3. Dataran rendah mempunyai ketinggian dibawah 45 meter diatas permukaan laut. Daerah ini meliputi seluruh kota dan kabupaten yang
bukan termasuk wilayah dataran tinggi maupun dataran rendah. Provinsi Jawa Timur mempunyai beberapa buah gunung berapi
yang masih aktif antara lain Gunung Kelud, Gunung Merapi, Gunung Raung. Sementara beberapa sungai besar yang ikut aktif mentransfer tanah
yang subur diantaranya adalah Sungai Bengawan Solo, Sungai Brantas, Sungai Solo, Sungai Madiun, Sungai Konto. Gunung berapi dan sungai
yang lebar berfungsi sebagai sarana penyebaran zat-zat yang terkandung dalam material hasil letusan gunung berapi.
Secara administratif provinsi Jawa Timur terbagi menjadi 640 kecamatan dan 8.454 Desa Kelurahan. Kabupaten Malang memiliki
jumlah kecamatan terbanyak yaitu 33 kecamatan dan Kabupaten Lamongan memiliki jumlah desa kelurahan terbanyak yaitu sebesar 474
desa kelurahan. Sementara itu daerah dengan luas wilayah paling besar adalah Kabupaten Banyuwangi dengan luas total wilayah seesar 5.783
Km
2
.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Deskripsi hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang data- data serta perkembangan Kredit sehingga dapat mengetahui perubahan-
perubahan yang terjadi terhadap perkembangan Kredit, Produk Domestik Regional Bruto, Tingkat Suku Bunga, Inflasi, Tingkat Pengangguran,
NPL, dan Jumlah Kantor Bank.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2.1. Perkembangan Kredit di Jawa Timur
Perkembangan Kredit dapat disajikan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3. Perkembangan Kredit Tahun 1990 – 2010
Tahun Kredit Milyar Rp
Perkembangan 1990 10838
- 1991
11448 5,62
1992 11227
- 1,93 1993
11505 2,47
1994 13802 19,96 1995 16159 17,07
1996 18641 15,35 1997
20060 7,61
1998 24418 21,72 1999
13648 - 44,10
2000 17114 25,39 2001 30958 80,89
2002 38736 25,12 2003 50729 30,96
2004 64596 27,33 2005 74809 15,81
2006 82950 10,88 2007 103980 25,35
2008
102285 - 1,63
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2009 106257
3,88 2010
114259 7,53
Sumber : Data Badan Pusat Statistik Surabaya diolah
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa perkembangan Kredit selama 21 tahun 1990 - 2010 cenderung mengalami fluktuatif.
Perkembangan tertinggi Kredit adalah pada tahun 2001 sebesar 80,89 dan penurunan terendah adalah pada januari tahun 1999 sebesar - 44,10 .
Kredit tertinggi terjadi pada September tahun 2010 sebesar Rp. 114259 milyar dan Kredit terendah pada januari tahun 1990 sebesar Rp. 10838
milyar. Kredit yang tinggi disebabkan adanya tingkat suku bunga pada bank
rendah, begitu juga sebaliknya, apabila kredit mengalami penurunan kemerosotan disebabkan karena tingkat suku bunga pada bank meningkat.
