Tinjauan Laporan Keuangan Pada PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Bandung

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

Indonesia sebagai salah satu negara sedang berkembang dituntut untuk senantiasa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar ekonomi yang dianggap mampu menopang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata. Selain Koperasi, Swasta, maka salah satu pilar ekonomi yang dianggap mampu untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

PT. Kimia Farma (Persero). Tbk. Merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu : industri, marketing, distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan. Sebagai perusahaan publik sekaligus BUMN, Kimia Farma berkomitment penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-undang No. 19/2003 tentang BUMN.

Sebagaimana kita ketahui bahwa bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam perusahaan terutama dalam perkembangan dunia usaha yang semakin


(2)

maju, menimbulkan persaingan antara perusahaan pun semakin ketat. Belum lagi karena kondisi perekonomian yang tidak menentu menyebabkan banyaknya perusahaan yang mengalami keruntuhan. Oleh karena itu agar perusahaan dapat mengetahui dengan tepat kondisi perusahaan tersebut maka perlu dilakukan analisis yang tepat pula.

Media yang dipakai untuk menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Setiap perusahaan akan menyusun suatu laporan keuangan yang dapat menggambarkan kondisi dan kinerja perusahaan pada akhir pembukuan. Laporan keuangan yang disusun oleh setiap perusahaan harus mengacu pada Standar Akuntansi Kauangan (SAK), yang disusun oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), disamping itu harus memnuhi pula aturan perpajakan dan aturan lainnya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum agar dapat memenuhi kebutuhan pemakainya.

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi pada suatu periode tertentu yang merupakan hasil pengumpulan data keuangan yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan ataupun ikhtisar lainnya yang dapat digunakan sebagai alat bantu bagi para pemakai di dalam menilai kinerja perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat.

Laporan keuangan dapat dianalisis untuk melihat kondisi perusahaan, jenis analisis bervariasi sesuai dengan kepentingan pihak-pihak yang melakukan analisis.


(3)

3

Salah satu teknis analisis laporan keuangan yang banyak digunakan untuk menilai posisi keuangan dan kinerja perusahaan adalah analisis rasio keuangan karena penggunaannya yang relative mudah.

Laporan keuangan secara garis besar meliputi dua jenis perbandingan, yaitu :

1. Dengan membandingkan rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan dating untuk perusahaan yang sama.

2. Perbandingan rasio perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis atau dengan rata-rata industry pada satu titik yang sama.

Perbandingan tersebut dapat memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.

Salah satu alasan dilakukannya tinjauan terhadap laporan keuangan adalah menilai kinerja perusahaan. Dimana penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efesiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan meninjau dua aspek, yaitu kinerja financial dan kinerja non-financial. Kinerja financial dapat dilihat melalui data-data laporan keuangan,sedangkan kinerja non-financial dapat dilihat melalui aspek-aspek non-financial diantaranya aspek pemasaran, aspek teknologi maupun aspek manajemen.

Sebagai BUMN yang mempunyai tujuan mengembangkan industri kimia dan farmasi dengan melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif dan


(4)

mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan terpadu (health care provider) yang berbasis jaringan distribusi dan jaringan apotek. Dan juga meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan mengembangkan sistem informasi perusahaan. Selain itu perusahaan juga mempunyai tujuan untuk memperoleh laba. PT. Kimia Farma (Persero). Tbk harus menempuh langkah langkah yang diperlukan sehingga perusahaan dapat memaksimalkan laba.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kondisi keuangan PT. Kimia Farma (Persero). Tbk dan tinjauan laporan keuangan tahun kedepan.

1.2. Tujuan Kerja Praktek

Kegiatan kuliah kerja praktek ini dilaksanakan dengan maksud untuk mengumpulkan data, mengolah, serta meninjau laporan keuangan paada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk. Palnt Bandung.

Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah :

1. Untuk meninjau laporan keuangan pada PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung.

2. Untuk mengetahui bentuk laporan keuangan pada PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung.


(5)

5

3. Untuk mengetahui cara perusahaan memaksimalkan laba dilihat dari laporan keuangan pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung.

1.3. Kegunaan Kerja Praktek

Kegunaan yang dapat diperoleh dari hasil kerja praktek adalah:

1. Bagi Penulis

a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai tinjauan laporan keuangan pada PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung. b. Untuk mengetahui bentuk laporan keuangan pada PT Kimia Farma (Persero),

Tbk. Plant Bandung. 2. Bagi Perusahaan

a. Penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dalam merumuskan kebijakan serta tindakan-tindakan selanjutnya sehubungan dengan penggunaan tinjauan laporan keuangan. Serta diharapkan dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan bagian keuangan di PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung.

b. Hasil kerja praktek ini diharapkan akan dijadikan sebagai informasi dan merupakan sumbangan yang berarti bagi pihak perusahaan.

3. Bagi UNIKOM

a. Memberikan peluang atau kesempatan bekerja di Instansi tempat kerja praktek.


(6)

b. Membuka kerja sama dengan perusahaan untuk bidang kerja praktek.

1.4. Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Lokasi pelaksanaan kerja praktek dilakukan di PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung yang bertempat di Jalan Pajajaran No. 29-31 Bandung 40171. Waktu pelaksanaan kerja praktek adalah sebgai berikut :

1. Hari Senin –Jum’at

Tanggal 11 Juli 2011 sampai 11 Agustus 2011


(7)

7

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tanggal 29 juni 1896 di Bandung didirikan sebuah pabrik kina yang bernama Bandoengsche Kinine Fabriek N.V dengan akte notaris B.V.Hoithuisen No.102. Pertama-tama produk yang dihasilkan adalah garam Kina dari kulit kina. Dalam menjalankan aktivitasnya, pabrik ini hanya sekedar memperoleh ongkos pengolahan saja sedangkan hasilnya dijual oleh para penghasil kulit kina menurut perhitungan mereka sendiri. Kemudian pada tanggal 23 Februari 1937, akte notaris tersebut diatas diubah dengan akte notaris Mr.J.J.Coubius Du Sart No.7/1937.

Pada tahun 1939, pabrik kina ini diserahkan kepada Indsche Combinate Voor Chemische Industrie (INCHEM) dengan akte notaries Frederik Louise August Bod No.10 tanggal 14 Januari 1939,yang kemudian pada tanggal 13 desember 1939 berdasarkan akte notaries C.F.A De Wilde,INCHEM mendirikan pabrik yodium di watudakon Mojokerto Jawa Timur.

Pada Tahun 1942, dalam perang dunia ke II pabrik kina di Bandung di kuasai oleh angkatan darat Jepang dan diberi nama Rikugun Kinine Seizoshyo. Selama kedudukan Jepang, pembuatan Pil (tablet kina) memang masih di lakukan, hanya


(8)

hasilnya di angkut semua ke Jepang, sebagian besar hasil kina itu di kirim ke tempat lain guna kepentingan Jepang dalam peperangannya di Pasifik. Sedangkan untuk keperluan di dalam negeri atau orang-orang pribumi, Jepang hanya menyediakan hasil pabrik yang disebut “Tota Kina” yaitu kina yang belum di pisahkan dari alkoloida-alkoloida lainnya. Jepang dikalahkan oleh sekutu pada tahun 1945 dan Belanda masuk ke Indonesia sehingga pabrik kina ini di ambil kembali oleh pemilik semula yaitu perusahaan swasta Belanda dengan nama Bandoengsche Kinine Fabriek N.V.

Pada tahun 1950, selain kina juga di produksi obat besi, obat yodium, bekatonik, quintonik, aether, vitamin, sulfamida, antibiotika, anthitusmin, kapur liver dan lain lain. Pada tahun 1955 pabrik kina ini di serahkan kembali kepada INCHEM dengan akte notaries Mr.R.Soewardi No.4/1954 tanggal 3 November 1954. Akibat adannya sengketa Irian Barat antara Indonesia dengan belanda, maka semua perusahaan Belanda yang ada di Indonesia di kuasai oleh pemerintahan RI, sehingga dibentuk Badan Pimpinan Umum (BPU) berdasarkan PP No.23 Tahun 1958, perusahaan-perusahaan yang berada di bawah BPU ini menjadi milik Pemerintahan RI yang pelaksanaanya di serahkan kepada Badan Nasionalisasi Perusahaan Belanda (BANAS).

