Analisis manajemen risiko pada produk asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa kumpulan (studi pada AJB Bumiputra 1912 divisi Syariah)
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PRODUK ASURANSI JIWA INDIVIDU DAN ASURANSI JIWA KUMPULAN
(Studi Pada AJB Bumiputra 1912 Divisi Syariah)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
MA
SYIFA FAUZIAH
107046201996
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2011 M
(2)
i
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PRODUK ASURANSI
JIWA INDIVIDU DAN ASURANSI JIWA KUMPULAN
(Studi Pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
SYIFA FAUZIAH NIM: 107046201996
Dibawah Bimbingan
Pembimbing
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H, M.A, M.M
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
(3)
ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “Analisis Manajemen Risiko Pada Produk Asuransi Jiwa Individu dan Asuransi Jiwa Kumpulan (Studi Pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah)” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 03 November 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) pada Program Studi Muamalat Konsentrasi Asuransi Syariah.
Jakarta, 03 November 2011 Dekan,
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM
NIP. 195505051982031012
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua : Drs. Euis Amalia, M. Ag (………..)
NIP. 197107011998032002
Sekretaris : Mu’min Rouf, MA (………..)
NIP. 197004161997031004
Pembimbing I :Prof. Dr.H.Muhammad Amin Suma,SH, MA,MM (………..)
NIP. 195505051982031012
Penguji I : Dr. Asep Saepudin Jahar, MA (………..)
NIP. 196912161996031001
Penguji II : A. M. Hasan Ali, MA (………..)
(4)
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta,22 November 2011
(5)
iv
(6)
v
3. Mu’min Rouf, MA. Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Fahmi M. Ahmadi, S Ag, M.Si. selaku Dosen Penasihat Akademik yang memberikan penulis masukan dan saran-saran dalam menjalankan skripsi ini. 5. H. Sugiarno,SE. MM. AAAIJ. Dosen Konsentrasi Asuransi Syariah yang
telah membantu dalam penelitian yang penulis lakukan di perusahaan tersebut.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, khususnya Konsentrasi Asuransi Syariah Prodi Muamalat tanpa mengurangi rasa hormat yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada penulis selama dibangku kuliah.
7. Ibu Uti Triasnani sebagai praktisi Underwriting AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah, serta Bpk. Yusman dan staf Underwriting yang telah membantu dalam penelitian yang penulis lakukan di perusahaan tersebut.
8. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Syariah dan Hukum dan
Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan pinjaman buku kepada penulis, sehingga dapat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. The Light Of My Life, Supporter tiada henti, Kekuatan saat lemahku, Pelipur lara saat sedihku,Doa untuk (Alm) bapakku yg tiada henti sepanjang masa, serta Ibuku tersayang yang telah mencurahkan kasih sayang, pengorbanan,
(7)
vi
nasihat, dan do’a yang begitu besar, serta perhatian yang tiada henti memberi penulis semangat untuk segera meyelesaikan skripsi ini.
10.Teman-teman kelas Asuransi Syariah B Angkatan 2007 yang selalu memberi
semangat penulis yaitu Wawan, Ema, Rully, Panji, Vivi, Eva, Hadi, Qisty, Enenk, Nabil, Farhan, Lukman, Ara, Ida, Citra, Tiara, Jionk, Ka Nita, Ka Edvan, Ka Eva serta teman-teman Asuransi lain yang selalu memberi semangat dan bantuannya dalam meyelesaikan skripsi ini.
11.Untuk “Gogo” yaitu Corina, Mitha, dan Lirin makasih atas dukungannya. 12.Teman-teman “kecilku”. Hany, Zia, Kiki, Sarah,Via, Zahra. Kalian
teman-teman kecil ku yang selalu bisa menghibur ku.
13.Untuk teman-teman sidang munaqosah khususnya yang saling mendukung satu satu sama lain. Alifah, Tini, Dian pewe, Cumi, Nurul, Dholenk, Ka Irul, makasih atas kebersamaanya.
Terima kasih atas dukungan dan motivasinya, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin.
Jakarta, 22 November 2011
(8)
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN...ii
LEMBAR PERYATAAN ...iii
KATA PENGANTAR ...iv
DAFTAR ISI ...vii
DAFTAR TABEL ....ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...7
D. Review Studi Terdahulu...8
E. Kerangka Teori dan Konsep...11
F. Metode Penelitian...13
G. Sistematika Penulisan...15
BAB II TINJAUAN UMUM MANAJEMEN RISIKO DAN UNDERWRITING ASURANSI SYARIAH A. Manajemen Risiko...17
B. Risiko Dalam Perspektif Islam...24
(9)
viii
BAB III GAMBARAN UMUM AJB BUMIPUTERA 1912 DIVISI
SYARIAH
A. Sejarah Berdirinya AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah...32
B. Visi dan Misi...36
C. Produk Asuransi Jiwa...37
D. Dewan Pengawas Syariah...42
E. Struktur Organisasi...43
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Perbedaan Manajemen Risiko pada Produk asuransi Jiwa Individu dan Asuransi Jiwa Kumpulan...44
B. Proses Underwriting dalam seleksi risiko calon peserta Asuransi Jiwa Individu dan Asuransi Jiwa Kumpulan...49
C. Keputusan Underwriting...59
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...60
B. Saran...62
DAFTAR PUSTAKA... 63
(10)
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 ... 32 Tabel 1.2 ... 34 Tabel 1.3 ... 41
(11)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman kian lama kian pesatnya, kecanggihan teknologi dan informasi sudah merajai di berbagai bidang kehidupan manusia. Hal tersebut sangatlah berpengaruh dalam kehidupan manusia mendatang, tidak hanya di Indonesia namun secara global pengaruhnya akan semakin terasa. Pengaruh yang paling menonjol adalah meningkatnya kebutuhan manusia. Dahulu manusia hanyalah ingin memenuhi tiga kebutuhan saja, yaitu sandang, pangan dan papan. Namun dengan pesatnya perkembangan zaman kini manusia tidak hanya ingin memenuhi ketiga kebutuhan tersebut melainkan semua kebutuhan yang lain juga ingin mereka penuhi.
Untuk memenuhi kebutuhan yang belum pasti di masa yang akan datang tersebut maka sebagian manusia memerlukan asuransi. Karena asuransi merupakan salah satu buah peradaban manusia dan merupakan suatu hasil evaluasi kebutuhan manusia yang sangat hakiki ialah kebutuhan akan rasa aman dana terlindung, terhadap kemungkinan menderita kerugian. Asuransi merupakan buah pikiran dan akal budi manusia untuk mencapai suatu keadaan yang dapat memenuhi kebutuhannya, terutama sekali untuk kebutuhan-kebutuhannya yang hakiki sifatnya antara lain rasa aman dan terlindung.1
1
Dr. Sri Rejeki Hartono,SH, Hukum Asuransi Dan Perusahaan Asuransi (Jakarta: Sinar Grafika,1992), H.30.
(12)
2
Disadari bahwa asuransi mempunyai beberapa manfaat antara lain pertama, membantu masyarakat dalam rangka mengatasi segala masalah risiko yang dihadapinya. Hal itu akan memberikan ketenangan dan kepercayaan diri yang lebih tinggi kepada yang bersangkutan. Kedua, asuransi merupakan sarana pengumpulan dana yang cukup besar sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat dana pembangunan. Ketiga, sebagai sarana untuk mengatasi risiko-risiko yang dihadapi dalam melaksanakan pembangunan. Selain itu meskipun banyak metode untuk menangani risiko, asuransi merupakan metode yang paling banyak dipakai. Karena asuransi menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perorangan maupun risiko yang dihadapi oleh perusahaan.2
Perusahaan asuransi merupakan suatu bentuk badan usaha yang bergerak dibidang jasa yang mempunyai fungsi sosial dan fungsi ekonomi. Asuransi bertujuan memberikan perlindungan (protection) atas kerugian (financial loss) yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak terduga sebelumnya. Asuransi juga merupakan sarana untuk mengurangi dampak finansial dari peristiwa tertentu, baik dalam menghadapi risiko yang mendasar seperti risiko kematian atau risiko yang
mengancam jiwa seseorang.3
Untuk kemajuan sebuah perusahaan asuransi syariah juga tidak boleh melupakan penyeleksian risiko, karena perusahaan asuransi mengelola pertanggungan sebuah risiko. Sehingga untuk mencapai kesukseskan, perusahaan asuransi syariah harus dapat mengelola risiko agar perusahaan terlindungi dari risiko yang merugikan.
2
M. Suparman Sastrawidjaja dan Endang, Hukum Asuransi (Bandung : Alumni,1993),Hal. 116.
3
Sonni Dwi Harsono, Risiko dan Asuransi (Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2000), Cet. Ke-2, Jilid 1 h. 2.
(13)
3
Ruang lingkup manajemen risiko dalam asuransi syariah meliputi, divisi underwriting, divisi administrasi polis, divisi administrasi klaim, dan divisi investasi. Semua divisi ini harus saling bekeja sama untuk mengelola risiko-risiko yang mungkin terjadi agar perusahaan asuransi syariah terhindar dari kerugian. Jika pengelolaan dan penanggulangan risiko ini dijalankan dengan baik, maka perusahaan asuransi syariah pun akan mendapatkan profit yang diinginkan, begitu juga sebaliknya. Jika perusahaan asuransi syariah tidak dapat mengelolah risiko dengan baik, maka perusahaan asuransi syariah akan menderita kerugian sehingga profit yang didapatkan pun tidak sesuai dengan harapan.