4.2.2. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto di Jawa Timur
Berdasarkan tabel 4 dapat dijelaskan bahwa perkembangan Produk Domestik Regional Bruto setiap tahunnya mengalami peningkatan yang
tidak tentu besarnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4 yang menjelaskan bahwa pada tahun 1990 sampai 2010, Perkembangan terbesar Produk
Domestik Regional Bruto pada tahun 1999 sebesar 176,76 dan terendah sebesar -16,10 terjadi pada tahun 1998, Produk Domestik Regional
Bruto terbesar pada tahun 2010 sebesar Rp. 701.492.950 juta, dan Produk Domestik Regional Bruto yang terendah yaitu pada tahun 1992 sebesar
Rp. 48.375.246 juta. Tinggi rendahnya perkembangan Produk Domestik
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Regional Bruto disebabkan oleh tinggi rendahnya jumlah barang dan jasa yang diproduksi dalam waktu tertentu
Tabel 4. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Tahun 1990 - 2010
Tahun Produk Domestik Regional Bruto
juta Rupiah Perkembangan
1990 51.273.472
- 1991
50.835.427 - 0,85
1992 48.375.246
- 4,83 1993
49.172.247 1,64
1994 52.727.480
7,23 1995
57.047.812 8,19
1996 61.752.469
8,24 1997
64.843.750 5,00
1998 54.398.896
- 16,10 1999
150.555.840 176,76
2000 169.680.630
12,70 2001 195.762.780
15,37 2002 226.957.310
15,93 2003 255.170.320
12,43 2004 341.065.251
33,66 2005 403.392.351
18,27 2006 470.627.494
16,66 2007 534.919.333
13,66 2008 619.003.566
15,71 2009 684.230.934
10,53 2010
701.492.950 2,52
Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2.3. Perkembangan Tingkat Suku Bunga di Jawa Timur
Berdasarkan tabel 5 dapat dijelaskan bahwa perkembangan Tingkat Suku Bunga setiap tahunnya mengalami fluktuatif yang tidak tentu
besarnya. Perkembangan Tingkat Suku Bunga yang tertinggi terjadi pada tahun 1998 sebesar 9,99 dan terendah sebesar - 8,43 terjadi pada
tahun 1999. Tingkat Suku Bunga terbesar pada tahun 1998 sebesar 26,23 , dan Tingkat Suku Bunga yang terendah yaitu pada tahun 2010 sebesar
12,28 .
Tabel 5. Perkembangan Tingkat Suku Bunga Tahun 1990 - 2010 Tahun
Tingkat Suku Bunga Perkembangan
1990 18,95 -
1991 20,87 1,92
1992 19,21
- 1,66 1993
17,06 - 2,15
1994 14,96
- 2,10 1995 15,75
0,79 1996 16,42
0,67 1997
16,24 - 0,18
1998 26,23 9,99
1999 17,80
- 8,43 2000
16,86 - 0,94
2001 17,90 1,04
2002 17,82
- 0,08 2003
15,68 - 2,14
2004 14,05
- 1,63 2005 15,66
1,61 2006
15,10 - 0,56
2007 13,01
- 2,09 2008 14,40
1,39 2009
12,96 - 1,44
2010 12,28
- 0,68 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2.4. Perkembangan Tingkat Inflasi di Jawa Timur
Berdasarkan tabel 6 dapat dijelaskan bahwa perkembangan Inflasi setiap tahunnya mengalami fluktuatif yang tidak tentu besarnya.
Perkembangan Inflasi yang tertinggi terjadi pada tahun 2001 sebesar 66,58 , ini dikarenakan adanya kenaikan harga barang–barang yang tidak
dikendalikan Pemerintah dan adanya kenaikan harga BBM. tetapi pada tahun 2002 terjadi perkembangan terendah sebesar - 68,79 . Hal ini bisa
dilihat dari nilai Inflasi di tahun 2001 sebesar 77,63 menjadi 8,84 atau turun sebesar - 68,79 . Hal ini dikarenakan sudah membaiknya
kondisi makro ekonomi di Indonesia.
