3
1.4 Kontribusi Penelitian
Penelitian ini memiliki keunikan yaitu melihat fungsi HSO dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat hingga tersusun pemetaan HSO serta pola kolaborasi antar
HSO. Serta ada upaya untuk memberikan masukan mengenai pola pelayanan kepada HSO dan pemerntah dalam memberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan masyarakat
. Hasil dalam penelitian ini adalah tersusunnya suatu pola kolaborasi HSO di
Kota Bandung Jawa Barat, hingga ada teridentifikasi fungsi dan peran dari masing- masing HSO di Kota Bandung Jawa Barat dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Kemudian hasil penelitian ini dapat diterbitkan dalam jurnal ilmiah baik lokal maupun internasional seperti Jurnal Kebijakan, Kependudukan, Humaniora, atau jurnal di Luar
Negeri. Apabila memungkinkan hasil penelitian ini akan disemianrkan yang akan melibatkan stakeholder yang memiliki kepentingan dalam pemberdayaan masyarakat
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan tujuan utama untuk mensejahterakan masyarakat.
Penelitian tentang “
Studi Human Services Organization HSO Dalam Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat Di Kota Bandung
” merupakan penelitian deskriptif guna memahami peran HSO di Kota Bandung dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat.
1.5 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan peran lembaga dan juga kolaborasi antar HSO di Kota Bandung
dalam memeberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan masyarakat di Kota Bandung.
Sumber data primer penelitian ini adalah HSO di wilayah Kota Bandung.
Sumber data sekunder adalah data-data atau arsip yang terkait dan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data kualitatif
yang dikumpulkan dari hasil wawancara mendalam dengan HSO yang melakukan peran pemenuhan kebutuhan masyarakat di Kota Bandung. Untuk melengkapi kajian
ini di lakukan pula penelusuran berbagai kebijakan dan dokumen yang terkait dengan kajian ini.
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Data hasil penelitian diperoleh langsung dari lapangan, melalui:
4 1
Teknik wawancara, dalam hal ini teragi menjadi dua bagian yaitu wawancara secara mendalam
Indepth Interview
, adalah kegiatan pengambilan data dilapangan melalui suatu rangkaian perencanaan yang matang yaitu upaya
penulis secara terencana sejak awal untuk menentukan terlebih dahulu beberapa hal seperti halnya
‘informan kuncipangkal’, topik wawancara sudah tersusun dalam pedoman wawancara mengenai peran HSO dalam pemenuhan
kebutuhan manusia. Serta kesepakatan tentang waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan wawancara mendalam yang dilakukan bersama-sama antara penulis
dengan calon informan. Data melalui teknik wawancara mendalam ini dimaksudkan untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam dan lebih
komprehensif terhadap data yang telah diperoleh dengan menggunkan teknik pengamatan. Sedangkan teknik yang kedua, pengumpulan data melalui teknik
wawancara biasa, yaitu kegiatan pengumpulan data di lapangan melalui wawancara dan diskusi-diskusi sesaat dengan pelaku HSO pemenuhan
kebutuhan di Kota Bandung. Wawancanra ini dilakukan dalam kesempatan- kesempatan tertentu secara spontan. Dengan kata lain, kegiatan pengumpulan
data dengan menggunakan teknik wawancara biasa tersebut sama sekali tidak direncanakan sebelumnya. Wawancara seperti ini biasanya diawali dan
diselingi dengan materi pembicaraan lainnya yang dapat dikembangkan sendiri oleh penulis sesuai dengan keadaan sekitar atau situasi setempat
2 Observasi, adalah pengamatan sistematik dan terencana untuk memperoleh
data yang dikontrol validitas dan reabilitasnya. Peneliti dalam observasi adalah sebagai pengamat penuh Creswell 2002: 140 yaitu mengamati berpartisipasi
dan hanya melakukan kegiatan pengamatan pada fokus masalah dan hal yang berkaitan dengannya. Peristiwa yang diobservasi meliputi:
a. Kondisi sosial, budaya dan ekonomi masyarakat
b. Upaya-upaya yang dilakukan oleh HSO dan kolaborasi yang dilakukan
daam pemenuhan kebutuhan masyarakat di Kota Bandung 2.