Industri asuransi jiwa mulai bangkit dari dampak krisis global. Peluang asuransi jiwa untuk tumbuh memang masih terbuka lebar. Apalagi beberapa produknya diminati pasar. Salah satunya adalah produk asuransi jiwa. Perusahaan asuransi jiwa adalah suatu perusahaan yang menyediakan pertanggungan dan menerbitkan polis asuransi jiwa. Inti dari perusahaan asuransi jiwa adalah konsep risk (risiko) yang merupakan kemungkinan kerugian perusahaan. Perusahaan asuransi jiwa mengembangkan produk dan jasa yang dapat membantu orang dan organisasi
mengelola kerugian keuangan yang mungkin akan mereka hadapi. 4
Asuransi Jiwa sangat berbeda dengan jenis asuransi lainnya. Bila asuransi lain melindungi dari sesuatu yang mungkin terjadi, misalnya : kendaraan hilang atau tertanggung sakit. Maka Program asuransi jiwa secara ekonomis memberikan jaminan berupa perlindungan bagi tertanggung terhadap kerugian finansial yang
4
M. Agung Ali Fikri, “ Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting terhadap Laba asuransi Jiwa.” (Jurnal Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor,2009),h.12.
(14)
4
disebabkan oleh risiko yang mungkin menimpa berupa kematian, cacat karena kecelakaan, kehilangan pekerjaan karena PHK atau pensiun.5 Seseorang tidak akan pernah berpikir mengenai kematian, tetapi cepat atau lambat semua itu akan terjadi.
Asuransi jiwa adalah asuransi yg bertujuan menanggung orang tehadap financial tak terduga yang disebabkan karena meninggalnya terlalu cepat atau hidupnya terlalu lama. Disini terlukis bahwa asuransi jiwa risiko yang dihadapi adalah :6 a) risiko kematian b) hidup seseorang terlalu lama hal ini sudah barang tentu akan banyak membawa aspek apabila risiko yang terdapat pada diri seseorang tidak diasuransikan kepada perusahaan asuransi jiwa.
Risiko yang mungkin timbul pada asuransi jiwa terutama terletak pada unsur waktu (time), oleh karena itu sulit untuk mengetahui kapan seseorang meninggal dunia serta untuk memperkecil risiko tersebut sebaliknya diadakan pertanggungan jiwa. Tujuan pertanggungan jiwa ialah mengadakan jaminan bagi masyarakat, yaitu mengambil alih semua beban risiko dari tiap-tiap individu. Bilamana ditanggung sendiri akan terlalu berat, maka lebih baik dipindahkan kepada perusahaan asuransi jiwa. Untuk mengambil alih risiko dari masyarakat itu, oleh perusahaan asuransi dipungut suatu pembayaran yang relatif lebih rendah (pembayaran premi).7
Pembayaran premi pada asuransi jiwa kumpulan lebih murah dibandingkan dengan asuransi jiwa individu karena pada asuransi jiwa kumpulan tidak diadakan
medical examination (pemeriksaan kesehatan), seperti dalam asuransi jiwa individu
5
Hendro Prasetyo, “Mengenal Asuransi Jiwa”, Artikel diakses pada 24 Februari 2011 dari
http://solusiasuransi.com/mengenal-asuransi-jiwa/. 6
Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Risiko,(Jakarta: Rajawali Pers, 1998),h.25. 7 Abbas Salim,
(15)
5
(ordinary life insurance). Maka akan mengurangi biaya-biaya asuransi terutama yang menyangkut dengan biaya pemeriksaan. Keadaan ini akan memberi pengaruh pada penetapan tarif asuransi, oleh karena itu cost of insurance ( biaya pemeriksaan) kecil, akibatnya tarif yang ditetapkan rendah.
Agar tujuan asuransi bisa tercapai, maka suatu program asuransi harus dirancang sedemikian rupa agar tidak ada potensi peril yang tidak dijamin. Bila peril yang dijamin program asuransi adalah yang tidak relevan dengan yang dihadapi perusahaan, maka biaya yang dikeluarkan untuk perusahaan asuransi tersebut akan sia-sia karena perlindungan asuransi tersebut tidak ada manfaat dan kondisi ini dapat merugikan bagi perusahaan. Maka penerapan manajemen risiko sangat berpengaruh terhadap kelangsungan aktivitas perusahaan, dengan manajemen risiko yang sangat baik dan handal maka kemungkinan yang tidak diharapkan dapat dihindari dan risiko-risiko yang dapat dikendalikan.
Risiko muncul karena ada ketidakpastian mengenai kejadian masa depan. Untuk itu diperlukan manajemen risiko untuk pengendalian risiko yang dihadapi tersebut. Manajemen risiko mencangkup pengidentifikasian dan penilaian risiko yang dihadapi. Untuk mengeleminasi atau menguranginya dengan cara : a) mengindari risiko, b) mengendalikan risiko, c) menerima risiko, d) mengalihkan atau memindahkan risiko.
Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 merupakan asuransi berbasis syariah, sedikitnya ada tiga manfaat diperoleh oleh peserta asuransi. Pertama, adanya bagi hasil. Kedua, aman secara syariah. Dan ketiga, konsep tolong-menolong dalam
(16)
6
kebaikan dan ketakwaan, serta perlindungan sehingga menjadikan semua peserta sebagai keluarga besar untuk saling melindungi dan menanggung resiko yang terjadi diantara mereka. Manajemen resiko dalam asuransi perusahaan, berguna untuk mengatasi permasalahan resiko yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian tujuan yang hendak dicapai AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah adalah agar resiko-resiko tersebut dapat diminimalkan, dan bila memungkinkan dihilangkan sehingga tercipta efesiensi dan efektifitas yang akhirnya akan membantu dan memudahkan dalam tercapainya tujuan perusahaan.
Dari pemaparan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai manajemen risiko khususnya pada produk asuransi jiwa individu ndan asuransi jiwa kumpulan. Oleh karena itu, dalam skripsi ini penulis memilih
judul : “ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PRODUK ASURANSI
JIWA INDIVIDU DAN ASURANSI JIWA KUMPULAN (STUDI PADA AJB BUMIPUTERA 1912 DIVISI SYARIAH)”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan masalah
Pembahasan mengenai Asuransi jiwa memiliki cakupan yang sangat luas, agar penelitian ini lebih terarah, maka penulis membatasi masalah hanya pada:
a. Penelitian ini dibatasi untuk produk Asuransi Jiwa Individu dan Asuransi Jiwa Kumpulan.
(17)
7
c. Penelitian ini dilakukan terhadap Analisis Manajemen Risiko AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah, khususnya risiko internal perusahaan yaitu Risiko Underwriting.
2. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya, adalah:
a. Bagaimana perbedaan manajemen risiko pada produk Asuransi
Jiwa Individu dan Asuransi Jiwa Kumpulan yang diterapkan pada perusahaan AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah?
b. Bagaimana Proses Underwriting dalam seleksi risiko calon peserta Asuransi Jiwa Individu dan Asuransi Jiwa Kumpulan AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Adapun tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk Menggambarkan perbedaan antara manajemen risiko asuransi
jiwa individu dan asuransi jiwa kumpulan yang diterapkan pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah.
b. Untuk menjelaskan proses Underwriting dalam seleksi risiko calon peserta Asuransi Jiwa Individu dan Asuransi jiwa Kumpulan.
2. Manfaat penelitian
a. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan luas dan mendalam mengenai manajemen risiko AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah, khususnya risiko underwriting.
(18)
8
b. Bagi perusahaan, membantu memudahkan pihak-pihak terkait
secara langsung maupun tidak langsung dalam upaya mengelola risiko perusahaan asuransi syariah.
c. Bagi akademisi, adalah memberikan acuan referensi dan saran
pemikiran bagi kalangan akademisi untuk menunjang
perkembangan penulisan selanjutnya.
d. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan yang lebih mendalam tentang dunia asuransi syariah.
D. Review Studi Terdahulu
Penelitian tentang pembahasan ini memang bukan penelitian yang pertama, penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh :
1. Isnaniah, 106046201736 Skripsi Tahun 2010
Judul Analisis Manajemen Risiko Pada
BRIngin Life Syariah
Analisis Manajemen Risiko Pada Produk Asuransi Jiwa Individu dan Asuransi Jiwa Kumpulan
Fokus Penelitian
Terhadap manajemen risiko yang
diterapkan oleh perusahaan
asuransi terhadap produk unit link di PT.BRIngin Life Syariah
dengan menggunakan metode
underwriting dalam menyeleksi resiko yang berdampak pada klaim dan juga terhadap nilai tingkat solvabilitas perusahaan asuransi yang cukup maksimal.
Terhadap manajemen risiko yang
diterapkan pada perusahaan
asuransi terhadap produk asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa kumpulan di AJB Bumiputera
1912 Divisi Syariah dengan
menggunakan proses underwriting dalam menyeleksi risiko serta perbedaan risiko terhadap produk
asuransi jiwa individu dan
(19)
9
Objek
Penelitian PT. BRIngin Life Syariah
AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
Teori
analisis risiko yang berkenaan
dengan metode dan proses
underwriting, dan efektivitas
metode underwriting yang
digunakan untuk menyeleksi
risiko peserta asuransi syariah terhadap klaim.
analisis risiko yang diterapkan pada perusahaan asuransi,dengan menggunakan proses underwriting dalam menyeleksi risiko serta
perbedaan antara manajemen
risiko asuransi jiwa individu dengan asuransi jiwa kumpulan
Metode kualitatif, observasi
lapangan,serta wawancara
kualitatif, observasi lapangan,serta wawancara
2. Eva Syarifah, 106046201730 Skripsi Tahun 2010
Judul
Analisis Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Underwriter Dalam Menyeleksi Risiko Pada Produk Asuransi Kesehatan Kumpulan
Analisis Manajemen Risiko Pada Produk Asuransi Jiwa Individu dan Asuransi Jiwa Kumpulan
Fokus Penelitian
Terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi underwriter dalam
menyeleksi risiko pada produk
asuransi kesehatan kumpulan,serta
kendala-kendala yang ditemui
Underwriter dalam menyeleksi risiko,
proses underwriting asuransi
kesehatan kumpulan, optimalisasi
seleksi risiko yang dilakukan
underwriter
Menjelaskan manajemen risiko yang diterapkan pada perusahaan asuransi terhadap produk asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa
dengan menggunakan proses
underwriting dalam menyeleksi
risiko serta perbedaan risiko
terhadap produk asuransi jiwa
individu dan asuransi jiwa
kumpulan
Objek Penelitian
Unit Syariah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967
AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
Teori
Menjelaskan tentang underwriting dan
underwriter, faktor-faktor seleksi
risiko asuransi kesehatan
kumpulan,kendala-kendalanya serta
proses underwriting dan pendapatan Gross dan Realisasi klaim
analisis risiko yang diterapkan pada perusahaan asuransi,dengan menggunakan proses underwriting dalam menyeleksi risiko serta perbedaan antara manajemen risiko asuransi jiwa individu dengan asuransi jiwa kumpulan
(20)
10
Metode kualitatif, observasi lapangan,serta
wawancara
kualitatif, observasi lapangan,serta wawancara
3. M. Agung Ali Fikri, H24051995 Jurnal Skripsi Tahun 2009
Judul
Pengaruh Premi, Klaim, Hasil
Investasi Dan Underwriting Terhadap Laba Asuransi Jiwa
Analisis Manajemen Risiko Pada Produk Asuransi Jiwa Individu dan Asuransi Jiwa Kumpulan
Fokus Penelitian
Menganalisis strategi underwriting
yang dilaksanakan perusahaan
asuransi jiwa PT. Asuransi Syariah Mubarakah,Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laba, serta Menganalisis pengaruh peningkatan atau penurunan premi, klaim, hasil investasi serta hasil underwriting terhadap laba PT. Asuransi Syariah Mubarakah.
