7. Pengoperasian Public Tank Storage untuk komoditi minyak kelapa
sawit CPO dan turunannya di Pelabuhan Belawan. 8.
Pengoperasian gedung curah kering khusus untuk komoditi bungkil di Pelabuhan Belawan.
9. Kerja sama pengoperasian alat bongkar muat untuk handling container
di Terminal Container Pelabuhan Parawang Pekanbaru. 10.
Kerja sama pengelolaan dan pengoperasian area Ship To Ship STS Transfer Perairan Karimun di Cabang Tanjung Balai Karimun.
11. Kerja sama penegelolaan dan pengoperasian Ship Transit Ancharage
Area di area perairan Pulau Nipah di luar DLKRDLKP Pelabuhan Tanjung Balai Karimun dengan PT. Maxsteer Dyrynusa Perdana
F. Rencana Kegiatan
Terdapat sejumlah investasi strategis yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk 5 lima tahun mendatang. Investasi tersebut
secara umum mengarah kepada pencapaian quality process system, leadership, human resousrces systems, pengembangan teknologi informasi dan
pengembangan aset serta fokus kepada pelanggan. Program investasi strategis selama 5 lima tahun mendatang adalah:
1. Pengembangan BICT 2. Pengembangan Terminal Curah Cair dan Curah Kering Belawan
3. Pengembangan Terminal Curah Cair dan Curah Kering Dumai 4. Pengembangan Terminal Curah Cair Kuala Enok
5. Pengembangan Depo Peti Kemas
Universitas Sumatera Utara
BAB III
TOPIK PENELITIAN
PT Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan membutuhkan tenaga yang ahli di dalam bidangnya. Untuk meningkatkan kualitas para
pegawaipekerja menjadi sumber daya yang mampu bersaing di era global nantinya sehingga tenaga kerja mempunyai peran yang sangat penting di
dalamnya. Pimpinan harus berusaha merangsang pegawainya agar dapat melakukan tugasnya dengan baik.
Salah satu cara untuk meningkatkan rangsangan kerja pegawai yaitu dengan memberi imbalan dalam bentuk uang atau barang. Balas jasa yang bisa
diterima disebut sebagai gaji dan upah. Disamping itu ada lagi balas jasa yang berbentuk barang-barang kebutuhan pokok, kebutuhan kesehatan yang biasanya
disebut tunjangan. Pembayaran gaji dan upah merupakan masalah yang dapat mempengaruhi hubungan antara tenaga kerja dengan pimpinan. Oleh karena itu,
jumlah gaji dan upah yang diberikan harus berdasarkan peraturan yang dapat diterima semua pegawai. Untuk itu, di dalam bab ini penulis mencoba membahas
yang menjadi topik penelitian yaitu bagaimana pengawasan internal gaji dan upah pegawai pada PT Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.
Universitas Sumatera Utara
A. Pengawasan Internal Gaji dan Upah
Dalam perusahaan ini, Direktur Utama dibantu oleh satuan pengawasan intern untuk melakukan penilaian secara independen atas sistem pengawasan
pengelolaan perusahaan dan penilaian atas pelaksanaan pengelolaan melalui pemeriksaan keuangan dan operasional pada kantor pusat, cabang-cabang
pelabuhan dan unit usaha di lingkungan perusahaan. Menurut teori Mulyadi 2001 dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi, sistem pengawasan
internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen.
Berikut dijelaskan beberapa pengertian pengawasan internal menurut menurut para ahli:
1. Menurut Mulyadi 2001; 373:
Suatu proses pengawasan yang dijalankan oleh Dewan Komisaris, manajemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan
keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut : a.
Laporan keuangan yang dapat diandalkan, b.
Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, c.
Efektifitas dalam efisiensi operasi perusahaan. 2.
Menurut Carl S. Warrens, James M. Reeve, dan Philip E. Fees
2005;229: “
Kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa
perundang-Undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya.”
Universitas Sumatera Utara
3. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Akuntansi
Keuangan 2002; 29: “Organisasi serta metode ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam
suatu perusahaan untuk melindungi harta milik perusahaan, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisien usaha
dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah dilegalisirkan”.
Dari defenisi di atas, pengawasan internal atas gaji adalah suatu keadaan dimana prosedur kerja yang diikuti dapat menghindari penyelewengan,
penggelapan, kecurangan, dan pencurian yang setidak-tidaknya dapat mengurangi terjadinya bentuk-bentuk perbuatan tersebut.
Menurut Indra Bastian 2001; 52 dalam buku Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, AICPA American Institute of Certified Public Accounting
mengklasifikasikan pengawasan intern dalam pengawasan akuntansi Accounting Control dan pengawasan administrasi Administration Control.
1.
Pengawasan Akuntansi Accounting Control
Meliputi rencana organisasi dan semua metode serta prosedur yang berkaitan terutama dengan data akuntansi dan berhubungan langsung
dengan pengamanan terhadap kekayaan perusahaan dan keandalan catatan keuangan.