Mulai tanggal 18 Juni 1960, pabrik kina di kuasai penuh oleh pemerintah RI dan diberi nama Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Berdasarkan surat perintah Menteri Kesehatan RI No.57/959/kon, setahun kemudian yaitu pada tanggal 17 April 1961 berdasarkan PP No.85 namanya diubah menjadi Bhinaka Kina Farma yang


(9)

9

meliputi pabrik yodium di Watadakon Mojokerto Jawa Timur. Berdasarkan PP No.3 tanggal 25 Januari 1969, empat buah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Farmasi yaitu :

a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Raja Farma; b. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nakula Farma; c. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bhineka Kina Farma; d. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sari Husada;

Keempat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut dilebur menjadi satu menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi dan alat-alat kesehatan “Bhineka Kimia Farma”, dan keempat perusahaan tersebut masing-masing mejadi unit dengan susunan sebagai berikut :

a. PNF Raja Farma Jakarta menjadi PNF Bhineka Kimia Farma Unit I Bidang Perdagangan.

b. PNF Nakula Farma Jakarta menjadi PNF Bhineka Kimia Farma Unit II Bidang Produksi Jakarta.

c. PNF Bhineka Farma Bandung Menjadi PNF Bhineka Kimia Farma Unit III Bidang Produksi Bandung.

d. PNF Sari Husada Yogyakarta Menjadi PNF Bhineka Kimia Farma Unit IV Bidang Produksi Yogyakarta.

Penggabungan ini di maksudkan untuk memperkuat kedudukan dengan adannya persaingan yang semakin ketat di bidang farmasi dan alat-alat kesehatan, disamping untuk memanfaatkan fasilitas yang sebelumnya tidak di gunakan serta


(10)

untuk menyatukan pola pembinaan manajemen perusahaan, penggabungan ini juga bertujuan untuk mengarahkan perusahaan ke bentuk persero yang pelaksanaan dan pembinaannya di serahkan kepada departemen keuangan.

Pada tanggal 18 Agustus 1971 berdasarkan PP No.16/1971, lembaran Negara No.18 tahun 1971 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi dan alat-alat kesehatan Bhineka Kimia Farma Unit I sampai dengan Unit IV berubah menjadi PT.Kimia Farma (Persero) terhitung bulan Agustus 1971 dengan akte notaries Sulaeman Ardjasasmita tanggal 16 Agustus 1971 dan membawa perubahan nama bagi semua unit sehingga menjadi :

a. Unit I menjadi Unit Perdagangan; b. Unit II menjadi Unit Produksi Jakarta; c. Unit III menjadi Unit Produksi Bandung; d. Unit IV menjadi Unit Produksi Yogyakarta;

Sekitar pertengahan tahun 1974, Unit Produksi Yogyakarta berdiri sendiri dengan nama seperti Semula yaitu PT Sari Husada dengan produksi yang dihasilkan yaitu jenis makanan bayi dan dewasa yang bergizi diantaranya ialah SGM dan SMN. Unit Produksi Bandung yang telah di kenal dengan nama Pabrik Kina, yang semula hanya bergerak di bidang produksi garam-garam kina telah berkembang bidang kegiatannya sesuai dengan kebutuhan, meliputi : obat jadi, bahan baku, minyak atsiri, dengan perkebunan tanaman untuk industri, eksploitasi dan pengolahan yodium, aether nakosa serta alat-alat kontrasepsi keluarga berencana (KB). Pada tahun 1990, Unit Produksi Bandung di pecah menjadi Unit


(11)

11

Produksi Manufaktur Bandung, Unit Produksi Manufaktur Watudakon dan Unit Produksi Formulasi Bandung.

Pada tahun 2001,Unit Produksi Formulasi Bandung dan Unit Produksi Manufaktur Bandung serta Unit Produksi Manufaktur Semarang dilebur menjadi Divisi Produksi Bandung. Sekitar tahun 2003 Divisi Bandung tanpa Unit Produksi Manufaktur Semarang diubah menjadi Plant Bandung, Serta mempunyai kegiatan bisnis utama yaitu antara lain sebagai berikut :

a. Produksi Formulasi Obat,meliputi : obat-obat tablet, sirup atau suspense (sirup yang lebih kental dari biasanya Ex : Scoot Emulsion), sediaan cairan fitofarmaka (NK Sari, Batugin) sediaan Pil KB dan sediaan alat Kontrasepsi dalam rahim (AKDR).

b. Produksi bahan baku, meliputi garam-garam kina, Yodium (di Watudakon), Lemak dan Minyak (di Semarang).

Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 111 tahun dan nama yang identik dengan mutu, sekarang Kimia Farma berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.

2.1.1. Visi Kimia Farma

Visi PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung adalah menjadi perusahaan pelayanan kesehatan (Health Care Company) utama di Indonesia yang berdaya saing global.


(12)

2.1.2. Misi Kimia Farma

Misi perusahaan pada PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung, yaitu : 1. Menyediakan produk dan jasa pelayanan kesehatan yang unggul untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan mutu kehidupan.

2. Mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan untuk meningkatkan nilai perusahaan bagi pemegang saham, karyawan dan pihak lain yang berkepentingan, tanpa meniggalkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

3. Meningkatkan kompetensi dan komitmen sumber daya manusia guna pengembangan perusahaan serta dapat berperan aktif dalam pengembangan industri kesehatan nasional.

2.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.


(13)

13 PLANT MANAGER

PERENCANAAN PRODUKSI & PENGENDALIAN INVENTORI PEMBELIAAN UMUM & PERSONALIA AKUNTANSI & KEUANGAN TEKNOLOGI INFORMASI sumber : PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Plant Bandung

PERENCANAAN & PENGENDALIAN BAHAN & PROSES

TEKNIK & PEMELIHARAAN

PENYIMPANAN

KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA &

LINGKUNGAN PENGAWASAN

MUTU PENGELOLAAN MUTU /

QUALITY OPERATION PENGEMBANGAN PRODUK PEMASTIAN MUTU PRODUK SI MANAGEMENT REPRESENTATIVE PRODUKSI I PRODUKSI II PRODUKSI


(14)

Berikut adalah struktur organisasi akuntansi & keuangan Plant Bandung PT. Kimia Farma (Persero), Tbk. :

Sumber : PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung

Gambar 2.2.

Struktur Organisasi Akuntansi & Keuangan Plant Bandung PT Kimia Farma (Persero), Tbk.

2.3. Deskripsi Jabatan

Nama Jabatan : Asisten Manajer Akuntansi & Keuangan

Lokasi : Plant Bandung

Direktorat : Produksi

AKUNTANSI & KEUANGAN

PAJAK KAS &

BANK VERIFIKASI

BIAYA & LAPORAN KEUANGAN AKUNTANSI


(15)

15

Atasan Langsung : Manager Plant

Bawahan Langsung : 1. Supervisor Akuntansi Biaya

1. Supervisor Verifikasi Biaya & Laporan Keuangan 2. Kas & Bank

3. Pajak

Tujuan Jabatan

Merencanakan, mengelola dan mengendalikan kegiatan operasional anggaran, keuangan dan perpajakan, akuntansi biaya dan verifikasi biaya serta penyusunan laporan kinerja keuangan Plant Bandung, untuk memastikan semua kegiatan tersebut berjalan secara efektif dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan peraturan serta perundangan yang berlaku.

Tanggung Jawab Utama

1. Merencanakan, mengelola dan memantau kegiatan penyusunan dan tertib Anggaran Keungan (baik Anggaran Biaya maupun Anggaran Investasi) Plant Bandung, untuk memastikan anggaran telah disusun mengacu kepada kebutuhan dan sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku.