Menjelaskan manajemen risiko
yang diterapkan pada
perusahaan asuransi terhadap produk asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa kumpulan di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah dengan menggunakan
proses underwriting dalam
menyeleksi risiko serta
perbedaan risiko terhadap
produk asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa kumpulan Objek
Peneletian PT. Asuransi Syariah Mubarakah
AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
Teori
tentang pengaruh besarnya
pembayaran klaim yang dikeluarkan dan besarnya pendapatan premi PT.
Asuransi Syariah Mubarakah
terhadap laba perusahaan, serta
dampak kenaikan atau penurunan klaim dan kenaikan atau penurunan pendapatan premi, hasil investasi dan
hasil underwriting terhadap laba
perusahaan asuransi
analisis risiko yang diterapkan
pada perusahaan
asuransi,dengan menggunakan
proses underwriting dalam
menyeleksi risiko serta
perbedaan antara manajemen risiko asuransi jiwa individu
dengan asuransi jiwa
kumpulan
Metode
Kuantitaf dengan menggunakan
persamaan linier berganda Y=
a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4...X keterangan : Y= Variabel Laba, X1= Variabel pendapatan premi, X2= Variabel beban klaim, X3= Hasil
investasi, X4= Variabel hasil
underwriting.
kualitatif, observasi
(21)
11
4. Ade Putri, E0006048 Jurnal Skripsi Tahun 2010
Judul Implementasi Sistem Asuransi Jiwa
Konvensional dan Syariah
Analisis Manajemen Risiko Pada Produk Asuransi Jiwa Individu dan Asuransi Jiwa Kumpulan
Fokus Penelitian
Tentang pelaksanaan dan kelebihan serta kekurangan sistem asuransi konvensional dan syariah yang ada di AJB Bumiputera 1912
menjelaskan manajemen risiko
yang diterapkan pada perusahaan asuransi terhadap produk asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa kumpulan di AJB Bumiputera
1912 Divisi Syariah dengan
menggunakan proses underwriting dalam menyeleksi risiko serta perbedaan risiko terhadap produk asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa kumpulan
Objek Penelitian
AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Perorangan Magelang dan AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Surakarta
AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
Teori
Tentang asuransi konvensional dan asuransi syariah serta perusahaan
asuransi yang menyelenggarakan
kedua sistem tersebut,kemudian
tentang kelebihan dan kekeurangan sistem asuransi jiwa konvensional dan syariah AJB Bumiputera 1912
analisis risiko yang diterapkan pada perusahaan asuransi,dengan menggunakan proses underwriting dalam menyeleksi risiko serta perbedaan antara manajemen risiko asuransi jiwa individu dengan asuransi jiwa kumpulan
Metode kualitatif, observasi lapangan,serta
wawancara
kualitatif, observasi lapangan,serta wawancara
E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep 1. Kerangka Teori
Penerapan manajemen risiko sangat berpengaruh terhadap kelangsungan aktivitas perusahaan, dengan manajemen risiko yang sangat baik dan handal maka kemungkinan yang tidak diharapkan dapat dihindari dan risiko-risiko yang dapat dikendalikan. Risiko muncul karena ada ketidakpastian mengenai risiko masa depan.
(22)
12
Untuk itu diperlukan manajemen risiko untuk pengendalian risiko yang dihadapi tersebut. Manajemen risiko mencangkup pengidentifikasian dan penilaian risiko yang dihadapi. Untuk mengeleminasi atau menguranginy dengan cara : a) mengindari risiko, b) mengendalikan risiko, c) menerima risiko, d) mengalihkan atau memindahkan risiko.
Perorangan atau perusahaan menghadapi dua macam risiko, yaitu 1) risiko spekulatif (spekulatif risk) yaitu risiko yang sengaja ditimbulkan oleh seseorang, agar terjadinya ketidakpastian itu memberikan keuntungan kepadanya dan 2) risiko murni (pure risk) yaitu risiko yang apabila terjadi tentu menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa disengaja. Jenis risiko murni yang hanya bisa diasuransikan, sedangkan risiko spekulatif tidak bisa diasuransikan.
Risiko yang mungkin timbul pada asuransi jiwa terutama terletak pada unsur waktu (time), oleh karena itu sulit untuk mengetahui kapan seseorang meninggal dunia Serta untuk memperkecil risiko tersebut sebaliknya diadakan pertanggungan jiwa. Tujuan pertanggungan jiwa ialah mengadakan jaminan bagi masyarakat, yaitu mengambil alih semua beban risiko dari tiap-tiap individu. Bilamana ditanggung sendiri akan terlalu berat, maka lebih baik dipindahkan kepada perusahaan asuransi jiwa. Untuk mengambil alih risiko dari masyarakat itu, oleh perusahaan asuransi dipungut suatu pembayaran yang relatif lebih rendah (pembayaran premi).
(23)
13
2. Kerangka Konsep
F. Metode Penelitian 1. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah AJB Bumi putera 1912 Divisi Syariah, Wisma Bumiputera Lantai 18-12, jl. Jend. Sudirman Kav 75, Jakarta 12190.
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kualitatif dan akan dikembangkan oleh penulis dengan metode deskriptif untuk menggambarkan tentang suatu keadaan secara objektif.
3. Jenis dan Sumber Data
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan dua jenis sumber data, yaitu:
Manajemen Risiko
Identifikasi Risiko
Penilaian Risiko
Eleminasi Risiko
(24)
14
a) Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari AJB Bumiputera 1912 Divisi Syaariah mengenai Manajemen Risiko Pada Produk Asuransi Jiwa Individu dan Asuransi Jiwa Kumpulan.
b) Data Sekunder
Dalam penelitian ini, penulis melakukan studi kepustakaan (Library Reseach) yaitu dengan mempelajari buku kepustakaan, literatur, buletin, majalah, jurnal serta materi kuliah yang berkaitan erat dengan pembahasan masalah ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Di dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data yang dibutuhkan
dengan menggunakan beberapa teknik tertentu, yaitu:
a. Dokumentasi yaitu data-data dan profil AJB Bumiputera 1912
Divisi Syariah.
b. Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan tentang kondisi
sebenarnya di lapangan. Adapun observasi yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui kondisi di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah, khususnya mengenai Manajemen risiko Pada Produk Asuransi Jiwa Individu dan Asuransi Jiwa Kumpulan.
c. Wawancara merupakan suatu alat pengumpulan informasi dengan
bertanya langsung kepada narasumber. Dalam wawancara ini penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada beberapa
(25)
15
Underwriting yang berkaitan dengan Manajemen risiko Pada Produk Asuransi Jiwa Individu dan Asuransi Jiwa Kumpulan.
5. Teknik Pengolahan Data
Data yang dihasilkan merupakan data kualitatif dan akan dikembangkan oleh penulis dengan metode deskripsi yaitu metode yang menggambarkan secara jelas tentang topik penelitian yang diteliti.
6. Teknik Penulisan
Adapun teknik penulisan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007”.
G. Sistematika Penulisan
Agar pembahasan skripsi ini lebih tersusun dan terarah, maka disusun sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini memuat latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, kerangka teori dan kerangka konsep, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Membahas tentang definisi manajemen risiko, proses manajemen risiko,risiko dalam perspektif islam, risiko underwriting serta proses underwriting pada asuransi jiwa.
(26)
16
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dan gambaran perusahaan AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah yang terdiri dari profil AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah, visi misi, struktur organisasi, produk-produk asuransi,dan sebagainya.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Memuat tentang analisis perbedaan manajemen risiko pada produk asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa kumpulan dan proses underwriting dalam seleksi risiko calon peserta asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa kumpulan serta keputusan underwriting dalam proses tersebut.
BAB IV PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan dan berdasarkan kesimpulan tersebut akan diberikan saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi perusahaan yang diteliti.
(27)
17
BAB II
TINJAUAN UMUM MANAJEMEN RISIKO A. Manajemen Risiko
1. Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk : penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaannya sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum). Manajemen risiko keuangan, disisi lain terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instumen-instrumen keuangan.
Manajemen risiko adalah proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan.
Adapun pengertian manajemen risiko berdasarkan peraturan BI
No.5/8/PBI/2003 adalah serangkaian prosedur dan metodelogi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha.
(28)
18
Dari beberapa pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa manajemen risiko adalah serangkaian metode yang diterapkan oleh perusahaan asuransi atau pembiayaan lainnya untuk memitigasi risiko yang timbul dari kegiatan usaha asuransi syariah guna menghindari kerugian. Adapun manajemen risiko bertujuan untuk menjaga agar operasional yang dilakukan perusahaan asuransi syariah tidak menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan perusahaan asuransi untuk menyerap kerugian tersebut.
