33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi- onal Sukmadinata, 2006. Penelitian korelasional
adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel
lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel dinyatakan dengan besarnya koefisiensi korelasi lain
dan signifikasi secara statistik. Variabel yang dikore- lasikan dapat berasal dari subjek yang sama atau
berbeda Sutriyono, 2004. Dalam penelitian ini ada tiga variabel yaitu pertama variabel Supervisi Akade-
mik X
1
, kedua variabel motivasi kerja guru X
2
sebagai variabel bebas dan ketiga variabel kinerja mengajar guru Y sebagai variabel terikat. Tempat
penelitian di SD Gugus Durian kecamatan Bejen.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Sugiyono 2005 mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari,
selanjutnya ditarik kesimpulan. Populasi dalam pene- litian ini adalah seluruh guru Sekolah Dasar di
34 wilayah Gugus Durian Kecamatan Bejen yang ber-
jumlah 68 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
populasi sehingga sampel penelitian ini merupakan sampel populasi sampel total.
3.3 Variabel dan Model Penelitian
Variabel dan model pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut:
Gambar 3.1 Model Penelitian
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan
Supervisi Akademik Kepala Sekolah X
1
Kinerja Mengajar Guru Y
Motivasi Kerja Guru X
2
35 sistematis sehingga lebih mudah diolah Arikunto,
2002. Instrumen pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah berupa skala. Pengukuran kinerja mengajar guru menggunakan skala dengan
tipe pertanyaan tertutup yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kinerja mengajar guru.
Responden diminta memilih salah satu kemungkinan jawaban yang disediakan. Jawaban dari responden
ditentukan dengan skala Likert antara 1 sampai dengan 4. Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelom- pok orang tentang fenomena sosial Sugiyono 2009.
Peneliti menggunakan Skala Kinerja Mengajar Guru disusun oleh Hanif 2004 untuk mengukur
kinerja guru. Skala Kinerja mengajar guru terdiri dari 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu:
1 Teaching Skills TS adalah guru memiliki keter- ampilan mengajar yang baik yaitu mengajar secara
efektif di kelas dan memuaskan dalam gaya dan kualitas mengajarnya; 2 Management skill MS
adalah keterampilan guru untuk mengatur waktu mengajar dan tugas-tugasnya yang lain yang
ditugaskan oleh kepala sekolah; 3 Discipline and regularity DR terkait dengan keteraturan dan
ketepatan waktu guru di sekolah. Berikut kisi-kisi angket kinerja mengajar guru.
Instrumen kinerja mengajar guru terdiri dari 15 butir soal. Setiap butir item memiliki empat alternatif
jawaban dengan skor mulai dari 1 hingga 4. Item pernyataan diberi skor 4 untuk pilihan jawaban
36 “Selalu SL”, skor 3 untuk “Sering SR”, skor 2 untuk
“Jarang JR”, dan skor 1 untuk pilihan jawaban “Tidak Pernah TP”.
Sedangkan Konsep, Sub Konsep, Indikator Empirik dan Nomor Item dari Instrumen
Kinerja Mengajar Guru.
37
Tabel 3.1 Konsep, Sub Konsep, dan Indikator Kinerja
Mengajar Guru
Konsep Sub Konsep
Indikator Empirik Nomor item
Kinerja mengajar
guru adalah prestasi kerja
guru yang ditunjukkan
dengan keterampilan
mengajar, keterampilan
manajemen, kedisiplinan
dan keter- tiban, dan
keterampilan hubungan
pribadi Hanif, 2004
1 Keteram- pilan meng-
ajar Aktivitas
mengorgani- sasi atau
mengatur lingkungan
sebaikbaik- nya dan
menghu- bungkan
dengan anak,
sehingga terjadi proses
belajar 1. Menggunakan gaya
mengajar yang berbeda-beda
2. Kebanyakan siswa di kelas mendapat nilai
yang baik 3. Mengajar setiap siswa
menurut kemampuan mereka
4. Membuat persiapan dari rumah sebelum
mengajar. 5. Mengajar materi
pelajaran yang sulit dengan mudah.
6. Menjawab pertanyaan dari siswa sebaik
mungkin sehingga siswa merasa puas.
1. Saya menggunakan gaya mengajar yang
berbeda-beda 2. Nilai hasil belajar siswa
di kelas kebanyakan mendapat nilai yang
baik 3. Saya mengajar setiap
siswa menurut kemampuan mereka
4. Saya membuat persiap- an dari rumah untuk
mengajar 5. Saya mengajar materi
pelajaran yang sulit dengan mudah
6. Jika ada pertanyaan dari siswa di kelas, saya
mencoba sebaik mungkin untuk membe-
rikan jawaban yang memuaskan.
