Kerangka Konseptual Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

Kategori Pembiayaan Gurbaxani and Whang, 1991 Pegaruh Implementasi Sistem ERP Hubungan Kategori Pembiayaan dengan Laporan Keuangan Biaya Koordinasi Eksternal Biaya Transaksi Operasional Biaya mencari Mengurangi biaya administrasi Mengurangi PUA Biaya transportasi Mengurangi biaya administrasi Mengurangi PUA Biaya penyimpanan barang Mengurangi biaya penyimpanan Mengurangi HPP Biaya komunikasi Mengurangi biaya administrasi Mengurangi PUA Perjanjian Biaya pembuatan kontrak Tidak berpengaruh — Biaya pelaksanaan kontak Tidak berpengaruh — PUA = Penjualan, umum dan administrasi; HPP = harga pokok penjualan mengurangi kesalahan, penerapan sistem ERP diharapkan untuk bisa penurunan biaya umum dan administrasi perusahaan. Dalam pabrik, ERP juga harus menurunkan biaya monitoring karyawan produksi, mengurangi kebutuhan pengawasan tenaga kerja pabrik, oleh karena itu, diharapkan adanya penurunan harga pokok penjualan. Biaya perikatan yang melibatkan karyawan dalam melaporkan kegiatan mereka, yang dapat menghabiskan waktu dan usaha-intensif. Sistem ERP harus mengotomatisasi proses dan menyediakan akses yang lebih mudah Lanjutan Table 2.1 Pengaruh Implementasi ERP pada Kinerja Ekonomi Perusahaan untuk kegiatan pelaporan bagi karyawan bagian penjualan dan operasi, mengurangi biaya umum dan administrasi, dan untuk tenaga kerja produksi dan karyawan pabrik, serta mengurangi biaya pokok penjualan. Selisih kerugian terkait dengan kerugian pokok kesejahteraan dari perjanjian dengan agency. Biaya tersebut tidak akan dipengaruhi secara langsung oleh Sistem ERP. Beberapa studi empiris telah meneliti pengaruh dari teknologi pada agency cost, meskipun beberapa studi membahas biaya koordinasi internal secara umum. Penelitian telah menemukan teknologi investasi yang dikaitkan dengan penurunan total biaya, dan biaya koordinasi internal Shin, 1999. Namun, penelitian lain menemukan investasi teknologi yang lebih besar terkait dengan biaya yang lebih rendah pada produksi dan biaya total, tetapi dengan biaya overhead yang lebih tinggi Mitra dkk., 1996. 2. Biaya koordinasi internal — biaya informasi untuk mengambil keputusan Teori keputusan yang benar menyatakan bahwa karyawan pada level terbawah dalam tingkat organisasi secara umum memiliki akses terbaik ke informasi terdekat, yang mana informasi tersebut terus berganti secara terus menerus Jensen and Meckling, 199. Jika semua keputusan dibuat oleh top manajer untuk mengurangi agency cost, maka akan membutuhkan proses informasi ke tingkatan yang lebih tinggi, akan menghasilkan biaya dalam proses penyampaian informasi tersebut seperti biaya komunikasi, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kesalahan komunikasi, dan keterlambatan dalam komunikasi. Pengambilan keputusan tanpa informasi yang relevan dapat membuat keputusan menjadi kuran optimal. Biaya dari informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan akan meningkat seiring dengan semakin tingginya tingkatan dalam organisasi pengambil keputusan tersebut, jauh lebih mahal daripada jika informasi itu lebih mudah untuk didapat. Bagaimanapun, pemberian hak pengambilan keputusan pada level terendah dalam organisasi dapat menjadi masalah, karena tujuan yang ingin dicapai dari level atas maupun level bawah akan tidak konsisten. Pemberian hak pembil keputusan haruslah ditempatkan dimana biaya yang dihasilkan dari informasi yang digunakan maupun agency cost adalah biaya yang terendah Jensen dan Meckling, 1992. Implementasi sistem ERP diharapkan dapat memberikan ketepatan waktu dan akurasi enterprise-wide information untuk pengambilan keputusan, biaya dari proses pengumpulan informasi komunikasi dan dokumentasi dan biaya peluang yang diakibatkan kurangnya informasi harus dikurangi. Pengurangan biaya harus terlihat pada biaya penjualan, biaya umum, dan biaya administrasi sama seperti pada biaya overhead yang dihubungkan dengan harga pokok penjualan. Informasi yang lebih baik seharusnya juga mengurangi biaya dan meningkatkan pendapatan, dengan asumsi manajer bertindak secara rasional. Pengurangan ditunjukkan dengan pengurangan biaya penjualan, biaya umum, dan biaya administrasi, serta harga pokok penjualan, seiring dengan peningkatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pendapatan. Beberapa studi empiris membahas pengaruh teknologi pada biaya informasi untuk pengambilan keputusan, biaya penemuan teknologi yang dihubungkan dengan peningkatan keputusan variabel menengah,secara tidak langsung kompleksitas dan ketidakpastian yang terkait dengan aktivitas khusus, dan peningkatan pendapatan Venkatraman, 1990. 