Latar Belakang Analisa Kadar Besi (Fe) pada Air Baku dan Air Reservoir di PDAM Tirtanadi IPA Sunggal

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sungai Belawan merupakan sumber air baku untuk PDAM Tirtanadi Sunggal, Sungai Belawan yang berhulu di Kecamatan Pancur Batu dan melintasi Kecamatan Sunggal telah melewati banyak permukiman. Sehingga kemungkinan air sungai Belawan sudah tercemar oleh sampah hasil pembuangan masyarakat sekitar baik sampah rumah tangga maupun sampah industri rumah tangga. Sampah berdasarkan sifatnya dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik sampah yang dapat diuraikan yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, daun kering, dan sebagainya. Sampah anorganik sampah yang tidak dapat diuraikan yaitu sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, botol, gelas, salah satunya kaleng yang sudah berkarat dan sebagainya. Sehingga aliran sungai Belawan sudah tercemar oleh sampah anorganik yaitu besi yang terdapat dalam kaleng yang berkarat tersebut Azwar,1996 . Besi adalah salah satu elemen yang dapat ditemui hampir pada setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada umumnya besi yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut sebagai Fe 2+ atau Fe 3+. Kandungan maksimal ion Fe Fe 2+, Fe 3+ . Besi dalam air berbentuk ion bervalensi dua Fe 2+ dan bervalensi tiga Fe 3+ . Dalam bentuk ikatan dapat berupa Fe 2 O 3 , FeOH 2 , FeOH 3 atau FeSO 4 tergantung dari unsur lain yang Universitas Sumatera Utara mengikatnya. Dinyatakan pula bahwa besi dalam air adalah bersumber dari dalam tanah sendiri di samping dapat pula berasal dari sumber lain Widowati, 2008. Kadar besi dalam air baku menurut persyaratan yang telah ditetapkan adalah 0,3 mgl dalam Peraturan Pemerintah No. 82 Tanggal 14 Desember Tahun 2001. Kadar besi dalam air hasil olahan ataupun air reservoir menurut persyaratan yang telah ditetapkan adalah 0,3 mgl dalam PERMENKES No. 492 MenkesPerIv2010 Tanggal 19 April Tahun 2010 tentang persyaratan kuliatas air minum. Prinsip dasar metode kolorimetri adalah tercapainya kesamaan warna bila jumlah penyerap yang dilewati sinar pada kedua sisi larutan persis sama. Metode ini dapat diterapkan untuk penentuan komponen zat warna ataupun komponen yang belum berwarna. Namun dengan menggunakan reagen pewarna yang sesuai dapat mengasilkan senyawa berwarna yang merupakan fungsi dari kandungan komponennya Basset,1994 . Oleh karena itu saya tertarik untuk mengetahui kadar besi yang terdapat pada air sungai Belawan yang digunakan untuk pengolahan di PDAM Tirtanadi Sunggal menggunakan metode kolorimetri.

1.2 Tujuan Dan Manfaat