2.2. Landasan Teori
Dalam landasan teori akan disajikan beberapa teori yang relevan dengan permasalahan yang dibahas teori-teori tersebut disajikan dalam sub
bab meliputi partisipasi pemakai, kemampuan dan teknik personal, dan dukungan manajemen puncak.
2.2.1. Kinerja
2.2.1.1.Pengertian Kinerja
Menurut Mangkunegara 2000 : 67, Kinerja prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Menurut Sulistiyani 2003 : 223, Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari
hasil kerjanya. Menurut Hasibuan 2001:34, mengemukakan kinerja prestasi
kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Penilaian kinerja menurut Mulyadi 2001:416 adalah penentuan
secara periodik efektifitas operasional suatu organisai, bagian organisai dan karyawannya berdasarkan sasaran, standart dan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa yang dimaksud dengan performance atau kinerja karyawan yang dilakukan
dengan hasil yang ditunjukkan dengan suatu prestasi tertentu, sesuai dengan ukuran atau standar yang ditetapkan oleh perusahaan tempat
mereka bekerja, dengan kata lain kinerja merupakan batasan sebagai kesuksesan seseorang didalam melaksanakan tugaspekerjaan yang
dibebankan kepadanya yang biasanya digunakan sebagai dasar penilaian atas diri karyawan atau organisasi kerja yang bersangkutan, semakin tinggi
kualitas dan kuantitas hasil kerjanya maka semakin tinggi pula kinerjanya.
2.2.1.2.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Mathis dan Jackson 2001:82 faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:
1. Kemampuan mereka,
2. Motivasi,
3. Dukungan yang diterima
4. Hubungan mereka dengan organisasi
Berdasarkan pengertian diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja output
individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari
proses belajar serta keinginan untuk berprestasi. Menurut Mangkunegara 2000 menyatakan bahwa faktor yang
mempengaruhi kinerja antara lain :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. Faktor kemampuan secara psikologi kemampuan ability pegawai
terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan realita pendidikan. Oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada
pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. b.
Faktor motivasi, motivasi terbentuk dari sikap attitude seorang pegawai dalam menghadapi situasi situation kerja. Motivasi
merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental
yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal.
Menurut David C. Mc Cleland 1997 seperti dikutip Mangkunegara 2001 : 68, berpendapat bahwa “Ada hubungan yang
positif antara motif berprestasi dengan pencapaian kerja”. Motif berprestasi dengan pencapaian kerja. Motif berprestasi adalah suatu
dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja kinerja
dengan predikat terpuji. Selanjutnya Mc. Clelland, mengemukakan 6 karakteristik dari seseorang yang memiliki motif yang tinggi yaitu :
1. Memiliki tanggung jawab yang tinggi
2. Berani mengambil risiko
3. Memiliki tujuan yang realistis
4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk
merealisasi tujuan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh
kegiatan kerja yang dilakukan 6.
Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan
Menurut Gibson 1987 ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja :
1. Faktor individu : kemampuan, ketrampilan, latar belakang
keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang.
2. Faktor psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian,
motivasi dan kepuasan kerja 3.
Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan reward system.
2.2.1.3.Penilaian Kinerja
Menurut Wahyudi 2002 : 101 , penilaian kinerja adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi
kerja jabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya.
Menurut Simamora 2004 : 338 , penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja
individu karyawan.
Penilaian kinerja performance appraisal pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara
efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara
keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan.
2.2.1.4.Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Alwi 2001 : 187 secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development
yang bersifat evaluation harus menyelesaikan :
1. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi
2. Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision
3. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar meengevaluasi sistem
seleksi. Sedangkan yang bersifat development penilai harus menyelesaikan :
1. Prestasi riil yang dicapai individu
2. Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja
3. Prestasi- pestasi yang dikembangkan.
2.2.1.5. Manfaat Penilaian Kinerja
Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat bagi perencanaan kebijakan organisasi adapun secara
terperinci penilaian kinerja bagi organisasi adalah :
1. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
2. Perbaikan kinerja
3. Kebutuhan latihan dan pengembangan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi,
mutasi, pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga
kerja.