3. Biaya koordinasi eksternal — biaya transaksi Teori agensi dan teori informasi keputusan terfokus pada masalah organisasional yang muncul dari pertimbangan informasional. Teori ekonomi biaya menyatakan bahwa perusahaan adalah sebuah entitas ekonomi yang dibentuk sebagai usaha mengekonomikan biaya transaksi pasar —mencari dan mengkomunikasikan informasi pasar, menegosiasikan sebuah perjanjian, dan menghindari atau mengatasi pelanggaran kontrak. Biaya transaksi pasar yang tinggi biasanya dikaitkan dengan aset khusus perusahaan, di mana kontrak jangka panjang dibutuhkan untuk menghindari pihak kedua dari tindakan-tindakan yang bersifat oportunis Williamson, 1981. Bagaimanapun, kontrak jangka panjang bisa jadi bukan solusi yang terbaik jika kemungkinan ketidakpastiannya tinggi. Disisi lain untuk menghindari eksploitasi antarpihak, kontrak jangka panjang tersebut harus mempertimbangkan hal-hal yang tidak terduga di masa yang akan datang, yang mana hal ini sulit untuk diprediksi. Kontrak yang tidak dirinci secara detail dan komplit akan menyebabkan kedua belah pihak rentan terhadap tindakan oportunis. Salah satu solusi atas hal ini adalah dengan mengintegrasi secara vertikal kedua belah pihak, karena perusahaan relatif lebih mampu menyusun ulang hak pengambil keputusan, memindahkan sumberdaya, dan menyelesaikan permasalahan secara langsung dan tanpa biaya. Faktor input yang berasal dari sumber eksternal dapat menyebabkan biaya tambahan dalam mendapatkan informasi pasar, berkomunikasi dengan penjual dari berbagai daerah, memindahkan dan menyimpan barang. Biaya tambahan ini dapat dikurangi dengan memproduksi sendiri faktor penentu tersebut. Sesuai dengan hal ini, biaya transaksi pasar dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori; yang pertama adalah biaya yang diakibatkan hilangnya efisiensi operasional, dan yang kedua adalah biaya yang ditmbulkan ketika membentuk dan mempertahankan hubungan kontrak dengan pihak luar. Teknologi yang baik dapat mengurangi secara langsung biaya transaksi pasar dari operasi dan kontrak dengan menyediakan cara-cara untuk mengakses informasi pasar dan memproses transaksi dengan biaya yang lebih efektif, serta memfasilitasi hubungan antarperusahaan yang lebih kuat melalui pembagian informasi dan pengawasan secara bersama. Untuk biaya koordinasi eksternal, sistem ERP diharapkan dapat menjaga basis data informasi yang akurat dan lebih mudah diakses,sehingga mengurangi pencarian administratif seperti transportasi, waktu penyimpanan gudang, dan biaya tambahan komunikasi. Karena adanya kesulitan praktis yang terlibat dalam mengalokasikan biaya pembelian, penyimpanan, dan penanganan, biasanya hal-hal ini tidak diperhitungkan dalam menentukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI nilai persediaan atau biaya produk, tetapi termasuk dalam pengeluaran periodik Kieso, 1989. Biaya-biaya ini tercerminkan dalam kategori umum dan administratif dalam laporan keuangan. Riset empiris, teknologi studi tidak langsung, dan biaya koordinasi eksternal, telah membuktikan bahwa tidak ada kaitan antara penggunaan teknologi penghubung bisnis ke konsumen yang sangat mudah diakses dengan peningkatan jumlah konsumen Banker dan Kauffman, 1988. Banyak riset yang mendukung untuk peningkatan teknologi dan operasional, seperti berkurangnya pengeluaran operasional, meningkatnya efisiensi biaya, dan meningkatnya perputaran aset, pertumbuhan penjualan, dan produktifitas tenaga kerja nonproduksi Weill, 1992 dalam Poston 2001. Akhirnya, karena biaya kontraktual melibatkan penulisan dan penerapan kontrak antara firma dan pensuplai danatau konsumen, sebuah sistem ERP tidak diprediksi menyebabkan dampak material terhadap biaya pelaksanaan aktivitas-aktivitas tersebut. 4. Pengaruh ERP pada Kinerja finansial perusahaan Kolom ketiga dari Tabel 2.1 Gurbaxani and Whang, 1991 adalah pengaruh dari implementasi sistem ERP pada pengeluaran dan pendapatan yang dihubungkan dengan kategori yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan. Implementasi sistem ERP haruslah memberi pengaruh besar yang dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan. Maka kemudian ini akan memberikan dampak langsung terhadap kinerja finansial perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan pada Tabel. 2.1 Gurbaxani and Whang, 1991 dengan implementasi sistem ERP memberikan pengaruh pada laporan keuangan, khususnya dengan mengurangi biaya penjualan, umum, dan administrasi serta pengurangan harga pokok produksi. Dari hubungan antara implementasi sistem ERP dengan kinerja finansial perusahaan, maka hipotesis yang dapat dibuat adalah Ha : Terdapat peningkatan kinerja finansial sebelum dan setelah perusahaan mengimplementasi sistem ERP PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28

