Pendekatan Pengumpulan Data untuk Monitoring Sistem Evaluasi

9 PEDOMAN NASIONAL MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PENGENDALIAN HIV DAN AIDS  sesuai tidaknya program yang dijalankan dengan perencanaan dan anggaran,  masalah yang dihadapi dan kemungkinan pemecahannya, dan  perlu tidaknya penyesuaian adjustment agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Selain mempertimbangkan metode dan pendekatan yang akan digunakan, monitoring yang efektif juga harus mencakup sistem pelaporan yang terkoordinasi. Tambahan pula, perlu dipikirkan pertimbangan antara jenis dan banyaknya indikator yang digunakan, tingkat pemilahan aggregat indikator, serta metode, frekuensi, waktu danatau periode pengumpulan data yang berdampak pada besarnya biaya monitoring terhadap keseluruhan anggaran proyek.

2.3.4 Persoalan Klasik Monitoring

Selama ini sistem monitoring banyak mengalami kendala yang mengurangi keefektifan sistem tersebut, seperti: 1 pembagian peran dan tanggung jawab antar pelaku yang kurang jelas, 2 tanggung jawab tidak dialokasikan dengan jelassecara eisien, 3 penegakan aturan-aturan formal lemah yang berdampak pada lemahnya koordinasi sehingga terjadi duplikasi, persaingan, kesenjangan dan penundaan pelaksanaan tanggung jawab, 4 informasi kurang sahih dan tidak relevan ketidaksesuaian antara informasi yang dibutuhkan dan informasi yang disediakan, dan 5 informasi sulit diperoleh, lemah dalam pelaporan, dan diseminasi yang kurang sehingga data kurang dimanfaatkan oleh pihak-pihak terkait Bastagli. Karena kendala-kendala tersebut di atas, hasil monitoring seringkali tidak dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, pembentukan dan penataan kelembagaan yang baik merupakan bagian terpenting untuk menjamin kelancaran arus informasi, yang selanjutnya sangat menentukan keberhasilan monitoring, diseminasi, dan pemanfaatan hasilnya.

2.3.5 Pendekatan Pengumpulan Data untuk Monitoring

Untuk mengukur input, proses, output, hasil outcomes, dan dampak perkembangan proyek, program, atau strategi diperlukan indikator kinerja performance indicators. Oleh karena itu, pengumpulan data yang dilakukan, baik pendekatan maupun metodenya, harus berpedoman pada indikator-indikator yang akan diukur. Sistem ME acapkali dilihat sebagai suatu pekerjaan statistik karena terkait dengan berbagai indikator – pada umumnya kuantitatif – yang digunakan untuk melihat pencapaian sasaran dan tujuan. Dalam praktik, pengumpulan data untuk monitoring dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif danatau kualitatif. Metode pengumpulan datanyapun bervariasi tergantung pada jenis pendekatan yang dipilih. Untuk pendekatan kuantitatif, pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan statistik yang tersedia baik dari hasil survei maupun sensus, pengumpulan data dengan metode survei terhadap sampel dari populasi yang diamati baik yang bersifat khusus berkala maupun rutin. Monitoring yang didasarkan pada data kuantitatif pada umumnya lebih berorientasi pada hasil atau tingkat pencapaian ukuran kinerja dan kurang mempertimbangkan proses. Adapun monitoring yang didasarkan pada data kualitatif, baik data dari pengamatan lapangan, wawancara mendalam, metode partisipatoris, KERANGKA KERJA ME 10 PEDOMAN NASIONAL MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PENGENDALIAN HIV DAN AIDS diskusi kelompok terarah focus group discussion - FGD, maupun metode-metode kualitatif lainnya – pada umumnya tidak semata-mata berorientasi pada hasil, tetapi juga proses. Selain itu, indikator kualitatif lebih mampu menggambarkan karakteristik yang sulit dideskripsikan dengan ukuran numerik.

2.3.6 Sistem Evaluasi

Setiap tahun dilaksanakan berbagai program, sebagian diantaranya memakan biaya yang besar, tetapi hasil yang sebenarnya dari program-program tersebut seringkali tidak diketahui. Akibatnya muncul pertanyaan-pertanyaan yang seringkali tidak terjawab:  Apakah desain program-program tersebut sudah tepat? Jawaban dari pertanyaan ini akan memberikan pembelajaran untuk penyusunan desain suatu program di masa yang akan datang.  Apakah sumberdaya yang tersedia telah digunakan secara eisien? Jawaban dari pertanyaan ini akan memberikan gambaran mengenai akuntabilitas penggunaan dana publik dalam suatu program.  Apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan yang diharapkan? Jawaban dari pertanyaan ini akan memberikan landasan bagi pengambilan keputusan mengenai apakah suatu program akan dilanjutkan, dan kalau dilanjutkan apakah desainnya akan diperbaiki. Untuk dapat memberikan jawaban yang tepat terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap program-program yang telah dijalankan. Dalam kenyataannya evaluasi terhadap suatu program yang telah dijalankan jarang dilakukan. Alasan yang sering diajukan oleh pelaksana program mengapa mereka tidak mau melakukan evaluasi adalah:  Biaya evaluasi mahal.  Evaluasi menghabiskan banyak waktu.  Secara teknis, evaluasi sulit dilakukan.  Temuan evaluasi sering bersifat politis.  Laporan evaluasi sering terlambat. Namun, alasan yang lebih penting adalah banyak pelaksana program yang takut bahwa program mereka akan dinilai gagal.

2.3.7 Komponen Evaluasi