1
BAB I PENDAHULUAN
Uraian dalam bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan definisi
operasional. 1.1
Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam mencerdaskan
bangsa. Pendidikan yang baik akan melahirkan generasi bangsa yang berkarakter. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram
dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi
kemampuan-kemampuan individu, agar dikemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat Triwiyanto, 2014: 23. Salah satu alat untuk
mencapai tujuan pendidikan adalah kurikulum. Konsep dasar kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapi tujuan
pendidikan sekaligus merupakan pedoman dalam melaksanakan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan Arifin, 2011: 1-3. Dalam kurikulum
2013 banyak sekali pendekatan yang dapat digunakan, salah satu di antaranya adalah pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati untuk
mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, huku
m atau prinsip yang “ditemukan” Hosnan, 2014: 34. Pendekatan saintifik erat kaitannya dengan Ilmu Pengetahuan Alam IPA.
Ilmu pengetahuan alam IPA sering disebut dengan singkat sebagai sains. Sains Inggris: Science berasal dari kata latin “scientia” yang berarti 1
pengetahuan tentang, atau tahu tentang; 2 pengetahuan, pengertian, faham yang benar dan mendalam. Ilmu merujuk ke: 1 studi sistematis, 2 tubuh
pengetahuan yang terorganisasi, dan 3 pengetahuan teoritis. Sains atau ilmu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pengetahuan alam adalah sekumpulan pengetahuan yang diperoleh melalui metode tertentu Surjani, 2010: 11-12. Ilmu Pengetahuan alam adalah ilmu
pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan
dalam metode ilmiah. Rangkaian kegiatan dalam IPA tidak hanya belajar secara teoritis, namun belajar melalui percobaan, penemuan-penemuan yang
dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas. Hal ini berkaitan dengan pendekatan saintifik yang menuntun siswa aktif dalam melakukan berbagai
kegiatan secara mandiri dengan 5 tahapan pendekatan saintifik, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Mata
pelajaran IPA dipelajari di berbagai jenjang pendidikan, dan salah satunya pada jenjang Sekolah Dasar SD. Dalam IPA kelas IV sekolah dasar mempelajari
berbagai macam materi. Pada penelitian ini peneliti membahas Kompetensi Dasar KD 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui
pengamatan serta mendeskripsikan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan Indikator mengkategorikan fenomena atau peristiwa berdasarkan gaya
yang terjadi di dalamnya dan menjelaskan tentang pengaruh suatu gaya terhadap gerak benda dengan energi di dalamnya. Salah satu materi yang
diajarkan kepada siswa berdasarkan KD tersebut adalah gaya, gerak, dan energi. Salah satu cara guru untuk mengaktifkan siswa yaitu melalui Lembar
Kerja Siswa LKS. LKS merupakan panduan siswa yang biasa digunakan dalam kegiatan observasi, eksperimen, maupun demonstrasi untuk
mempermudah proses penyelidikan atau pemecahan suatu permasalahan. LKS sendiri memuat pertanyaan atau langkah-langkah dalam melakukan
eksperimen disesuaikan dalam langkah-langkah pendekatan saintifik Trianto, 2011.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terkait penggunaan LKS dan penggunaan pendekatain saintifik dalam pembelajaran di SD N Perumnas
Condongcatur, siswa sudah menggunakan LKS tetapi LKS yang digunakan oleh siswa berupa LKS yang biasa digunakan pada umumnya, LKS tersebut
masih terdapat materi dan soal-soal latihan sehingga mempermudah siswa mengerjakannya selain itu LKS masih kurang melibatkan siswa untuk aktif,
3
mandiri dan mencari sumber informasi dalam proses pembelajaran. Selain itu guru sudah menggunakan pendekatan saintifik tetapi belum menerapkan sesuai
dengan lima tahapan saintifik. Guru masih banyak menggunakan metode ceramah dan tanya jawab kepada siswa. Guru menjelaskan dengan menuliskan
materi di papan tulis dan siswa mencatat. Guru kurang menumbuhkan semangat dan keaktif siswa dalam melakukan pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dan pengembangan Research and Development. Peneliti
melakukan penelitian dan pengembangan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas IV SD materi gaya, gerak, dan energi. LKS dikembangkan
berdasarkan lima tahapan saintifik yaitu, mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengomunikasikan. LKS yang dikembangkan memiliki
karakterisitik yakni 1 LKS yang mengarahkan siswa aktif melakukan berbagai kegiatan pembelajaran; 2 LKS yang mengajak siswa untuk mencari
sumber informasi yang beragam di sekolah, rumah, dan lingkungan masyarakat; 3 mengarahkan siswa untuk membangun konsepnya secara
mandiri; dan 4 mengarahkan siswa untuk melaksanakan lima tahapan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengomunikasikan. Dari empat karakteristik tersebut dikembangkan menjadi delapan karakteristik khusus yaitu 1 LKS mengarahkan siswa melakukan
kegiatan di luar kelas, 2 LKS mengarahkan siswa melakukan kegiatan percobaan, 3 LKS mengarahkan siswa melakukan kegiatan wawancara
dengan narasumber, 4 LKS mengarahkan siswa melakukan kegiatan mengamati, 5 LKS mengarahkan siswa membuat pertanyaan untuk
melakukan kegiatan bertanya, 6 Dalam LKS terdapat petunjuktugas yang mengarahkan siswa menggunakan koran, majalah dan buku-buku perpustakaan
untuk mendapatkan informasi, 7 LKS mengarahkan siswa menggunakan
gambar, poster, foto, grafik, atau tabel untuk menunjukkan hasil kerja 8 LKS mengarahkan siswa untuk presentasi di depan kelompok atau di depan kelas.
