Syarat Fisik Air Minum Syarat Kimia Air Minum Logam Besi

didistribusikan bila air memenuhi syarat kualitas air. Untuk memastikan kualitas air, perlu dilakukan pengendalian mutu. Pengendalian mutu mutlak diperlukan agar kualitas air bersih dapat dijamin sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492MENKESPERIV2010 yang meliputi aspek fisika, kimia dan mikrobiologi.

9. Lagoon

Air buangan limbah cair dari masing-masing unit pengelohan dialirkan ke lagoon untuk didaur ulang. Daur ulang merupakan cara yang tepat dan aman dalam mengatasi dan meningkatkan kualitas lingkungan. Prinsip ini telah diterapkan sejak tahun 2002 di IPA Sunggal dengan kapasitas 9.600 m 3 berdimensi 80 x 40 m. Lagoon terdiri dari tiga sel. Sel pertama adalah sebagai tempat lumpur . jika sel telah penuh, lumpur akan disedot ke atas dan digunakan untuk menimbuh tanah sekitar lagoon. Air dari sel pertama ini akan dialirkan ke sel berikutnya yang difiltrasi dengan batu bronjong. Air dari sel kedua ini difiltrasi lagi dengan batu benjong ke sel ketiga pada tiap-tiap unit produksi, dibuang ke lagoon untuk diproses lagi menjadi air bersih. Sehingga tidak ada air yang dibuang kembali ke badan air apabila sudah memasuki intake.

2.5 Syarat Fisik Air Minum

 Air tidak boleh berwarna  Air tidak boleh berasa  Air tidak boleh berbau Universitas Sumatera Utara  Suhu air hendaknya dibawah udara sejuk ± 25 C  Air harus Jernih

2.6 Syarat Kimia Air Minum

Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia tertentu dalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan. Menururt Gabriel 2001, syarat air minum standart internasional ditunjukkan dalam tabel berikut : Syarat Air Minum Standart Internasional Kandungan kimia Diperkenankan Maksimum kelebihan Total Solid 500 mgl 1500 mgl Warna 5 unit 50 unit Kekeruhan 5 unit 25 unit Rasa Tidak berasa - Bau Tidak berbau - Besi Fe 0,3 mgl 1 mgl Mangan Mn 0,1 mgl 0,5 mgl Tembaga Cu 1,0 mgl 1,5 mgl Zink Zn 5,0 mgl 15 mgl Calcium Ca 75 mgl 200 mgl Magnesium Mg 50 mgl 150 mgl Sulfate SO 4 200 mgl 400 mgl Chloride Cl 200 mgl 600 mgl Ph 7 – 8,5 6,5 atau 9,2 Universitas Sumatera Utara Magnesium dan sodium sulfate 500 mgl 1000 mgl Phenolic substans 0,001 mgl 0,002 mgl Dalam peraturan menteri kesehatan nomor 492MenkesperIV2010 tentang persyaratan kualitas air minum tertera pada lampiran 3 halaman 28.

2.7 Logam Besi

Besi adalah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada umumnya besi yang ada dalam air dapat bersifat :  Terlarut sebagai Fe 2+ Fero atau Fe 3+ Feri  Tersuspensi sebagai butir koloidal diameter 1 µm atau lebih besar  Tergabung dengan zat organik atau zat padat yang inorganik seperti tanah liat Kusnaedi, 2006. Pada air permukaan jarang ditemui kadar Fe lebih besar dari 1 mgl, tetapi dalam air tanah kadar Fe dapat jauh lebih tinggi. Konsentrasi Fe yang tinggi ini dapat dirasakan dan dapat menodai kain dan perkakas dapur. Dalam air minum Fe menimbulkan rasa, warna kuning , pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi dan kekeruhan. Zat besi merupakan suatu komponen dari berbagai enzim yang mempengaruhi seluruh reaksi kimia yang penting di dalam tubuh. Besi juga merupakan komponen dari hemoglobin, yang Universitas Sumatera Utara memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dan menghantarkannya ke jaringan tubuh Susilawati, 2011. Besi merupakan logam transisi dan memiliki nomor atom 26. Bilangan oksidasi Fe adalah +3 dan +2 . Fe memiliki berat atom 55,845 gmol, titik leleh 1.538 C, dan titik didih 2.861 C. Fe menempati urutan sepuluh besar sebagai unsur bumi. Fe menyusun 5 – 5,6 dari kerak bumi dan menyusun 35 dari masa bumi. Fe menempati berbagai lapisan bumi. Konsentrasi tertinggi terdapat pada lapisan terluar kerak bumi. Beberapa tempat di bumi bisa mengandung Fe mencapai 70 Widowati, 2008.

2.8 Teori Umum Kolorimetri