Pembahasan Hasil Penelitian Analisis Data

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id laporan tersebut akan tertandatangan AM Agency Manager atau supervisior. Sehingga hasil laporan tersebut akan diserahkan kepada kepala kantor cabang sebagai sistem pengendalian. Pengendalian Umpan Balik Post-Action Control merupakan Pengendalian dengan cara mengevaluasi hasil-hasil yang telah terjadi setelah suatu kegiatan selesai. Peneliti melakukan wawancara di lokasi perusahaan asuransi jiwa syariah Bumiputera dengan kepala kantor cabang. Dalam wawancara responden menyatakan bahwa, “Dilihat besok tahun depan diperpanjang tidak SPIKnya itu surat perjanjian kerjanya. Mereka itu kalau tidak produktif ya berarti kan sudah tidak niat bekerja, karena kan perjanjiannya 1 tahun sekali.” 33 Pengendalian akan dapat menilai kinerja agen pada akhir periode kotrak kerja. Dalam hal ini asuransi jiwa syariah melakukan kontak kerja dengan agen selama 1 tahun. Didalam kontrak kerja tersebut akan dilakukan sistem evaluasi kinerja. Sistem evaluasi kinerja tersebut akan berakhir pada periode kontrak. Maka, dalam evaluasi tersebut akan dinyatakan hasil kinerja agency selama 1x kontrak. Sistem evaluasi tersebut memberikan keputusan baik buruknya kinerja agency. Oleh karena itu, SPIK Surat Perjanjian Izin Keagenan dapat diteruskan dalam arti diperbarui ataukah diselesaikan pada waktu itu juga. Produktivitas kinerja agency dalam merekrut agen dan nasabah ditentukan pada batas akhir periode kontrak kerja. Dalam hal ini agency 33 Wawancara dengan Choirul Mizan Kepala cabang Kantor asuransi jiwa syariah Bumiputera pada Rabu 04 Januari 2017 pukul 08.12 WIB. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dapat dinyatakan baik buruknya oleh perusahaan bergantung pada tingkat pekerjaan yang dilakukan dalam setiap harinya. Sistem pengendalian yang dilakukan dalam setiap harinya merupakan pengantar, motivasi, dan dorongan dari perusahaan untuk berkembang. Sehingga, pada waktu evaluasi diakhir tahun menjadi keputusan atau langkah akhir dari sistem pengendalian perusahaan terhadap agency. Terlepas dari tipe atau level sistem pengendalian yang dibutuhkan dalam organisasi, terdapat beberapa langkah fundamental dalam setiap proses pengendalian. Langkah pertama dalam proses pengendalian adalah penetapan standar, Kedua adalah pengukuran kinerja, ketiga membandingkan kinerja aktual dengan standar, dan keempat mengambil tindakan manajerial untuk memperbaiki penyimpangan atau untuk mengetahui ketidaksesuaian dengan standar. 34 Langkah tersebut diilustrasikan dalam wawancara yang dilakukan peneliti dengan staff perusahaan asuransi jiwa syariah Bumiputera. Dalam wawancara dinyatakan, bahwa asuransi jiwa syariah memiliki proses pengendalian yang terdiri dari empat langkah pengendalian. Langkah pertama dalam proses pengendalian adalah penetapan standar. Standar pengendalian control standard adalah target yang akan menjadi acuan perbandingan untuk kinerja di kemudian hari. Perusahaan asuransi jiwa syariah menetapkan sistem pengendalian dengan Cuma- Cuma. Dalam hal ini harus disesuai dengan kebutuhan yang ada di 34 Dr. Moeheriono, 2009, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi,Ghalia Indonesia, Jakarta, hal. 60-64 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id lingkungan perusahan. Maka perusahaan harus memahami betul kriteria agen seperti apa. Dalam proses pemahaman tersebut, perusahaan dengan berlahan akan membuat sistem pengendalian yang cocok. Langkah pertama dalam proses pengendalian yang ada di perusahaan asuransi jiwa syariah adalah penetapan target untuk para agen. Jadi kepala kantor cabang akan memberikan target untuk agency sesuai dengan jabatan yang ada di pemasaran. Langkah kedua dalam proses pengendalian adalah pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja adalah aktivitas konstan dan kontinu bagi sebagian besar organisasi. Pengukuran kinerja dalam perusahaan dapat dilakukan dengan cara melihat memenuhi target penjualan produk. Kinerja suatu agen