Menulis Teks Berita Perlatihan

293

c. Menulis Teks Berita

Setiap orang adalah wartawan. Setiap orang berpeluang menjadi penyampai berita. Tetapi, tidak setiap orang memiliki media yang dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan beritanya. Di bawah ini disajikan sebuah teks berita, sebuah berita yang ditulis oleh seorang wartawan dan dimuat pada sebuah media baca: Jawa Pos . Perhatikan kutipan berita di bawah ini. Guru Protes Syarat Kenaikan Pangkat Jakarta – Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Permen PAN Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya akan diberlakukan. Tetapi, sebagian isi permen tersebut kini disoal oleh para guru yang tergabung dalam Federasi Serikat Guru Indonesia FSGI. Yang menjadi keberatan mereka, dalam permen itu disebutkan, setiap naik golongan kepangkatan, guru wajib membuat artikel yang dimuat di media massa. Kepala Bidang Pengembangan Profesi FSGI Ujang Subiatun menjelaskan, aturan yang diwajibkan para guru membuat artikel dan dimuat di media massa itu memberatkan guru. “Apalagi selama ini di kuliah tidak diajarkan menulis karya ilmiah popular,” ujarnya di Jakarta kemarin 410. Ujang menjelaskan, kompetensi guru meliputi, antara lain, pedagogis, kepribadian, red-penulis sosial, dan profesional. Ujang lantas menjelaskan ketentuan kenaikan pangkat guru yang diatur dalam permen PAN itu. Guru dengan golongan kepangkatan III-a yang ingin naik menjadi III-b wajib membuat tiga makalah yang berkaitan dengan bidang ajarnya. Selanjutnya, untuk kenaikan dari III-b ke III-c, guru wajib menulis artikel dan dimuat di koran atau majalah yang resmi, baik level nasional maupun lokal. Ketentuan seperti itu juga berlaku untuk usul kenaikan golongan kepangkatan dari III-c ke III-d. Khusus untuk kenaikan dari III-d ke IV-a, guru wajib membuat penelitian dan hasilnya diterbitkan di jurnal yang memiliki ISSN International Standard Serial Number keluaran LIPI. Menurut Ujang, aturan penulisan artikel popular di koran dan majalah harus didahului dengan pemberian bekal. wanc6nw Dikutip dari Jawa Pos, Rabu, 5 Oktober 2011 Berita amat akrab dengan kehidupan kita semua. Tidak ada hari tanpa berita. Tidak ada seorang pun yang vakum dari berita. Kita tidak dapat menghindar dari berita. Dengan demikian, berita adalah bagian integral dari kehidupan manusia. Berita atau warta secara leksikal berarti ‘kabar’. Menulis berita berarti menulis kabar. Pernyataan ini tentunya dilandasi oleh pemikiran bahwa manusia adalah makhluk sosial, dan lebih spesifik lagi makhluk komunikasi. Ia secara naluriah akan selalu ingin menginformasikan kabar tertentu kepada orang lain. 294 Apa berita itu? Setiap hari kita mendengarkan berita. Setiap hari Anda menikmati berita. Melalui televisi, radio, surat kabar, majalah, informasi langsung, serta menyaksikan langsung kita bersentuhan dengan berita, bahkan terkungkung dalam dunia berita. Ada definisi yang bersumber pada aspek “kemenarikan perhatian”. Berita adalah laporan tentang suatu kejadian yang dapat menarik perhatian pembaca. Ada definisi yang bersumber pada aspek “kecepatan kejadian”. Berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca serta menyangkut kepentingan mereka itu. Dari mana kita mendapatkan berita? Secara leksikal, sumber berarti ‘asal’. Sumber berita mengandung arti ‘asal dari keterangan mengenai peristiwa atau isi pernyataan manusia’. Jawaban terhadap pertanyaan “dari mana Anda menda-patkan berita” adalah jawaban terhadap “sumber berita” ini. Ada dua sumber berita: 1 peristiwa dan 2 manusia. Sumber yang pertama adalah kejadian-kejadian, seperti: gempa, pertandingan olahraga, banjir, sidang kabinet, tabrakan, pameran, seminar, dan se-bagainya. Sumber kedua adalah pendapat manusia yang dibagi menjadi dua bagian. Pertama, pendapat manusia mengenai suatu peristiwa yang disaksikannya. Kedua, pendapat manusia mengenai peristiwa yang tidak disaksikannya. Terdapat empat unsur yang harus dipenuhi oleh sebuah berita yang layak muat, yakni cepat, nyata, penting, dan menarik. Unsur kecepatan berkaitan dengan ke-aktualan dan ketepatan waktu. Ini sesuai dengan makna harafiah news sebagai “sesuatu yang baru