakan pendidikan meliputi proses analisis kebijakan, perumusan kebijakan, pelaksanaan, dan evaluasi. 3 Kebijakan pendidikan haruslah mempunyai validitas dalam perkembangan pribadi serta masyarakat yang memiliki pendidikan itu. Bagi perkembangan individu, validitas kebijakan pendidikan tampak dalam sumbanganya bagi proses kemerdekaan individu dalam pengembangan pribadinya. 4 Pendidikan merupakan milik masyarakat, apabila pendidikan merupakan milik masyarakat maka suara masyarakat dapat masuk dalam perumusan kebijakan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan pendidikan. 5 Kebijakan pendidikan didukung oleh riset dan pengembangan, suatu kebijakan pendidikan bukanlah suatu yang abstrak tetapi yang dapat diimplementasikan. 6 Kebijakan pendidikan dalam masyarakat modern merupakan bagian dari kebijakan publik, yang milik masyarakat dan milik seluruh warga negara. 7 Kebijakan pendidikan harus berfokus pada tujuan yaitu kepada kebutuhan peserta didik. 8 Kebijakan pendidikan diarahkan pada terbentuknya masyarakat demokratis. 14 9 Kebijakan pendidikan berkaitan dengan penjabaran misi pendidikan dalam pencapaian tujuan-tujuan tertentu. 10 Kebijakan pendidikan harus efisiensi. 11 Kebijakan pendidikan bukan untuk kekuasaan semata, namun untuk kepentingan kebutuhan peserta didik. 12 Kebijakan pendidikan bukan berdasarkan instuisi atau kebijaksanaan yang irasional 13 Kejelasan tujuan kebijakan pendidikan akan melahirkan kebijakan yang tepat dan tujuan yang jelas. 14 Kebijakan pendidikan diarahkan bagi pemenuhan kebutuhan peserta didik bukan kepada birokrat. Berdasarkan beberapa konsep, definisi, dan pengertian kebijakan pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa kebijakan pendidikan merupakan suatu keputusan yang diambil dan dibuat oleh pemerintah sebagai strategi dalam penyelenggaraan pendidikan dan sebagai reaksi untuk menangani atau menyelesaikan permasalahan pendidikan guna mencapai tujuan dan peningkatan mutu pendidikan.

b. Implementasi Kebijakan Pendidikan

Implementasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Implementasi juga merupakan penyedia sarana yang menimbulkan dampak dan akibat dalam undang-undang, keputusan pemerintah, keputusan dan peradilan kebijakan yang dibuat oleh lembaga– lembaga 15 pemerintah di suatu daerah. Implementasi kebijakan dapat dijadikan sebagai proses penerapan kebijakan yang sudah ada. Menurut kamus webster, implementasi diartikan sebagai to provide the means for carrying out menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu, to give practical effect to menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu. Sehingga pengertian diatas mengandung arti bahwa implementasi kebijakan dapat dilihat sebagai proses menjalankan keputusan kebijakan Arif Rohman, 2001 : 83. Menurut Charles O. Jones Arif Rohman, 2012 : 106 implementasi adalah suatu aktifitas yang dimaksudkan untuk mengoperasikan sebuah program. Adapun tiga pilar aktivitas dalam mengoperasikan program tersebut adalah : a Pengorganisasian, pembentukan atau penataan kembali sumberdaya, unit-unit serta metode untuk menjalankan program agar bisa berjalan. b Interpretasi, yaitu aktivitas menafsirkan agar program menjadi rencana dana pengarahan yang tepat dan dapat diterima serta dilaksanakan. c Aplikasi, berhubungan dengan perlengkapan rutin bagi pelayanan, pembayaran, atau lainnya yang disesuaikan dengan tujuan atau perlengkapan program. Jadi implementasi adalah sebuah aktivitas untuk menjalankan atau mengoperasikan suatu program atau kebijakan. Kebijakan dibuat