dinyatakan baik, apabila dapat memenuhi target penjualan yang diberikan perusahaan. Dalam hal ini ketika target telah terpenuhi, maka akan muncul status produksi. Sehingga, kinerja agen dapat dilakukan pengukuran dengan jelas. Langkah ketiga dalam proses pengendalian adalah membandingkan kinerja aktual dengan standar. Kinerja bisa lebih tinggi, lebih rendah, dan sama dengan standar. Perusahaan setelah mengetahui semua kemampuan agency seberapa besar. Maka akan dilakukan perbandingan kinerja setiap harinya dengan standar dari perusahaan. Dari perbandingan kinerja tersebut akan menghasilkan pengukuran kinerja yang sesuai dengan standar perusahaan, lebih tinggi, atau bahkan lebih rendah dari standar perusahaan. Oleh karena itu dari hasil pengukuran tersebut akan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id menghasilkan titik permasalahan didalamnya. Dari titik permasalahan tersebut akan ditarik kesimpulan sistem pengendalian yang sesuai dengan perusahaan untuk agency. Langkah keempat dari proses pengendalian adalah mengambil tindakan manajerial untuk memperbaiki penyimpangan atau untuk mengetahui ketidaksesuaian dengan standar. Perusahaan asuransi jiwa syariah Bumiputera akan memberikan tindakan khusus untuk menangani kinerja para agen. Diantarannya tindakan terakhir ini adalah mengevaluasi hasil kegiatan untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi. Terjadinya penyimpangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan akan segera diketahui dan diambil tindakan. Misalkan penyimpangan terhadap standar perusahaan, yaitu pemenuhan target. Saat agen belum dapat memenuhi target dari perusahaan., maka diberikan dorongan yang berupa semangat dan motivasi. Sedangkan agen yang telah mencapai target, maka akan tetap diberikan motivasi dengan pemberian penghargaan atau reward dari perusahaan. Kinerja Performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran . tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategi suatu organisasi. 35 Dalam wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu staff perusahaan asuransi jiwa syariah Bumiputera, bahwa “Kebanyakan itu masih belum. Kedisiplinan laporan 35 Surya Dharma,2005,Manajemen Kinerja,Pustaka Pelajar,Yogyakarta, hal.95-96. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id belum memenuhi, penjualannya juga belum memenuhi target .” 36 Kinerja agen yang naik turun belum dapat dikatakan memenuhi penjualan diasuransi jiwa syariah Bumiputera. Tingkat pencapaian pelaksanaan perekrutan agen dan nasabah asuransi jiwa syariah Bumiputera dalam mewujudkan target perusahaan dituangkan dalam perencanaan rapat yang dilakukan setiap harinya. Namun, kinerja agency dalam penjualan produk mitra iqra’ asuransi jiwa syariah bumiputera masih belum memenuhi target perusahaan. Kedisiplinan dalam pembuatan laporan perolehan nasabah juga masih belum efektif. Salah satu seorang supervisior agen pemasaran asuransi syariah Bumiputera. Pada dasarnya kinerja agency dalam merekrut agen dan nasabah saat ini bermacam-macam. Ada yang serius dan ada juga yang hanya meluangkan waktunya. Hal ini dikarenakan tidak adanya ikatan dengan perusahaan, sehingga berpengaruh pada tingkat kinerjanya. Dalam penjualan produk mitra iqra’ asuransi jiwa syariah, setiap agen akan dijelaskan berdasarkan gambaran tingkat perolehan nasabah. Hal ini untuk mengetahui tingkat kinerja yang telah dicapai. Setiap agency akan memiliki pengaruh semangat kerja yang berbeda dalam dirinya. Pertama, komitmen dalam diri individu sendiri yang melatar belakangi semnagat, kedua dorongan motivasi, kkeiga bisa karena reward yang diberikan oleh perusahaan. 36 Wawancara dengan Siti Suparti staff KUAK Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera pada Rabu 21 Desember 2016 pukul 15.11 WIB digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dalam bekerja seseorang akan memiliki semangat dan kegairan dalam memenuhi kewajian. Dalam hal ini, semangat dan kegairahan tersebut akan dipengaruhi oleh banyak hal. Diantaranya adalah sebagai berikut: a Harapan mengenai imbalan b Dorongan c Kemampuan d Imbalan internal dan eksternal e Persepsi terhadap tingkat imbalan dan kepuasan kerja. 