2. Proses Manajemen Risiko
Penanggulangan risiko dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pengelolaan berbagai cara penanggulangan risiko inilah yang disebut Manajemen Risiko.1
Manajemen risiko mencakup beberapa tahapan : 1. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko dapat dilakukan dengan menganalisa sejumlah faktor yang dapat meningkatkan atau menurunkan kecenderungan seseorang akan terjadinya kehilangan atau kerugian, seperti:
a) Physical Hazards
Karakter fisik yang dapat meningkatkan kecenderungan terjadinya kehilangan atau kerugian, misalnya: riwayat serangan jantung, overweight, kendaraan, gedung dan lain-lain.
b) Moral Hazard
1
Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Asuransi, (Jakarta: Salemba Empat,2003),h.1
(29)
19
Kecenderungan seseorang untuk berperilaku tidak jujur dalam transaksi asuransi, misalnya: memberikan keterangan palsu saat mengisi Surat Permintaan Asuransi (SPA)
2. Penilaian Risiko
Penilaian risiko untuk asuransi jiwa, calon tertanggung dimasukkan ke dalam kelas-kelas (risk class). Risk class adalah sekelompok tertanggung yang menunjukkan tingkat risiko yang sama dalam suatu perusahaan asuransi. Sebagian perusahaan asuransi mengidentifikasi kelas-kelas risiko tersebut sebagai berikut:2
a) Standard, yang termasuk kedalam tingkat resiko standard adalah orang-orang yang mempunyai suatu risiko kematian tingkat rata-rata, dan membayar premi asuransi dengan tarif standar. Kebanyakan tertanggung termasuk keldalam kelas ini. Pada beberapa perusahaan yang mempunyai tingkat risiko nonsmoker (para perokok), dan risiko “standar” yang tidak merokok diterapkan kepada tingkat nonsmoker.
b) Preferred, yang termasuk dalam tingkat risiko preferred adalah orang-orang yang mempunyai suatu risiko kematian dibawah tingkat rata-rata. Ada berbagai faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang dalam tingkat risiko ini. Ciri-ciri khas orang-orang dalam tingkat risiko ini adalah kondisi fisik
2
Kenneth Huggins dan D. Robert Land, Operasi Perusahaan Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan, (Jakarta: Yayasan Dharma Bumiputera, 1996),h.285.
(30)
20
sangat baik, mempunyai riwayat kesehatan pribadi dan keluarga yang baik, dan tidak merokok, tingkat risiko preferred membayar premi dengan tarif dibawah tingkat standar.
c) Nonsmoker, orang-orang yang termasuk kedalam tingkat risiko nonsmoker adalah individu-individu yang tidak menghisap rokok, pada beberapa perusahaan dimaksudkan tembakau dalam bentuk apapun untuk suatu jangka waktu tertentu sebelum mengajukan permohonan asuransi, biasanya 12 bulan. Orang-orang dalam tingkat risiko ini bisa digolongkan kepada risiko preferred, standar,atau substandar.
d) Substandard, yang termasuk kedalam tingkat risiko substandar adalah orang-orang yang mengalami pertumbuhan medikal atau nonmedikal yang menyebabkan tingkat risiko kematiannya lebih tinggi daripada rata-rata. Perusahaan-perusahaan asuransi mengelompokkan risiko-risiko ini kepada beberapa tingkat substandar. Tingkat risiko ini dikenakan tarif premi lebih tinggi dari rata-rata dengan jumlah yang bervariasi, tergantung kepada tingkat risiko ekstra yang ada.
e) Uninsurable, yang termasuk kedalam tingkat risiko ini adalah orang-orang yang mempunyai risiko kematian yang besar yang menyebabkan perusahaan tidak bersedia mennaggung mereka. Dan kebanyakkan perusahaan menolak tingkat risiko ini untuk diasuransikan.
(31)
21
3. Mengeliminasi Risiko
Untuk mengeliminasi atau mengurangi keterpaparan kita terhadap risiko finansial tertentu, kita dapat meraih setidak-tidaknya empat pilihan:3
1) Menghindari Risiko
Metode pengelolaan risiko yang pertama dan mungkin yang paling mudah dilakukan adalah menghindari risiko sama sekali. Kita dapat menghindari risiko cidera diri yang disebabkan oleh pesawat terbang yang jatuh dengan cara tidak naik pesawat terbang, dan kita dapat menghindari kerugian finansial pada pasar saham dengan tidak melakukan investasi saham. Namun kadang-kadang menghindari risiko bukanlah hal yang efektif atau praktis.
2) Mengendalikan Risiko
Kita dapat mengendalikan risiko dengan mengambil langkah-langkah untuk mencegah atau mengurangi risiko. Kita dapat mengurangi kemungkinan kebakaran pada toko dengan melarang orang untuk merokok di dalam toko dan tidak menyimpan barang yang mudah terbakar di sekitar toko. Dengan cara demikian akan dapat mengurangi kemungkinan kerugian dan menekan kerugian untuk tidak menjadi parah.
3) Menerima Risiko
3
M. Agung Ali Fikri, “ Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting terhadap Laba asuransi Jiwa.” (Jurnal Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor,2009),h. 13.
(32)
22
Metode pengelolan risiko yang ketiga adalah menerima risiko. Menerima risiko sama dengan menanggung seluruh tanggung jawab finansial atas risiko tersebut. Orang-orang dan perusahaan-perusahaan kadang-kadang lebih memilih untuk menanggung risiko keuangan tertentu sepenuhnya daripada membeli asuransi untuk menanggung risiko tersebut. Dalam situasi demikian, orang atau perusahaan tersebut dikatakan mengasuransikan diri sendiri terhadap risiko tersebut. Self insurance (asuransi sendiri) adalah teknik manajemen risiko dimana seseorang atau perusahaan menerima tanggung jawab finansial atas kerugian-kerugian yang terkait dengan risiko-risiko tertentu.
4) Mengalihkan Risiko
Mengalihkan risiko merupakan metode manajemen risiko yang keempat. Apabila seseorang mengalihkan risiko ke pihak lain, berarti seseorang itu mengalihkan tanggung jawab finansial atas risiko tersebut kepada pihak lain, yang umumnya atas dasar pembelian imbalan. Cara yang paling umum bagi peroarangan, keluarga dan perusahaan untuk mengalihkan risiko adalah dengan membeli pertanggungan asuransi.
4. Risk Sharing
Pada hakikatnya manusia harus saling tolong menolang dan saling menaggung antara yang satu dengan yang lainnya. Semangat berasuransi
(33)
23
dalam menghadapi risiko musibah menekankan pada kepentingan bersama atas dasar rasa persaudaraan diantara para peserta. Ada berbagai cara manusia menangani risiko terjadinya musibah. Cara pertama adalah dengan menanggungnya sendiri (risk retention). Kedua, mengalihkan risiko ke pihak lain (risk transfer) dan ketiga mengelolannya bersama-sama (risk sharing). Cara ketiga inilah filosofi dan dasar asuransi syariah. Jadi, risk sharing inilah sesungguhnya esensi asuransi dalam Islam, dimana didalamnya diterapkan prinsip-prinsip kerja sama, proteksi dan saling bertanggung jawab.
Secara umum, para pihak dalam asuransi syariah terdiri dari peserta, asuransi syariah dan masing-masing partisipan memberikan kontribusi modal dengan tujuan saling mennaggung risiko atas dasar tolong menolong. Hubungan ketiganya adalah hubunga kerjasama dengan menggunakan prisip
risk sharing. Dimana perserta asuransi memberikan delegasinya kepada perusahaan asuransi dalam hal pengelolaan risiko dan perusahaan asuransi sebagai wakil peserta mengadakan kerjasama dengan perusahaan reasuransi dengan memberikan delegasi pengelolaan sebagai portofolio.
Proses hubungan peserta dan perusahaan dalam mekanisme pertanggungan pada asuransi syariah adalah sharing of risk (saling menaggung risiko). Apabila terjadi musibah, maka semua peserta asuransi saling menanggung.4
4
M. Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan Sistem Operasional, (Jakarta: Gema Insani Press,2004),h.303
(34)
24
B. Risiko Dalam Perspektif Islam
Pada dasarnya Islam mengakui bahwa kecelakaan, kemalangan (kerugian), dan kematian merupakan takdir Allah. Hal ini tidak dapat ditolak, hanya saja kita sebagai manusia juga diperintahkan untuk membuat perencanaan untuk menghadapi ketidakpastian di masa depan. Allah berfirman dalam QS. Al-Hasyr ayat 18:
Artinya: “ hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Konsep manajemen Islam menjelaskan bahwa setiap manusia hendaknya memperhatikan yang telah diperbuat apa yang telah lalu untuk merencanakan hari esok. Perencanaan yang akan dilakukan harus disesuaikan dengan keadaan situasi dan kondisi pada masa lampau, saat ini, serta prediksi masa datang.
Manusia itu tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok atau yang akan diperolehnya, namun demikian mereka diwajibkan berusaha. Allah berfirman dalam QS. Al-Luqman ayat 34:
Artinya:”sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim, dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok, dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”
(35)
25
Dalam QS. Yusuf ayat 43-49, Allah juga menggambarkan contoh usaha manusia membentuk sistem proteksi menghadapi kemungkinan yang buruk di masa depan. Secara singkat, ayat ini bercerita tentang pertanyaan Raja Mesir tentang mimpinya kepada Nabi Yusuf, dimana Raja mesir bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi kurus. Raja Mesir juga melihat gandum yang hijau berbuah, serta tujuh tangkai yang merah mengering tidak berbuah. Dalam hal ini, Nabi Yusuf menjawab supaya Raja Mesir bertanam tujuh tahun dan dari hasilnya hendaklah disimpan sebagian. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang akan menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapi masa sulit tersebut, kecuali sedikit dari apa yang disimpan.
Sangat jelas bahwa dalam ayat ini kita dianjurkan untuk berusaha menjaga kelangsungan kehidupan dengan memproteksi kemungkinan terjadinya kondisi yang buruk. Selain itu, sangat jelas ayat di atas menyatakan bahwa Allah mengajurkan adanya upaya-upaya menuju kepada perencanaan masa depan dengan sistem proteksi (asuransi).