5. Untuk kepentingan penelitian pegawai
6. Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai
2.2.2. Sistem Informasi Akuntansi
2.2.2.1.Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Banyak ahli akuntansi yang mencoba mendefinisikan sistem informasi akuntansi, beberapa diantaranya adalah :
Menurut Mulyadi 2001:3, Sistem Informasi Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Menurut Widjajanto 2001:4 Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan
perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan laporan yang terkoordiasikan secara erat yang didisain untuk mentransformasikan
data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen. Menurut Bodnar dan Hopwood 2006:3, Sistem Informasi
Akuntansi SIA merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya
ke dalam informasi. Informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari uraian definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kesatuan struktur-struktur dalam entitas, seperti
perusahaan bisnis yang mengerjakan sumber-sumber daya fisik dan komponen-komponen lain untuk mentransformasi data ekonomi menjadi
informasi akuntansi dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan para
pemakai informasi. 2.2.2.2.Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Husein 2004:3-5 elemen-elemen penting dalam suatu
sistem informasi akuntansi adalah :
1. Pemakai akhir End User, terdiri dari pemakai akhir eksternal
dan pemakai akhir eksternal. Pemakai akhir eksternal adalah para kreditur, pemegang saham, investor potensial, pajak,
pemerintah, pemasok dan pelanggan, sedangkan pemakai akhir internal adalah pihak manajemen disetiap tingkatan organisasi.
2. Sumber data, adalah transaksi keuangan yang memasuki
sistem informasi dari sumber eksternal dan internal. 3.
Pengumpulan data, yaitu tahap operasional yang tujuannya untuk memastikan bahwa data yang memasuki sistem itu sah,
lengkap, dan bebas dari kesalahan. 4.
Pemrosesan data, adalah data yang diolah untuk menghasilkan informasi.
5. Manajemen
database, bertugas
untuk menyimpan,
memperbaiki, memanggil, dan menghapus data.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6. Penghasil informasi, yakni proses pengumpulan, mengatur,
memformat, dan menyajikan informasi untuk para pemakai. informasi dapat berupa dokumen operasional seperti laporan
keuangan, atau tampilan dilayar komputer. 7.
Umpan balik, yakni berbentuk output yang dikirimkan kembali ke sistem sebagai sumber data.
2.2.2.3.Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Husein 2004:5-6, Tujuan dari setiap Sistem Informasi Akuntansi adalah menyediakan dari internal seperti manajer, atau dari
eksternal seperti pelanggan.
1. Untuk mendukung operasi harian
2. Untuk mendukung pembuatan keputusan oleh pembuat
keputusan intern perusahaan 3.
Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan
Dari tujuan Sistem Informasi Akuntansi SIA diatas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan yaitu Sistem Informasi menyediakan
informasi bagi semua karyawan operasional perusahaan setiap harinya.
2.2.2.4.Pemakai Sistem Informasi Akuntansi
Informasi keuangan digunakan baik oleh para manajer, maupun pihak eksternal perusahaan. Informasi keuangan untuk pihak luar yang
menggunakan laporan umum. Pihak-pihak tersebut memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Informasi tersebut jarang dibuat khusus untuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pemakaian tertentu. Informasi yang disajikan disusun berdasarkan aturan dasar yang dinamakan prisnsip akuntansi yang lazim. Prinsip akuntansi
tersebut dipakai untuk menyusun laporan keuangan, laporan keuangan untuk pihak luar menyajikan suatu gambaran menyeluruh mengenai
kondisi keuangan dan hasil usaha suatu organisasi. Menurut Simamora 2006:6-9 pihak-pihak yang membutuhkan
informasi terdiri atas berbagai kalangan. Pada umumnya, para pemakai keuangan dapat dibagi kedalam dua golongan anatara lain, para pemakai
internal dan para pemakai eksternal. a.
Pemakai Internal Para manajer dan staf internal dari berbagai entitas bisnis. Manajer-
manajer perusahaan memakai informasi akuntansi untuk menetapkan sasaran bagi organisasinya, untuk mengevaluasi kemajuan terhadap
sasaran-sasaran tersebut dan mengambil tindakan korektif manakala dibutuhkan.
b. Pemakai Eksternal
1. Pemilik perusahaan, para pemakai owners telah menanamkan dana
yang berharga kedalam sebuah organisasi bisnis. Orang-orang ini menghendaki wawasan tentang keinginan pendapatan dimasa lalu,
kemungkinan pertumbuhan pada waktu yang akan datang dan prospek arus kas.
2. Karyawan, para karyawan biasanya berkepentingan dengan penilaian
positif financial perubahan. Mereka guna menunjukan suatu indikasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
keselamatan pekerjaaan mereka. Selain itu, kalangan karyawan juga berminat pada informasi yang memungkinkan mereka menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, tunjangan pensiun, dan keselamatan kerja.