2. Merencanakan, mengelola dan memantau arus kas Plant Bandung, untuk memastikan kelancaran arus kas Plant Bandung, sehingga mendukung kegiatan operasional Plant Bandung.


(16)

3. Mengelola dan memantau kegiatan penerimaan dan pembayaran Plant Bandung (baik tunai, giral, dan transfer antar bank), untuk memastikan bahwa semua kegiatan penerimaan dan pembayaran berjalan secara efektif dan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

4. Mengelola dan mengendalikan kegiatan perencanaan dan operasional perpajakan Plant Bandung (baik PPN, Pph dan pajak lainnya), untuk memastikan semua kegiatan tersebut berjalan dengan efektif serta sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku.

5. Merencanakan, mengelola dan memantau pelaksanaan RKAP (rencana, strategi dan program kerja operasional), untuk memastikan kegiatan operasional Keuangan Plant Bandung berjalan secara efektif & efisien sesuai rencana kerja dan anggaran yang ditetapkan.

6. Merencanakan, mengelola dan mengendalikan kegiatan operasional akuntansi biaya (bahan, upah (langsung/tidak langsung), overhead) Plant Bandung, untuk memastikan semua proses perhitungan biaya dapat dilakukan secara akurat dan efektif.

7. Mengelola dan mengendalikan kegiatan analisa varian Plant Bandung, untuk memastikan pemberian rekomendasi dan masukan yang dapat digunakan sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan Manajemen Plant Bandung.

8. Merencanakan, mengelola dan mengendalikan kegiatan penyusunan laporan Kinerja Keuangan Plant Bandung, untuk memastikan pemberian informasi yang


(17)

17

akurat dan update mengenai kinerja keuangan Plant Bandung secara menyeluruh sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan ketentuan yang berlaku.

9. Mengelola dan mengendalikan kegiatan penyusunan analisa Kinerja Keuangan Plant Bandung, untuk memastikan pemberian masukan dan rekomendasi yang efektif dan mendukung proses pengambilan keputusan oleh Manajemen Plant Bandung.

10.Mengelola dan memantau kegiatan pelaporan transaksi internal antar Plant dan Holding (baik rekonsiliasi maupun konfirmasi), untuk memastikan adanya ketertiban administrasi serta mendukung kelancaran operasional Plant secara menyeluruh.

11.Merencanakan, mengelola dan mengendalikan kegiatan evaluasi barang dagangan dan inventaris perusahaan, untuk memastikan pemberian rekomendasi dan masukan bagi Manajemen Plant Bandung untuk pengambilan keputusan. 12.Merencanakan, mengelola dan memantau pelaksanaan RKAP (rencana,strategi

dan program kerja operasional), untuk memastikan kegiatan operasional Akuntansi Keuangan Plant Bandung berjalan secara efektif & efisien sesuai rencana kerja dan anggaran yang ditetapkan.

13.Mengelola dan memantau kegiatan penerapan Sistem Mutu di Akuntansi dan Keuangan, untuk memastikan kepatuhan Sistem Mutu standar Akuntansi Keuangan.

14.Mengelola dan memantau hasil peltihan, pengembangan dan pembinaan karyawan Jajaran Akuntansi Keuangan, untuk memastikan terciptanya


(18)

lingkungan kerja yang kodusif dan memberikan motivasi atau semangat kerja bagi karyawan untuk bekerja dengan produktif.

Indikator Prestasi

1. Pencapaian target penyampaian laporan kinerja keuangan Plant

2. Jumlah tindakan yang diambil oleh Manajemen Plant berdasarkan masukan atau rekomendasi dari hasil analisa biaya Plant

3. Jumlah tindakan yang diambil oleh Manajemen Plant berdasarkan masukan atau rekomendasi dari hasil analisa laporan kinerja keuangan Plant

4. Jumlah tindakan yang diambil oleh Manajemen Plant berdasarkan masukan atau rekomendasi dari hasil evalusai barang dagangan dan inventaris perusahaan 5. Pencapaian Target deviasi relisasi anggaran Plant

6. Pencapaian Target denda administrasi dan sanksi perpajakan Plant

Dimensi

Jumlah funsi yang dilayani : Seluruh fungsi di Plant Bandung

Bawahan lansung : 4 Supervisor

Bawahan tidak langsung : 7 orang PT, 2 orang TO

Jenis Laporan Dokumen

 Laporan Kinerja Keuangan Plant


(19)

19

 Analisa Varian Plant

 Laporan Cash Budget Plant

 Laporan Posisi Kas Bank Plant

 Surat Edaran terkait Perpajakan

 SOP/Juklak terkait Perpajakan

 Laporan SPT Pph Plant

 Laporan SPT PPN Plant

Wewenang

1. Mengusulkan alternative cost effectiveness dan efficiency yang perlu dilakukan di Plant

2. Mengusulkan penghapusan barang dagangan dan inventaris yang rusak di Plant 3. Mengusulkan penilaian kinerja karyawan di Akuntansi dan Keuangan Plant 4. Mengusulkan pelatihan dan pengembangan serta rotasi, mutasi, sanksi

pelanggaran di Akuntansi dan Keuangan Plant 5. Mengusulkan term of payment Plant

6. Mengusulkan perencanaan pembayaran perpajakan (PPN dan Pph 21) Plant 7. Mengusulkan penilaian kinerja karywan di Akuntansi dan Keuangan Plant

8. Mengusulkan pelatihan dan pengembangan serta rotasi, mutasi, sanksi pelaggaran di Akuntansi dan Keuangan Plant


(20)

Hubungan Kerja

Internal : Tujuan :

 Seluruh fungsi yang ada di Plant Bandung

 Seluruh fungsi Keuangan dan Akuntansi di Kantor Pusat/Holding

 Melakukan kegiatan penyusunan anggaran, operasional keuangan dan perpajakan

 Melakukan kegiatan penyusunan anggaran, operasional keuangan dan perpajakan

 PPPI Koordinasi penyusunan laporan

realisasi biaya, perhitungan HPP dab realisasi produksi Plant

 Produksi Koordinasi stok dalam proses produksi

 Penyimpanan Koordinasi stok bahan awal

 Fungsi Akuntansi dan Keuangan di Kantor Pusat/Holding

Koordinasi rekonsiliasi dan konfirmasi transaksi internal

Eksternal : Tujuan :

 Eksternal auditor

 Seluruh Vendor dan Supplier

 Kantor Pelayanan Pajak

 Perbankan

 Koordinasi penyediaan data dan informasi yangdibutuhkan sesuai laporan kinerja keuangan Plant Bandung


(21)

21

 Melakukan pelayanan pembayaran hutang

 Melakukan pelaporan pajak (Pph 21,23) dan koordunasi pemeriksaan pajak

 Melakukan pembayaran dan konfirmasi pajak (Pph 21,23)

Sumber : PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung

Spesifikasi Jabatan

Pendidikan minimal : S1 Akuntansi / Keuangan

Pengalaman (standar) : -

 Lateral : Asman Keuangan Plant, Asman Keuangan Kantor Pusat, Asman Perpajakan, Asman Akuntansi Kantor Pusat , Asman Akuntansi Konsolidasi, Asman Perencanaan & Pengendalian Anggaran, Asman Perencanaan & Pengendalian Investasi, Auditor Senior di Kantor Pusat

 Vertikal : Minimal 3 tahun sebagai Supervisor Keuangan dan Akuntansi di Kantor Pusat/Holding, Plant dan Anak Perusahaan

Keahlian dan Pengetahuan :


(22)

 Manajemen Auntansi Biaya

 Manajemen Persediaan

 Manajemen Risk

 Manajemen Investasi

 Ekonomi Makro & Mikro

 Manajemen Perpajakan

 Peraturan dan Perundangan Perpajakan

 Standar Akuntansi Keuangan

 Proses bisnin Kimia Farma

 Manajemen SDM

 Manajemen Sistem Mutu

Tantangan Kerja

 Pemegang jabatan harus mampu berperan sebagai technical dan compliance advisor bagi Manajemen Plant Bandung dalam memberikan advis dan tealaah proesioanal berkaitan kinerja keuangan dank ke-taat-azas-an peraturan, sehingga dapat digunakan sebagai masukan penting Manajemen Plant Bandung dalam proses pengambilan keputusan

 Pemegang jabatan harus mampu berperan sebagai “alert system: bagi kinerja dan operasioanl Plant Bandung, sehingga mampu memberikan alternative solusi dan


(23)

23

masukan untuk menghadapi segala persoalan dan tantangan yang dihadapi oleh Plant Bandung

 Pemegang jabatan harus mampu berperan sebagai mediator strategis bagi Plant Bandung terhadap pihak-pihak di luar Plant Bandung yang melakukan proses pemeriksaan, konfirmasi dan penelaahan secara menyeluruh, sehingga mampu menciptakan suatu citra positif bagi Plant Bandung.