2. Keterampil- an manaje-
men mengelola
kelas, siswa, tugas siswa,
dan tugas guru
7. Berbuat adil dalam memberi nilai.
8. Tidak mempengaruhi kegiatan belajar
mengajar di kelas dengan kegiatan
ekstra kurikuler. 9. Tidak mencampurkan
tanggung jawab rumah dalam
pekerjaan saya 10. Berusaha
mengembangkan diri 7. Saya memberi nilai
dengan adil 8. Saya tidak mempe-
ngaruhi kegiatan belajar di kelas dengan kegiatan
ekstrakurikuler 9. Saya tidak mempenga-
ruhi pekerjaan saya dengan tugas rumah.
10. Saya selalu berusaha untuk mengembangkan
diri. 3. Disiplin dan
tertib Melak-
sanakan kegiatan
sesuai dengan
ketentuan yang
berlaku 11. Hadir di kelas tepat
waktu. 12. Tidak mengerjakan
pekerjaan tambahan selama di dalam
kelas. 13. Mengerjakan peker-
jaan dengan penuh tanggung jawab.
14. Menyelesaikan silabus tepat waktu
di kelas 15. Memelihara metode-
metode di dalam kelas
11. Ketika saya di sekolah, saya hadir dalam kelas
tepat waktu 12. Saya tidak mengerjakan
pekerjaan tambahan selama di dalam kelas
13. Saya mengerjakan pekerjaan saya dengan
penuh tanggung jawab 14. Saya menyelesaikan
silabus tepat waktu di kelas
15. Saya menerapkan berbagai metode
mengajar di kelas.
38 Variabel Supervisi Akademik Kepala Sekolah
digunakan Skala Supervisi Akademik Kepala Sekolah diukur dengan Skala yang disusun berdasarkan teori
Lucio 1990. Skala Supervisi akademik dikutip dari instrumen yang disusun Jaenuri 2012. Instrumen
supervisi akademik kepala sekolah terdiri dari tiga tahap yaitu:
1 Perencanaan supervisi
yang membahas
tentang serangkaian rencana kegiatan untuk membantu guru dalam mengembangkan ke-
mampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, 2 pe-
laksanaan supervisi, yaitu kegiatan-kegiatan utama dalam supervisi yang berisi tentang
teknik supervisi meliputi kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kun-
jungan antar kelas, dan kegiatan menilai diri sendiri, dan 3 umpan balik supervisi yaitu
serangkaian kegiatan evaluasi pelaksanaan supervisi dan tindak lanjut supervisi. Kemu-
dian masing-masing sub konsep tersebut di- kembangkan oleh peneliti dengan mempertim-
bangkan kondisi di tempat penelitian. Berikut kisi-kisi instrument supervisi akademik.
Skala Supervisi Akademik Kepala Sekolah jumlah total pernyataan 84 item dan telah dilakukan
uji validasi sebanyak 10 item gugur, sehingga jumlah total yang akan dipergunakan 74 item. Setiap item
memiliki empat alternatif jawaban dengan skor mulai dari 1 hingga 4, item pernyataan diberi skor 1 untuk
jawaban “Sangat Tidak Bermanfaat”, skor 2 untuk “Kurang Bermanfaat”, skor 3 untuk “Bermanfaat”, dan
skor 4
untuk pilihan jawaban “Sangat Bermanfaat”.
39 Tabel 3.2 menjabarkan Konsep, Sub Konsep,
Indikator Empirik dan Nomor item dari Supervisi Akademik.
Tabel 3.2 Konsep, Sub Konsep, dan Indikator
Supervisi Akademik
Konsep Sub
Konsep Indikator Empirik
Nomor item
Supervisi Akademik
adalah serangkai-
an kegiatan membantu
guru me- ngembang-
kan ke- mampuan-
nya mengelola
proses pembela-
jaran demi pencapaian
tujuan pembela-
jaran Lucio,
1990 1. Peren-
canaan supervisi
1. Menentukan per- lunya supervisi
2. Menyusun program
supervisi 3. Menentukan
sasaran supervisi guru
4. Menentukan tujuan supervisi
5. Menentukan target
supervisi 6. Menyusun langkah
supervisi 7. Menyusun teknik
supervisi 1. Kepala sekolah menentukan
perlunya supervisi akademik 2. Kepala sekolah melakukan
perumusan bersama guru bahwa supervisi merupakan suatu
kebutuhan bagi guru. 3. Kepala sekolah menyusun
program supervisi akademik. 4. Kepala sekolah membuat
rencana untuk setiap kegiatan yang berhubungan dengan
supervisi akademik. 12. Kepala sekolah menentukan
sasaran guru yang akan disupervisi
13. Kepala sekolah menentukan secara terbuka siapa guru yang
akan disupervisi 14. Tujuan supervisi ditetapkan
sejak awal secara jelas dan tegas.
