14
Gambar 1.22 Macam-macam sabuk
C. Mengenal material dan kemampuan proses
Secara garis besar material atau bahan dibedakan menjadi dua, yaitu bahan logam metal dan non logam. Bahan logam dibedakan lagi
mejadi logam besi ferro dan bukan besi non ferro. Termasuk logam ferro adalah besi cor, baja karbon, baja paduan, dan baja stainless.
C.1 Besi cor
Besi cor merupakan paduan dari besi dan karbon sehingga suhu cair pada kisaran 1200
O
C. Hal ini lebih menguntungkan karena mudah dicairkan dan bahan bakar yang digunakan menjadi lebih irit, bentuk dari
furnace lebih sederhana lihat gambar 1.22 berikut
Gambar 1.23 Furnace dengan pemanas listrik Logam cair mudah dicor karena dapat mengisi cetakan yang rumit
dengan mudah. Karena itu besi cor merupakan bahan yang murah dan serba guna ditinjau dari segi desain produk.
sabuk rata sabuk bentuk
sabuk gigi
Di unduh dari : Bukupaket.com
15
Gambar 1.24 Blok mesin dari besi cor a. Besi abu-abu
Dinamakan besi abu-abu karena warnanya yang abu-abu. Besi ini mempunyai kandungan 1,5-4,3 karbon dan 0,3-5 silikon ditambah
manganese, belerang sulphur dan phosphorus. Bahan ini getas dengan kekuatan tarik rendah tetapi mudah untuk dicor. Hal ini disebabkan
tingginya kadar carbon pada besi cor kelabu, tetapi kadar karbon tinggi membentuk serpihan yang dapat menahan redaman getaran dengan
baik. Istilah tekniknya kapasitas peredam tinggi. Lihat gambar 1.25
Gambar 1.25 Amplitudo getaran besi cor dan baja Dari gambar 1.25 dapat dilihat redaman besi cor kelabu lebih baik
dari pada baja, Gambar 1.68 Lambang proses pengelasan sehingga bahan ini sering dipakai untuk meredam getaran mesin sebagai landasan
mesin dan alat berat. b. Besi Paduan
Besi paduan adalah besi yang dicampur dengan paduan nikel, kromium, molydenum, vanadium, coopper dan zirconium. Paduan ini
gunanya untuk mendapatkan besi yang kuat, keras, tahan aus, tahan panas, tahan karat, mampu mesin dan mampu disambung dengan bahan
lain.
Di unduh dari : Bukupaket.com
16
c. Baja karbon Baja karbon sering digunakan dalm konstruksi baik untuk
bangunan ataupun alat-alat permesinan. Baja ini paduan dari besi dan karbon dengan beberapa elemen seperti manganese, silikon, sulphur,
phosphorus, nikel dan kromium. Baja karbon mempunyai sifat yang unik dan dibagi tiga klasifikasi yaitu baja karbon rendah 0,05-0,3C dengan
keuletan ductility yang tinggi dan mudah dibentuk; baja karbon sedang 0,3-0,6C dengan perlakuan panas mempunyai kekuatan dan
kekerasan lebih baik tetapi rentan terhadap keuletan ductility; dan baja karbon tinggi 0,6 dengan kekerasan dan kekuatan tinggi, digunakan
untuk alat, cetakan, pegas dan lain-lain.
d. Baja Paduan Berbeda dengan baja karbon, baja ini mempunyai proporsi paduan
yang tinggi terhadap elemen paduannya. Bahan yang sering digunakan dalam baja paduan adalah: Efek dari penambahan paduan adalah
1.Aluminium Bahan ini membuat tahan oksidasi sehingga tahan dari serangan
karat tetapi mengurangi kekuatan dari bahan. Persentase pengguanaan 0-2.
2.Chrom Pada penggunaan 0,3-4, memperbaiki ketahanan aus, oksidasi,
hambatan skala, kekuatan dan kekerasan. Peningkatan kekuatan pada temperatur tinggi tetapi kehilangan keuletan ductility.
3.Cobalt Bahan ini memperbaiki kekerasan dan hambatan skala juga
memperbaiki sifat potong untuk baja alat dengan 8-10. Bersama kromium, cobalt memberikan baja paduan tinggi pada temperatur
tinggi. 4. Tembaga Copper
Pada tipikal range 0,2-0,5 memberikan tahan korosi dan kekuatan yield pada baja paduan.
5. Timah Lead Di atas 0,25 digunakan untuk meningkatkan mampu mesin pada
baja karbon. 6.Mangan
Pada range 0,3-2 mengurangi kerapuhan sulphur. Persentase 1-2 memperbaiki kekuatan dan kelenturan dan sifat non magnetis
hingga 5. 7.Molydenum
Pada penggunaan 0,3-5 meningkatkan kekuatan temperatur tinggi, hambatan retak, dan kekerasan.
8.Nikel Pada range 0,3-5 meningkatkan kekuatan, kelenturan dan
kekerasan tanpa aspek keuletan. Pada proporsi yang tinggi memperbaiki tahan korosi.
Di unduh dari : Bukupaket.com
17
9.Silikon Dengan penggunaan range 0,2-3 memperbaiki kekuatan dan
kekerasan tetapi mengurangi keuletan. Silikon bahan yang mudah teroksidasi berkarat.
10.Sulphur Belerang Di atas 0,5 meningkatkan mampu mesin tetapi mengurangi
keuletan dan mampu las. 11.Titanium
Pada proporsi 0,3-0,75 meningkatan kekuatan dan kekerasan pada baja maraging.
12.Tungsten Bahan ini memberikan kekerasan tinggi dan kelenturan pada
temperatur tinggi. 13.Vanadium
Bahan ini memperbaiki sifat kekerasan dan jika dikombinasikan dengan karbon dapat tahan aus.
e. Baja Stainless Baja karbon dengan campuran kromium 10 sehinggga tahan
terhadap karat. Untuk logam non ferro banyak sekali jenisnya, antara lain
aluminium, tembaga, seng, timah, titanium, perak, timah, dan lain-lain. Logam tersebut ada yang dalam bentuk logam murni dan ada yang
campuran atau paduan. Contoh logam non ferro paduan adalah perunggu paduan tembaga dengan timah dan kuningan paduan
tembaga dengan seng. Masing-masing jenis logam tersebut mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang berbeda. Oleh karena itu penggunaan
logam tersebut juga disesuaikan dengan sifat-sifat yang dimiliki masing- masing jenis logam.
Material non logam juga banyak jenisnya, antara lain plastik, komposit, keramik, dan lain-lain.
a. Plastik Plastik adalah bahan berdasar polimer. Plastik ada dua macam,
yaitu termoplastik polimer yang apabila dipanaskan akan meleleh dan dapat dicetak kembali, sedangkan termoset polimer adalah plastik yang
apabila dipanaskan akan menjadi abu.
b.Komposit Komposit adalah bahan yang terbuat dari resin dan matrik, resin
sebagai pengikat biasanya plastik, dan matrik adalah penguat yang berbentuk serat yang diatur.
c. Keramik Keramik adalah bahan yang pembuatannya menggunakan powder
teknologi. Hal ini dilakukan karena titik lebur dari keramik tinggi sekali
Di unduh dari : Bukupaket.com
18
diatas 2000
O
C sehingga untuk menyatukan dipanaskan hingga suhu sekitar 1200 sampai kulit dari butiran serbuk meleleh dan disatukan
dengan butiran yang lain.
Di unduh dari : Bukupaket.com
BAB 2 MEMAHAMI PROSES–PROSES DASAR KEJURUAN