7
karena mereka dianggapmasyarakatkaum marjinal.Anak punk mempunyai gaya hidup yang tidak sesuai norma yang berlaku pada masyarakat, tidak
dapat dipungkiri bahwa di sisi lain anak punk itu sendiri mempunyai nilai yang positif seperti jiwa sosial yang tinggi dan kreatif yang masyarakat pada
umumnya tidak memperdulikan. Di Yogyakarta sendiri sudah banyak permasalahandewasa awal yang
menjadi punkers dan ikut komunitas punk, seperti: 1
Kegelisahan masayarakat karena imagepunk seolah terkesan sangardengan penampilannya sehingga menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
2 Berbagai permasalahan yang timbul karena minimnya pemahaman tentang
sikap seorangpunk dan adapula yang tidak mengerti sama sekali atau hanya mengikuti trendsaja, sehingga menimbulkan citra diri anak punk di mata
masyarakat itu buruk. Oleh karena itu mengapa peneliti memilih fenomena tentang citra diri
anak punk dikarenakan ingin mengetahui lebih luas tentang citra diri anak punkyang berada di berbagai di Yogyakarta dan faktor pendorong anak
menjadi punk atau masuk dalam komunitas punk.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada di latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasikan permasalahan khusus yang terkait dengan beberapa
masalah yang akan dicari pemecahannya dalam penelitian. Adapun permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan penelitian ini antara
lain dapat dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut :
8
1 Penampilan anak punk yang berbeda dengan lainnya..
2 Orang tuanya selalu merespon negatif tentang punk.
3 Adanya anak punk yang minim tentang ideologi punk sesungguhnya itu.
4 Citra diri anak punk yang dianggap negatif masyarakat.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang didapatkan, agar penelitian ini dapat dilakukan dengan lebih mendalam maka peneliti membatasi masalah
pada: “Citra Diri Anak Punk di Yogyakarta”
D. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah di atas dapat dirumuskan permasalahannya sebagaiberikut :
1 Bagaimana citra diri anak punk di Yogyakarta
2 Faktor pendorong menjadi punk.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana citra diri anak punk di Yogyakarta dan
faktor pendorong individu itu sendiri menjadi punk.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoritis maupun praktis.
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan memperkaya teori mengenai citra diri anak punk. Dengan pengetahuan
9
ini, diharapkan juga dapat meningkatkan segala hal yang berhubungan dengan citra diri anak punk.
b. Manfaat praktis
1. Bagi pembaca, peneliti ini dapat digunakan sebagai media informasi
untuk menggambarkan citra diri anak punk Yogyakarta yang sesungguhnya dan mengetahui faktor penyebab anak muda masuk di
komunitas punk untuk menjadi punker. 2.
Bagi peneliti, penelitian ini untuk menambah wawasan tentang komunitas punk yang sesungguhnya dan dapat dijadikan informasi
untuk melakukan pendekatan terhadap kelompok punk dalam lingkup bimbingan dan konseling.
3.
Bagi jurusan, peneliti ini dapat dijadikan informasi atau referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai citra diri anak punk.
10
BAB lI KAJIAN PUSTAKA
A. PUNK