Asuransi pada awalnya adalah suatu kelompok yang bertujuan membentuk kelompok untuk meringankan beban keuangan individu dan menghindari kesulitan pembiayaan. Secara umum konsep asuransi merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing mengahdapi kerugian kecil sebagai sesuatu yang tidak dapat diduga. Apabila kerugian itu menimpa salah seorang dari mereka
(36)
26
yang menjadi anggota perkumpulan itu, maka kerugian itu akan ditanggung bersama oleh mereka.5
Sistem operasional asuransi syariah adalah saling bertanggung jawab, bantu membantu, dan saling melindungi antara para pesertanya. Perusahaan asuransi syariah diberi kepercayaan atau amanah oleh peserta untuk mengelolah premi, mengembangkan dengan jalan yang halal, dan memberikan santunan kepada yang mengalami musibah sesuai isi perjanjian.
Pada dasarnya asuransi konvensional dan asuransi jiwa syariah mempunyai tujuan yang sama yaitu pengelolaan atau penanggungan risiko. Perbedaannya mendasar antara keduanya adalah cara pengelolaan risiko asuransi jiwa konvensional berupa transfer risiko dari para peserta kepada perusahaan asuransi. Sedangkan asuransi jiwa syariah menganut azas tolong menolong dengan membagi risiko diantara peserta asuransi jiwa (risk sharing). Selain perbedaan cara pengelolaan risiko, ada perbedaan cara mengelolah unsur tabungan produk asuransi. Pengelolaan dana pada asuransi jiwa syariah menganut investasi syariah dan terbatas dari unsur ribawi.
Dari beberapa contoh, terlihat bahwa Islam sangat memperhatikan fungsi menajemen risiko dan syariat Islam sangat kental dengan kultur manajemen risiko, demi kemaslahatan manusia itu sendiri. Demikian juga halnya bagi perusahaan asuransi syariah harus selalu menjalankan fungsi manajemen risiko karena sudah merupakan Sunnatullah dan keharusan dari agama Islam. Maka, sudah menjadi karakter dan kultur yang inheren bagi asuransi syariah mengembangkan dan
5
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta : Ekonisia, 2003). h. 98
(37)
27
mengaplikasikan fungsi manajemen didalam mengelola amanah financial yang diembannya sehingga tidak menimbulkan kerugian financial yang tidak perlu terjadi bagi pihak mudharib maupun shahibul maal.
Jadi, manajemen risiko dalam Islam adalah suatu usaha untuk mencapai tujuan perusahaan dengan melakukan fungsi-fungsi manajemen dengan prinsip syariat Islam.
C. Risiko Underwriting Dalam Asuransi Syariah 1. Pengertian Underwriting
Underwriting menurut asuransi jiwa adalah proses penaksiran mortalitas
(tingkat kematian) atau mordibitas (tingkat kesehatan) calon tertanggung untuk menetapkan apakah akan menerima atau menolak calon peserta dan menetapkan klasifikasi peserta.6 Underwriting disebut juga seleksi risiko, adalah proses penaksiran dan penggolongan tingkat risiko yang terdapat pada seorang calon tertanggung.7
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa underwriting adalah proses penilaian dan pengklasifikasian risiko seseorang atau sekelompok calon tertanggung, yang bertujuan untuk melindungi perusahaan asuransi dari kerugian.
2. Tujuan Underwriting
Tujuan utama underwriting adalah melindungi perusahaan terhadap seleksi kerugian. Namun, proses underwriting perusahaan asuransi tetap berfokus pada pemberian persetujuan dan penerbitan pertanggungan yang:
6
Abdullah amrin, Asuransi Syariah : keberadaan dan kelebihannya di Tengah Asuransi Konvensional, (Jakarta: PT. Elek Media Komputindo,2006),h.103.
7
AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif hukum Islam, (Jakarta: kencana, 2004),Ed.1 Cet. Ke-2,h. 89
(38)
28
a. Bertanggung jawab dalam risk assessment (penilaian risiko yaitu proses penentuan tingkat risiko setiap orang atau group calon tertanggung dimana setiap tertanggung membayar premi yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki dan sesuai dengan produk asuransi yang diterima.
b. Wajar dan adil bagi para tertanggung dan perusahaan.
c. Delivery by the agent (dapat disampaikan oleh agen)
Seseorang pemohon asuransi perorangan membuat keputusan akhir yaitu akan menerima polis asuransi pada saat diserahkan. Jika si pembeli memilih untuk tidak menerima polis asuransi pada saat agen asuransi berusaha untuk menyerahkan polisnya, maka polis tersebut dikatakan underveriable (tidak dapat disampaikan).
d. Memberikan profit bagi perusahaan.
3. Tugas dan Fungsi Underwriter
Seorang underwriter adalah bagian penting dari perusahaan asuransi. Untuk itu tugas dan fungsi underwriter harus dijalankan dengan prinsip keadilan, baik untuk peserta atau perusahaan asuransi. Adapun tugas dan fungsi underwriter adalah sebagai berikut:
a. Tugas underwriter antara lain mengatur penggunaan dana efektif mungkin dan seefisien mungkin untuk menghasilkan laba yang maksimal. Peranan lain underwriter,yaitu:8
1. Mempertibangkan risiko yang diajukan.
8
Abdullah Amrin, Asuransi Syariah ( Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah Asuransi konvensional),(Jakarta: PT. Elex media Komputindo, 2006), h. 104.
(39)
29
2. Memutuskan untuk menerima atau menolak yang diajukan.
3. Menentukan syarat dan beberapa ketentuan serta lingkup ganti rugi.
4. Mengenakan biaya upah pada dana kontribusi peserta.
5. Mempertahankan, meningkatkan, dan mengamankan margin
profit. b. Fungsi Underwriter
Underwriter merupakan salah satu fungsi utama dalam proses:
1) Menilai dan menggolongkan tingkat risiko yang dimiliki oleh seorang calon tertanggung atau sekelompok orang dalam pertanggungan sehubungan dengan produk asuransi tertentu.
2) Mengambil keputusan untuk menerima atau menolak risiko.
4. Proses Underwriting
Seleksi risiko memerlukan serangkaian tahap kegiatan. Para agen memulai proses underwriting sewaktu mereka mengisi permohonan asuransi bersama dengan calon tertanggung. Setelah dikirim ke kantor pusat, permohonan diperiksa kembali sebelum ditaksir oleh seorang underwriter kantor pusat. Bahkan beberapa permohonan dapat saja tidak diperiksa oleh seorang underwriter karena dilakukan jet screening atau computer screening.
Untuk memastikan bahwa calon tertanggung layak untuk dijamin dalam plan asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa kumpulan, maka calon tertanggung tersebut harus melalui serangkaian tahap kegiatan seleksi risiko. Adapun tahapan-tahappan seleksi risiko tersebut adalah :
(40)
30
a. Field underwriting
Field underwriting merupakan proses awal dari aktifitas underwriting yang dilakukan oleh petugas lapangan. Dengan melakukan observasi dan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan calon tertanggung atau pemegang polis. Pengamatan ini dilakukan oleh seorang agen sebagai seleksi awal dan terbatas pada aspek non medis. Dari hasil pengamatan tersebut diharapkan perusahaan akan mampu memprediksi kelas risiko yang akan diterima dan terhindar dari moral hazard.
b. Verifikasi berkas dan data aplikasi
Setelah dikirim ke kantor pusat, aplikasi surat permohonan asuransi akan diperiksa, diferifikasi dan diseleksi sebelum ditaksir oleh underwriter oleh kantor pusat.
c. Mengumpulkan informasi tambahan
Informasi tambahan diperlukan untuk memastikan tidak adanya hal-hal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip underwriting dan terhindar dari moral hazard. Informasi tersebut diperoleh dari surat permohonan asuransi berupa laporan keterangan agen dan dari laporan penyelidikan. d. Menilai risiko
Penilaian risiko dilakukan terhadap seluruh aspek yang dapat menimbulkan terjadinya musibah. Dalam melakukan proses seleksi risiko pada produk asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa kumpulan
underwriter harus mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis risiko yang ditanggung dalam kedua produk tersebut. Risiko-risiko tersebut adalah :
(41)
31
1. Risiko sakit karena suatu penyakit
2. Risiko cedera/cacat karena kecelakaan
3. Kematian
Risiko tersebut diatas menjadi tolak ukur penilaian atas seorang calon tertanggung berdasarkan kondisi dan faktor-faktor risiko yang mempengaruhi tingkat risiko.
(42)
32
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 DIVISI SYARIAH A. Sejarah Perusahaan
Saat ini Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah operator asuransi syariah yang cukup banyak didunia. Berdasarkan data Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI),terdapat 49 pemain asuransi syariah di indonesia yang telah mendapatkan rekomendasi syariah. Mereka terdiri dari 40 operator Asuransi Syariah, 3 Reasuransi Syariah dan 6 Broker asuransi dan Reasuransi Syariah. Perkembangan Industri Syariah di negeri ini diawali dengan kelahiran asuransi syariah pertama Indonesia pada tahun 1994.
Saat itu PT. Syarikat Takaful Indonesia (STI) berdiri pada tanggal 24 Februari 1994 yang dimotori oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bang Muamalat Indonesia, PT. Asuransi jiwa Tugu Mandiri, Departemen Keuangan RI serta beberapa pengusaha Muslim Indonesia. Selanjutnya STI mendirikan 2 anak perusahaan yaitu PT. Asuransi Takaful Keluarga pada tanggal 4 agustus 1994 dan PT. Asuransi Takaful Umum pada tanggal 2 Juni 1995. Maka setelah PT. Asuransi Takaful berdiri, bermunculanlah beberapa perusahaan asuransi karena menyadari cukup besarnya potensi bisnis asuransi syariah di Indonesia.
Menurut data Bapepam-LK, industri asuransi syariah mencatat pertumbuhan premi bruto sebesar 2,99% selama kuartal ketiga tahun 2010. Dengan pertumbuhan tersebut berarti asuransi syariah termasuk didalamnya asuransi jiwa, kerugian, dan
(43)
33
reasuransi membukukan nilai premi sebesar Rp. 2,23 triliun.1 angka ini jauh dibawah
market share asuransi syariah di Malaysia.