LKS yang peneliti kembangkan sama halnya dengan penelitian terdahulu yang dapat menunjukkan bahwa penelitian ini masih relevan untuk
dilaksanakan, yakni penelitian yang dilakukan oleh Mbetu 2016 bertujuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
untuk menghasilkan produk berupa Lembar Kerja Siswa menggunakan pendekatan saintifik pada subtema bermain di rumah teman untuk siswa kelas
II sekolah dasar. Penelitian yang dilakukan oleh Mustofa 2013 bertujuan untuk menghasilkan produk berupa LKS berbasis observasi. Penelitian yang
dilakukan oleh Pratiwi 2014 bertujuan untuk menghasilkan produk berupa LKS berbasis pendekatan saintifik. Penelitian yang dilakukan oleh Ningtyas
2015 bertujuan untuk mengetahui kualitas media LKS berbasis metode percobaan. Penelitian yang dilakukan oleh Edeltrudis 2012 bertujuan untuk
mengembangkan LKS dengan menggunakan pendekatan saintifik pada pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Bulan 2012 bertujuan untuk
mengembangkan LKS dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
Pada keenam penelitian terdahulu, sama-sama mengembangkan LKS, namun memiliki perdedaan pada metode atau model pembelajaran yang
digunakan dalam pengembangaan LKS. Kemudian peneliti mengembangkan LKS berbasis pendekatan saintifik untuk siswa kelas IV SD materi gaya, gerak,
dan energi. Materi pembelajaran IPA dibatasi pada KI 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat, membaca
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainnya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain, KD 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui pengamatan serta mendeskripsikan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Perumnas Condongcatur sebagai lokasi sampel uji coba lapangan terbatas. SD Negeri
Perumnas Condongcatur hanya sebagai sampel, peneliti mengembangkan LKS yang bisa dipakai untuk seluruh siswa kelas IV tidak hanya di SD tersebut.
Penelitian ini dibatasi pada tahapan evaluasi sumatif atau pengolahan data berdasarkan hasil uji coba lapangan terbatas
.
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Bagaimana pengembangan Lembar Kerja Siswa LKS IPA berbasis
pendekatan saintifik untuk siswa kelas IV materi gaya, gerak dan energi? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.2.2 Bagaimana kualitas produk Lembar Kerja Siswa LKS IPA berbasis
pendekatan saintifik untuk siswa kelas IV materi gaya, gerak dan energi?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengembangkan Lembar Kerja Siswa LKS IPA berbasis pendekatan
saintifik untuk siswa kelas IV gaya, gerak dan energi. 1.3.2
Mengetahui kualitas produk Lembar Kerja Siswa LKS IPA berbasis pendekatan saintifik untuk siswa kelas IV materi gaya, gerak dan energi.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat untuk berbagai pihak. Manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut.
1.4.1 Bagi Sekolah Sekolah mendapatkan pengetahuan baru mengenai LKS IPA berbasis
pendekatan saintifik. Dengan demikian, sekolah dapat mempertimbangkan pengembangan LKS IPA yang semakin mengoptimalkan kegiatan belajar
mengajar. 1.4.2 Bagi Guru
Guru semakin menyadari bahwa pentingnya LKS IPA berbasis pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Guru mendapatkan inspirasi terkait
dengan Research and Development R D yang mengembangkan media pembelajaran.
1.4.3 Bagi Siswa Siswa dapat merasakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan
menyenangkan dengan menggunakan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik. Selain itu dapat membantu siswa dalam mengkonstruksikan pengetahuan
menjadi lebih bermakna sehingga mendapatkan prestasi yang membanggakan. 1.4.4 Bagi Peneliti
Peneliti dapat memperoleh pengalaman melakukan penelitian dengan metode Research and Development R D khususnya dalam upaya untuk
mengembangan LKS IPA menggunakan pendekatan saintifik untuk kelas IV SD materi gaya, gerak, dan energi.