3. Investor, investor dana yang dibutuhkan untuk memulai kegiatan usaha,
untuk memutuskan apakah membantu pemodalan suatu perusahaan, pemodal-pemodal biasanya mengevaluasi besarnya pendapatan yang
diperkirakan dapat diraup dari investasi mereka. 4.
Kreditor, kreditor adalah pihak yang menyediakan barang-barang, jasa- jasa dan sumber-sumber daya keuangan bagi perusahaan, baik dengan
mengucurkan kredit usaha maupun memberikan pinjaman. Kreditor berminat untuk mengetahui kesanggupan sebuah perusahaan melunasi
kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu dan terjadwal. 5.
Badan pemerintah, pemerintah membutuhkan informasi dalam upayanya mengatur kegiatan-kegiatan perusahaan dan sebagai dasar
untuk menyusun statistik pendapatan sosial dan statistik lainnya. Pemerintah pusat maupun daerah menarik pajak dari perusahaan.
Besaranya pajak terutang harus dibayar tentunya ditetapkan berdasarkan angka yang tertera dalam laporan keuangan.
6. Organisasi Nirlaba, organisasi nirlaba seperti yayasan pendidikan,
rumah sakit dan panti asuhan memakai informasi akuntansi untuk merencanakan dan mengelola aktivitas-aktivitasnya. Mereka ini perlu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pula penyusunan anggaran, menggaji pegawai-pegawainya, membeli peralatan, yang semuanya itu membutuhkan informasi akuntansi.
7. Masyarakat, masyarakat umum sering kali bergantung pada informasi
keuangan yang dirangkum dalam laporan-laporan keuangan untuk mengevaluasi tindakan-tindakan perusahaan besar di Indonesia.
Masayarakat banyak memakai informasi financial dalam menilai keberadaan ekonomi perusahaan-perusahaan ditengah masyarakat.
2.2.2.5.Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Menurut Hall 2001:17 Karakteristik kualitas informasi meliputi :
1. Relevan, isi sebuah laporan atau dokumen harus melayani suatu
tujuan 2.
Tepat waktu, umur informasi merupakan faktor yang terikat dalam menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak lebih
tua dari periode waktu tindakan yang didukungnya 3.
Akurat, Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material
4. Lengkap, tidak boleh ada bagian informasi yang esensial bagi
pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang 5.
Rangkuman, informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai.
Bahwa kualitas suatu informasi ditentukan oleh keakuratan, tepat waktu dan relevan, keakuratan suatu informasi berhubungan dengan
pengukuran terhadap ketepatan kebenaran informasi tersebut yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mencerminkan realitasnya. Informasi yang tepat waktu, apabila informasi tersebut actual atau mutakhir, informasi yang relevan, apabila
informasi tersebut
tersedia sesuai dengan kebutuhan dalam
pengambilan keputusan.
2.2.2.6. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi selalu berkembang selama masa hidup dan sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Artinya suatu perusahaan harus
mampu menyusun sistem informasi yang sesuai dengan standar yang berlaku saat ini, dan dari sistem informasi yang telah disususn tersebut
akan menghasilkan informasi yang tepat dan akurat yang digunakan oleh
pemakai internal dan pemakai eksternal.
Menurut Bodnar dan Hopwood 2006:437 Pengembangan sistem adalah proses memodifikasi atau mengganti bagian-bagian atau
keseluruhan sistem informasi. Proses ini memerlukan komitmen waktu, dan sumber daya, dan merupakan aktivitas yang sedang berlangsung pada
perusahaan.
Pengembangan sistem informasi dilihat dari pendekatannya pada
dasarnya dapat dibagi menjadi, yaitu sebagai berikut:
a. Pengembangan sistem informasi dengan pendekatan tradisional SDLC
– System Development Life Cycle b. Pengembangan sistem informasi dengan pendekatan alternative:
prototyping, end user development, dan outsourching.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengembangan sistem
informasi dengan
cara tradisional
didasarkan pada anggapan bahwa rancangan dan memprogram sistem yang modern memerlukan baiaya mahal dan waktu yang lama untuk
adaptasi bagi penggunanya.
2.2.3. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Kinerja SIA
Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi adalah sebagai berikut : partisipasi pemakai, kemampuan teknik personal, dan dukungan manajemen puncak.