2.4. Aspek Kegiatan Usaha

PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir yaitu : industri, marketing, distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan. Dengan dukungan kuat riset dan pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina, dan produk-produk turunannya serta minyak nabati.

Hasil produksi yang dibuat oleh pabrik farmasi perusahaan baik produk obat-obatan kimia, formulasi dan herbal, dibagi dalam enam produk yaitu : etikal, obat bebas, generic, lisensi, dan bahan baku. Hamper semua kelas terapi diakomodasi oleh produk perusahaan yang terdiri lebih dari 260 item produk dan dipasarkan keseluruh Indonesia serta diekspor kebeberapa Negara melalui jaringan distribusi perseroan atau yang memiliki perjanjian dan perseroan.


(24)

Dimana produk yang dihasilkan telah teruji secara klinis mutunya. Adapun contoh beberapa dari produk farmasinya yaitu Amoxilin, Ampicilin, pil KB, kosmetika Venus dan multivitamin, sedangkan contoh dari alat kesehatannya adalah alat-alat kontrasepsi. Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya, Kimia Farma berkomitmen untuk memastikan patokan obat generik yang tetap ke pasar dalam negeri.

Adapun hari kerja karyawan di perusahaan yaitu hari Senin sampai Jum’at, sedangkan hari Sabtu libur. Untuk jam kerjanya mulai dari pukul 07.30 sampai 16.00 WIB, dengan waktu istirahat pukul 11.30 sampai 12.00 WIB.


(25)

25

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3. 1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, penulis ditempatkan di bagian keuangan. . Kerja praktek ini dilaksanakan kurang lebih dari 30 hari.

Pelaksanaan kerja praktek ini dimaksudkan untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan di bagian Keuangan PT Kimia Farrna (Persero), Tbk. Plant Bandung. Dimana perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan milik BUMN yang bergerak dibidang manufaktur yang menghasilkan produk farmasi dan alat-alat kesehatan.

3. 2. Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Selama melaksanakan kerja praktek, penulis ditempatkan pada bagian akuntansi dan keuangan, khususnya di bagian verifikasi biaya & laporan keuangan. Sebelum pelaksanaaan kerja praktek, penulis mendapat pengarahan dan penjelasan mengenai ruang lingkup PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung serta tugas apa saja yang harus dikerjakan. Selanjutnya penulis dapat melaksanakan kerja prakteknya dimana penulis lebih banyak membantu dan mengolah data yang telah ada mengenai laporan keuangan di bagian akuntansi dan keuangan.


(26)

Adapun kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek di PT Kima Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung adalah sebagai berikut:

1. Meninjau kembali penyusunan Anggaran Keuangan Plant Bandung , untuk memastikan anggaran tersebut telah disusun sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku.

2. Menganalisis kembali laporan arus kas untuk memastikan kelancaran arus kas Plant Bandung.

3. Meninjau kembali kegiatan penerimaan dan pembayaran Plant Bandung. 4. Melengkapi kegiatan penyusunan Laporan Kinerja Keuangan Plant Bandung.

3.3. Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

PT. Kimia Farma menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan. Laporan tersebut sebagai salah satu komponen laporan keuangan pokok untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Standar akuntansi pemerintahan berlaku untuk penyusunan laporan keuangan perusahaan.

PT. Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung yang penulis tempati untuk melakukan kerja praktek adalah Divisi produksi Bandung atau dikenal dengan Plant Bandung.


(27)

27

Dalam bab ini, penulis akan menjelaskan mengenai laporan keuangan, bentuk-bentuk laporan keuangan, dan cara-cara perusahaan memaksimalkan laba dilihat dari hasil laporan keuangan Pada PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung.

3.3.1. Tinjauan laporan keuangan pada PT.Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant

Bandung

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi pada suatu periode tertentu yang merupakan hasil pengumpulan data keuangan yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan ataupun ikhtisar lainnya yang dapat digunakan sebagai alat bantu bagi para pemakai di dalam menilai kinerja perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat.

Menurut Harahap (2004:105) ”laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah Neraca, Laporan rugi Laba, Laporan Arus Kas dan Laporan Perubahan posisi Keuangan”.

Sedangkan Riyanto (2001:15) menyatakan bahwa laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai adanya keuangan suatu perusahaan, dimana neraca mencerminkan nilai aktiva, nilai hutang, dan modal sendiri pada suatu saat tertentu dan laporan keuangan laba/rugi mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama periode tertentu biasanya dalam satu tahun.


(28)

Tujuan laporan keuangan menurut Sawir (2005:2) adalah sebagai berikut:

1. menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi,

2. laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu,

3. laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

4. Laporan keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan saat ini dan untuk memperkirakan hasil operasi serta arus kas di masa depan. Dari pengertian di atas tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

Jenis-jenis Laporan Keuangan :

Pada waktu tertentu manajemen suatu perusahaan harus menyusun dan menyajikan laporan keuangan guna memenuhi kebutuhan para pihak yang berkepentingan atas suatu perusahaan ini. Mengenai laporan keuangan yang disajikan


(29)

29

dan disusun oleh manajemen sesuai Ikatan Akuntan Indonesia,(2007:2) menyatakan “laporan keuangan yang lengkap terdiri atas komponen-komponen berikut ini: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.”

1. Neraca (Balance Sheet)

Pendapat Skousen (2001:41) yang dimaksud dengan neraca adalah ”laporan sumber-sumber dari suatu perusahaan (harta), kewajiban perusahaan (hutang), dan perbedaan antara yang dimiliki (harta) dan apa yang dipinjam (hutang) yang disebut ekuitas”.

2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi yaitu sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan dan juga mengetahui berapakah hasil bersih atau yang didapat dalam suatu periode. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007:10) laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos berikut yaitu pendapatan, laba rugi usaha, beban pinjaman, bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas, beban pajak, laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan, pos luar biasa, hak minoritas, dan laba atau rugi bersih untuk periode berjalan.


(30)

3. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan modal adalah ringkasan tentang perubahan modal yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Maka dapat diketahui bahwa laporan perubahan ekuitas memberikan informasi mengenai tambahan atau pengurangan ekuitas selama periode tertentu. Penambahan ekuitas berasal dari investasi dan laba sedangkan pengurangan ekuitas biasanya karena kerugian atau pengambilan pribadi.

4. Laporan Arus Kas

Dalam laporan ini yang dicantumkan semua transaksi dan keterjadian perusahaan yang mempunyai konsekuensi kas. Laporan arus kas menggambarkan keadaan masa yang akan datamg, karena informasinya dapat digunakan untuk melakukan prediksi di masa yang akan datang.

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen.


(31)

31

3.3.2. Bentuk laporan keuangan pada PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant

Bandung.

Pada umumnya dalam Laporan Keuangan pencatatan Neraca didasarkan pada persamaan akuntansi sebagai berikut :

Harta =hutang + modal

Sedangkan Laporan Laba Rugi didasarkan pada persamaan :

Laba = pendapatan - biaya

Bentuk dan susunan laporan keuangan PT.KIMIA FARMA (PERSERO)


(32)

PT.KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk.