Data Sekunder adalah berupa informasi yang tidak diperoleh dari lapangan langsung, melainkan diperoleh dari sumber-sumber lain yang mempunyai
kontekstualitas yang sama melalui :
5 1
Studi Dokumentasi yaitu mempelajari dokumentasi yang berhubungan dengan peran HSO dan kolaborasi diantara mereka dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat di Kota Bandung 2
Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku dan karya tulis yang bersifat ilmiah untuk mendapatkan pengetahuan yang
sesuai yang dapat mendukung penelitian atau mempelajari buku-buku atau litaratur yang berkaitan dengan topik penelitian sebagai landasan teoritis.
Validasi data sangat diperlukan dalam penelitian dengan menggunakan
metoda kualitatif. Hal ini diperlukan agar kesahihan, keandalan serta tingkat kepercayaan data yang terkumpul menjadi terjaga.Validitas dan reliabilitas data perlu
diuji melalui teknik pemeriksaan keabsahan data atau taktik menguji dan memastikan temuan Miles dan Huberman, 1992: 423-468. Penelitian ini menggunakan teknik
menguji dan memastikan temuan dengan memeriksa kerepresentatifan, yakni aspek pemilihan informan yang mewakili masalah yang diteliti, memeriksa pengaruh
peneliti, memberi bobot pada bukti, membuat perbandingan atau pertentangan, memeriksa makna segala sesuatu yang keluar, menggunakan kasus ekstrem,
menyingkirkan hubungan palsu, membuat replika temuan, mencari penjelasan tandingan, memberi bukti yang negatif, serta teknik yang terakhir adalah
mendapatkan umpan balik dari informan. Teknik umum pengujian keabsahan data, dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi.
Istilah triangulasi pertama kali digunakan oleh Denzin dalam Creswell 1994: 174: ”....
the term triangulation, a term borrowed from navigation and military strategy, to argue for the combination of methodologies in the study of the same
phenomenon
”. Triangulasi dilakukan meliputi empat hal pokok, yaitu triangulasi data, triangulasi teori dan triangulasi metodologi serta triangulasi persepsi peneliti.
Melalui pemeriksaan ini diyakini bahwa fakta, data dan informasi yang berhasil adalah dapat dipertanggungjawabkan dan memenuhi kesahihan serta kehandalan
penelitian. Pengujian data dalam teknik triangulasi dapat dikatakan pula sebagai check,
re-check, dan crosscheck terhadap data yang diperoleh, teori, metodologi dan peneliti. Dengan demikian triangulasi merupakan teknik pemeriksaan yang memanfaatkan
sesuatu yang lain di luar data yaitu untuk keperluan pengecekan sebagai pembanding
6 data. Triangulasi dapat dilakukan dengan sumber data peneliti atau pengamat lain.
Teknik triangulasi yang digunakan adalah teknik pemeriksaan yang memanfaatkan pen
g guna
a n
s umb
e r
p e
n ga
m a
t a
n ,
waw an
cara ,
st udi k
e pu
s tak
a an dan ar
s ip
. Kemudian a
naslisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif artinya penelitian ini bertujuan menggambarkan dan mendeskripsikan fenomena yang
ada saat penelitian dilaksanakan pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, maka analisis data peneliti menggunakan analisis data kualitatif. Seperti
yang diungkapkan oleh Bogdan dan Taylor Moleong 1990: 3 bahwa dalam pengambilan data dengan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati sehingga memungkinkan peneliti memahami masyarakat dan
memandang mereka sebagaimana mereka sendiri mengungkap pandangan dunianya. Analisa data merupakan proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan melalui
penggolongan dalam pola, tema dan karakteristik tertentu, oleh karenanya untuk mencapai hal tersebut diperlukan 3 langkah utama, yaitu :
1. Reduksi data dalam bentuk penyeleksian, pemfokusan, simplikasi,
pengabstraksian dan transformasi data mentah yang telah diperoleh gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan dan juga memudahkan peneliti untuk
mencari data lain yang diperlukan. 2.
Pengujian data, maksudnya adalah penyusunan informasi dengan sistematis agar dapat akurat kesimpulan dan tindakan lebih lanjut dan untuk kelengkapan-
kelengkapan kegiatan tertentu atau disajikan dalam bentuk tabel. 3.
Menarik kesimpulan, walapun sejak awal pengumpulan data telah dibuat kesimpulan, namun kesimpulan tersebut masih bersifat sementara, masih
memerlukan penyempurnaan pada saat kata atau informasi bertambah. Miles dan Huberman, 1992 h. 16-21
1.6 Lokasi dan Jadwal Pelaksanaan