Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Landasan Teori

Dalam landasan teori akan disajikan beberapa teori yang relevan dengan permasalahan yang dibahas teori-teori tersebut disajikan dalam sub bab meliputi partisipasi pemakai, kemampuan dan teknik personal, dan dukungan manajemen puncak.

2.2.1. Kinerja

2.2.1.1.Pengertian Kinerja Menurut Mangkunegara 2000 : 67, Kinerja prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Sulistiyani 2003 : 223, Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Menurut Hasibuan 2001:34, mengemukakan kinerja prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Penilaian kinerja menurut Mulyadi 2001:416 adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisai, bagian organisai dan karyawannya berdasarkan sasaran, standart dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa yang dimaksud dengan performance atau kinerja karyawan yang dilakukan dengan hasil yang ditunjukkan dengan suatu prestasi tertentu, sesuai dengan ukuran atau standar yang ditetapkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja, dengan kata lain kinerja merupakan batasan sebagai kesuksesan seseorang didalam melaksanakan tugaspekerjaan yang dibebankan kepadanya yang biasanya digunakan sebagai dasar penilaian atas diri karyawan atau organisasi kerja yang bersangkutan, semakin tinggi kualitas dan kuantitas hasil kerjanya maka semakin tinggi pula kinerjanya. 2.2.1.2.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Menurut Mathis dan Jackson 2001:82 faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu: 1. Kemampuan mereka, 2. Motivasi, 3. Dukungan yang diterima 4. Hubungan mereka dengan organisasi Berdasarkan pengertian diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja output individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi. Menurut Mangkunegara 2000 menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Faktor kemampuan secara psikologi kemampuan ability pegawai terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan realita pendidikan. Oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. b. Faktor motivasi, motivasi terbentuk dari sikap attitude seorang pegawai dalam menghadapi situasi situation kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal. Menurut David C. Mc Cleland 1997 seperti dikutip Mangkunegara 2001 : 68, berpendapat bahwa “Ada hubungan yang positif antara motif berprestasi dengan pencapaian kerja”. Motif berprestasi dengan pencapaian kerja. Motif berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja kinerja dengan predikat terpuji. Selanjutnya Mc. Clelland, mengemukakan 6 karakteristik dari seseorang yang memiliki motif yang tinggi yaitu : 1. Memiliki tanggung jawab yang tinggi 2. Berani mengambil risiko 3. Memiliki tujuan yang realistis 4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 5. Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukan 6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan Menurut Gibson 1987 ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja : 1. Faktor individu : kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang. 2. Faktor psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja 3. Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan reward system. 2.2.1.3.Penilaian Kinerja Menurut Wahyudi 2002 : 101 , penilaian kinerja adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja jabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya. Menurut Simamora 2004 : 338 , penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan. Penilaian kinerja performance appraisal pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan. 2.2.1.4.Tujuan Penilaian Kinerja Menurut Alwi 2001 : 187 secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development yang bersifat evaluation harus menyelesaikan : 1. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi 2. Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision 3. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar meengevaluasi sistem seleksi. Sedangkan yang bersifat development penilai harus menyelesaikan : 1. Prestasi riil yang dicapai individu 2. Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja 3. Prestasi- pestasi yang dikembangkan.

2.2.1.5. Manfaat Penilaian Kinerja

Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat bagi perencanaan kebijakan organisasi adapun secara terperinci penilaian kinerja bagi organisasi adalah : 1. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi 2. Perbaikan kinerja 3. Kebutuhan latihan dan pengembangan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja. 5. Untuk kepentingan penelitian pegawai 6. Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai

2.2.2. Sistem Informasi Akuntansi

2.2.2.1.Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Banyak ahli akuntansi yang mencoba mendefinisikan sistem informasi akuntansi, beberapa diantaranya adalah : Menurut Mulyadi 2001:3, Sistem Informasi Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Menurut Widjajanto 2001:4 Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan laporan yang terkoordiasikan secara erat yang didisain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen. Menurut Bodnar dan Hopwood 2006:3, Sistem Informasi Akuntansi SIA merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dari uraian definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kesatuan struktur-struktur dalam entitas, seperti perusahaan bisnis yang mengerjakan sumber-sumber daya fisik dan komponen-komponen lain untuk mentransformasi data ekonomi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan para pemakai informasi. 2.2.2.2.Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi Menurut Husein 2004:3-5 elemen-elemen penting dalam suatu sistem informasi akuntansi adalah : 1. Pemakai akhir End User, terdiri dari pemakai akhir eksternal dan pemakai akhir eksternal. Pemakai akhir eksternal adalah para kreditur, pemegang saham, investor potensial, pajak, pemerintah, pemasok dan pelanggan, sedangkan pemakai akhir internal adalah pihak manajemen disetiap tingkatan organisasi. 2. Sumber data, adalah transaksi keuangan yang memasuki sistem informasi dari sumber eksternal dan internal. 3. Pengumpulan data, yaitu tahap operasional yang tujuannya untuk memastikan bahwa data yang memasuki sistem itu sah, lengkap, dan bebas dari kesalahan. 4. Pemrosesan data, adalah data yang diolah untuk menghasilkan informasi. 5. Manajemen database, bertugas untuk menyimpan, memperbaiki, memanggil, dan menghapus data. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 6. Penghasil informasi, yakni proses pengumpulan, mengatur, memformat, dan menyajikan informasi untuk para pemakai. informasi dapat berupa dokumen operasional seperti laporan keuangan, atau tampilan dilayar komputer. 7. Umpan balik, yakni berbentuk output yang dikirimkan kembali ke sistem sebagai sumber data. 2.2.2.3.Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Husein 2004:5-6, Tujuan dari setiap Sistem Informasi Akuntansi adalah menyediakan dari internal seperti manajer, atau dari eksternal seperti pelanggan. 1. Untuk mendukung operasi harian 2. Untuk mendukung pembuatan keputusan oleh pembuat keputusan intern perusahaan 3. Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan Dari tujuan Sistem Informasi Akuntansi SIA diatas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan yaitu Sistem Informasi menyediakan informasi bagi semua karyawan operasional perusahaan setiap harinya. 2.2.2.4.Pemakai Sistem Informasi Akuntansi Informasi keuangan digunakan baik oleh para manajer, maupun pihak eksternal perusahaan. Informasi keuangan untuk pihak luar yang menggunakan laporan umum. Pihak-pihak tersebut memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Informasi tersebut jarang dibuat khusus untuk Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pemakaian tertentu. Informasi yang disajikan disusun berdasarkan aturan dasar yang dinamakan prisnsip akuntansi yang lazim. Prinsip akuntansi tersebut dipakai untuk menyusun laporan keuangan, laporan keuangan untuk pihak luar menyajikan suatu gambaran menyeluruh mengenai kondisi keuangan dan hasil usaha suatu organisasi. Menurut Simamora 2006:6-9 pihak-pihak yang membutuhkan informasi terdiri atas berbagai kalangan. Pada umumnya, para pemakai keuangan dapat dibagi kedalam dua golongan anatara lain, para pemakai internal dan para pemakai eksternal. a. Pemakai Internal Para manajer dan staf internal dari berbagai entitas bisnis. Manajer- manajer perusahaan memakai informasi akuntansi untuk menetapkan sasaran bagi organisasinya, untuk mengevaluasi kemajuan terhadap sasaran-sasaran tersebut dan mengambil tindakan korektif manakala dibutuhkan. b. Pemakai Eksternal 1. Pemilik perusahaan, para pemakai owners telah menanamkan dana yang berharga kedalam sebuah organisasi bisnis. Orang-orang ini menghendaki wawasan tentang keinginan pendapatan dimasa lalu, kemungkinan pertumbuhan pada waktu yang akan datang dan prospek arus kas. 2. Karyawan, para karyawan biasanya berkepentingan dengan penilaian positif financial perubahan. Mereka guna menunjukan suatu indikasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. keselamatan pekerjaaan mereka. Selain itu, kalangan karyawan juga berminat pada informasi yang memungkinkan mereka menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, tunjangan pensiun, dan keselamatan kerja. 3. Investor, investor dana yang dibutuhkan untuk memulai kegiatan usaha, untuk memutuskan apakah membantu pemodalan suatu perusahaan, pemodal-pemodal biasanya mengevaluasi besarnya pendapatan yang diperkirakan dapat diraup dari investasi mereka. 4. Kreditor, kreditor adalah pihak yang menyediakan barang-barang, jasa- jasa dan sumber-sumber daya keuangan bagi perusahaan, baik dengan mengucurkan kredit usaha maupun memberikan pinjaman. Kreditor berminat untuk mengetahui kesanggupan sebuah perusahaan melunasi kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu dan terjadwal. 5. Badan pemerintah, pemerintah membutuhkan informasi dalam upayanya mengatur kegiatan-kegiatan perusahaan dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan sosial dan statistik lainnya. Pemerintah pusat maupun daerah menarik pajak dari perusahaan. Besaranya pajak terutang harus dibayar tentunya ditetapkan berdasarkan angka yang tertera dalam laporan keuangan. 6. Organisasi Nirlaba, organisasi nirlaba seperti yayasan pendidikan, rumah sakit dan panti asuhan memakai informasi akuntansi untuk merencanakan dan mengelola aktivitas-aktivitasnya. Mereka ini perlu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pula penyusunan anggaran, menggaji pegawai-pegawainya, membeli peralatan, yang semuanya itu membutuhkan informasi akuntansi. 7. Masyarakat, masyarakat umum sering kali bergantung pada informasi keuangan yang dirangkum dalam laporan-laporan keuangan untuk mengevaluasi tindakan-tindakan perusahaan besar di Indonesia. Masayarakat banyak memakai informasi financial dalam menilai keberadaan ekonomi perusahaan-perusahaan ditengah masyarakat. 2.2.2.5.Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Menurut Hall 2001:17 Karakteristik kualitas informasi meliputi : 1. Relevan, isi sebuah laporan atau dokumen harus melayani suatu tujuan 2. Tepat waktu, umur informasi merupakan faktor yang terikat dalam menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua dari periode waktu tindakan yang didukungnya 3. Akurat, Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material 4. Lengkap, tidak boleh ada bagian informasi yang esensial bagi pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang 5. Rangkuman, informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai. Bahwa kualitas suatu informasi ditentukan oleh keakuratan, tepat waktu dan relevan, keakuratan suatu informasi berhubungan dengan pengukuran terhadap ketepatan kebenaran informasi tersebut yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mencerminkan realitasnya. Informasi yang tepat waktu, apabila informasi tersebut actual atau mutakhir, informasi yang relevan, apabila informasi tersebut tersedia sesuai dengan kebutuhan dalam pengambilan keputusan.