PLANT BANDUNG

LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2010

NERACA

Per 31 Desember 2010

Keterangan Saldo

Per 1- 1-2010 Rp

Mutasi Januari s/d Desember 2010 Saldo Per 31-12-2010 Rp Debet Rp Kredit Rp AKTIVA

Kas dan setara kas

Kas Rupiah Rp. 5.526.900 Rp. 16.963.783.206 Rp. 16.966.757.856 Rp. 2.552.250 Jumlah Kas Rp. 5.526.900 Rp. 16.963.783.206 Rp. 16.966.757.856 Rp. 2.552.250 Bank

Rupiah

-Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

PT. (Persero) Bank Mandiri Rp. 7.561.205 Rp. 4.967.837.393 Rp. 4.948.404.587 Rp. 26.994.558 -Pihak Ketiga

PT. Bank Bukopin Rp. 7.743.882 Rp. 75.370.825.352 Rp. 75.375.213.468 Rp. 3.335.70 6 PT. Bank Syariah Mandiri Rp. 2.778.568.965 Rp. 48.014.312.801 Rp. 50.766.762.110 Rp. 26.119.656 Jumlah Bank Rp. 2.793.873.992 Rp. 128.352.976.091 Rp. 131.090.380.164 Rp. 56.469.920 Jumlah Kas & Setara Kas Bank Rp. 2.799.400.892 Rp. 145.316.759.297 Rp. 148.057.138.020 Rp. 59.022.170 Piutang Usaha


(33)

33

Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa - - - - Lain-lain dibawah Rp 1000.000.000 - - - - Jumlah Piutang Usaha - - - - Piutang pihak ketiga

Piutang Luar Negeri Rp. 10.647.704.958 Rp. 55.559.828.159 Rp. 58.131.528.510 Rp. 8.076.004.607 Jumlah Hutang-Piutang Intern Rp. 10.647.704.958 Rp. 55.559.828.159 Rp. 58.131.528.510 Rp. 8.076.004.607 Piutang Intern

Piutang Intern Rp. 359.528 Rp. 1.558.007.870 Rp. 1.558.367.397 - Hutang Intern - Rp. 678.053.520 Rp. 678.053.520 - Jumlah Hutang-Piutang Intern Rp. 69.358.973 Rp. 924.764.540 Rp . 831.343.875 Rp. 167.779.637 Piutang Lain-Lain

Piutang lain-lain Rp. (693.000) - Rp. 5.116.500 Rp. (5.809.500) Jumlah Piutang Lain-lain Rp. 68.665.973 Rp. 924.764.540 Rp. 836.460.375 Rp. 156.955.137 Persediaan

Bahan baku, penolong & pengemas Rp. 31.955.136.674 Rp. 96.295.956.227 Rp. 104.090.538.378 Rp. 24.160.554.522 Barang dalam pengolahan Rp. 10.246.264.086 Rp. 137.693.007.851 Rp. 135.621.939.507 Rp. 1.262.402.430 Barang dagangan Rp. 1.422.298.418 Rp. 16.970.658.663 Rp. 17.531.301404 Rp. 861.655.650 Barang dalam perjalanan pihak ketiga - Rp. 4.501.948.485 Rp. 3.146.646.831 Rp. 1.355.301.654 Barang rusak Rp. 110.971.539 Rp. 10.669.415 Rp. 7.961 Rp. 121.647.993 Penyisihan barang usang dan rusak Rp. (110.971.539) Rp. 18.538.373 Rp. 29.214.827 Rp. (121.647.993) Jumlah Persediaan Rp. 43.623.699.177 Rp. 255.490.864.013 Rp. 260.419.648.934 Rp. 38.694.914.256 Pajak Dibayar Dimuka

PPN. Masukan Rp. 826.524.278 Rp. 9.326.553.867 Rp. 9.639.501.207 Rp. 513 .576.938 PPN. Keluaran - Rp. 1.305.221 Rp. 1.305.221 - PPN. Perhitungan - - - - PPN. Kepres 56/KMK 549 - - - - Jumlah pajak dibayar dimuka Rp. 826.524.278 Rp. 9.327.859.088 Rp. 9.640.806.428 Rp. 513.576.938


(34)

Uang Muka

Uang muka lain-lain Uang muka pembelian barang

Jumlah uang muka Biaya dibayar dimuka

Biaya dibayar dimuka jangka pendek Rp. 427.954.832 - Rp. 427.954.832 -

Jumlah biaya dibayar dimuka Rp. 427.954.832 - Rp. 427.954.832 -

Aktiva Tetap

Nilai Perolehan

Bangunan Rp. 29.818.623.662 - - Rp. 29.818.623.662 Mesin Rp. 43.663.653.606 Rp. 479.383.440 - Rp. 44.143.037.046 Inventaris pabrik, kantor

dan rumah dinas Rp. 18.056.412.698 Rp. 83.859.840 - Rp. 18.140.272.538 Kendaraan Rp. 1.048.665.137 Rp. 361.495.200 - Rp. 960.160.337 Instalasi limbah Rp. 748.039.701 - - Rp. 748.039.701 Tanaman menghasilkan - - - - Tanaman belum mengha - - - -

Aktiva dalam penyelesaian Rp. 56.744.810 Rp. 344.706.132 Rp. 252.810.482 Rp.148.640.460 Jumlah Nilai Perolehan Rp. 93.392.139.612 Rp. 1.269.444.612 Rp. 252.810.482 Rp. 94.408.773.743

Akumulasi penyusutan

Bangunan Rp.(15.785.325.914) Rp. 1.101.626 Rp. 1.594.188.240 Rp. (2.378.412.528) Mesin Rp.(33.558.852.609) - Rp. 1.627.982.318 Rp.(35.186.834.933) Inventaris pabrik, kantor

dan rumah dinas Rp.(13.601.933.585) Rp. 45.285.348 Rp. 1.160.652.140 Rp.(14.822.300.376) Kendaraan Rp.(685.594.686) Rp. 105.768.639 Rp. 241.723.149 Rp.(821.549.196)


(35)

35

Instalasi limbah Rp.(748.039.697) - - Rp.(748.039.687) Tanaman menghasilkan - - - - Jumlah Akumulasi Penyusutan Rp.(64.379.746.490) Rp. 152.155.613 Rp. 4.684.545.852 Rp. (68.852.136.729) Nilai Tercatat Rp. 29.012.393.123 Rp. 1.421.600.225 Rp. 4.877.356.334 Rp . 25.556.637.014 Piutang pada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa

Pinjaman pegawai Rp. 320.792.973 Rp. 237.554.652 Rp. 357.344.625 Rp. 201. 033.000 Pinjaman pegawai jangka panjang - - - - Cadangan piutang pegawai Rp.(3.208.500) Rp. 4.440.400 Rp. 3.241.500 Rp. 2.010.000 Jumlah piutang Rp. 317.584.473 Rp. 241.994.652 Rp. 60.586.125 Rp. 198.993.000 Biaya Tangguhan

Biaya tangguhan hak atas tanah Rp. 1.295.900.850 - - Rp. 1.295.900.850 Amortisasi biaya tangguhan

hak atas tanah Rp. (282.065.541) - Rp. 64.795.043 Rp. (346.860.584) Jumlah biaya tangguhan Rp. 1.013.835.309 - Rp. 64.795.043 Rp. 949.040.267 Aktiva Lain-lain

Mesin tidak bias digunakan Rp. 832.192.500 - Rp. 832.192.500 - Cadangan mesin tidak bias digunakan Rp.(832.192.500) Rp. 832.192.500 - - Jumlah aktiva lain-lain 0 Rp. 832.192.500 Rp832.192.500 - Hubungan Rekening Koran

R/K Awal Rp.(40.818.884.688)