37 Peneliti telah melakukan wawancara dengan salah seorang agency di perusahaan asuransi jiwa syariah Bumiputera. Wawancara tersebut mengurai tentang pengaruh kinerja bagi agency. Bekerja memang membutuhkan semangat dan dorongan yang kuat. Dalam hal ini agency berharap, bahwa perusahaan dapat menerapkan sistem pengharagaan terhadap kinerja agen. Penghargaan tersebut tidak harus dengan hal yang besar dan istimewa. Namun perhargaan tersebut bisa dari hal yang kecil. Misalnya, ketika agen mendapatkan 10SP Surat Permintaan, maka perusahaan akan memberikan minyak goreng. Ketika agen mendapatkan 30SP Surat Permintaan, maka perusahaan dapat memberikan hadiah yang lebih lagi. Hal ini dilakukan untuk dapat mendorong kinerja agen agar lebih baik dan semangat. 37 Surya Dharma,2005,Manajemen Kinerja,Pustaka Pelajar,Yogyakarta, hal.95-96. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Selain itu kemampuan agen dalam memberikan pelayanan akan menjadi salah satu pengaruh dalam mendapatkan nasabah baru. Sehingga kemampuan pelayanan menjadi tolak ukur keberhasilan memperoleh surat permintaan. Dalam bekerja, kemampuan skill menjadi pendukung kesuksesan sebuah usaha. Begitu juga di asuransi jiwa syariah Bumiputera, kemampuan menjadi daya tarik memperoleh nasabah. Kemampuan tersebut bisa terdiri dari kemampuan pelayanan, kemampuan berbicara atau menawarkan produk, kemampuan untuk mengambil hati calon nasabah, dan kemampuan untuk tetap berusaha. Sistem penilaian kinerja dapat dilihat dari beberapa aspek. Kriteria penilaian yang paling umum dalam aspek kinerja diantaranya adalah pencapaian tujuan dan potensi perbaikan. 38 Dalam aspek pencapaian tujuan organisasi-organisasi sering menganggap hasil akhir lebih penting dari cara, hasil-hasil pencapaian tujuan menjadi faktor yang tepat untuk evaluasi. Penilaian kinerja ditentukan dengan pencapaian target penjualan produk asuransi jiwa syariah Bumiputera. Perusahaan akan memberikan jumlah target yang harus dicapai oleh agen. Sehingga dalam pencapaian tersebut seorang agen pasti akan berusaha memenuhi. Perusahaan sendiri akan berusaha memberikan sistem pengawasan melalui laporan kinerja dari AM atau supervisior. Jadi AM langsung akan memberikan laporan pada kepala kantor cabang sebagai wujud bukti penilaian kinerja agency. Para agen yang telah memenuhi target 38 R. Wayne Mondy, 2008, Manajemen Sumber daya Manusia,Erlangga,Jakarta,hal. 260-262. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id penjualan produknya akan mendapatkan penghargaan. Penghargaan tersebut dapat berupa barang maupun yang lainnya. Aspek penilaian kedua adalah potensi perbaikan, dalam evaluasi kinerja para karyawan banyak kriteria yang digunakan berfokus pada masa lalu. Masa lalu tersebut akan dijadikan cerminan untuk dapat berfokus pada masa depan. Sehingga, dalam perusahaan asuransi jiwa syariah bumiputera agency yang belum bisa memenuhi target akan mendapatkan dorongan dan motivasi. Dorongan dan motivasi tersebut bisa berupa semangat dari atasan atau kepala kantor cabang. Oleh karena itu, agen yang telah memenuhi penjualan produk akan mendapatkan pengahargaan yang berupa reward. Sedangkan yang belum dapat memenuhi target tersebut akan tetap mendapatkan motivasi dan dorongan dari perusahaan. Dalam perusahaan ausransi jiwa syariah Bumiputera agency termasuk Kinerja operasional operasional performance. Kinerja ini berhubungan dengan efektivitas penggunaan setiap sumber daya yang digunakan oleh perusahaan, seperti modal, bahan baku, teknologi, dan lain sebagainya. Dalam hal ini penggunaan sumber daya secara maksimal untuk mencapai keuntungan atau tercapainya visi dan misi. 39 Peneliti melakukan wawancara dengan bagian agen asuransi jiwa syariah Bumiputera. 