2.2.2.6. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi selalu berkembang selama masa hidup dan sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Artinya suatu perusahaan harus mampu menyusun sistem informasi yang sesuai dengan standar yang berlaku saat ini, dan dari sistem informasi yang telah disususn tersebut akan menghasilkan informasi yang tepat dan akurat yang digunakan oleh pemakai internal dan pemakai eksternal. Menurut Bodnar dan Hopwood 2006:437 Pengembangan sistem adalah proses memodifikasi atau mengganti bagian-bagian atau keseluruhan sistem informasi. Proses ini memerlukan komitmen waktu, dan sumber daya, dan merupakan aktivitas yang sedang berlangsung pada perusahaan. Pengembangan sistem informasi dilihat dari pendekatannya pada dasarnya dapat dibagi menjadi, yaitu sebagai berikut: a. Pengembangan sistem informasi dengan pendekatan tradisional SDLC – System Development Life Cycle b. Pengembangan sistem informasi dengan pendekatan alternative: prototyping, end user development, dan outsourching. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pengembangan sistem informasi dengan cara tradisional didasarkan pada anggapan bahwa rancangan dan memprogram sistem yang modern memerlukan baiaya mahal dan waktu yang lama untuk adaptasi bagi penggunanya.

2.2.3. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Kinerja SIA

Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut : partisipasi pemakai, kemampuan teknik personal, dan dukungan manajemen puncak.

