25
perusahaan Assets, dan kualitas laba Earning Quality. Kemudian pada tahun 2015 muncul penelitian terbaru oleh Amanda Nguyen dari Australia yang
membuktikan bahwa beban iklan juga merupakan faktor determinan penghindaran pajak perusahaan.
2.1.6 Pengertian Karakteristik Perusahaan
Karakteristik perusahaan merupakan ciri khas yang melekat pada suatu perusahaan, yang dapat dilihat dari berbagai faktor antara lain jenis usaha, struktur
kepemilikan, likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan sebagainya Sidharta dan Christanti, 2007. Karakteristik perusahaan dalam penelitian ini
akan dilihat dan diukur menggunakan lima faktor berikut ini: 1
Likuiditas. Likuiditas digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya Munawir, 2002. Peneliti menggunakan current ratio sebagai proksi likuiditas perusahaan. Current ratio
merupakan alat yang paling sering digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan melunasi hutang lancarnya. Perusahaan yang memiliki likuiditas
buruk berarti memiliki hutang jangka pendek yang lebih besar dari aset lancarnya Tunggal, 2005. Hal ini membuat perusahaan cenderung mengalami kesulitan
dalam menanggung beban-beban keuangan perusahaan, termasuk salah satunya beban pajak yang dapat memicu perusahaan melakukan penghematan atas beban
keuangan termasuk salah satunya melakukan penghindaran pajak.
26
2 Leverage.
Riyanto 2011:375 menyebutkan leverage adalah penggunaan sejumlah asset atau dana oleh perusahaan dimana dalam penggunaan asset atau dana
tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap. Penggunaan asset pada akhirnya dimaksudkan untuk meningkatkan keuntungan potensial bagi pemegang
saham. Peneliti menggunakan DER sebagai proksi leverage perusahaan. Sri Mulyani 2013 menyebutkan bahwa perusahaan yang menggunakan
hutang akan memiliki beban bunga yang harus dibayar. Sedangkan dalam Peraturan perpajakan, yakni dalam pasal 6 ayat 1 angka 3 Undang-Undang nomor
36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan, bunga pinjaman merupakan biaya yang dapat dikurangkan terhadap penghasilan kena pajak perusahaan. Peraturan ini
memiliki implikasi bahwa semakin besar beban bunga yang dimiliki perusahaan, semakin besar pengurang penghasilan kena pajak. Selain itu, perusahaan dengan
leverage yang tinggi berarti memiliki hutang yang lebih banyak dibanding ekuitasnya. Hal ini dapat membuat perusahaan mengalami kesulitan dalam
menanggung beban hutang berupa pokok dan bunga. Kesulitan menanggung beban hutang ini mampu menggiring perusahaan untuk melakukan penghematan
beban pajak dengan cara melakukan penghindaran pajak. 3
Profitabilitas. Profitabilitas merupakan rasio yang sering digunakan untuk mengukur
kinerja perusahaaan. Semakin tinggi profitabilitas, semakin baik kinerja perusahaan menggunakan asetnya untuk mendapatkan laba bersih. Hal ini
disebabkan karena perusahaan dengan tingkat efisiensi yang tinggi dan memiliki
27
pendapatan yang tinggi cenderung menghadapi beban pajak yang lebih rendah. Perusahaan yang memiliki pendapatan tinggi berhasil memanfaatkan keuntungan
dari adanya insentif pajak dan pengurang pajak yang lain Darmadi, 2013. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang baik memiliki kesempatan untuk
memposisikan diri dalam tax planning yang dapat mengurangi beban pajak perusahaan Chen et al. 2010. Peneliti menggunakan ROA sebagai proksi
profitabilitas perusahaan. 4
Ukuran perusahaan. Richardson dan Lanis 2007 mengatakan bahwa semakin besar ukuran
perusahaan semakin besar kecenderungan melakukan penghindaran pajak. Hal ini dibuktikan dengan adanya ETR yang rendah. Kecenderungan melakukan
penghindaran pajak ini disebabkan karena perusahaan berukuran besar cenderung memiliki sumber daya lebih besar dibanding perusahaan yang berukuran kecil
dalam melakukan pengelolaan beban pajak. Sumber daya manusia yang ahli dalam perpajakan misalnya, diperlukan perusahaan agar dalam pengelolaan pajak
yang dilakukan perusahaan dapat maksimal untuk menekan beban pajaknya. Sedangkan perusahaan berukuran kecil tidak dapat optimal dalam mengelola
pajaknya dikarenakan kekurangan sumber daya untuk memperoleh bantuan ahli perpajakan Nicodeme: 2007 dalam Darmadi 2013. Peneliti menggunakan ln
total asset sebagai proksi ukuran perusahaan. 5
Kualitas laba earning quality. Kualitas laba merupakan indikator dari kualitas informasi keuangan.
Kualitas informasi keuangan yang tinggi berasal dari tingginya kualitas pelaporan
28
keuangan. Bellovary et al. 2005 mendefinisikan kualitas laba sebagai kemampuan laba dalam merefleksikan kebenaran laba perusahaan dan membantu
memprediksi laba mendatang, dengan mempertimbangkan stabilitas dan persistensi laba. Laba mendatang merupakan indikator kemampuan membayar
deviden masa mendatang. Hanlon 2005 dalam Fontanela dan Martani 2014 mengemukakan bahwa perusahaan dengan book tax different yang besar memiliki
persistensi laba yang rendah. Semakin buruk kualitas laba sebuah perusahaan maka semakin besar penghindaran pajak yang dilakukan. Hal ini kemungkinan
disebabkan karena perusahaan tidak mampu menjaga kualitas laba operasional yang baik secara terus menerus sehingga terdesak untuk melakukan penghindaran
pajak.
2.1.7 Pengertian Beban Iklan