BAB III METODA PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah studi empiris. Studi empiris merupakan penelitian yang dilakukan dengan mencatat pengamatan dan proporsi berdasarkan pengalaman serta penggunaan matematika dan statistika untuk menggambarkan, menjelaskan dan membuat prediksi berdasarkan atas data- data sekunder yang telah didokumentasikan. Peneliti ingin mengetahui peningkatan kinerja keuangan atau yang dalam penelitian ini lebih dikenal dengan kinerja finansial sebelum dan sesudah mengimplementasi sistem ERP pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Penelitian ini menggunakan data time horizon longitudinal studies karena data yang diperoleh lebih dari satu titik waktu yang berbeda untuk menjawab pertanyaan atas penelitian yang dilakukan Sekaran, 2000

B. Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan yang digunakan adalah laporan keuangan dari perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia BEI dan telah mengimplementasi sistem ERP antara tahun 2002-2010. Data variabel implementasi ERP menggunakan menggunakan data berupa catatan atas laporan keuangan perusahaan, variabel kinerja finansial perusahaan menggunakan data laporan keuangan perusahaan dan ICMD tahun 2002- 2010.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia BEI dari tahun 2002-2010. Pengambilan sampel menggunakan non random sampling yaitu pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono, 2007: 66. Salah satu teknik pengambilan sampel dalam non random sampling adalah purposive sampling dimana cara pengambilan subjek bukan didasarkan pada strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya kriteria tertentu. Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian: 1. Perusahaan-perusahaan selain jasa keuangan dan asuransi yang menerbitkan dan mempublikasikan laporan tahunan mulai dari tahun 1999 sampai dengan 2012 berturut-turut. 2. Perusahaan yang mengimplementasikan sistem ERP pada sistem informasi perusahaan dari tahun 2002 sampai dengan 2010 berturut-turut. 3. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan rutin tiga tahun sebelum dan tiga tahun setelah mengimplementasi sistem ERP. 4. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dengan mencantumkan seluruh informasi yang dibutuhkan dalam pengukuran variabel penelitian..

