14
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori
Landasan teori merupakan bagian yang akan membahas tentang uraian pemecahan masalah yang akan ditemukan pemecahannya melalui pembahasan-
pembahasan secara teoritis. Landasan teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini dalam memecahkan permasalahan yang ada adalah teori etika.
2.1.1 Teori Etika
Menurut Sukrisno 2009 ada banyak teori etika yang berkembang, sehingga harus dibuat pembedaannya secara garis besar. Sukrisno membedakan teori etika
sebagai berikut: 1
Teori Egoisme Teori ini menjelaskan bahwa tindakan manusia dimotivasi oleh kepentingan
diri sendiri self-interest. Hal ini bertentangan dengan teori altruism, yaitu tindakan yang peduli pada orang lain atau lebih mengutamakan kepentingan
orang lain dengan mengorbankan kepentingan diri sendiri. 2
Teori Utilitarianisme Menurut Velasquez 2006 utilitarianisme
“A general term for any view that holds that actions and policies should be evaluated on the basis of the
benefits and costs the will impose on society”. Dipelopori oleh David Hume, teori ini memandang bahwa suatu tindakan dikatakan baik jika memberi
15
manfaat bagi sebanyak mungkin anggota masyarakat. Jadi ukuran baik buruknya tindakan dilihat dari akibat, konsekuensi, dan tujuan dari tindakan
tersebut, apakah memberikan manfaat atau tidak. 3
Teori Deontologi teori kewajiban Dipelopori oleh Emmanuel Kant 1724 - 1804, teori deontologi adalah teori
filsafat moral yang mengajarkan bahwa sebuah tindakan itu benar kalau tindakan tersebut selaras dengan prinsip kewajiban yang relevan untuknya.
Etika deontologis juga sering disebut sebagai etika yang tidak menganggap akibat tindakan sebagai faktor yang relevan untuk diperhatikan dalam
menilai moralitas suatu tindakan. 4
Teori Hak Teori ini berhubungan dengan teori kewajiban. Ada hak ada kewajiban.
Dipelopori oleh Emmanuel Kant. Suatu tindakan atau perbuatan dianggap baik bila perbuatan atau tindakan tersebut sesuai dengan hak asasi manusia.
5 Teori Keutamaan
Teori ini berangkat dari sifat - sifat atau karakter yang dimiliki oleh seseorang agar bisa disebut sebagai sifat manusia utama.
6 Teori Etika Teonom.
Teori ini mengatakan bahwa karakter moral manusia ditentukan secara hakiki oleh kesesuaian hubungannya dengan kehendak Tuhan.
Menurut Bosco dan Mittone 2007 yang meneliti bahwa penggelapan pajak oleh perusahaan dianggap tidak beretika lebih didasarkan karena moral bukan
karena budaya. Moral lebih mandasari manusia merasa berdosa jika tidak
16
membayar pajak sesuai dengan yang seharusnya. Bosco menyoroti pandangan etika dari dua teori yaitu Kant dan Altruistic Approach. Penggelapan pajak
dipandang dari teori etika sebagai berikut: 1
Teori Egoisme Jika dilihat dari teori egoisme, tindakan penggelapan pajak ini tidak bisa
dikategorikan melanggar. Karena tindakan mementingkan diri sendiri bukan merupakan pelanggaran etika. Jadi perusahaan dan pegawai pajak
dikategorikan tindakan mementingkan diri sendiri. 2
Teori Etika Hak dan Kewajiban Emanuel Kant Teori etika yang dikemukakan oleh Kant adalah teori hak dan kewajiban.
Tepat sekali kalau masalah penggelapan pajak ini dikaitkan dengan teori hak dan kewajiban. Membayar pajak merupakan kewajiban perusahaan kepada
negara, dan kewajiban negara untuk mempergunakan dana pajak dalam menyediakan fasilitas umum yang akan digunakan semua orang. Hak
perusahaan untuk menikmati fasilitas umum yang disediakan oleh negara dan hak negara menerima pendapatan pajak untuk membiayai
pembangunan. Penggelapan pajak berarti perusahaan tidak melakukan kewajibannya dengan baik, karena jumlah pajak yang dibayarkan tidak
sesuai dengan yang seharusnya. Dia menikmati fasilitas sama dengan perusahaan yang lain tetapi membayar pajaknya lebih kecil dari perusahaan
lain. Jika pajak yang digelapkan digunakan untuk menyuap aparat pajak maka akan ada pelanggaran lagi, uang suap tersebut diterima oleh petugas
yang semestiya bukan haknya, tetapi hak negara yang seharusnya digunakan
17
untuk masyarakat banyak tetapi karena dikorupsi petugas maka akan menjadi milik pribadi. Ada pelanggaran terhadap hak warga masyarakat
yang lain. 3
Teori Etika Altruistik Altruistic approach Bosco, 2007 adalah suatu tindakan yang peduli pada
orang lain atau mengutamakan kepentingan orang lain dengan mengorbankan kepentingan dirinya. Perusahaan membayar pajak agar bisa
digunakan untuk mensejahterakan rakyatnya oleh negara. Kepentingan perusahaan dengan kepentingan negara secara umum lebih luas kepentingan
negara, lebih banyak orang yang memanfaatkan dana tersebut dibandingkan jika tetap ada diperusahaan. Jika terjadi penggelapan pajak maka dana yang
seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak, hanya dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu. Memperkaya diri sendiri, jika
ada kesepakatan antara petugas dengan perusahaan untuk menggelapkan pajak. Petugas dan perusahaan melanggar etika karena mementingkan diri
sendiri dibanding kepentingan banyak orang. 4
Teori Utilitarianisme Dalam teori utilitarianisme mengorbankan prinsip keadilan dan hak individu
demi kemanfaatan bagi orang banyak adalah diperbolehkan. Pemerintah berhak menekan perusahaan untuk membayar pajak, karena dana yang
terkumpul digunakan untuk kesejahteraan orang yang lebih banyak. Jika dikaitkan dengan penggelapan pajak maka dana pajak yang seharusnya
diterima oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran
18
rakyat tidak bisa terwujud. APBN yang sebagian besar dananya berasal dari pajak, karena adanya perusahaan yang melakukan tax avoidance dan tax
evasion dana yang terkumpul tidak mencukupi. Berarti ada pelanggaran terhadap hak orang lain. Orang miskin dan anak-anak terlantar tidak bisa
dibiayai oleh negara karena dananya digelapkan. 5
Teori Tindakan Utama Sifat utama dalam bisnis adalah kejujuran, kewajaran, kepercayaan, dan
keuletan. Penggelapan pajak adalah merupakan tindakan yang tidak jujur, melanggar kepercayaan, dan bukan perbuatan wajar, baik yang dilakukan
oleh wajib pajak maupun aparat pajaknya. Sehingga ketidaksesuaian ini bisa dikategorikan sebagai pelanggaran etika.
6 Teori Etika Teonom
Penggelapan pajak merupakan tindakan melanggar agama, karena dalam agama dianjurkan untuk memberikan yang kita punya untuk membantu
sesama. McGee 2007 menjelaskan bahwa dalam berbagai agama Islam, Hindu, Kristen, Katolik pembayaran pajak diperbolehkan dan dianjurkan.
Berarti jika tidak melakukan pembayaran pajak sesuai dengan yang seharusnya adalah tindakan tidak beretika, bertentangan dengan agama.
2.1.2 Pengertian Pajak