15. Tugas kepala sekolah dilengkapi dengan tujuan yang
ditentukan sejak awal dengan melibatkan guru secara jelas.
16. Kepala sekolah menetapkan target yang akan dicapai dalam
kegiatan supervisi akademik. 17. Kepala sekolah merumuskan
standar akhir yang harus dicapai dalam supervisi akademik
18. Langkah-langkah kegiatan supervisi disusun oleh kepala
sekolah secara runtut. 19. Langkah-langkah supervisi
disusun oleh kepala sekolah secara jelas.
22. Kepala sekolah menyusun teknik- teknik supervisi yang mudah
diikuti guru 23. Guru perlu dilibatkan dalam
menyusun tehnik supervisi
40
8. Menyusun pedom- an supervisi
akademik 9. Menyamakan
persepsi warga 10. Menyepakati
materipelajaran yang akan
disupervisi 11. Menyusun instru-
men supervisi 12. Mengkomuni-
kasikan 13. Menyusun
rencana tindak lanjut
5. Kepala sekolah menyusun pedoman pelaksanaan dan
pengawasan supervisi akademik 6. Kepala sekolah menyamakan
persepsi seluruh warga sekolah tentang program supervisi
akademik. 11. Bersama guru, kepala sekolah
menyepakati materi pelajaran yang akan disupervisi
7. Kepala sekolah menyusun instrument supervisi
8. Kepala sekolah membuat alat ukur untuk mengukur pekerjaan guru.
9. Kepala sekolah membuat dan mengkomunikasikan jadwal
supervisi 10. Kepala sekolah dalam melakukan
bimbingan kepada guru bersifat terbuka dengan mengkomuni-
kasikan terlebih dahulu kepada guru.
20. Kepala sekolah menyusun rencana tindak lanjut pasca
supervisi. 21. Kepala sekolah membuat
rencana pengembangan kegiatan selanjutnya untuk setiap kegiatan
yang berhubungan dengan tugas guru.
2. Pelak- sanaan
Supervisi 14. Melakukan
kunjungan kelas 15. Melakukan
observasi kelas 16. Mengikuti
pembelajaran 17. Melakukan
pertemuan dengan guru
secara individual
24. Kepala sekolah melakukan kunjungan kelas
25. Kunjungan kepala sekolah dilakukan secara rutin.
26. Kepala sekolah melakukan observasi kelas mengamati
proses pembelajaran di kelas dengan teliti
27. Keikutsertaan kepala sekolah dalam pembelajaran di kelas
dilakukan secara rutin 32. Kepala sekolah mengikuti
kegiatan pembelajaran di kelas 33. Kepala sekolah membantu guru
menciptakan suasana pembelajaran di kelas lebih
kondusif. 28. Kepala sekolah melakukan
pertemuan dengan guru secara individual.
29. Pertemuan individu antara guru dengan kepala sekolah perlu
ditingkatkan.
41
18. Dialog dengan guru
19. Penilaian diri guru
20. Kecakapan guru 21. Penguasaan
materi
22. Pelayanan guru 23.Pendampingan
guru dalam kunjungan antar
kelas 30. Kepala sekolah melakukan
percakapan dan dialog dengan guru secara individual
31. Kepala sekolah bertukar pikiran dengan guru secara individual.
38. Kepala sekolah membantu guru melakukan penilaian diri
39. Kepala sekolah member dorongan kepada guru untuk bisa
menilai diri sendiri dengan jujur. 34. Kepala sekolah mengamati
kecakapan guru dalam mengajar. 35. Kepala sekolah memiliki catatan
kecakapan guru dalam mengajar di kelas.
40. Kepala sekolah mengamati penguasaan guru dalam materi
pembelajaran 41. Kepala sekolah mendorong guru
agar mau belajar untuk memperkaya ilmu pengetahuan
dalam pembelajaran. 42. Kepala sekolah mengamati
pelayanan yang diberikan guru kepada siswa
36. Kepala sekolah mendampingi guru-guru dalam melakukan
kunjungan antar kelas. 37. Kepala sekolah dan guru
mengunjungi kelas lain bertukar pendapat dalam memecahkan
masalah-masalah dikelas
3..Umpan balik
Supervisi 24. Penggunaan alat
bantu pelajaran
25. Penggunaan pedoman
26. Membantu penggunaan
buku teks secara efektif
27. Penilaian 43. Kepala sekolah membantu guru
menggunakan secara efektif petunjuk bagi guru.