6
1.5 Definisi Operasional
1.5.1 Belajar adalah perubahan kemampuan manusia yang terjadi melalui
proses pembelajaran terus-menerus, yang bukan hanya disebabkan oleh pertumbuhan saja.
1.5.2 Pembelajaran adalah seperangkat proses internal setiap individu sebagai
hasil mentransformasi stimulus eksternal dalam lingkungan individu. 1.5.3
IPA Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji
kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. 1.5.4
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip
melalui lima tahapan, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan.
1.5.5 LKS adalah panduan siswa yang biasa digunakan dalam kegiatan
observasi, eksperimen, maupun demonstrasi untuk mempermudan proses penyelidikan atau pemecahan suatu permasalahan.
1.5.6 LKS berbasis pendekatan saintifik adalah LKS yang berisi tahapan-
tahapan kegiatan yang menuntun dan mengaktifkan siswa dalam melakukan setiap aktivitas belajar sesuai dengan lima tahapan pendekatan
saintifik mengamati,
menanya, mencoba,
menalar, mengkomunikasikan.
1.5.7 Gaya adalah tarikan atau dorongan yang terjadi terhadap suatu benda.
Gaya dapat menimbulkan posisi, gerak, atau perubahan bentuk pada benda.
1.5.8 Gerak adalah perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari titik
keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu berpindah kedudukan terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan
yang menjauhi atau yang mendekati. 1.5.9
Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki oleh suatu benda sehingga mampu melakukan kerja.
7
1.6 Spesifikasi Produk
1.6.1 LKS IPA berbasis pendekatan saintifik ciri-ciri yang menarik, bergambar, berwarna, menuntun siswa dalam melakukan setiap tahapan kegiatan,
dan mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. 1.6.2 LKS yang akan dikembangkan untuk memfasilitasi siswa dalam
m emahami konsep pembelajaran IPA khususnya pada materi “Gaya,
Gerak, dan Energi” dengan pendekatan saintifik. 1.6.3 LKS IPA berbasis pendekatan saintifik cukup menarik untuk
mengaktifkan dan menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar, khususnya belajar tentang materi gaya, gerak, dan energi.
1.6.4 LKS dirancang berdasarkan kajian KI dan KD Kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan saintifik dan analisis kebutuhan.
1.6.5 Dalam pembuatan LKS ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, seperti penggunaan warna, jenis kertas, penggunaan gambar, ketebalan
huruf, dan juga besar kecilnya huruf. 1.6.6 Produk LKS yang dihasilkan berbentuk buku berukuran 18cm x 25cm
yang didesain terlebuh dahulu dengan menggunakan Microsoft Word. 1.6.7 Sampul luar LKS didesain dengan menggunakan program Corel Draw
dan Microsoft Publisher, pemberian warna pada sampul dibuat sesuai dengan hasil analisis kebutuhan siswa yaitu, biru dan hijau yang dicetak
menggunakan kertas Ivory A3 230 gram. 1.6.8 Format penulisan isi LKS yang digunakan adalah dengan font Comic
Sans MS, dengan ukuran font 12, dan spasi 1,5 yang dicetak menggunakan kertas HVS A3 80 gram.
1.6.9 Materi yang dibahas dalam LKS adalah gaya, gerak, dan energi. Materi tersebut dibuat menjadi delapan macam kegiatan sesuai dengan materi
gaya, gerak, dan energi. 1.6.10 Setiap kegiatan dibuat sesuai dengan lima tahapan pendekatan saintifik
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Setiap kegiatan dilengkapi dengan langkah-langkah yang menuntun
siswa untuk melakukan kegiatan selanjutnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.6.11 Setiap kegiatan juga dilengkapi dengan bahan dan alat-alat yang mudah didapatkan ketika siswa melakukan percobaan.
1.6.12 Pada setiap tahapan percobaan, telah diberi panduan berupa langkah- langkah yang harus dilakukan oleh siswa ketikan melakukan sebuah
kegiatan eksperimen baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Selain dilengkapi dengan panduan, LKS ini juga memiliki gambar-gambar
untuk terlihat lebih menarik sehingga siswa tidak merasa bosan ketika mengerjakannya.
1.6.13 Disetiap lembar kegiatan, telah diberi tempat untuk siswa menulis hasil pengamatan, pertanyaan-pertanyaan, dan percobaan yang telah mereka
lakukan sehingga siswa tidak lagi memerlukan buku tulis yang lain untuk menuliskan hasil kegiata mereka.
9
BAB II LANDASAN TEORI