R/K Penyerahan barang - Rp. 22.191.879.599 Rp. 103.330.839.570 Rp.(81.210.959.918) R/K Piutang pihak ketiga - Rp. 64.417.873.118 Rp. 18.414.112.493 Rp. 46.003.760.625 R/K Penyerahan uang investasi - - Rp. 582.783.000 Rp.(507.783.000) R/K Penyerahan uang operasional - Rp. 1.922.191.713 Rp. 73.795.699.514 Rp.(71.873.507.801) R/K Penyerahan uang hutang dagang - Rp. 120.400.086 Rp. 37.006.461.068 Rp.(36.886.060.982) R/K Hutang pembebanan biaya KP - Rp. 5.295.109.790 Rp. 5.103.145.076 Rp. 191.964.723 R/K Hutang piutang investasi - Rp. 24.804.000 - Rp. 24.804.000


(36)

R/K Hutang Astek/IP/ISP - - Rp. 1.926.853.410 Rp. (1.926.853.410) R/K ULS dengan Plant Bandung - Rp.116.956.435.286 Rp. 208.865.873 Rp. 116.747.569.413 Jumlah hubungan rekening Koran Rp.(40.818.884.688) Rp.210.856.693.599 Rp.240.368.760.002 Rp.(70.330.951.091)

Total Aktiva Rp. 47.919.237.852 Rp.682.208.617.460 Rp. 726.253.648.017 Rp.3.874.207.296

PASSIVA

Hutang Usaha

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - - - - Jumlah hutang usaha - - - - Pihak ketiga

Swasta lokal (hutang dagang) Rp. 4.128.764.108 Rp. 35.005.925.760 Rp. 34.563.794.535 Rp. 3.686.632.883 Swasta pusat (hutang dagang) Rp. 29.666.694.173 Rp. 51.461.047.178 Rp. 21.794.353.005 - Swasta lokal (barang belum berfaktur) Rp. 829.775.025 Rp. 32.392.233.453 Rp. 31.972.345.568 Rp. 509.887.140 Swsata pusat (barang belum berfaktur) Rp. 6.552.580.680 Rp. 70.805.626.319 Rp. 67.374.436.409 Rp. 3.121.390.770 Jumlah pihak ketiga Rp. 41.177.813.985 Rp. 189.564.837.709 Rp. 155.704.929.516 Rp. 7.317.910.793 Jumlah Hutang usaha Rp. 41.177.813.985 Rp. 189.564.837.709 Rp. 155.704.929.516 Rp. 7.317.910.793 Hutang lain-lain

Hutang lain-lain Rp. 3.356.734.968 Rp. 18.426.007.428 Rp. 17.246.635.614 Rp. 2.177.363.15 4 Pendapatan diterima dimuka - - - - Jumlah hutang lain-lain Rp. 3.356.734.968 Rp. 18.426.007.428 Rp. 17.246.635.614 Rp. 2.177.363.154 Hutang pajak

PPh. Pasal 21 Karyawan Rp. 132.515.550 Rp. 2.908.657.925 Rp. 3.111.340.974 Rp. 335.198.600 PPh. Pasal 21 Pungut Rp. 398.510 Rp. 2.504.849 Rp. 3.326.384 Rp. 1.220.045 PPh. Pasal 23 Rp. 17.153.046 Rp. 115.120.007 Rp. 107.269.736 Rp. 9.302.705 PPh. Pasal 22 - Rp. 319.950 Rp. 319.905 - Jumlah hutang pajak Rp. 150.067.106 Rp. 3.026.602.800 Rp. 3.222.257.043 Rp. 345.721.349


(37)

37

Uang muka penjualan

Pihak ketiga - - - - Jumlah uang muka penjualan - - - - Biaya yang masih harus dibayar

Yayasan dana pension - Rp. 1.672.874.385 Rp. 1.672.874.385 - Astek - Rp. 182.665.540 Rp. 1. 282.665.540 - Royaliti dan lisensi - - - -

Gaji dan kesejahteraan karyawan Rp. 3.234.621.794 Rp. 4.745.679.560 Rp. 3.690.165.692 Rp. 2.179.103.426 Lain-lain - - - - Cadangan bonus - - - - Jumlah biaya Rp. 3.234.621.794 Rp. 7.701.223.985 Rp. 6.645.705.617 Rp. 2.179.103.426 Cadangan Umum

Saldo laba tahun lalu - - - -

Saldo tahun berjalan - Rp. 463.489.950.539 Rp. 543.434.120.228 Rp.(8.145.891.423) Jumlah ekuitas - Rp. 463.489.950.539 Rp. 543.434.120.228 Rp.(8.145.891.423)

Total Passiva Rp. 47.919.237.852 Rp. 682.208.617.460 Rp. 226.253.648.017 Rp. 3.874.207.296

Sumber : Buku Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2010 PT. Kimia Farma (persero), Tbk. Plant Bandung


(38)

LABA RUGI

Per 31 Desember 2010

Keterangan Saldo

Per 1-1-2010 Rp

Mutasi Januari s/d Desember 2010 Saldo

Per 31-12-2010 Rp Debet Rp Kredit Rp Penjualan

Ekspor Rp. 39.764.266.608 Rp. 615.885.762 Rp. 55.565.663.601 Rp. 54.949.777.839 Jumlah ekspor pihak 3 Rp. 39.764.266.608 Rp. 615.885.762 Rp. 55.565.663.601 Rp. 54.949.777.839 Penjualan intern

Penjualan intern Rp. 165.464.570.012 Rp. 185.923.961 Rp. 118.039.242.295 Rp. 117.853.318.985 Jumlah intern Rp. 165.464.570.012 Rp. 185.923.961 Rp. 118.039.242.295 Rp. 117.853.318.985 Jumlah penjualan Rp. 225.110.969.924 Rp. 801.809.723 Rp. 173.604.904.546 Rp. 172.803.096.824 Harga pokok penjualan pabrik

& perdagangan

Persediaan bahan baku Rp. 30.604.919.334 - - Rp. 32.066.108.213 Pembelian bahan baku Rp. 147.371.835.210 - - Rp. 93.909.598.139 Persediaan akhir bahan baku Rp. (32.066.108.213) - - Rp.(24.282.202.515) Pemakaian bahan baku Rp. 146.030.646.332 - - Rp. 101.693.496.336 Beban langsung Rp. 26.044.924.736 Rp. 23.451.487.161 - Rp. 23.451.487.161 Beban tidak langsung Rp. 41.051.440.314 Rp. 40.676.965.398 - Rp. 40.676.965.398 Jumlah biaya produksi Rp. 213.127.011.381 Rp. 64.128.452.559 - Rp. 165.821.956.395 Barang dalam pengolahan

Persediaan awal Rp. 2.218.855.833 - - Rp. 1.422.298.418 Pembelian - - - - Persediaan akhir Rp.(1.422.298.418) Rp. 16.970.658.663 Rp. 17.531.301.431 Rp. (861.655.650) Harga pokok penjualan pabrik


(39)

39

& perdagangan Rp. 259.035.729.702 Rp. 218.792.189.073 Rp. 153.153.240.938 Rp. 164.311.460.819 Harga pokok penjualan total Rp. 259.035.729.702 Rp. 218.792.189.073 Rp. 153.153.240.938 Rp. 164.311.46 0.819 Laba kotor Rp. 11.025.240.222 Rp. (217.990.379.351) Rp. 20.451.665.609 Rp. 8.491.636.007 Biaya penjualan Rp. 3.186.294.402 Rp. 3.205.201.979 - Rp. 3.205.201.979 Jumlah biaya penjualan Rp. 3.186.294.402 Rp. 3.205.201.979 - Rp. 3.205.201.979 Biaya Umum & Administrasi