new. Berita yang sudah terjadi beberapa waktu sebelumnya tidaklah memiliki nilai layak muat bagi sebuah penerbitan tertentu. Unsur kenyataan berkaitan dengan kefaktualan sebuah berita. Hal ini berkaitan dengan informasi sebuah fakta fact, bukan fiksi atau karangan. Fakta dalam dunia jurnalistik terdiri atas i kejadian nyata real event , ii pendapat opinion, dan iii pernyataan statement dari sumber berita. Unsur “kepentingan” berkenaan dengan sebuah berita yang menyangkut kepentingan orang banyak. Ada berita yang amat penting 295 sampai yang biasa-biasa saja. Berita yang menyangkut kepentingan banyak orang akan bernilai tinggi. Sebaliknya, berita yang tidak menyangkut kepentingan banyak orang tidak akan bernilai tinggi. Aspek kemenarikan dari sebuah berita akan mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis. Berita yang aktual nilai pertama, faktual nilai kedua, menyangkut kepentingan orang banyak nilai ketiga akan menarik perhatian pembaca. Selain ketiga itu, berita dapat menarik apabila mengandung keganjilankeanehan, bersifat menghibur, atau berita human interest menyentuh emosi, atau menggugah perasaan. Unsur-unsur sebuah berita, dalam banyak literatur adalah rumus 5W+1H. Sebuah berita seharusnya berisi what, who, where, when, why dan how. Menurut Soehoet 2003 berita tidak selalu mencantumkan keenam unsur tersebut. Jika tidak enam unsur, berita dapat juga berisi empat unsur, yakni apa, siapa, di mana, dan kapan. Keempat unsur itulah yang paling ingin diketahui pembaca. Teras berita lead adalah bagian berita yang terletak pada alinea pertama. Teras berita merupakan bagian dari komposisi atau susunan berita, yakni terletak setelah judul berita head dan sebelum badan berita news body. Teras berita mempunyai kedudukan yang amat penting setelah judul berita berkenaan dengan daya kemenarikan sebuah berita. Umumnya pembaca mencari penjelasan dari judul berita melalui teras berita. Berita yang baik akan mencantumkan maksud utama judul dalam teras berita. Sebaliknya, berita yang baik tidak mencantumkan penjelasan judul pada teras beritanya. Berkaitan dengan teras berita, terdapat sepuluh rambu-rambu yang dikeluarkan oleh PWI: 1 Teras berita yang menempati alinea pertama harus mencerminkan pokok terpenting berita. Alinea pertama dapat terdiri atas lebih dari satu kalimat, tetapi sebaiknya jangan sampai melebihi tiga kalimat. 2 Teras berita jangan mengandung lebih dari 30—45 kata. 3 Teras berita harus ditulis sebaik-baiknya, sehingga mudah ditangkap dan cepat dipahami, kalimatnya singkat, sederhana, susunan bahasanya memenuhi prinsip ekonomi bahasa, menjauhkan kata mubazir, satu gagasan dalam satu kalimat, dibolehkan memuat lebih dari satu unsur 5W+1H. 4 Hal yang tidak begitu mendesak, berfungsi sebagai pelengkap, hendaknya dimuat dalam badan berita. 5 Teras berita lebih baik mengutamakan unsur “apa” what. 6 Teras berita juga dapat dimulai dengan unsur “siapa” who, tetapi bila unsur siapa itu kurang menonjol, sebaiknya dimuat dalam badan berita. 296 7 Teras berita jarang menonjolkan unsur “kapan” when, kecuali bila unsur itu punya makna khusus dalam berita itu. 8 Bila harus memilih dari dua unsur, yakni unsur tempat where dan waktu when, maka pilihlah unsur tempat dulu, baru waktu. 9 Unsur lainnya, yakni bilamana dan mengapa, diuraikan dalam badan berita, tidak dalam teras berita. 10 Teras berita dapat dengan kutipan pernyataan seseorang quotation lead asalkan kutipan itu tidak berupa kalimat panjang. Pada alinea berikutnya, tulis nama orang itu, tempat, serta waktu dia membuat pernyataan itu. Dalam Romli, 2003:15—16 Selain teras, tubuh berita body, dan penutup merupakan kelengkapan konstruksi berita. Konstruksi berita yang paling banyak dipakai adalah piramida terbalik. Unsur yang penting yang berupa teras berita lantai piramida ditempatkan pada awal, kemudian diikuti bagian yang kurang penting, yakni tubuh berita dinding piramida, demikian seterusnya. Perlatihan Tulislah sebuah peristiwa yang terjadi di sekitar Anda menjadi sebuah berita. Perhatikan unsur-unsur berita yang harus ada dalam tulisan Anda Selamat mencoba

d. Menulis Slogan, Poster, dan Iklan Baris 1 Menulis Slogan