Transistor Relay DASAR TEORI

2.7 Transistor

Transistor merupakan salah satu komponem elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor [13]. Terdapat 2 jenis transistor yaitu jenis NPN dan jenis PNP. Struktur transistor NPN dan PNP diperlihatkan pada gambar dibawah ini. cara untuk meberikan tegangan kerja pada transistor, untuk transistor jenis NPN maupun jenis PNP, yaitu dengan memberikan tegangan maju forward biased pada basis-emittor BE=base-Emitter dan tegangan balik revesed biased pada basis – kolektor BC = base-collector seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.10. Pada smart greenhouse ini transistor akan digunakan sebagai switching transistor yang nantinya akan menggerakkan relay. Sebagai switching transistor, daerah kerja transistor adalah di daerah saturasi dan daerah cut-off seperti daerah yang ditunjukkan pada gambar. Agar nantinya transistor dapat bekerja di daerah cut-off, maka dapat dilakukan Tabel 2. 7 Konfigurasi Pin Data Logging Shield V1.0 Gambar 2. 10 Pemberian Tegangan Kerja pada Transistor Tipe PNP,NPN transistor [13] PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan Vb dan menentukan Tahananan Rb, dan juga Tahanan Beban RL. Untuk mendapatkan on-off yang bergantian dengan periode tertentu, maka dapat dilakukan dengan memberikan tegangan Vb berupa pulsa seperti gambar 2.11 Apabila Vb=0 maka transistor off Cut-off. Apabila Vb= V1 Nantinya transistor akan dirangkai dengan relay sebagai saklar pada alat pengendali dengan rangkaian seperti gambar 2.12 Sehingga rumus untuk merancang nilai driver di atas adalah RB = VS x hfe5xIL Dimana IL = VSRL IL = Arus beban Gambar 2. 11 Pulsa Keluaran 1,0 pada Mikrokontroller [13] Gambar 2. 12 Rangkaian Transistor dan relay sebagai saklar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI VS = Tegangan Catu untuk Relay 12v RL = Resistansi beban data sheet relay dan Hfe data sheet transistor

2.8 Relay

Relay adalah saklar mekanik yang dikendalikan atau dikontrol secara elektronik elektro magnetik. Saklar pada relay akan terjadi perubahan posisi off ke on pada saat diberikan energi elektro magnetik pada armatur relay tersebut. Relay pada dasarnya terdiri dari 2 bagian utama yaitu saklar mekanik dan sistem pembangkit elektromagnetik induktor inti besi [12]. saklar atau kontaktor relay dikendalikan menggunakan tegangan Listrik yang diberikan ke induktor pembangkit magnet untuk menrik armatur tuas saklar atau kontaktor relay. Relay yang ada dipasaran terdapat berbagai bentuk dan ukuran dengan tegangan kerja dan jumalh saklar yang berfariasi. Relay dibutuhkan dalam rangkaian elektronika sebagai eksekutor sekaligus interface antara beban dan sistem kendali elektronik yang berbeda sistem power supply. Secara fisik antara saklar atau kontaktor dengan elektromagnet relay terpisah sehingga antara beban dan sistem kontrol terpisah. Bagian utama relay elektro mekanik adalah kumparan electromagnet Saklar atau kontaktor, Swing Armatur dan Spring Pegas. Relay elektro mekanik memiliki kondisi saklar atau kontaktor dalam 3 posisi. Ketiga posisi saklar atau kontaktor relay ini akan berubah pada saat relay mendapat tegangan sumber pada elektromagnetnya [12]. Ketiga posisi saklar relay tersebut adalah :  Posisi Normally Open NO, yaitu posisi saklar relay yang terhubung ke terminal NO Normally Open. Kondisi ini akan terjadi pada saat relay mendapat tegangan sumber pada elektromagnetnya. Konstruksinya diperilhatkan pada gambar 2.13 Gambar 2. 13 Konstruksi relay normally open [12] PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  Posisi Normally Colse NC, yaitu posisi saklaar relay yang terhubung ke terminal NC Normally Close. Kondisi ini terjadi pada saat relay tidak mendapat tegangan sumber pada elektromagnetnya. Konstruksinya diperlihatkan pada gambar 2.14  Posisi Change Over CO, yaitu kondisi perubahan armatur saklar relay yang berubah dari posisi NC ke NO atau sebaliknya dari NO ke NC. Kondisi ini terjadi saat sumber tegangan diberikan ke elektromagnet atau saat sumber tegangan diputus dari elektromagnet relay. Relay dapat digunakan untuk mengontrol motor AC dengan rangkaian kontrol DC atau beban lain dengan sumber tegangan yang berbeda antara tegangan rangkaian kontrol dan tegangan beban [12]. Diantara aplikasi relay yang dapat ditemui diantaranya adalah relay sebagai kontrol onoff yang dirangkai dengan transistor seperti pada sub bab sebelumnya.

2.9 LED Light Emitting Dioda