44. Kepala sekolah membantu guru menggunakan bahan pembantu
guru lainnya. 55. Kepala sekolah membantu guru
menggunakan pedoman pembelajaran
56. Kepala sekolah menjelaskan penggunaan pedoman
pembelajaran yang akan digunakan guru di kelas.
45. Kepala sekolah membantu guru menggunakan buku teks secara
efektif. 46. Kepala sekolah menyediakan
buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru.
57. Kepala sekolah membantu guru mengevaluasi peserta didik
dengan lebih teliti dan seksama. 58. Kepala sekolah bersama guru
42
28. Hasil kegiatan 29. Perbaikan
30. Pengayaan
31. Tehnik pembelajaran
32. Proses
Pembelajaran 33. Tindak lanjut
34. Pemanfaatan lingkungan
35. Perilaku guru dengan siswa
36. Perilaku guru
dengan rekan menentukan keputusan hasil
pekerjaan siswa yang akan digunakan sebagai ukuran
prestasi. 61. Kepala sekolah membantu guru
menilai hasil kegiatan pembelajaran.
62. Kepala sekolah membantu guru dalam melakukan perbaikan
pembelajaran. 63. Kepala sekolah membantu guru
merencanakan perbaikan pembelajaran.
64. Kepala sekolah membantu guru dalam membuat program
pengayaan pembelajaran. 65. Kepala sekolah mengarahkan
guru agar siswa yang sudah mencapai KKM diberi
pengayaan. 49. Kepala sekolah membantu guru
mengembangkan teknik pembelajaran yang telah
mereka kuasai. 50. Kepala sekolah memberikan
pendapat komentar tentang teknik pembelajaran yang
dilakukan guru. 47. Kepala sekolah membantu guru
melaksanakan pembelajaran yang efektif.
48. Kepala sekolah menjelaskan kepada guru tentang bagaiman
melaksanakan pembelajaran yang efektif.
66. Kepala sekolah membantu guru dalam menindaklanjuti hasil
pembelajaran. 67. Kepala sekolah membantu guru
membuat rencana tindaklanjut hasil pembelajaran.
53. Kepala sekolah membantu guru menggunakan lingkungan
sekitar sebagai media pembelajaran.
54. Kepala sekolah member contoh kepada guru bagaimana
memanfaatkan lingkungan untuk pembelajaran.
68. Kepala sekolah ,membantu guru dalam peningkatan perilaku
guru dengan siswa. 69. Kepala sekolah bersama guru
menyusun aturan pelayanan yang harus diberikan guru
kepada siswa. 70. Kepala sekolah membantu guru
dalam peningkatan perilaku
43
sejawat 37. Metode
pembelajaran 38. Kondisi
pembelajaran
39. Penyampaian hasil
40.Mengapresiasi kerja guru
41. Pemecahan masalah
dengan PTK guru dengan teman sejawat
51. Kepala sekolah membantu guru menggunakan metodologi yang
luwes fleksibel 52. Kepala sekolah memberikan
contoh penggunaan metodologi yang luwes.
59. Kepala sekolah membantu guru dalam menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif 60. Kepala sekolah bersama guru
mengupayakan pembelajaran berjalan menyenangkan.
71. Kepala sekolah membantu guru dalam penyampaian hasil
pembelajaran 72. Kepala sekolah bersama guru
menyusun laporan hasil belajar siswa kepada siswa lain dan
orang tua. 73. Kepala sekolah mengapresiasi
seluruh tindakan dan hasil kerja guru
74. Kepala sekolah membantu guru menyusun dan
mengembangkan PTK
Untuk mengukur motivasi kerja guru menggu- nakan skala motivasi kerja yang diadaptasikan dari
teori menurut Herzberg 1995 yang diambil dari instrumen yang disusun Basori 2011. Instrumen ini
disusun berdasarkan dua faktor yaitu: 1 faktor instrinsikmotivasi internal; dan 2 faktor ekstrin-
sikmotivasi eksternal, yang kemudian dijabarkan dalam 18 item. Setiap item memiliki empat alternatif
jawaban dengan skor mulai dari 1 hingga 4, item pernyataa
n diberi skor 1 untuk jawaban “Sangat Tidak Bermanfaat” STB, skor 2 untuk “Kurang Bermanfaat”
KB, skor 3 untuk “Bermanfaat” B, dan skor 4 untuk pilihan jawaban “Sangat Bermanfaat” SB. Sebanyak
44 18 Item dalam motivasi kerja guru berupa pernyataan
unfavorable. Tabel 3.3 menjabarkan konsep, sub konsep,
Indikator Empirik dan Nomor item dari motivasi kerja guru.