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, dengan mengumpulkan, mempelajari dan menganalisis data sekunder. Pada penelitian ini akan menggunakan data sekunder. Menurut Sekaran 2000 data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya, yang berupa informasi yang diperoleh dari literature, dan penelitian sebelumnya. Data sekunder bisa merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data tersebut meliputi : 1 Data mengenai perusahaan yang mengimplementasi sistem ERP yang diperoleh dari http:www.insidewinme.blogspot.com 2 Data variabel implementasi ERP menggunakan menggunakan data berupa catatan atas laporan keuangan perusahaan, variabel kinerja finansial perusahaan menggunakan data laporan keuangan perusahaan pada ICMD Indonesian Capital Market Directory. 3 Data mengenai tahun penerapan sistem ERP pada perusahaan diperoleh dari annual report perusahaan. 4 Data mengenai perusahaan yang terdaftar di BEI didapat dari pada ICMD Indonesian Capital Market Directory. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Q = MV + T T

E. Variabel Penelitian

1. Variabel implementasi sistem ERP Peneliti melakukan pengumpulan data pada perusahaan yang teridentifikasi mengimplementasi sistem ERP, dan peneliti juga memperhatikan apakah perusahan yang mengimplementasi sistem ERP terdaftar di BEI. Selanjutnya meniliti pada catatan atas laporan keuangan untuk mendapatkan bukti bahwa perusahaan tersebut benar-benar mengimplementasi sistem ERP atau tidak. 2. Variabel kinerja finansial perusahaan Kinerja finansial diukur menggunakan rumus Tobin’s Q. Darmawati dan Khomsiyah 2005 telah menyesuaikan rumus Tobin’s Q dengan kondisi transaksi keuangan perusahaan di Indonesia menjadi: Keterangan: MVE : harga penutupan saham akhir tahun x banyaknya saham biasa yang beredar DEBT : utang lancar – aktiva lancar + persediaan + utang jangka panjang TA : Total aktiva Semakin besar nilai Tobin’s Q menunjukan bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik. Hal ini terjadi karena semakin besar nilai pasar aset perusahaan maka semakin besar kerelaan investor untuk mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memiliki perusahaan tersebut.

F. Teknik Analisis Data

Data akan terlebih dahulu dihitung rata-rata nilai kinerja finansial perusahaan yang diukur dengan menggunakan rasio Tobin’s yang dijadikan sampel sebelum t-3 sampai dengan t-1 dan sesudah t0 sampai dengan t+2 implementasi sistem ERP. Lalu akan diuji kenormalannya untuk menentukan pengujian hipotesis apa yang tepat dilakukan untuk penelitian kali ini. Agar data yang digunakan terdistribusi secara normal maka akan dilakukan dengan statistik One Sample Kolmogrov-Smirnov Test. Apabila data yang dihasilkan terdistribusi secara normal maka akan dilakukan pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji t beda rata-rata untuk sampel berpasangan. Tetapi, apabila data yang dihasilkan tidak terdistribusi secara normal maka akan dilakukan pengujian statistik non parametric dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test. 1. Uji Normalitas Sebelum data yang diperoleh diolah untuk melakuka analisis, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil terdistribusi secara normal. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan tehnik One Sample Kolmogrov-Smirnov Test. Uji normalitas ini berfungsi untuk menentukan alat uji statistik apa yang digunakan. Menurut Ghozali 2006 ketentuan mengenai kenormalan data diindikasikan dengan a. Nilai Asymp. Sig. atau probabilitas lebih besar dari 0.05 Sig.0.05 yang artinya data terdistribusi secara normal. b. Nilai Asympg. Sig. atau probabilitas lebih kecil dari 0.05 Sig.0.05 yang artinya tidak terdistribusi secara normal. 2. Uji Hipotesis Hipotesis Ha dalam penelitian menyatakan bahwa terdapat peningkatan kinerja finansial perusahaan sebelum dan setelah mengimplementasi sistem ERP. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. Apabila data yang diuji normal maka pengujian dengan uji-t beda rata-rata untuk sampel berpasangan Paired Sample Test untuk Ha. Namun bila data tidak terdistribusi secara normal maka akan digunakan statistik nonparametrik dimana hipotesis diuji dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk Ha dengan kriteria berikut ini. a. Nilai Asymp. Sig. lebih besar atau sama dengan 0.05 Sig.0.05 yang artinya tidak terdapat peningkatan yang signifikan atau Ho diterima. b. Nilai Asympg. Sig. lebih kecil dari 0.05 Sig. 0.05 yang artinya terdapat peningkatan yang signifikan atau Ho ditolak.