Tabel 6. Perkembangan Tingkat Inflasi Tahun 1990 - 2010 Tahun
Tingkat Inflasi Perkembangan
1990 9,50 -
1991 9,50 0,00
1992 6,44
- 3,06 1993
9,77 3,33
1994 9,24
- 0,53 1995 9,77
0,53 1996
9,24 - 0,53
1997 9,77
0,53 1998
8,64 - 1,13
1999 6,47
- 2,17 2000
11,05 4,58
2001 77,63
66,58 2002
8,84 - 68,79
2003 9,40 0,56
2004 13,01
3,61 2005
14,08 1,07
2006 7,10
- 6,98 2007 6,80
- 0,30 2008
17,10 10,30
2009 7,00
- 10,10
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2010 6,60
- 0,40 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
4.2.5. Perkembangan Tingkat Pengangguran di Jawa Timur
Perkembangan Tingkat Pengangguran dapat disajikan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 7. Perkembangan Tingkat Pengangguran Tahun 1990 - 2010
Tahun Tingkat Pengangguran
Perkembangan 1990 3,15
- 1991 2,91
-0,24 1992 2,25
-0,66 1993 2,14
-0,11 1994 1,20
-0,94 1995 1,55
0,35 1996 0,69
-0,86 1997 0,60
-0,09 1998 2,84
2,24 1999 4,96
2,12 2000 3,02
-1,94 2001 2,37
-0,65 2002 3,18
0,81 2003 2,68
-0,50 2004 2,70
0,02 2005 7,49
4,79 2006 8,71
1,22 2007 6,99
-1,72 2008 6,95
-0,04 2009 7,05
0,10 2010 7,50
0,45
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa perkembangan Tingkat Pengangguran selama 21 tahun 1990 - 2010 cenderung mengalami
fluktuasi. Perkembangan tertinggi Tingkat Pengangguran adalah pada tahun 2005 sebesar 4,79 dan perkembangan terendah adalah pada tahun
2000 sebesar -1,94 . Tingkat Pengangguran tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 8,71 dan Tingkat Pengangguran terendah pada tahun 1997
sebesar 0,60 .
4.2.6. Perkembangan NPL di Jawa Timur
Perkembangan NPL dapat disajikan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 8. Perkembangan NPL Tahun 1990 - 2010
Tahun Tingkat NPL
Perkembangan 1990 3,103
- 1991 5,107
2,00 1992 5,645
0,53 1993 6,407
0,76 1994 7,051
0,64 1995 7,806
0,75 1996
4,715 - 3,09
1997 4,315
- 0,40 1998
2,163 - 2,15
1999 1,960
- 0,20 2000 2,100
0,14 2001
1,191 - 0,90
2002 2,107 0,91
2003 2,975 0,86
2004 2,850
- 0,12 2005 4,603
1,75 2006 6,569
1,96 2007 8,645
2,07 2008 9,313
0,66 2009 11,199
1,88 2010
9,343 - 1,85
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sumber : Statistik Bank Indonesia Cabang Surabaya diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa perkembangan NPL setiap tahunnya mengalami fluktuatif yang tidak tentu besarnya.
Perkembangan NPL yang tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 2,07 . tetapi pada desember tahun 1996 terjadi perkembangan terendah sebesar -
3,09 . Hal ini bisa dilihat dari nilai NPL di tahun 1995 oktober sebesar 7,806 menjadi 4,715 atau turun sebesar – 3,09 .
4.2.7. Perkembangan Jumlah Kantor Bank di Jawa Timur
Berdasarkan tabel 9 dapat dijelaskan bahwa perkembangan Jumlah Kantor Bank setiap tahunnya mengalami peningkatan yang tidak tentu
besarnya. Perkembangan Jumlah Kantor Bank yang tertinggi terjadi pada tahun 2001 sebesar 16,12 , hal ini terjadi karena pada tahun 2001
semakin banyak masyarakat yang menginginkan menabung di bank dan sekarang banyak cabang–cabang bank dan terendah sebesar - 9,08
terjadi pada tahun 2000. Jumlah Kantor Bank terbesar pada tahun 2010 sebesar 2790 unit dan Jumlah Kantor Bank yang terendah yaitu pada tahun
1990 sebesar 1096 unit.
Tabel 9. Perkembangan Jumlah Kantor Bank Tahun 1990 - 2010
Tahun Jumlah Kantor Bank
Unit Perkembangan
1990 1096 -
1991 1224
11,67 1992
1282 4,73
1993 1313
2,41 1994
1349 2,74
1995 1433
6,22
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1996 1505
5,02 1997
1612 7,10
1998 1728 7,19
1999 1651
- 4,45 2000
1501 - 9,08
2001 1743
16,12 2002
1842 5,67
2003 1983 7,65
2004 1938
- 2,26 2005
2169 11,91
2006 2289 5,53
2007 2370 3,53
2008 2544 7,34
2009 2669 4,91
2010 2790 4,53
Sumber : Statistik Bank Indonesia Cabang Surabaya diolah
4.3. Analisis dan Pengujian Hipotesis