Biaya pegawai Rp. 7.218.516.227 Rp. 6.915.419.835 - Rp. 6.915.419.835 Biaya bahan bakar dan listrik Rp. 807.152.255 Rp. 1.154.832.603 - Rp. 1.154.832.603 Biaya asuransi Rp. 63.856.478 Rp. 19.996.500 - Rp. 19.996.500 Biaya pajak Rp. 360.533.424 Rp. 294.562.466 - Rp. 298.562.466 Biaya pemeliharaan Rp. 804.115.346 Rp. 710.394.627 - Rp. 710.394.627 Biaya umum Rp. 3.997.789.115 Rp. 4.104.881.312 - Rp. 4.104.881.312 Biaya serba-serbi Rp. 1.477.315.638 Rp. 1.763.450.387 - Rp. 1.763.450.087 Biaya penyusutan gedung Rp. 63.642.683 Rp. 63.642.683 - Rp. 63.642.683 Biaya penyusutan inventaris Rp. 17.868.702 - - - Biaya penyusutan kendaraan Rp. 10.791.348 Rp. 12.140.267 - Rp. 12.140.267 Biaya amortisasi hgu/hgb - - - - Jumlah biaya umum

dan administrasi Rp. 14.826.976.887 Rp. 15.043.320.378 - Rp. 15.043.320.378 Laba usaha Rp. (6.938.031.068) Rp. (199.741.856.994) Rp. 13.634.443.739 Rp. (9.756.886.352) Pendapatan beban lain-lain

Beban lain-lain Rp. 1.432.497.171 Rp. 262.739 Rp. 60.696 R p. (202.043) Jasa giro Rp. 8.355.096 Rp. 1.582.229 Rp. 11.248.115 Rp. 9.665.418 Penghasilan lain-lain bersih Rp. (694.893.855) Rp. 6.218.099.298 Rp. 7.819.630.850 Rp. 1.601.531.552 Jumlah pendapatan Rp. 745.958.412 Rp. 6.121.944.365 Rp. 7.830.939.191 Rp. 1.610.994.927 Laba sebelum pajak Rp. (6.192.072.656) Rp. (193.521.912.729) Rp. (28.282.604.799) Rp. (8.145.891.423) Beban pajak bersih - - - - LABA/RUGI TAHUN BERJALAN Rp. (6.192.072.656) Rp. (193.521.912.729) Rp. (28.282.604.799) Rp. (8.145.891.423)


(40)

Sumber : Buku Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2010 PT. Kimia Farma (persero), Tbk. Plant Bandung

PT.KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk.

PLANT BANDUNG

LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2010

Laporan Arus Kas Tahun 2010

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

-Penerimaan kas dari pelanggan :

Penjualan Tunai -

Piutang Dagang -

Piutang Lain-lain -

Uang Muka Diteria A -

Lainnya -

Jumlah -

-Pembayaran kepada pemasok dan karyawan

Hutang Dagang Rp. (32.792.081.693)

Hutang Lain-lain Rp. (9.556.325.468)

PPN Perhitungan -

PPN Masukan Rp. (4.234.840.716)

Biaya Operasioanal Rp. (62.532.347.754)

Uang Muka Dibayar -

Biaya Tahun Lalu Rp. (2.852.258.325)

Biaya Yang Masih Harus Dibayar Rp. (1.454.426.558)

PPH Pasal 21 -


(41)

41

Jumlah B Rp. (113.422.280.511)

Penerimaan/ pembayaran kepada

Penerimaan uang dari Kantor Pusat Rp. 109.770.409.626

Jumlah C Rp. 109.770.409.626

Pembayaran pajak penghasilan

PPH Pasal 22 Rp. 319.950

PPH Pasal 23 Rp. (6.212.124)

PPH Pasal 21 WAPU Rp. 870.468

Jumlah D Rp. (5.021.706)

Penurunan (pembayaran) operasi lain-lain

Hasil / Beban Lain-lain Rp. 50.958.477

Koreksi SKP -

Selisih Kurs Rp. 301.893

Biaya dibayar dimuka Rp. 427.954.832

Restitusi pajak -

Jumlah E Rp. 479.215.202

Kas Bersih diperoleh dari ( digunakan untuk)

Aktiva operasi F = (A+B+C+D+E) Rp. (2.118.451.593)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI :

Penerimaan bunga

Jasa Giro Deposito Rp. 9.665.418

Jumlah G Rp. 9.665.418

Perolehan Aktiva Tetap

Aktiva tetap Rp. (310.432.799)


(42)

Jumlah H Rp. (506.498.471) -Penjualan Aktiva Lain-lain

Aktiva Tetap -

Proyek-proyek -

Jumlah I - _

Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk)

Aktivitas Investasi J = (G+H+I) Rp. (496.833.053)

ARUS KAS DARI AKTIVASI PENDANAAN

Penerimaan dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

IP & ISP Rp. 602.800.230

ITHT Rp. 371.464.140

Piutang Pegawai Rp. 138.476.625 Sewa Rumah Dinas & Gues House Rp. 2.250.000

Lainnya -

Jumlah K Rp. 1.114.998.495

Pembayaran kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

IP & ISP -

ITHT -

Piutang Pegawai -

Sewa Rumah Dinas -


(43)

43

Jumlah L Rp. (180.866.775)

Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk)

Aktivitas Pendanaan M = (K+L) Rp. 662.754.480

KENAIKAN (PENURUNAN)BERSIH

KAS DAN SETARA KAS N = (F+J+M) Rp. 2.740.378.722

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN O Rp. 2.799.400.892 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN P = (N – O) Rp. 59.022.170

Laporan Arus Kas pada PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung dibagi menjadi tiga bagian penting yaitu :

1. Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

Informasi Arus kas dari kegiatan operasi ini menggambarkan sumber-sumber penerimaan kas yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dan pengeluaran kas untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan dalam rangka untuk melaksanakan tugas-tugas umum perusahaan dan pelayanan kepada masyarakat.


(44)

Untuk Aktivitas Operasi, arus masuk kas adalah realisasi penerimaan kas yang diterima oleh perusahaan dalam satu tahun anggaran yang diklasifikasikan. Informasi yang disajikan dalam arus kas yang berasal dari aktivitas operasi ini akan memberikan indikasi atau merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan dana kas operasi yang cukup untuk perusahaan membiayai dalam aktivitas menghasilkan operasional, baik dalam melaksanakan tugas-tugas umum perusahaan maupun peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

2. Arus kas yang berasal dari aktifitas investasi (investing activities)

Yaitu Arus kas dari aktifitas investasi asset nonokeuangan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan perusahaan kepada masyarakat dimasa yang akan datang.

3. Arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan (financing aktivities)

Yaitu arus kas pembiayaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran, yang bertujuan untuk memprediksi klaim pihak lain terhadap arus kas pemerintah dan klaim perusahaan terhadap pihak lain dimasa yang akan datang.


(45)

45

3.3.3. Cara perusahaan memaksimalkan laba dilihat dari laporan keuangan

pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung.

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber utama informasi keuangan yang sangat penting bagi sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan sangat diperlukan oleh setiap perusahaan untuk mengetahui kemajuan dan kemunduran dari usahanya. Laporan keuangan jugadigunakan sebagai dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut. Dimana dengan hasil analisa tersebut pihak yang berkepentingan dapat mengambil suatu keputusan untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan. IAI mengidentifikasi para pemakai laporan keuangan berdasarkan kepentingan, mereka pemakai laporan keuangan menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Laporan keuangan dapat dianalisis untuk melihat kondisi perusahaan, jenis analisis bervariasi sesuai dengan kepentingan pihak-pihak yang melakukan analisis. Salah satu teknis analisis Laporan Keuangan yang banyak digunakan untuk menilai posisi keuangan adalah analisis rasio keuangan karena penggunaannya yang relative mudah.

Analisis Laporan Keuangan secara garis besar meliputi dua jenis perbandingan, yaitu :


(46)

2. Membandingkan rasio perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis atau dengan rata-rata industry pada satu titik yang sama.

Dengan adanya perbandingan rasio pada Laporan Keuangan, perusahaan dapat mengetahui kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi perusahaan yang pada akhirnya perusahaan dapat mengidentifikasi kekurangan atau penurunan , yang kemudian melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan dan membuat keputusan yang rasional dalam hal perencanaan perusahaan, sehingga tujuan perusahaan untuk memaksimalkan laba pun dapat tercapai.


(47)

47

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Penulis melaksanakan kerja praktek di PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung. Penulis ditempatkan di bagian Akuntansi dan Keuangan khususnya di bagian verifikasi biaya & laporan keuangan. Penulis mengambil judul laporan kerja praktek tentang “Tinjauan Laporan Keuangan Pada PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung”.