39 Dr. Moeheriono, 2009, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi,Ghalia Indonesia, Jakarta, hal. 60-64 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Perusahaan asuransi jiwa syariah Bumiputera merupakan sumberdaya manusia yang menentukan langkah kedepan. Sumber daya secara maksimal untuk mencapai keuntungan visi dan misi perusahaan yang berada ditangan agency. Berhasil tidaknya perusahaan asuransi ditentukan oleh perekrutan agen dan nasabah dalam setiap harinya. Pendapatan nasabah diperoleh dari kinerja agency. Sehingga, kesejahteraan agen akan diutamakan oleh perusahaan. Kinerja agency tegolong dalam kinerja operasional, dalam hal ini pemenuhan sumberdya manusia yaitu perekrutan agen baru menjadi tugas utama. Selain itu, agen juga harus memenuhi pendapatan nasabah yang telah ditentukan oleh perusahaan sesuai dengan target. Berbeda dengan pabrik yang diutamakan adalah tenaga kerja berbasis mesin. Dalam perusahaan pasti ada yang namanaya penilaian kinerja. Begitu juga di asuransi jiwa syariah bumiputera. Penilaian kinerja memiliki manfaat yang baik diterapkan dalam perusahaan. Salah satunya adalah Perbaikan kinerja. Umpan balik kinerja bermanfaat dalam bentuk kegiatan yang tepat untuk memperbaiki kinerja. 40 Peneliti mewawancarai salah satu agen asuransi jiwa syariah Bumiputera. Dalam wawancaranya diuraikan, bahwa penilaian kinerja diambil dari perekrutan nasabah dan agen dalam setiap bulannya. Perusahaan asuransi jiwa syariah Bumiputera memberikan penilain kinerja untuk para agency agar dapat memperbaiki kinerja kedepan. 40 Meldona,2009,Manejemen Sumber Daya Manusia,UIN-Malang,Malang,hal.332-334 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Kinerja yang kurang baik dimasa lalu akan dirancang dan diperbaiki kedepan. Perusahaan memberikan kesempatan para agen dalam merekrut agen dan nasabah. Penilaian kinerja tidak harus dilihat dari bulan pertama perekrutan agen dan nasabah. Namun, hal ini dapat dilakukan dibulan- bulan selanjutnya. Perusahaan memberikan kesempatan bagi agency untuk tidak harus memenuhi pendapatan nasabah setiap bulannya. Namun, agen juga harus sadar diri akan adanya kebijakan dari perusahaan. Sehingga dengan adanya kebijakan tersebut, akan tumbuh dalam diri agen tentang kesadaran dan tanggung jawab. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 104

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem pengendalian kinerja agency dalam rekrutmen agen dfan nasabah asuransi jiwa syariah Bumiputera terdiri atas empat langkah. Langkah pertama, kepala kantor cabang akan memberikan target untuk agency sesuai dengan jabatan yang ada di pemasaran untuk memenuhi tingkat pencapaian tujuan. Langkah kedua, pengukuran kinerja, Kinerja suatu agen dinyatakan baik, apabila dapat memenuhi target penjualan yang diberikan perusahaan. Dalam hal ini ketika target telah terpenuhi, maka akan muncul status produksi. Sehingga, kinerja agen dapat dilakukan pengukuran dengan jelas. Ketiga, membandingkan kinerja aktual dengan standar, yaitu mengukur hasil kinerja setiap agen dengan standar yang diberikan oleh perusahaan. Keempat, mengambil tindakan manajerial untuk memperbaiki penyimpangan atau untuk mengetahui ketidaksesuaian dengan standar. Diantarannya tindakan terakhir ini adalah mengevaluasi hasil kegiatan untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi. Kinerja agen yang telah mencapai target, maka akan diberikan motivasi dengan pemberian penghargaan yang berupa reward dari perusahaan. Sedangkan agen yang belum bisa mencapai target, maka akan diberikan motivasi berupa dorongan semangat.

B. Saran dan Rekomendasi

Sistem pengendalian yang baik, akan menghasilkan kinerja yang baik. Oleh karena itu, dorongan dan motivasi yang tinggi dibutuhkan dari digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id perusahaan asuransi jiwa syariah Bumiputera dalam mengembangkan semangat kerja agency. Peneliti ingin memberikan beberapa saran: 1. Bagi atasan lebih mengoptimalkan pengendalian agency terhadap perekrutan agen dan nasabah. Sehingga dapat meningkatkan penjualan produk. 2. Bagi segenap agency supaya lebih produktif dalam merekrut agen dan nasabah.