2. Pengawasan Administrasi Administration Control
Meliputi rencana organisasi dan semua metode serta prosedur yang berkaitan dengan efisiensi operasi dan ketaatan terhadap kebijakan
manajemen.Pengawasan administrasi atau biasa disebut feedback control mencapai tujuan ketaatan terhadap kebijakan pimpinan yang tidak
langsung berhubungan dengan catatan keuangan analisis statistik, praktek-praktek yang sehat dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut IAI dalam buku Standar Akuntansi Keuangan 2002; 319 terdapat 5 komponen pengawasan intern, antara lain :
1. Lingkungan pengawasan menetapkan corak suatu organisasi
mempengaruhi kesadaran pengawasan orang-orangnya. Lingkungan pengawasan merupakan dasar untuk semua komponen pengawasan
intern, menyediakan disiplin dan struktur.
2. Penaksiran risiko merupakan identifikasi dan entitas terhadap risiko
yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola.
3. Aktivitas pengawasan merupakan kebijakan dan prosedur yang
membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. 4.
Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang
memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. 5.
Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengawasan sepanjang waktu.
Suatu sistem pengawasan yang baik diharapkan dapat memperkecil permasalahan yang ada dalam perusahaan. Pengawasan ini dapat bersifat preventif
yaitu dengan berusaha untuk mencegah terjadinya hal yang merugikan perusahaan. Pengawasan dapat pula bersifat represif yaitu memiliki tindakan
koreksi apabila terjadi hal-hal yang tidak menguntungkan. Semakin baik pengawasan internal suatu perusahaan, maka semakin kecil
kesempatan untuk terjadinya kesalahan maupun penyimpangan , tetapi perlu ditekankan bahwa suatu pengawasan internal bukanlah sebagai penjamin untuk
meniadakan penyimpangan dan kesalahan tersebut. Akan tetapi merupakan suatu alat bagi perusahaan untuk mengawasi jalannya prosedur-prosedur yang telah
ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
Dengan adanya pengawasan internal atas gaji dan upah maka tingkat penyelewengan oleh pihak tertentu dapat diminimalisir sehingga kondisi
keuangan perusahaan dapat lebih terawasi. Dana-dana yang keluar dan dana-dana yang masuk akan lebih mudah diawasi apabila dilakukan pengecekan.
Demi terlaksananya pengawasan internal gaji dan upah yang baik, maka perlu diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan tidak boleh
dikerjakan oleh satu orang untuk menghindari tugas rangkap yang dapat memungkinkan terjadinya penyelewengan. Bagian-bagian yang berhubungan
dengan pengawasan internal gaji dan upah adalah: 1.
Mandor Tugas mandor dalam pengawasan gaji dan upah untuk mencapai atau
mengawasi jam kerja dari setiap pekerjaan setiap hari. 2.
Bagian gaji dan upah Fungsi atau tugas bagian gaji dan upah dalam pengawasan gaji dan upah
adalah menghitung gaji dan upah seluruh karyawan, membuat formulir dan laporan tentang gaji dan upah, dan menyusun statistik gaji dan upah.
3. Bagian personalia
Tugas bagian personalia dalam mengawasi gaji dan upah adalah untuk meneliti kebenaran nama-nama yang tertera dalam daftar gaji dan upah.
4. Auditor
Tugas auditor dalam pengawasan internal gaji dan upah adalah mengawasi pelaksanaan prosedur pembayaran gaji dan upah.
Universitas Sumatera Utara
5. Kasir
Tugas kasir dalam pengawasan gaji dan upah adalah untuk melakukan pembayaran gaji dan upah kepada setiap pekerja.
6. Bagian Pembukuan
Daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dibukukan dalam buku besar dengan jurnal:
Gaji dan upah xxx
Utang gaji dan upah xxx
Ketika kuitansi diterima dari kasir sebagai bukti bahwa gaji dan upah telah dibayarkan, maka bagian pembukuan akan menjurnalkan:
Utang gaji dan upah xxx
Kas xxx
Unsur-unsur pengawasan internal gaji berdasarkan committee on auditing
procedure antara lain :
1. Suatu organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tepat, jelas dan tegas, 2.
Suatu sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang efektif yang memungkinkan untuk mengadakan pengawasan akuntansi terhadap harta
milik, hutang, pendapatan serta biaya, 3.
Adanya praktek-praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi di setiap bagian dalam organisasi,
4. Suatu tingkat kecakapan kualitas pegawai yang sesuai dengan syarat
yang diminta oleh tanggung jawabnya.
Universitas Sumatera Utara
Pengawasan internal ini menciptakan suatu keadaan dimana prosedur kerja yang dilakukan akan dapat menghindari terjadinya penyelewengan, penggelapan,
pencurian serta kecurangan lain. Khusus mengenai pengawasan internal gaji dan upah bertujuan untuk mengawasi penggajian agar jumlah gaji yang diterima oleh
karyawan adalah jumlah yang benar dan sesuai dengan prestasinya.
B. Pengertian Gaji dan Upah