Adapun kesimpulan dari hasil laporan kerja praktek tersebut, yaitu :

1. Hasil tinjauan laporan keuangan pada PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung menunjukan bahwa adanya perubahan posisi keuangan yang terjadi setiap tahun, dilihat dari Laporan Arus Kas, Neraca dan Laporan Laba Rugi. Dengan adanya perubahan posisi keuangan tersebut dapat memberikan ikhtisar mengenai keadaan kondisi keuangan di perusahaan, dimana neraca mencerminkan nilai aktiva, nilai hutang, dan modal sendiri.

2. Bentuk Laporan Keuangan yang dimiliki PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Bandung ini memiliki struktur yang berbeda dengan laporan keuangan pada umumnya. PT Kimia Farma menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi pemerintah.


(48)

3. Dilihat dari laporan keuangan, perusahaan memaksimalkan labanya dengan cara membandingkan rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang. Dan juga membandingkan rasio perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis atau dengan rata-rata industry pada satu titik yang sama.

4.2. Saran

Penulis mengemukakan beberapa saran yang mungkin bisa membantu perusahaan dalam menjalankan pembiayaan karyawan pada PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung, diantaranya :

1. Prosedur laporan keuangan yang telah ditetapkan haruslah terus dijalankan sesuai dengan Standar Akuntansi Kauangan (SAK), yang disusun oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), disamping itu telah memenuhi pula aturan perpajakan dan aturan lainnya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum agar dapat memenuhi kebutuhan pemakainya yang berpedoman pada peraturan pemerintah pada PT Kimia Farma merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

2. Bentuk laporan keuangan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebaiknya diinformasikan secara jelas kepada karyawan, agar karyawan mengetahui biaya-biaya pengeluaran dan pemasukan perusahaan terinci, dan diperiksa kembali oleh pimpinan bagian keuangan secara tepat agar tidak ada penyelewengan atau kesalahan dalam penempatan laporan keuangan tersebut.


(49)

49

3. Dengan membandingkan rasio dari laporan keuangan sekarang, yang lalu dan yang akan datang diharapkan perusahaan dapat menganalisis rasio laporan keuangan tersebut dengan baik agar tujuan perusahaan untuk memaksimalkan laba dapat lebih teridentifikasi dengan memaksimalkan kinerja perusahaan tersebut.


(50)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh Jenjang SI

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :

Nama

: Fanti Istiningdiah

NIM

: 21208010

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(51)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama Lengkap : Fanti Istiningdiah

Alamat : Cisitu Indah 5 Dalam No. 139a RT. 07 RW. 04 Bandung 40135

Tempat/Tgl.Lahir : Palembang, 23 Maret 1990 Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan Telp : 085624181753 Riwayat Pendidikan :

 1996 – 2002 SDN Coblong 4 Bandung

 2002 – 2005 SMPN 35 Bandung

 2005 – 2008 SMA Pasundan 2 Bandung


(52)

ii

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, penulis berhasil menyelesaikan penyusunan Laporan Kerja Praktek ini untuk memenuhi salah satu syarat menempuh jenjang strata 1, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa Laporan Kerja Praktek ini tampak banyak kekurangannya. Namun penulis berharap semoga isi dari Laporan Kerja Praktek tersebut bermanfaat bagi penulis, Manajer PT Kimia Farma dan pembaca.

Penulis menyadari, berhasilnya studi dan penyusunan Laporan Kerja Praktek ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan semangat dan do’a kepada penulis dalam menghadapi setiap tantangan. Sehingga sepatutnya pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor UNIKOM

2. Ibu Prof.Dr.Hj.Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNIKOM

3. Ibu Linna Ismawati, SE.,M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi UNIKOM dan selaku Wali Dosen Manajemen 1

4. Ibu Raeni Dwisanty.SE., M,Si selaku dosen pembimbing

5. Bapak Ir. Soetardjo selaku Asisten Manager Umum dan Administrasi Personalia PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung dan selaku pembimbing kami di lapangan selama melakukan kerja praktek

6. Bapak Mamat Hasbullah, SE, yang telah memberikan petunjuk dan data-data yang dibutuhkan penulis dalam penulisan Laporan Kerja Praktek


(53)

iii

7. Ibu Windi Novianti, SE.,M.Si., selaku koordinator Kerja Praktek

8. Bapak dan Ibu dari PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung, khususnya Bagian Keuangan yang bersedia meluangkan waktunya selama Penulis melakukan Kerja Praktek 9. Ayah dan Ibu tercinta yang telah membesarkan penulis sejak dalam buaian hingga saat ini

dengan segala cinta dan kasih sayang yang tidak pernah surut dan juga yang telah mendidik, membina, memberikan dorongan dan do’a kepada penulis selama ini

10.Rekan-rekan dosen dan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis dalam penulisan Laporan Kerja Praktek.

Akhirnya semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat dimanfaatkan dan diberikan sumbangsih pemikiran untuk perkembangan pengetahuan bagi penulis maupun bagi pihak yang berkepentingan.

Bandung, Oktober 2011 Penulis


(54)

(55)

(1)

TINJAUAN LAPORAN KEUANGAN PADA

PT KIMIA FARMA (PERSERO), TBK. PLANT BANDUNG

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh Jenjang SI

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :

Nama

: Fanti Istiningdiah

NIM

: 21208010

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama Lengkap : Fanti Istiningdiah

Alamat : Cisitu Indah 5 Dalam No. 139a RT. 07 RW. 04 Bandung 40135

Tempat/Tgl.Lahir : Palembang, 23 Maret 1990 Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan Telp : 085624181753 Riwayat Pendidikan :

 1996 – 2002 SDN Coblong 4 Bandung  2002 – 2005 SMPN 35 Bandung

 2005 – 2008 SMA Pasundan 2 Bandung


(3)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, penulis berhasil menyelesaikan penyusunan Laporan Kerja Praktek ini untuk memenuhi salah satu syarat menempuh jenjang strata 1, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa Laporan Kerja Praktek ini tampak banyak kekurangannya. Namun penulis berharap semoga isi dari Laporan Kerja Praktek tersebut bermanfaat bagi penulis, Manajer PT Kimia Farma dan pembaca.

Penulis menyadari, berhasilnya studi dan penyusunan Laporan Kerja Praktek ini tidak

terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan semangat dan do’a kepada

penulis dalam menghadapi setiap tantangan. Sehingga sepatutnya pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor UNIKOM

2. Ibu Prof.Dr.Hj.Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNIKOM

3. Ibu Linna Ismawati, SE.,M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi UNIKOM dan selaku Wali Dosen Manajemen 1

4. Ibu Raeni Dwisanty.SE., M,Si selaku dosen pembimbing

5. Bapak Ir. Soetardjo selaku Asisten Manager Umum dan Administrasi Personalia PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung dan selaku pembimbing kami di lapangan selama melakukan kerja praktek

6. Bapak Mamat Hasbullah, SE, yang telah memberikan petunjuk dan data-data yang dibutuhkan penulis dalam penulisan Laporan Kerja Praktek


(4)

iii

7. Ibu Windi Novianti, SE.,M.Si., selaku koordinator Kerja Praktek

8. Bapak dan Ibu dari PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Plant Bandung, khususnya Bagian Keuangan yang bersedia meluangkan waktunya selama Penulis melakukan Kerja Praktek 9. Ayah dan Ibu tercinta yang telah membesarkan penulis sejak dalam buaian hingga saat ini

dengan segala cinta dan kasih sayang yang tidak pernah surut dan juga yang telah

mendidik, membina, memberikan dorongan dan do’a kepada penulis selama ini

10.Rekan-rekan dosen dan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis dalam penulisan Laporan Kerja Praktek.

Akhirnya semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat dimanfaatkan dan diberikan sumbangsih pemikiran untuk perkembangan pengetahuan bagi penulis maupun bagi pihak yang berkepentingan.

Bandung, Oktober 2011 Penulis


(5)

(6)