2.2.3.1. Partisipasi Pemakai

Dalam terminologi sistem informasi pemakai adalah fungsi organisasi selain sistem informasi yang memerlukan permrosesan data komputer Bodnar dan Hopwood, 2000. Partisipasi menurut Davis 1996:178 adalah partisipasi mental dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi pada tujuan kelompok dan berbagai tanggung jawab pencapaian itu. Davis, 1996:178. Ada tiga aspek penting dalam partisipasi kerja, yaitu: 1. Partisipasi emosi dan mental pegawai, berpartisipasi berarti melibatkan emosi dan mental pegawai dari kegiatan fisik. 2. Motivasi untuk menyumbang, memberikan ide-ide kreatif dan membangun aspek yang sangat penting. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3. Penerimaan tanggung jawab, partisipasi kerja menurut pegawai untuk mampu menerima tanggung jawab dalam kegiatan kelompok. Pemakai adalah mereka yang terlibat secara langsung dalam penggunaan informasi. Tidak jarang pemakai secara teknis lebih tahu mengenai kode yang diperlukan dalam menyediakan informasi. Pemakai dapat memberikan masukan yang berguna mengenai apa saja yang harus direncanakan oleh sistem analisis. Berdasarkan pengalaman hampir pada semua tahap pengembangan sistem informasi tuntutan pemakai tidak jelas. Perancang sistem informasi mencoba untuk melibatkan pemakai selama proses pengembangan sistem. Auditor intern dan spesialis informasi bekerja sama untuk mengidentifikasi, mendefinisikan masalah, dan mengevaluasi solusi alternatif terbaik. Seringkali pemakai memiliki informasi dan pemahaman yang lengkap tentang dinamika lingkungan bisnis. Sehingga pemakai perlu menyampaikan pemahaman tersebut ke pengembang untuk selanjutnya akan ditransformasikan kedalam sistem informasi yang akan dikembangkan Setianingsih,1998. Menurut Soegiharto 2001 dalam Meita 2013 menyebutkan bahwa keterlibatan atau partisipasi pengguna dalam pengembangan sistem diprediksikan dapat meningkatkan kualitas sistem dengan : 1. Memberikan informasi yang lebih akurat dan membantu menyelesaikan penaksiran terhadap kebutuhan pengguna. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Memberikan keahlian untuk mendukung organisasi sistem. Keahlian biasanya tersedia dalam kelompok sistem informasi. 3. Menghindari pengembangan yang tidak diterima atau fitur- fitur yang tidak penting. 4. Meningkatkan pemahaman pengguna terhadap sistem. Tjhai Fung Jen 2002 dalam Putu Astri Lestari 2010 berpendapat bahwa variable keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi dari koefisien korelasi menunjukan hubungan yang positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

2.2.3.2. Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Robbins 1998:46 kemampuan adalah kapasitas individu untuk melakukan tindakan-tindakan dalam melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan, dengan kemampuan yang dimiliki, karyawan diharapkan akan mendukung kegiatan karyawan yang juga mendukung kegiatan badan usaha, sehingga akan terasa wajar apabila badan memberi harapan agar tujuan karyawan dalam bekerja dapat tercapai. Tjhai Fung Jen 2002 dalam Putu Astri Lestari 2010 berpendapat bahwa variabel kemampuan teknik personal sistem informasi, dari koefisen korelasinya menunjukan hubungan yang positif terhadap variabel kepuasan pemakai. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.3.3. Dukungan Manajemen Puncak

Menurut Supriyono 1986:46 mengemukakan manajemen puncak suatu perusahaan adalah para eksekutif pada puncak organisasi perusahaan yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dalam kesuksesan perusahaan. Dukungan manajemen terhadap pengembangan sistem dapat memberikan pedoman umum terhadap aktivitas sistem. Dukungan manajemen Kinerja Sistem Informasi Akuntansi yang dimaksud adalah dukungan manajemen terhadap pengembangan sistem atau memberikan pedoman umum terhadap aktivitas sistem Soegiharto 2001 dalam Meita 2013. Semua sumber daya yang diperlukan baik yang berupa fisik atau moneter dalam pengembangan Sistem Informasi Akuntansi merupakan salah satu wewenang manajer. Hal ini berarti pengembangan Sistem Informasi Akuntansi juga ikut ditentukan oleh dukungan manajer. Jen 2002 dalam Lesatari 2010 berpendapat bahwa variabel dukungan manajemen puncak memliki hubungan yang positif dengan kinerja sistem informasi akuntansi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3. Kerangka pikir