Tabel 1.1
Pertumbuhan Asuransi Syariah di Indonesia
No. Keterangan 2005 2006 2007 2008 2009 4 juni 2010
1 Perusahaan Asuransi
Jiwa Syariah
2 2 2 2 2 3
2 Perusahaan Asuransi
Kerugian Syariah
1 1 1 1 1 1
3 Perusahaan Asuransi
Jiwa yang memiliki
Unit Syariah
8 9 13 13 17 17
4 Perusahaan Asuransi
Kerugian yang
memiliki Unit Syariah
13 15 19 19 19 20
5 Perusahaan Reasuransi
yang memiliki Unit
syariah
2 3 3 3 3 3
TOTAL 26 30 38 38 42 44
Sumber : AASI, kinerja usaha asuransi syariah, 04 Juni 2010
Pertumbuhan Asuransi syariah di Indonesia sangat pesat, berbagai kalangan optimis bahwa potensi asuransi syariah di Indonesia sangat tinggi yang terdapat pada tabel tersebut, data perusahaan asuransi dari tahun 2005 sampai 2010 tercatat berjumlah 44 perusahaan asuransi syariah.
Hal tersebut kemudian mendorong berbagai perusahaan untuk beramai-ramai masuk kedalam bisnis asuransi syariah, diantaranya dilakukan dengan langsung mendirikan perusahaan asuransi syariah penuh maupun membuka divisi atau cabang asuransi syariah.
1
Bapepam, “Pertumbuhan asuransi”,artikel dikases pada 23 Januari 2010 dari http://www.bapepam.go.id/ perasuransian/index.htm
(44)
34
Strategi pengembangan bisnis asuransi asuransi syariah melalui pendirian
perusahaan dilakukan oleh Asuransi Syariah Mubarakah yang bergerak pada bisnis
asuransi jiwa syariah. Sedangkan strategi pengembangan bisnis melalui pembukaan divisi atau cabang asuransi syariah dilakukan sebagian perusahaan asuransi, antara lain :
1. PT. MAA Life Assurance.
2. PT. MAA General Assurance.
3. PT. Great Eastern Life Indonesia. 4. PT. Asuransi Tri Pakarta.
5. AJB Bumiputera 1912
6. PT. Asuransi Jiwa Bringin Life Sejahtera. 7. PT. Asuransi Allianz Life Indonesia. 8. PT. Prudential Life Assurance
Pada awal berdirinya Asuransi jiwa Syariah di AJB Bumiputera 1912 ( sesuai SK No.9/DIR/2002 tanggal 8 November 2002 tentang pembentukan Divisi Asuransi Jiwa Syariah dan Kantor Cabang Asuransi Jiwa Syariah) barulah memiliki 1 kantor Cabang dan sebutan Kantor Cabang sesuai dengan SK. No.12/DIR/PMS/2006 tanggal 1 November 2006 sebutannya berubah menjadi Kantor Wilayah.
Melihat perkembangan Asuransi Syariah yang cukup pesat serta dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasional pemasaran asuransi jiwa syariah
berdasarkan potensi pasar, maka melalui Surat Keputusan Direksi
No.13/DIR/PMS/2006 tanggal 1 November 2006, AJB Bumiputera 1912 telah mengembangkan Kantor Wilayah Syariah Jakarta menjadi 2 Kantor Wilayah Syariah
(45)
35
serta membentuk 5 Kantor Wilayah Syariah baru yang membawahi 46 Kantor Cabang asuransi jiwa syariah yang tersebar di seluruh Wilayah Indonesia.
Dengan demikian kini Divisi Asuransi Jiwa Syariah telah berkembang menjadi 7 Kantor Wilayah yaitu (Jakarta I, Jakarta II, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan dan Makasar) serta telah membawahi 49 Kantor Cabang Syariah dengan tabel sebagai berikut :
Tabel 1.2
Perkembangan AJB Bumiputera Divisi Asuransi Jiwa Syariah
NO KANTOR WILAYAH
SYARIAH
KANTOR CABANG SYARIAH
1 JAKARTA I 9
2 JAKARTA II 9
3 BANDUNG 5
4 SEMARANG 6
5 SURABAYA 7
6 MEDAN 8
7 MAKASAR 5
JUMLAH 49
Dengan terbentuknya 49 kantor Cabang Syariah yang telah tersebar di 7 Kantor Wilayah Indonesia, maka peran Divisi Asuransi Syariah cukup memberikan kontribusi bagi penerimaaan premi perusahaan, meskipun tiak dapat dipungkiri bahwa kontribusinya belum sebanding dengan kontribusi yang diberikan oleh Divisi Pemasaran lainnya.
Sebagai Strategic Business Unit (SBU), Divisi asuransi Jiwa Syariah berfungsi melaksanakan Pemasaran pada segmen pasar kelas menengah keatas dan menengah kebawah dengan sistem penjualan dan pelayanan yang berbeda dengan Divisi Pemasaran lainnya (Divisi Asper dan Divisi Askum), dimana dari sisi produk
(46)
36
yang dipasarkan mengikat aturan-aturan/prinsip syariah seperti produk asuransinya harus bersifat transparan, adanya undur tolong menolong dan saling menanggung (tabarru) serta produknya harus terbebas dari unsur “MAGRIB” yaitu Maisir (samar-samar), Gharar (Ketidakjelasan), dan Riba (bunga).
B. Visi dan Misi 1. Visi
Menjadikan Syariah Bumiputera sebagai Perusahaan Auransi Jiwa Syariah terkemuka di Indonesia.
2. Misi
a) AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah senantiasa menyediakan
produk Syariah dan layanan yang inovatif, berkualitas tinggi dan memberikan nilai tambah yang optimal kepada para pesertanya sebagai ibadah kepada Allah SWT.
b) AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah senantiasa meningkatkan Idealisme, mutualisme dan profesionalisme melalui SDM yang memiliki sifat shiddiq, tabliqh, amanah dan fathonah, bagi karyawan/karyawatinya.
c) AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah senantiasa mengembangkan
sistem teknologi informasi yang efektif dan efisien sesuai dengan nilai-nilai syariah.
d) AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah senantiasa melakukan
pengembangan dana sesuai dengan nilai-nilai syariah yang menguntungkan bagi staker holder.
(47)
37
e) AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah turut berperan serta dalam Kemaslahatan Ummat.
C. Produk Asuransi Jiwa
Produk Asuransi Jiwa Individu Syariah :
1. Produk Mitra Mabrur (dana tabungan haji)
a. Definisi
Program asuransi yang menggabungkan unsur tabungan dan perlindungan asuransi dalam menanggulangi musibah kematian.2. Serta ditujukan untuk melaksanakan niat suci dalam menunaikan ibadah haji. Produk ini dipasarkan pada mata uang Rupiah. Premi produk asuransi ini terdiri dari Premi Tabungan, Premi Tabarru, dan Premi Biaya.
b. Manfaat Asuransi Jiwa Mitra Mabrur :
1. Jika peserta hidup sampai perjanjian asuransi berakhir, maka peserta memperoleh :
a) Dana tabungan yang telah disetor.
b) Bagian keuntungan (mudharabah) atas hasil investasi dana tabungan.
c) Bagian keuntungan atas dana khusus (Tabarru) yang
ditentukan oleh Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera.
2. Jika peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam masa perjanjian asuransi, maka ahli waris akan memperoleh :
(48)
38
a) Dana tabungan yang telah disetor.
b) Bagian keuntungan (mudharabah) atau hasil investasi dana tabungan.
c) Santunan kebajikan. 3. Produk Mitra Iqra (dana pendidikan)
a. Definisi
Program asuransi pendidikan yang menjamin biaya sekolah anak mulai dari Tanam Kanak Kanak sampai Perguruan Tinggi. Merupakan gabungan antara tabungan dan tolong menolong dalam menanggulangi musibah kematian.
b. Manfaat Asuransi :
1) Jika pemegang polis/peserta hidup atau ditakdirkan meninggal dunia dalam masa asuransi, maka kepada pemegang polis atau ahli waris yang ditunjuk dibayarkan tahapan dana pendidikan pada saat anak berusia empat tahun, deua belas tahun, delapan belas tahun. 2) Jika polis habis kontrak, dan peserta masih hidup maka kepada
yang ditunjuk dibayarkan dana pendidikan sekaligus atau berkala.
3) Jika pemegang polis / peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam
masa asuransi, maka selain menerima pembayaran tahapan dana pendidikan kepada yang ditunjuk dibayarkan :
a) Santunan kebajikan
b) Dana tabungan
(49)
39
d) Polis jadi bebas premi
4) Jika pemegang polis mengundurkan diri sebelum perjanjian
berakhir maka pemegang polis akan mendapatkan : a) Dana tabungan yang telah disetor
b) Bagi hasil investasi
5) Jika anak yang ditunjuk ditakdirkan meninggal dunia dalam masa
asuransi atauy dalam masa pembayaran tahapan dana pendidikan, pemegang polis dapat menunjuk pengganti (anak baru) untuk menerima tahapan dana pendidikan yang belum diberikan. 1. Produk Mitra Sakinah ( dana investasi)
a. Definisi
Asuransi yang merupakan gabungan antara unsur tabungan dan tolong menolong dalam menanggulangi musibah kematian, dengan masa pembayaran premi 3 (tiga) tahun lebih pendek dari masa asuransinya.
b. Manfaat Asuransi :
1. Jika peserta hidup sampai perjanjian asuransi berakhir, maka pemegang polis akan memperoleh :
a) Pada masa akhir masa pembayaran oremi, sebesar 50%
manfaat anak dibayarkan pada akhir tahun.
b) Akhir tahun kesatu setelah masa pembayaran premi, sebesar
(50)
40
c) Akhir tahun kedua setelah masa pembayaran premi, sebesar
50% sisa nilai tunai.
d) Akhir tahun ketiga setelah masa pembayaran premi sebesar 100%.
