Future State Value Stream Mapping Peta Aliran Nilai Mendatang Analisa dan Pembahasan .1 Analisa Value Stream Mapping

4.7 Future State Value Stream Mapping Peta Aliran Nilai Mendatang

Kondisi pebaikan dengan penambahan jumlah mesin dan operator tentu saja akan merubah current value stream mapping. Oleh karena itu perlu disusun future value stram mapping yang akan menggambarkan kondisi perbaikan. Kelebihan dari future value stream mapping ini adalah dapat diketahuinya value added times yang baru, dan juga besarnya reduksi non-value added times dengan menerapkan usulan perbaikan. Adapun gambar future value stram mapping dapat dilihat pada Lampiran I. 4.8 Analisa dan Pembahasan 4.8.1 Analisa Value Stream Mapping Big Picture Mapping dibuat untuk mengetahui aliran nilai dari material dan informasi yang terdapat dalam proses produksi pakan ternak jenis pellet. Berdasarkan mapping yang digambarkan akan diketahui non value added time produksi dan value added time dalam suatu rangkaian proses. Selain itu, dari Big Picture Mapping akan diketahui pada proses yang mana permasalahan terjadi. Untuk kegiatan value added time pada current value stream mapping saat ini ada sebanyak sebelas proses dan masing-masing proses memiliki waktu proses yang berbeda-beda seperti yang telah dijelaskan pada Tabel 4.1, pada Tabel 4.11 berikut akan diuraikan nama masing-masing proses dan jenis aktivitasnya beserta waktu prosesnya. Tabel 4.11 Waktu proses current value stream mapping Kode Nama stasiun kerja Waktu proses detik Value added time Non value added time Sk1 Tempat penampungan raw material bindake 400 Proses pengiriman elevator belt conveyor 2400 Sk2 Penimbangan raw material weigher 2400 Proses pengiriman elevator belt conveyor 1800 Sk3 Penghancuran raw material hammer mill 3000 Sk4 Proses pencampuran mixer 1800 Proses pengiriman elevator belt conveyor 2400 Sk5 Tempat penampungan prosess pellet bind pellet 400 Sk6 Proses memasak material dengan uap panas mixing 6000 Sk7 Proses pelleting pelleting 3000 Sk8 Pengecekan kualitas QC 6000 Sk9 Proses pendinginan coller 12000 Proses pengiriman elevator belt conveyor 2400 Sk10 Tempat penampungan proses packing bin packing 400 Sk11 Proses packing packing 15000 Total waktu proses 50400 9000 Dari mapping yang dilakukan diperoleh value added time untuk pakan ternak adalah 50400 detik dan untuk non-value added time adalah 9000 detik. Semua waktu proses produksi yang ada telah tercantum pada current value stream mapping pada Lampiran C.

4.8.2 Analisa Pengolahan Kuisioner Waste

Dari hasil rekap hasil waste workshop dan perankingan pada Tabel 4.2 diperoleh hasil bahwa menurut responden, waste yang paling sering terjadi di lantai produksi adalah proses waiting dengan skor 1,75, lalu terbesar kedua yaitu waste defects dengan skor 1,50, terbesar ketiga waste Environmental, Health, Safety dengan skor 1,25, dan terbesar terakhir yaitu pada waste Not utilizing employees KSA dengan skor 1,25. Ini menujukkan bahwa masih seirng terjadi proses waiting pada proses produksi pakan ternak jenis pellet. 4.8.3 Analisa VALSAT VALSAT merupakan tool yang digunakan untuk mengetahui lebih lanjut berkaitan dengan waste yang terjadi dalam value stream proses produksi pakan ternak. VALSAT dalam penelitian ini bertujuan sebagai tindak lanjut terhadap terjadinya waiting yang cukup besar dari hasil identifikasi sebelumnya dengan value stream mapping. Dengan VALSAT akan dilakukan identifikasi terhadap value stream proses produksi pakan ternak, mengetahui detail waste yang terjadi, dan menganalisa penyebabnya. VALSAT diawali dengan melakukan pembobotan terhadap 9 macam waste yang terjadi di lantai produksi melalui penyebaran kuesioner waste workshop, Kemudian memilih tools yang sesuai dengan waste yang terjadi dan melakukan pengolahan data sesuai dengan prosedur yang ada pada tools tersebut.

4.8.3.1 Analisa Pemilihan Tools dengan VALSAT

Dari perhitungan kuisioner waste yang telah dibuat maka didapatkan skor rata-rata dari tiap jenis waste. Kemudian skor ini diranking untuk mengetahui mana jenis waste yang sering terjadi dan dari pengolahan data didapatkan empat jenis waste yang paling besar skor rata-ratanya secara berurutan yaitu menunggu, defect, kesehatan dan keselamatan kerja, dan penempatan tenaga kerja yang kurang tepat. Selanjutnya skor rata-rata ini akan dikalikan dengan masing-masing bobot dari matriks VALSAT kemudian ditotal dan didapatkanlah peringkat mapping dari VALSAT sebagai berikut : Tabel 4.12 Penentuan Tools VALSAT VALSAT Bobot Ranking Process Activity Mapping PAM 19.8 1 Supply Chain Response Matrix SCRM 15.8 2 Demand Amplification Mapping DAM 1.8 5 Quality Filter Mapping QFM 0.0 6 Decision Point Analysis DPA 5.3 3 Product Variety Funnel PVF 5.3 4 Physical Structure PS 0.0 7 Dari tujuh detail mapping tools yang ada maka dipilih mapping yang memiliki total bobot skor terbesar dengan harapan mapping terpilih ini mampu memetakan dan mengidentifikasikan ketujuh waste yang ada dalam proses pembuatan pakan ternak. Mapping tersebut adalah Process Activity Mapping PAM, berikut adalah analisa dari Process Activity Mapping terpilih tersebut.

4.8.3.2 Analisa Process Activity Mapping PAM

Peta mapping ini dibuat untuk mengetahui kondisi operasional di dalam perusahaan dalam pembuatan suatu produk. Aktivitas-aktivitas yang ada dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu Value Added Activity VA, Non Value Added Activity NVA, Necessary Non Value Added Activity NNVA. Untuk mengetahui suatu aktivitas masuk dalam kelompok yang mana maka dibuatlah urutan aktivitas yang terjadi kemudian membagi aktivitas tersebut menjadi lima tipe aktivitas, yaitu Operation O, Transportation T, Inspection I, Storage S, dan Delay D.