C. Keterbatasan peneliti

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah kurangnya data dan informasi yang berkaitan dengan sistem ketenagakerjaan. Dari keterbatasan ini, penelitian hanya beracuan dan berfokus pada rumusan masalah. Oleh karena itu, periode pengamatan pun tidak bisa diperpanjang lagi. Hal ini dikarenakan tempat dan waktu yang tidak seimbang. Ketidakseimbanagan tersebut dikarenakan keadaan tempat penelitian yang kurang fleksibel dan waktu yang terbatas. Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Agenda untuk penelitian mendatang, diharapkan dapat mengkomparasikan dari beberapa perusahaan asuransi sejenis yang bergerak dibidang syariah. Sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat menunjukkan variasi dari sisi pelaporan dalam tinjauan Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id DAFTAR PUSTAKA Abdul Muis, 1996, Hukum Asuransi Dan Bnetuk-bentuk Perasuransian, FH-USU, Medan. AJB Bumiputera 1912, 2001, Brosur-brosur produk asuransi syariah, Kantor wilayah, Jakarta. Alfian, 1999, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta. Al- qur’an, An-Nisa’ : 9. Amin Widjaja Tunggal,1993, Sistem Pengendalian Manajemen, PT Rineka Cipta, Jakarta. Anthony, Robert, 2012, Managemen Controll System, Salemba, Jakarta. Aun Falestien Faletehan, 2015, Panduan Penulisan Skripsi, Tim Penyusun dan Tata Usaha, Surabaya. Burhanuddin Yusuf,2015,Manajemen Sumber Daya Manusia,PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. Danang Pamudji,2008, Analisis Sistem Pengendalian Pengadaan, Logistik Farmasi Instalansi Bedah Sentral Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto,Tesis online, Prodi Kajian Administrasi Rumah sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Emzir, 1997, Metode Penelitian Kualitatif, Balai Aksara, Jakarta. Erni TrIsnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, 2009, Pengantar Manajemen, Prenada Media Group, Jakarta. Hasanuddin Rahman Doeng Naja, 2004, Manajemen Fit and Proper Test, Pustaka Widyatama, Yogjakarta. Husein Umar, 2003, Business An Introduction, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono, 1999, Prinsip Dasar Manajemen, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, hal. 167-168. Jeaneth Rut Uhise,2013,Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen Penyaluran Kredit Pada BRI Kota Manado,Jurnal Emba Online,Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado. John W. Creswell, 2014, Penelitian Kualitatif Desain Riset, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Joperson Hutahaeran, 2012, Konsep Sistem Informasi, CV Budi Utama, Yogjakarta. Kasiram,2008,Metodelogi Penelitian Kuantitatif-Kualitatifi,Malang: UIN-Maliki Press. Keith F. Punch, 2009, Introduction To Research Methods In Education, London: SAGE, 174. Kementerian Agama RI, 2011,Al- Qur’an Dan Tafsir,Widya Cahaya, Jakarta. Lexy J.Moleong,2004,Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Mahmud H Hanafi,1987,Manajemen,Unitm Akademi Manjamen Perusahaan YKPN, Yogyakarta. Media online National Science Foundation 2016, “Chapter 4 Analyzing Qualitative Data” diambil pada tanggal 22 November 2016 dari situs https:www.nsf.govpubs1997nsf97153chap_4.htm. Meldona,2009,Manejemen Sumber Daya Manusia,UIN-Malang,Malang. Moeheriono,2009, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi,Ghalia Indonesia, Jakarta. Muhammad Nasir,1999,Metode Penelitian,Ghalia Indonesia,Jakarta. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Mutiah,2013, Strategi Pemasaran ProdukMitra Iqra’ Plus Divisi Syariah AJB Bumiputera1912,Skripi, Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah DAN Komunikasi Uin Syarif Hidayatuallah Jakarta. M. Quraish Shihab, 2001,Tafsir Al-Misbah,Lentera Hati,Jakarta. Nurse Researcher,2015, “Qualitative data analysis using data displays”,RCN Publishing Company at 3 Desember 2005. Nurseto, 2007, Materi pendidikan dan Latihan Agen asuransi syariah, Cibogo, Jakarta. Richard L.Daft, 2006, Manajemen, Salemba, Jakarta. Ricky W.Griffin, 2002, Manajemne,Erlangga, Jakarta. Rohman,2016, Sistem Pengendalian Manajemen CV Agency Baru Ambarukmo Kabupaten Sleman Yogjakarta,Skripsi, Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. R. Wayne Mondy, 2008, Manajemen Sumber daya Manusia,Erlangga,Jakarta. Sarwono,2006,Metode Kualitatif dan Kuantitatif,Graha Ilmu, Yogyakarta. Shoffa Hijrianto,2011,Evaluasi Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Dan Pelunasan Kredit Study kasus PT Bank KBPR Panca Dana Batu,Skripsi,Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang. Siswandi,2001,Aplikasi Manajemen Perusahaan,Mitra Wacana, Jakarta. Siswanto, 2005, Pengantar Manajemen, PT Bumi Aksara, Jakarta. Sjafri Mangkuprawira,2011, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Ghalia Indonesia, Bogor. Stophen P. Robbins, 2009, Manajemen, Erlangga, Jakarta. Sugiyono, 2014, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta; Bandung. Surya Dharma,2005,Manajemen Kinerja,Pustaka Pelajar,Yogyakarta.