2. Jika pemegang polis mengundurkan diri sebelum perjanjian
asuransi, maka pemegang polis akan memperoleh bilai tunai.
3. Jika peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam masa perjanjian
asuransi maka yang ditunjuk akan memperoleh : a) Nilai tunai
b) Santunan kebajikan sebesar selisih dari manfaat awal dengan premi tabungan yang mudah dibayar dan asuransinya berakhir.
4. Jika peserta ditaksirkan meninggal dunia dalam masa perjanjian asuransi setelah masa pembayaran premi berkahir maka yang ditunjuk akan memperoleh :
a) Sisa uang tunai
b) Santunan kebajikan sebesar manfaat awal
Produk Asuransi Jiwa Kumpulan Syariah:
1. Mitra Ta’awun Pembiayaan
a. Ada tiga jenis pertanggungan produk Mitra Ta’awun pembiayaan diantaranya :
1) Pertanggungan dengan manfaat tetap, yaitu pertanggungan yang diberikan dengan besar manfaat yang tetap selama asuransi.
(1)
.e,
BIIMIPUrINAtr.i.4l' l
PTG1.01.Sy-Vs.1
l-"*r-i---1
-T--
-*-r-i-T-Lt.-_.i :'I:).:..
Nomor SP
lD Pemegang Polis Sebutan
(Tn,Ny,Nn,Ps) Nama Lengkap
Gelar Depan Tempat Lahir Nama lbu Kandung Bukti ldentitas
Warga Negara
No.Telepon/HP (walib diisi)
Pekerjaan Status{abatan
Nama Lembaga./Perusahaan
Alamat
Kelurahan
Kecamatan
Kota
/
Kabupaten Kode PosNo.TeleponlFax (walib diisi)
Propinsi Rumah Alamat
lenis Kelamin ;
*l
- Li
Tgl Pengisian Sp :
|
= Laki-laki-T*I--t*j-
t
l-
il-l*T]*i-t*I-T
TI-:-TI
GelarBelakangrre
ittii
i-t I i-i
*i*l*T*i-f-fl*T-i*l-r
l--l
Rw:
I
L-*-[J--l
i jJ*-T-:--
r-
----,-l
L'
;T-*f__l
*l
-
i*T*-l .
---f-T_l
*T----r----l r---J L-j | ..e.,i-, r I i __i.- ,
No. Fax,
Tgl. Lahir :
|
= Kawin 2 = BelumKawin
I
= Janda"/DudaKelurahan
Kecamatan
Kota
/
Kabupaten Kode PosPropinsi
Tempat Bayar Premi
Mengambil Asuransi Atas
Jiwa Tertanggung
.
l"-*'l*-T
-r-*r-r
'L_-
t..._.1I
I Telp:,
L:
I
=
KantorBumiputeral9l2
2=
Alamatpekerjaan
3 =Rumah
4=
Bank,
l--l
|
=
sama dengan calon pemegangpolis
2 = Tidak sama dengan calon pemegang polis Waiib diisi oleh pemilik dana (orang tua.isuami/anak kandung/badan hukum) :Pekerjaan OrangTua / Suami
/
:anak kandung
Nama Lembaga / Jenis
Usaha
: Penghasilan KotorPerTahun
:Rp l0 luta - RP 25 juta Rp 25 iuta - Rp 50 juta Gaji
Hasil lnvestasi (sebutkan)
f*]
*o 7s juta - Rp too jutalI
*o 100 luta - Rp 200 luta[l
Bonus/lnsentif/KomisiRp 200 juta - Rp 300 luta Rp 300 juta - Rp 500 juta Rp > 500 luta
Usaha Pribadi (sebutkan) Lain-lain (sebutkan) ...
n
Rp < toluta[l
*O 50 juta - Rp 75 jutaLI
u
il
m
t:
t:
t:
il
t:
Halaman ldari 4halaman
Sumber Penpahasilan (Bisa dipilih le6ih dari satu)
(2)
rT-{
@
DATAcALoN
pEsERrA
.e,
BIIMIHMT.A
!l
;
=
Laki-takiU 2 = Perempuan
rgr.Lahir,
i-T*T-f
1l:Tl*l
ff
r.rre
2. SlM 3. Paspor No. tdentias ,|
=Kawin
2 = BelumKawin
3 =l-*l*-i-ir--T-r-i*-r
l*t
lD Peserta (ClF) Sebutan (Tn,Ny,Nn,Ps) Narna Lengkap Tempat Lahir Nama lbu Kandung Bukti ldentitas Warga Negara E-mail
Pekerjaan
Pekerjaan/ Jabatan Nama Lembaga"/Perusahaan
Alamat
Kelurahan Kecamatan Kota / Kabupaten
Propinsi
Rumah
Alamat
Kelurahan Kecamatan Kota / Kabupaten
Propinsi
Hubunsan Peserta denean
Pemega'ngPolis
"
: i
it=
L-3=
lstri/Suami/Anak/Orang tua kandung dengan Pemegang Polis Badan Hukum (PI CV FA, Koperasi dengan Karya*an) Kreditur Berbadan Hukum dengan Debitur
DATA
ASURANSI
Umur Calon Peserta Sekarang ,
i]_]
T"hrnMacam Asuransi Jenis Maa Uang Masa Asuransi ManfaatAwal MulaiAsuransi Aviasi
Rider (Resiko Kecetakaan)
Kelas Rider
: I I
reas Waiver:
f-I
Jenis Risiko
, T-il--l
Ketipatan,
i*
T-_l X ManfaatAwatJenis Pertanggungan:
l_l]
Non Medical 2. MedicalCetan
UndenrriterMedical
Kelas
, f:
KodeSeleki
,m*:
I--i--i--T-i"-i-
f
i-i
t
-:Cara Bayar Benefit Habis Kontrak
Cara Bayar Benefit Habis Kontrak: CaraBayarBenefrt
r l-_] l.
Bulan3. l/2Tahun
Selama
, =-l
T"hrnPembavaran
Premi:
-:?=II'f,H'i,i
3=3:r"i1Etlt'n'"
2
=
Standard US$
fk*1"":llllil;t"l;f,l,a*,*un
atau sampaiRincian
Titipan
Premi Tahun Pertama
Premi Tabarru
,i:l:l
l-l-l
2. Triwulan
4. Tahunan
Premi
Biam
::-'T-f r Tl-I
IT T : I -f I T-'lf
-".(BiayaPerigelolaan) * I I I I r--l--: : I I i-l I I ll I
PremiTabungan
'
l l l
Premi Medical
Kelas
,
[]:
PremiAviasi
,fn
PremiRisikoKecelakaan:f*l_j
-l---|-T-"fl-l--T-T-f-T".l--l
Premi RisikoWaiver
,
T*T-l
Jumlah Premi
,
i:rl
Kursrengah
,tf:I:lJ
l Tl:1.:l:
Biayaporis
,[:]:I-I-]*l--l--]--]-l:l-Tffl*j[l:
Jumlah Premi Sekaligus,
ffi{*II[II:|*]]
Bea Materai dalam pembayaran Premi menjadi beban Pemegang Polis sesuai ketentuan peratunrn perundang-undangan yang
berlaku.
Halaman 2 dari 4 halaman
Rr,[-i--i
l
l
Rw,L]l-_-;
Kode Pos
,l Ll:l Tf
|
=
Rupiah(3)
/G
BIIMIRITT,N,ADATA
PENERIMA
SANTUNAN
i*-l-*1-T-l--,r--.:-l-t
-r*T
-l*r-t-
l--l-'-.
1---rn
I I i I r i: i I i I i i I I i 1,l:l*-l
I
IilffiTTI.TTT-I"-Nil:
-
IilMTTTTT}T].-];I]
ffiT-]
1*lr:ril=
r-**-T:-T^
;--i
rl*ii
_-i--l
i I I I I : i: I j
K=Ketenngan: I =Laki-laki 2 =Wanita 3=Perusahaan/BadanHukum
HDT=HubunganDentanTertanggung: l=OrangTua 2=Anak 3=Cucu 4=Suami 5=lstri 6=KrediturBerbadanHukum 7=BadanHukum 8 = Penerima Dana Pendidikan 9 = Lain - Lain (... ...)
DATA
AG
EN
I
L
r I I
a.
Apakah calon peserta mempunyai cacat atau kehilangan salah satu fungsi anggota tubuh ?Jika ya sebutkan
Apakah calon peserta sekarang dalam keadaan sehat ?
Apakah calon peserta biasanya dalam keadaan sehat I
Apakah calon peserta pernah dirawat di rumah sakit dalam jangka waku 2 (dua) tahun terakhir ini I
Apakah calon peserta pernah menderita penyakit antara lain : malaria, kanker,TBC,Asthma, kencing manis, hati, tinial, iantung, lumpuh, syaraf, tekanan darah rendah/tinggi, kelamin, aids, dalam iangka waktu 2 (dua) tahun terakhir ?
Apakah atas jiwa calon peserta pernah dialukan suatu permintaan asuransi iiwa ?
Jika pernah,pada perusahaan
,
----:---,-
- l-
-:
_:j:I_._:_f i
-j*l -[:
T-T-f :
--T-I_--dan bagaimana hasilnya ?il
f =diterima
2 = ditolak karenakesehatan
3 = ditolak karena bukan kesehatanApakah diantara orang tua dan saudara sekandung calon peserta ada yang pernah/sedang menderita penyakit tuberculose, sawan (epilepsi)
kanker, rohani, kencing manis (diabetes), pitam, sakit iantung
?
U- .j
likaadasiapa ?
i l-T*i::ilm
mTT
l
T-l
1r. fuakah diantara oranglga/__sagclgS
Jikaadasiapa?
|l*j
:l_
lli.
Berat badan calon peserta:|_]_]*] ts,
Tinggi badan caton peserta,i
J**Tl ...
j.
Apakah calon peserta saat ini sedang dalam keadaan hamil ?k.
Apakah calon peserta seorang perokok ? Jika ya, berapa batang per frr.i'
lf-lf
b"tngl.