2.2.3.1. Partisipasi Pemakai
Dalam terminologi sistem informasi pemakai adalah fungsi organisasi selain sistem informasi yang memerlukan permrosesan data
komputer Bodnar dan Hopwood, 2000. Partisipasi menurut Davis 1996:178 adalah partisipasi mental dan
emosional orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi pada tujuan kelompok dan berbagai
tanggung jawab pencapaian itu. Davis, 1996:178. Ada tiga aspek penting dalam partisipasi kerja, yaitu:
1. Partisipasi emosi dan mental pegawai, berpartisipasi berarti melibatkan
emosi dan mental pegawai dari kegiatan fisik.
2. Motivasi untuk menyumbang, memberikan ide-ide kreatif dan
membangun aspek yang sangat penting.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Penerimaan tanggung jawab, partisipasi kerja menurut pegawai untuk
mampu menerima tanggung jawab dalam kegiatan kelompok. Pemakai adalah mereka yang terlibat secara langsung dalam
penggunaan informasi. Tidak jarang pemakai secara teknis lebih tahu mengenai kode yang diperlukan dalam menyediakan informasi. Pemakai
dapat memberikan masukan yang berguna mengenai apa saja yang harus direncanakan oleh sistem analisis.
Berdasarkan pengalaman hampir pada semua tahap pengembangan sistem informasi tuntutan pemakai tidak jelas. Perancang sistem informasi
mencoba untuk melibatkan pemakai selama proses pengembangan sistem. Auditor
intern dan
spesialis informasi
bekerja sama
untuk mengidentifikasi, mendefinisikan masalah, dan mengevaluasi solusi
alternatif terbaik. Seringkali pemakai memiliki informasi dan pemahaman yang lengkap tentang dinamika lingkungan bisnis. Sehingga pemakai
perlu menyampaikan pemahaman tersebut ke pengembang untuk selanjutnya akan ditransformasikan kedalam sistem informasi yang akan
dikembangkan Setianingsih,1998. Menurut Soegiharto 2001 dalam Meita 2013 menyebutkan
bahwa keterlibatan atau partisipasi pengguna dalam pengembangan sistem diprediksikan dapat meningkatkan kualitas sistem dengan :
1. Memberikan informasi yang lebih akurat dan membantu
menyelesaikan penaksiran terhadap kebutuhan pengguna.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Memberikan keahlian untuk mendukung organisasi sistem.
Keahlian biasanya tersedia dalam kelompok sistem informasi.
3. Menghindari pengembangan yang tidak diterima atau fitur-
fitur yang tidak penting. 4.
Meningkatkan pemahaman pengguna terhadap sistem. Tjhai Fung Jen 2002 dalam Putu Astri Lestari 2010 berpendapat
bahwa variable keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi dari koefisien korelasi menunjukan hubungan yang
positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
2.2.3.2. Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Robbins 1998:46 kemampuan adalah kapasitas individu untuk melakukan tindakan-tindakan dalam melaksanakan berbagai tugas
dalam pekerjaan, dengan kemampuan yang dimiliki, karyawan diharapkan akan mendukung kegiatan karyawan yang juga mendukung
kegiatan badan usaha, sehingga akan terasa wajar apabila badan memberi harapan agar tujuan karyawan dalam bekerja dapat tercapai.
Tjhai Fung Jen 2002 dalam Putu Astri Lestari 2010 berpendapat bahwa variabel kemampuan teknik personal sistem informasi, dari
koefisen korelasinya menunjukan hubungan yang positif terhadap variabel kepuasan pemakai.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.3.3. Dukungan Manajemen Puncak
Menurut Supriyono 1986:46 mengemukakan manajemen puncak suatu perusahaan adalah para eksekutif pada puncak organisasi
perusahaan yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dalam kesuksesan perusahaan.
Dukungan manajemen terhadap pengembangan sistem dapat memberikan pedoman umum terhadap aktivitas sistem. Dukungan
manajemen Kinerja Sistem Informasi Akuntansi yang dimaksud adalah dukungan manajemen terhadap pengembangan sistem atau memberikan
pedoman umum terhadap aktivitas sistem Soegiharto 2001 dalam Meita 2013. Semua sumber daya yang diperlukan baik yang berupa
fisik atau moneter dalam pengembangan Sistem Informasi Akuntansi merupakan salah satu wewenang manajer. Hal ini berarti pengembangan
Sistem Informasi Akuntansi juga ikut ditentukan oleh dukungan manajer.
Jen 2002 dalam Lesatari 2010 berpendapat bahwa variabel dukungan manajemen puncak memliki hubungan yang positif dengan
kinerja sistem informasi akuntansi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3. Kerangka pikir