Tabel 3.3 Konsep, Sub Konsep, dan Indikator Motivasi Kerja
Konsep Sub Konsep
Indikator Empirik Nomor item
Motivasi kerja guru
adalah dorongan
untuk menentukan
perilaku seseorang
dalam melakukan
pekerjaan Herzberg,1
995 1. Faktor yang
sifatnya ekstrinsik,
bersumber dari luar diri
yang turut membentuk
perilaku dalam
kehidupannya .
1. Menjaga serta mempertahankan
status keprofesionalan .
2. Menjaga hubungan baik dengan atasan
. 3. Hubungan baik
dengan rekan- rekan sekerja
4. Memperoleh penghargaan
pengakuan yang nyata dari atasan .
5.Melaksanakan kebijakan organisasi
sekolah secara serius.
6. Mengerjakan administrasi yang
berhubungan dengan pekerjaan
secara baik 7.Mengutamakan
tugas pokok dari pada tugas
sampingan 8. Bekerja dengan
serius meskipun imbalan yang
diterima belum memadaiberimbang
dengan volume kerja
9. Sikap yang dapat digugu dan ditiru
oleh siswa. 1. Saya senang dan selalu
menjaga serta mempertahankan status
keprofesionalan sebagai guru.
2. Saya selalu menjaga hubungan baik dengan
atasan saya. 3. Saya memiliki
hubungan baik dengan rekan-rekan sekerja
4. Pekerjaan yang saya hasilkan selalu
memperoleh penghargaan pengakuan
yang nyata dari atasan saya.
5. Saya menerima dan melaksanakan kebijakan
organisasi sekolah secara serius.
6. Saya akan mengerjakan administrasi yang
berhubungan dengan pekerjaan secara baik
7. Saya lebih mengutamakan tugas
pokok dari pada tugas sampingan
8. Saya bekerja dengan serius meskipun imbalan
yang saya terima belum memadaiberimbang
dengan volume kerja saya 9. Saya sebagai guru harus
memiliki sikap yang dapat digugu dan ditiru oleh
siswa.
45
2.Faktor yang mendorong
seseorang yang sifatnya intrinsik,
bersumber dala m diri seseorang
atau faktor yang kehadirannya
dapat menimbulkan
kepuasan kerja dan
meningkatkan hasil
kerja individu.
10. Memiliki keinginan berprestasi
sebagai kebutuhan untuk
mendorong mencapai sasaran
11. Serius bekerja meskipun tidak
memperoleh pengakuan dari
pimpinan atas hasil karyahasil
kerja yang telah dicapai.
12. Tanggung jawab penuh pada
pekerjaan. 13. Memperoleh
peningkatan karier melalui
kerja keras 14. Pelajaran
tambahan bagi siswa yang hasil
evaluasinya kurang
15. Meskipun gaji masih terasa
kurang, tetap menyenangi
pekerjaan sebagai guru
16. Dalam melaksa- nakan pekerjaan,
saya berusaha melakukannya
dengan benar dan tampil lebih baik
serta selalu mengutamakan
kualitas.
17. Selalu hadir secara disiplin
dan menyelesaikan
tugas dengan tepat waktu dalam
bekerja.
18. Optimis untuk bisa berkembang
dengan baik. 10. Saya memiliki keinginan
berprestasi sebagai kebutuhan untuk
mendorong mencapai sasaran
11. Saya tetap serius bekerja meskipun tidak
memperoleh pengakuan dari pimpinan atas hasil
karyahasil kerja yang telah dicapai.
12. Saya memiliki tanggung jawab penuh pada
pekerjaan saya 13. Saya berkeinginan untuk
memperoleh peningkatan karier
melalui kerja keras 14. Meskipun tidak ada
kewajiban, saya memberikan pelajaran
tambahan bagi siswa yang hasil evaluasinya
kurang
15.Meskipun gaji saya masih terasa kurang, saya
tetap menyenangi pekerjaan sebagai guru
16.Dalam melaksanakan pekerjaan, saya berusaha
melakukannya dengan benar dan tampil lebih baik
serta selalu mengutamakan kualitas.
17.Dalam bekerja saya selalu hadir secara disiplin
dan menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.
18.Saya Optimis untuk bisa berkembang dengan baik.
46
3.5 Analisis Validitas Item dan Reliabilitas