Apakah calon peserta seorang kidal ?melakukan bunuh diri ?
r---t f-'-l t tt l
tttt , tt I
r ll I
W
HAstL
PENILAIAN KEsEHATAN
Copy Bukti ldentitas
:
. __.j l.KTP
2.SIM
3. PasporData Dokumen Pemeriksaan Kesehatan
L-]
P"r".ikrrrn Lama:l-l
Pemeriksaan Baru:Laporan Pemeriksaan Kesehatan (LPK) - PTGl.04 Urine Lengkap
Haematologi/darah Rutin Kimia darah dan Lipid
Elektrokardiogram dengan lnterprestasi (EKG) Pemeriksaan EKG/EGG dengan Treadmill Test
No. ldentitas ,
n
n
il
r:t
[]
Ll
[-j fn"."t
Photo dengan lnterprestasi (fPH)tl
HMT"r.i]l
Upo",
Pemeriksaan Kesehatan (LPK) ke-2 dari dokeryang berbeda r'
I
Formulir Data Nasabah - PTG LO6i*l
LembarWawancara Penelitian Produksi Baru - PTGl.02jl*-l
Pernyataan Petugas Penutup - PTGl.O3ffiffiW
DATA
KETERANGAN
KESEHATAN
b. c. d. e.
Ya Tidak
t.-.--.: i,J
t:: !
I ir i
| :i I
l:! t
ltit
No. KD/Sp, t "-
f--fl
*-il-l-l*l--]*l_ill
Persyaratan kesehatan yang dilampirkan
DATA POLIS
LAIN
JP
l*-l*.'1
MUfl
Uang Pertanggungan=:l_
JP
[:=
MUl:]
UangPertanggunganiT-f-*t::i.lll. :fT-I_J--f-f--fT_:
JP
[:-
MUl:
Uang Pertanggunganfl-f-l_l_L3:l-l:t_L:L:l-l--il
r l-l-Ir-f
_l:_T:i-l
-ft-l**i-:-li'*ll*i*i
l-
[rT
]--
il-lffir-i-]**l*-Tt
JP
[il
MUf:
uangPertanggunganiT-f--f]__l l_l l"T*l*]-I-*fj
l
(4)
PERNYATAAN
CALON
PEMEGANG
POLIS
DAN CALON
PESERTA
Saya menyetului Syarat-syarat Umum dan Syarat-syarat Khusus yang berlaku untuk asuransi ini.
rE-!.€T:
m
t.
2.r
4.
5.
6.
7.
Saya menerangkan bahwa isian keterangan-keterangan dalam surat ini maupun dalam keterangan pemeriksaan kesehatan telah saya berikan sesuai dengan yang sebenarnya dan saya menyadari jika ada keterangan-kererangan yang tidak benar, AJB Bumiputera 1912 berhak membatalkan asuransi ini dan tidak diwalibkan mengembalikan Uang Premi yang telah diterima oleh AJB Bumiputera
l9l2
maupun membayar Uang Pertanggungan.Saya menyetujui bahwa dengan ditunluknya tempat pembayaran Premi di alamat pekeriaan/lain atau di alamat rumah, tidak dapat membebaskan saya dari kewaliban menyampaikan pembayaran premi kepadaAJB Bumiputera 19l?-,iika karena sesuatu hal pemungutan oleh AJB Bumiputera
l9l2
tidak dilakukan tepat pada waktunya.Saya menyetuiui bahwa asuransi ini mulai berlaku sejak polis diterbitkan atau akseptasi dikeluarkan, dan iika kewajiban membafar premi pertama telah saya lunasi.
Untuk memastikan sebab-sebab kematian, saya setuju iika dokter-dokter memerika lebih lanlut (termasuk diotopsi) apabila diperlukan oleh yang berwajib.
Saya setuiu bahwa semua keterangan dan pernyaaan )angterkandung dalam formulir surat perminaan asuransi syariah ini dijadikan
dasar perianiian dengan AJB Bumiputera
l9l2
dan merupakan bagianpng
tidak erpisahkandari
perlanlian ini.Saya dengan ini menyatakan setuju berakad dengan AJB Bumiputera
l9l2
untuk menyerahkan selumlah dana dari premi untuk dikelola berdasarkan prinsip al-mudharabah dengan pembagian keuntungan 70%untuksaya dan 30% untukAJB Bumiputeral9l2
Syariah. Saya setuju bahwa dari dana yang diserahkan dikenakan biaya pengelolaan...Yo dari premi tahun pertama...% dari premi tahun kedua, dan pada setiap tahun berikutnya sebesar 5% dari premi.
Berdasarkan prinsip Bumiputera Syariah maka dengan ini saya setuiu membayar melaluiAJB Bumiputera
l9l2
sebanyak ...%dari angsuran premi untuk dikreditkan ke dalam rekening khusus sebagai tabarru' untuk tujuan pembayaran manhat asuransi bila ada peserta yang ditakdirkan meninggal dunia.
Tanda tangan Calon Peserta TandaTangan Calon Pemegang Polis
(Nama Jelas) (Nama Jelas)
Tanda Tangan Pemimpin Operasional Tanda Tangan Petugas Penutup
(NamaJelas & Stempel Kantor) (Nama Jelm)
Titipan Premi
Nomor Bukti Kas Tanggal
Seri Kuitansi No
SYARAT KHUSUS ASU RANS! TAN pA pE M ERTKSAAN DOKTER
( NON-MEDICAL)
Sebagai PenSSanti pemeriksaan dokter diperlukan masa percobaan (observasi), selama dua tahun yaitu jika peserta meninggal dunia dalam tahun polis pertama santunan akan dibayarkan sebesar 60% dari Uang Pertanggungan, jika peserta meninttal dunia dalam tahun polis kedua santunan akan dibayarkan sebesar 80% dari Uang Pertanggungan,jika peserta meninggal dunia karena kecehkaan santunan akan dibayarkan sebesar 100% dari Uang Pertanggungan.
t
-i ,i
--i
(5)
PTGI-02 /s.1
Jam dan Tanggal Wawancara Tempat Wawancara
Alamat Tempat Wawancara
Kota Tempat Wawancara
Pertemuan LANGSUNG dengan Calon Tertanggung dan Calon Pemegang Polis menghasilkan keterangan sebagai berikut:
Nama Calon Pemegang Polis Umur : ... Tahun
Nama Calon Tertanggung Umur : "... Tahun
ldentitas diri berdasarkan Rencana UP yang dikehendaki
No. ldentitas Kelayakan UP
Pekerjaan Calon Pemegang Polis TempaUalamat Penagihan Premi
Penghasilan Calon per tahun Nama Agen Penutup
1.
2.
3.
4.
5.
b. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
YA,/TIDAK
Apakah keadaan phisik, kesehatan Calon Tertanggung dan umur sesuai dengan pernyataan dalam Surat
Permintaan?
t-T_-]
Apakah permintaan macam asuransi, lama kontrak UP dan Premi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuankeuangan Calon Pemegang Polis/Calon Tertanggung
Apakah benefit, syarat-syarat umum polis, syarat-syarat khusus polis dari asuransi yang bersangkutan telah dijelaskan
dengan benar kepada Calon Pemegang Polis
/
Calon Tertanggung ?Apakah atas jiwa Calon Tertanggung pernah diajukan suatu permintaan asuransi jiwa ?
Jika ya, bagaimana hasilnya ? ...
Apakah Calon Tertanggung telah diasuransikan atau sedang diajukan Asuransi jiwanya pada AJB Bumiputera 1912 ? Jika Ya, apakah No. Polis
/
KD maupun Jumlah UP nya telah dicantumkan pada data polis lain ?Apakah motivasi Calon Tertanggung dalam membeli telah dicantumkan pada data polis lain ? Apakah terdapat kesulitan dalam kegiatan konservasi polis seterusnya ?
Apakah alamat penagihan telah sesuai debit yang benar / tepat ?
Apakah produksi tersebut berasal dari penjualan polis inforce
/
Berapa penghasilan Calon pertahun :
Rp.Berapa Kelayakan Uang
Pertanggungan
:
Rp./US.$ Kesimpulan dan saran-
Agen Koordinator-
Pemimpin Operasional-
Pemimpin CabangDemikian hasil wawancara dengan Calon Pemegang Polis
/
Tertanggung telah dilakukan dantelah
sesuai dengan kewenangan pejabat peneliti.Calon Tertanggung Calon Pemegang Polis
fTt
rT_l
fTt
rTt
fTt
t-Tt
rTt
[Tt
f-Tt
(. . ... .... .
.)
Nama Jelas
( ..^ . . . .. .
)Nama Jelas
Agen Koordinator
(... ..
.
...
)Nama Jelas
Pejabat
Peneliti
Kepala Cabang
( . .. .. ....
....^.) Nama JelasKepala Wilayah
( .
...
...)
Nama Jelas(6)
2.
3.
4.
5.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :
1.
Berdasarkan pengamatan Saya, Calon Tertanggung berada dalam keadaan sehat walafiat tidak sedang menderita suatu penyakit, tidak memiliki kelainan phisik maupun mental dan mempunyai kebiasaan hidup yang baik.Saya telah menjelaskan secara rinci dan benar tentang macam asuransi ini kepada Calon Pemegang Polis dan Calon Tertanggung.
Berdasarkan pengamatan Saya, jumlah Uang Pertanggungan yang dikehendaki oleh Calon Pemegang Polis termasuk polis-polis lain yang dimiliki sesuai dengan nilai ekonomi dari Calon Tertanggung.
Saya telah melihat dan meneliti kartu identitas Calon Pemegang Polisffertanggung berdasarkan (KTP)
Saya bersedia menanggung segala akibatnya bila ternyata pernyataan ini tidak benar.
20...
Mengetahui, Tanda Tangan Petugas Penutup
( . . .. . ... .. . ... . . .. . ... .) Kepala Cabang
( ... ... ...
.
..
...
)Nama Jelas
W
DATA
AGEN
tt
No. SP
Nama Calon PemPol Nama Calon Tertanggung Uang Pertanggungan Jumlah Premi Macam Asuransi